Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

RESILIENSI PADA KARYAWAN YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Apriawal, Jabbal
EMPATHY Jurnal Fakultas Psikologi Vol 2 No 2 Desember 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.265 KB)

Abstract

ABSTRACTEmployment problems faced by individuals today is more complex. One is the Termination of Employment (FLE) is something that is greatly feared by active employees in work that requires an ability to face and overcome, one of which is the resilience. The purpose of this study was to determine how the resilience of employees who experienced layoffs (layoffs). This study used a qualitative approach with case study method. The method of data collection used interviews and observations technique with a sampling of employees who have terminated employment with the age of 30-40 years.The results showed that individuals in the face of layoffs certainly different, there are individuals who are able to bounce back from the previous state but is less effective that even people who are able to get up and recover from negative situations effectively.Keywords: employee layoffs, the factors that affect resilience, the resilience 
Pelatihan Regulasi Emosi Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Remaja Di Kabupaten Konawe (SMAN 1 Anggaberi) Wisnu Catur Bayu Pati; M Syukri Sirajuddin; Jabbal Apriawal
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.186 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i1.47

Abstract

Masa remaja merupakan fase penting dalam kehidupan yang ditandai dengan perubahan pada beberapa aspek diantaranya yaitu aspek fisik, psikomotorik, bahasa, kognitif, sosial, moral, keagamaan, kepribadian, dan emosi. Kesalahan dalam bertindak menyebabkan masalah bagi remaja dan hal ini dapat menimbulkan reaksi emosi yang tidak stabil hingga menyebabkan remaja mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan. Kecemasan merupakan bentuk emosi individu yang berkenaan dengan rasa terancam oleh sesuatu yang menyebabkan gangguan fisik maupun psikologis. Salah satu penangan kecemasan yakni dengan melakukan regulasi emosi. Pelatihan regulasi emosi ini dilakukan di SMA 1 Anggaberi Kab. Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan edukasi tentang regulasi emosi dan menurunkan tingkat kecemasan yang dialami siswa. Pelatihan ini mengedukasi dan memberikan teknik relaksasi dalam penanganan masalah kecemasan pada siswa.  Hasil pelatihan ini menunjukan bahwa banyak siswa yang belum memahami tentang regulasi emosi dan cara mengatasi kecemasan. Dengan adanya pelatihan ini, siswa mampu meregulasi emosi dengan cara relaksasi untuk menurunkan  kecemasan.
Dinamika Psikologis Pada Remaja Yang Mengalami Fatherless Di Wilayah Pesisir Sulawesi Tenggara (Studi Fenomologi) sri yuliatin; Dian Mardi Yani; Jabbal Apriawal; Niskiyah Azisah; Ibnu Arobi
Jurnal Janaloka Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Janaloka
Publisher : Prodi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Bisnis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/janaloka.v1i2.579

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan gambaran terkait dinamika psikologis remaja yang mengalami fatherless di wilayah pesisir sulawesi tenggara. Berbicara tentang  fatherless, akhir-akhir ini menjadi kajian yang menarik melihat fenomena fatherless ini muncul sebagai akibat dari peran ayah yang hilang dalam proses pengasuhan dan tumbuh kembang anak. Salah satunya karena peran gender tradisional yang masih melekat di masyarakat Indonesia. Faktanya, Indonesia menempati urutan ketiga di dunia sebagai negara dengan anak-anak tanpa ayah (fatherless country). Fatherless diartikan sebagai anak yang bertumbuh kembang tanpa kehadiran ayah, atau anak yang mempunyai ayah tapi ayahnya tidak berperan maksimal dalam proses tumbuh kembang anak. Hal ini terjadi pada beberapa remaja yang mengalami fatherless di wilayah pesisir sulawesi tenggara akibat kehilangan figur seorang ayah karena pekerjaan, perceraian, maupun kematian ayah. Kekosongan peran ayah disini adalah yang menjadi masalah utama, karena fatherless atau terpisahnya hubungan kedekatan ayah dengan anak, walaupun mereka bertempat tinggal yang sama, frekuensi pertemuan yang bersifat kuantitas maupun kualitas sangat jarang sekali, sehingga ayah tidak menjalankan peran penting dan keterlibatannya dalam pengasuhan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode interpretative phenomenological analysis (IPA). Responden penelitiannya adalah tiga remaja dengan rentang usia 13-18 tahun dengan menggunakan teknik purposive sampling untuk menetapkan responden yang sesuai dengan kriteria penelitian yang didasarkan oleh tujuan tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga responden dalam penelitian memiliki kondisi yang hampir sama dalam menggambarkan sosok figur ayah yang diharapkan, Pengalaman ketiga subjek terkait dengan keterlibatan seorang ayah tersebut menimbulkan  perasaan marah, iri, kesepian dan kehilangan yang mendalam.
Pelatihan Self Compassion Untuk Mengurangi Perilaku Delinquency (Kejahatan) Pada Remaja Di Wilayah Pesisir Kecamatan Abeli, Kendari, Sulawesi Tenggara Pati, Wisnu Catur Bayu; M. Syukri Siradjuddin; Apriawal, Jabbal
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmba.v2i2.597

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan yang ditandai dengan berbagai perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut terkadang mejadi fikiran dan tindakan yang tidak sesuai dengan norma di masyarakat. Salah satu masalah yang muncul adalah perilaku delinquency. Delinquency adalah perilaku kejahatan atau kenakalan remaja yang dilakukan oleh anak-anak muda, yang merupakan gejala patologis dalam aspek sosial. Perilaku delinquency ini sangat perlu menjadi perhatian penting bagi pihak guru dan masyarakat secara umum. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu memberikan psikoedukasi dan pelatihan self compassion untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak delinquency, peningkatan kesehatan mental remaja dan mengurangi perilaku delinquency. Pengabdian ini menggunakan metode ceramah dan latihan self compassion pada 22 orang remaja di sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 14 Kendari pada bulan juni 2023. Peserta pelatihan terlihat antusias dan komunikatif terkhusus pada saat sesi tanya jawab. Hasil yang diperoleh yakni terjadi peningkatan pemahaman pengetahuan terkait delinquency dan self compassion. Kata kunci : self compassion, delinquency , Remaja
Edukasi Pencegahan Hipertensi dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik sebagai Strategi Peningkatan Kesehatan dan Kualitas Lingkungan Masyarakat di Kelurahan Toronipa Purnamasari, Anisa; Nofitasari, Ari; Apriawal, Jabbal; Andriani, Rina; Saranani, Selpirahmawati
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 6 No 1 (2025): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v6i1.1485

Abstract

Community Service Activity (PKM) was carried out in Kelurahan Toronipa with the aim of enhancing the community’s knowledge and skills in the areas of health and environmental management. The main issues identified were the high prevalence of hypertension and the low public awareness regarding proper household waste management. This program was implemented by supervising lecturers and thematic KKN (Kuliah Kerja Nyata) students from various study programs (Sanitation, Nursing, Pharmacy, Psychology and Public Health) using an educational and participatory approach. The activities conducted included waste management education, stress management training for individuals with hypertension, blood pressure and blood sugar screening, and health education on non-communicable diseases such as hypertension and diabetes mellitus. The results showed that 48 participants attended the waste management education session, with 30 successfully practicing Takakura composting and 15 individuals bringing ecobricks home. Stress management training was attended by 32 participants, 25 of whom stated that the relaxation techniques were easy to implement at home. A total of 61 individuals participated in the health screening, which identified 18 with high blood pressure and 7 with elevated blood sugar levels, all of whom were referred for further medical evaluation. The education session on non-communicable diseases was attended by 55 participants, with 90% able to mention at least two risk factors for hypertension and diabetes. These findings demonstrate that educational interventions are effective in increasing community awareness of healthy lifestyles and environmental management. It is recommended that this program be continued through collaboration with local health institutions and government authorities to achieve broader and more sustainable impact.
Pelatihan Self Compassion Untuk Mengurangi Perilaku Delinquency (Kejahatan) Pada Remaja Di Wilayah Pesisir Kecamatan Abeli, Kendari, Sulawesi Tenggara Pati, Wisnu Catur Bayu; M. Syukri Siradjuddin; Apriawal, Jabbal
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmba.v2i2.597

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan yang ditandai dengan berbagai perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut terkadang mejadi fikiran dan tindakan yang tidak sesuai dengan norma di masyarakat. Salah satu masalah yang muncul adalah perilaku delinquency. Delinquency adalah perilaku kejahatan atau kenakalan remaja yang dilakukan oleh anak-anak muda, yang merupakan gejala patologis dalam aspek sosial. Perilaku delinquency ini sangat perlu menjadi perhatian penting bagi pihak guru dan masyarakat secara umum. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu memberikan psikoedukasi dan pelatihan self compassion untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak delinquency, peningkatan kesehatan mental remaja dan mengurangi perilaku delinquency. Pengabdian ini menggunakan metode ceramah dan latihan self compassion pada 22 orang remaja di sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 14 Kendari pada bulan juni 2023. Peserta pelatihan terlihat antusias dan komunikatif terkhusus pada saat sesi tanya jawab. Hasil yang diperoleh yakni terjadi peningkatan pemahaman pengetahuan terkait delinquency dan self compassion. Kata kunci : self compassion, delinquency , Remaja
Hubungan Fear Of Failure Terhadap Kecemasan Pada Siswa Di SMAN 4 Kendari Untuk Diterima Di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Impian Apriawal, Jabbal; Ruvail, La Ode Ahmad; Qasas, Ahsan; Nurdin, Nurdin
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2083

Abstract

Fear of failure merupakan respon alami tubuh yang timbul pada saat individu menghadapi sebuah tantangan yang dapat menyebabkan individu tersebut memiliki kemungkinan untuk gagal dalam mencapai tujuannya. Fear of failure yang dialami oleh siswa di SMA Negeri 4 Kendari dapat menimbulkan kecemasan pada siswa terutama pada saat siswa memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai seperti tujuan untuk diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) impian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fear of failure dan kecemasan pada siswa di SMAN 4 Kendari untuk diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) impian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel sebesar 95 responden dari 1.780 populasi serta menggunakan uji hipotesis dengan metode pearson’s product moment. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara fear of failure terhadap kecemasan yang artinya semakin tinggi fear of failure sisiwa maka semakin tinggi pula kecemasan dan sebaliknya semakin rendah fear of failure siswa maka rendah pula kecemasan.
The Effectiveness of Leaflet-Based Balanced Nutrition Education on Improving Students’ Knowledge at Elementary School 2 Toronipa, Southeast Sulawesi, Indonesia Purnamasari, Anisa; Nofitasari, Ari; Apriawal, Jabbal; Andriani, Rina; Saranani, Selpirahmawati
Nursing Genius Journal Vol. 2 No. 3 (2025): Nursing Genius Journal Vol. 2 No. 3 July 2025
Publisher : PT. Nursing Genius Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background:   The nutritional status of elementary school-aged children is a crucial factor in determining the quality of future human resources. However, limited nutritional knowledge among children remains a challenge, particularly in coastal areas with restricted access to information. Purpose:  This study aims to assess the effectiveness of leaflet-based educational media in improving students' knowledge about balanced nutrition at Elementary School 2 Toronipa, Konawe Regency, Southeast Sulawesi, Indonesia. Methods:   This research employed a pre-experimental design using a one-group pretest-posttest approach. The sample consisted of 45 students from grades III, IV, and V, selected through total sampling. The research instrument was a multiple-choice questionnaire developed based on the Balanced Nutrition Guidelines from the Indonesian Ministry of Health. The study procedure included a pretest, an educational intervention using leaflets, and a posttest. Results:   The results showed that before the intervention, the majority of students had moderate (51.1%) and low (31.1%) levels of knowledge. Following the intervention, there was a significant increase in the high knowledge category to 73.4%, while the low category decreased to 2.2%. The average knowledge score improved from 11.3 to 16.6. The paired sample t-test indicated a statistically significant difference (p = 0.000; p < 0.05), confirming the effectiveness of the leaflet in enhancing students’ nutritional knowledge. Conclusion:   Leaflets are an efficient, easy-to-understand, and engaging educational medium for elementary school children. These findings have positive implications for school-based nutrition education programs, especially in regions with limited access to information. Leaflet media can be integrated into health promotion programs to improve nutritional literacy and support healthy lifestyles from an early age.
RESILIENSI PADA KARYAWAN YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Apriawal, Jabbal
Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan (SIKONTAN) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.668 KB) | DOI: 10.47353/sikontan.v1i1.330

Abstract

Masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh individu dewasa ini semakin kompleks. Salah satunya adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) merupakan suatu hal yang sangat ditakuti oleh karyawan yang masih aktif dalam bekerja sehingga memerlukan suatu kemampuan dalam menghadapi dan mengatasinya, salah satunya adalah resiliensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana resiliensi pada karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi dengan sampling karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja dengan usia 30-40 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap individu dalam menghadapi pemutusan hubungan kerja tentu saja berbeda-beda, ada individu yang mampu bangkit kembali dari keadaan sebelumnya tetapi kurang efektif ada juga individu yang mampu bangkit dan pulih dari situasi negatif secara efektif.