Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Kesalahan dalam Penggunaan Bahan Aktif Retinol sebagai Bahan Kosmetika pada Pegawai Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram Rahmat, Syamsul; Tusshaleha, Lelie Amalia; Rahayu, Lale Budi Hutami; Santri, Arina
Health Research Journal of Indonesia Vol 3 No 2 (2024): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Retinol adalah salah satu turunan vitamin A yang memiliki banyak manfaat secara kosmetika, antara lain sebagai anti penuaan, hiperpigmentasi pada kulit hingga mengatasi jerawat. Retinol termasuk bahan aktif yang bersifat iritatif hingga bisa menimbulkan efek samping jika tidak tepat dalam pemakaiannya, salah satu efek sampingnya yaitu kulit kering.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kesalahan yang biasa terjadi dalam pemakaian bahan aktif retinol, dalam hal ini dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram. Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan 3 variabel (variabel waktu, variabel tingkat pengetahuan, variabel usia). Sampelnya adalah pegawai Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram berjumlah 25 orang dengan jumlah responden 23 perempuan dan 2 laki-laki. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Pertanyaan yang terdapat pada penelitian ini meliputi waktu penggunaan retinol, tingkat pengetahuan tentang penggunaan retinol, serta usia yang tepat untuk penggunaan retinol. Hasil: Berdasarkan hasil jawaban responden, pada variabel waktu menunjukkan tingkat kesalahan sebesar 40%, pada variabel tingkat pengetahuan ada sebanyak 44% responden yang tidak faham mengenai konsep tentang retinol, sedangkan pada variabel usia menunjukkan tingkat kesalahan yang rendah yaitu 28%. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesalahan dalam pemakaian retinol yang tertinggi pada variabel tingkat pengetahuan dan tingkat kesalahan terendah pada variabel usia.
Antioxidant Activity Analysis of Ethanol Extract from Melandean Leaves (Bridelia micrantha) Using the DPPH Assay Bayani, Faizul; Rahayu, Lale Budi Hutami; Rahayu, Supiani; Huaida, Nurul; Yuliana, Depi; Hulyadi, Hulyadi; Gargazi, Gargazi
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 12, No 6 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v12i6.13855

Abstract

The increasing global prevalence of oxidative stress-related diseases such as cardiovascular disease, diabetes, and neurodegenerative disorders underscores the importance of developing effective antioxidant strategies. In this study, samples of ethanol extract from Bridelia micrantha (Melandean) leaves were used which were then evaluated using the DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) test, a method that is widely known for assessing free radical scavenging activity. The ethanol extract sample was obtained through maceration with a yield of 15.84%. Based on the DPPH test, it shows that the extract has dose-dependent inhibition of DPPH radicals, with a maximum inhibition of 66.13% at a concentration of 25 ppm. The IC50 value, calculated from regression analysis, confirmed the antioxidant potential of the extract, although it was less effective than that of vitamin C, which was used as a positive control. These findings suggest that Bridelia micrantha leaves, rich in phytochemicals such as flavonoids, tannins, and saponins, have the potential as a source of natural antioxidants for managing oxidative stress-related health conditions.
Pelatihan Identifikasi Boraks Pada Bakso dengan Menggunakan Kunyit di Desa Bagu Kecamatan Pringgarata Pomeistia, Meilynda; Rahayu, Supiani; Apriani, Laili; Rahayu, Lale Budi Hutami
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v5i1.994

Abstract

Penggunaan bahan tambahan pangan berbahaya seperti boraks dalam makanan olahan masih sering ditemukan, khususnya pada jajanan seperti bakso. Boraks berbahaya bagi kesehatan karena bersifat toksik dan tidak boleh mennambahkannya dalam makanan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya mahasisiwa dan ibu-ibu rumah tangga di Desa Bagu, Kecamatan Pringgarata, tentang bahaya boraks serta cara sederhana mengidentifikasinya menggunakan kunyit. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan, demonstrasi, dan praktik langsung pembuatan alat deteksi boraks berbahan dasar kunyit, seperti tusuk gigi yang telah direndam ekstrak kunyit. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta sangat antusias dan mampu memahami serta mempraktikkan cara deteksi boraks secara mandiri. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih makanan yang aman dikonsumsi serta mendorong gaya hidup sehat dalam keluarga.
Formulasi Bedak Tabur dan Uji Efektivitas Anti Aging Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella asiatica) Rahayu, Lale Budi Hutami; Pomeistia, Meilynda; Rahayu, Supiani; Ramdaniah, Putri; Listantia, Nora
Medika: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 1 (2025): Medika: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/medika.v5i1.995

Abstract

Daun pegagan merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak sekali senyawa yang baik bagi kesehatan, salah satu senyawa yang terkandung di dalamnya adalah Asiaticoside yang dapat dijadikan sebagai sumber antioksidan alami untuk mencegah penuaan dini. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan sediaan bedak tabur yang mengandung ekstrak etanol daun pegagan sebagai anti-aging. Dalam penelitian ini konsentrasi formulasi menggunakan ekstrak etanol daun pegagan dengan variasi konsentrasi yairu formulasi 1 (10 g), formulasi 2 (15 g), formulasi 3 (20 g). metode yang digunakan adalah evaluasi sediaan bedak tabur dan uji efektivitas anti aging menggunkaan alat skin analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pegagan dapat diformulasikan sebagai bedak tabur dan memiliki parameter fisik yang baik. Hasil uji efektivitas anti aging dengan kosentrasi 20 gram paling efektif mengurangi kekasaran selama 2 minggu pengujian. Kesimpulan ekstrak etanol daun pegagan dapat diformulasikan sebagai bedk tabur dan formula 20 gram memberikan efektivitas anti aging paling baik dengan pengurangan kekasaran.
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Bedak Tabur Ekstrak Etanol Daun Sirih Cina (Peperomia Pellucida L.) Rahayu, Lale Budi Hutami; Pomeistia, Meilynda; Hidayah, Thauhidayatul; Tusshaleha, Lelie Amalia; Rohmah, Yulia
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v3i2.607

Abstract

Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang dikenakan pada bagian luar tubuh manusia untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik serta merubah rupa secara temporer. Salah satu kosmetik yang sering digunakan oleh konsumen khususnya wanita adalah bedak. Seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya manfaat bahan-bahan alam dalam produk perawatan kulit, maka dibuat satunya bedak dengan formulasi dari ekstrak bahan alam yang memiliki banyak khasiat seperti daun sirih cina (Peperomia pellucida L.). Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengetahui stabilitas fisik bedak tabur ekstrak daun sirih cina (Peperomia pellucida L.). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun sirih cina yang diperoleh dengan cara maserasi dengan pelarut etanol. Ekstrak ini kemudian digunakan sebagai bahan tambahan dalam formulasi sediaan bedak tabur dengan persentase 10%, 15% dan 20% masing-masing kemudian disebut F1, F2, dan F3. Hasil analisis stabilitas fisik berdasarkan uji organoleptis dihasilkan bedak tabur berwarna putih kehijauan dengan aroma khas daun sirih berbentuk serbuk dengan tekstur yang lembut. Pada uji homogenitas, uji pH, uji derajat kehalusan, dan uji iritasi menghasilkan bedak tabur yang homogen dengan pH 6, memiliki derajat kehalusan yang baik dan tidak mengiritasi kulit.
Pelatihan Deteksi Keberadaan Rhodamin-B Pada Saus Tomat Yang Beredar Di Desa Bagu Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah Tusshaleha, Lelie Amalia; Pomeistia, Meilynda; Rahayu, Supiani; Apriani, Laili; Rahayu, Lale Budi Hutami; Rahmat, Syamsul; Asyura DM, Baiq Dewi; Isnaini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v2i2.796

Abstract

Saus tomat adalah salah satu bahan makanan yang banyak dikonsumsi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Meskipun memiliki cita rasa yang lezat, terdapat kekhawatiran terkait penggunaan bahan kimia berbahaya, seperti Rhodamin B, yang dapat membahayakan kesehatan. Rhodamin B merupakan pewarna sintetik yang dilarang penggunaannya dalam makanan karena dapat menyebabkan gangguan organ hingga kanker. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan metode alternatif dalam mendeteksi keberadaan Rhodamin B pada saus tomat menggunakan detergen sebagai ekstraktor dan kunyit (Curcuma longa) sebagai indikator alami khususnya mahasisiwa dan ibu-ibu rumah tangga di Desa Bagu. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan, demonstrasi, dan praktik langsung pembuatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta sangat antusias dan mampu memahami serta mempraktikkan cara deteksi Rhodamin B pada saus tomat secara mandiri. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih makanan yang aman dikonsumsi serta mendorong gaya hidup sehat dalam keluarga