Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MODELING TECHNIQUES IN MOMS AND CHILDREN ON THE SUCCESS OF TOILET TRAINING AMONG TODDLER AGE CHILDREN: Toilet Training Said, Asbath; Nurdin
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT (IJHSRD) Vol. 2 No. 2 (2020): INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT
Publisher : Universitas Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/ijhsrd/Vol2.Iss2/34

Abstract

Background: The ability of children in activities related to toilets that take care of an inheritance, but something that must always be remembered and taught. To teach skills for this training, it takes the right technique or method so that it is easy to connect with children. One such technique is modeling techniques. The research objective was to determine the effect of modeling techniques on mothers and children on the success of toilet training in Toodler-aged children at PAUD AFI, Konawe Regency. Methods: Using quantitative methods through this type of pre-experimental research with a one-group approach pretest-posttest design with simple random sampling means that the sample is 30 children aged. Result: The results of the Paired T-Test explain the effect of modeling techniques on mothers and children on toilet training for toddlers in PAUD AFI, Konawe Regency (p = 0.000). . Conclusion: The use of modeling techniques in mothers and children must prepare and build from an early age for children where parents can teach children of age-related to the good toilet so that they can toilet training for children toddler.
Edukasi Kesehatan Tentang Pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Varian Omicron Pada Masyarakat Keluruhan Talia Nurdin Nurdin; La Djabo Buton; Toto Surianto S.; La Ode Ali Hanafi
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.039 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.138

Abstract

Saat ini World Health Organization (WHO) telah mengklasifikasikan varian Omicron sebagai VOC. Klasifikasi ini berdasarkan ditemukannya sejumlah besar mutasi pada varian ini dan beberapa diantaranya mengkhawatirkan. Penelitian awal menunjukkan adanya peningkatan risiko infeksi ulang pada varian ini dibandingkan varian VOC lainnya. Selain itu, varian ini juga menunjukkan pertumbuhan yang cepat. Berdasarkan hal tersebut varian ini akan memberikan dampak yang merugikan secara epidemiologi. Berdasarkan uraian tesebut tertarik untuk melakuan penyuluhan tentang COVID-19 dengan peserta masyarakat pada Kelurahan Talia Kecamatan Abeli, yang mana diharapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dan perlindungan diri serta menjalankan protokol kesehatan selama masa pandemik COVID-19. Penyuluhan dapat digunakan sebagai salah satu media untuk membagikan informasi terkait COVID-19 kepada publik terutama masyarakat untuk menambah pengetahuan yang dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku sehari-hari. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan dengan jumlah peserta 25 warga memperoleh hasil yang sangat memuaskan dengan antusiasnya warga untuk mengikuti kegiatan tersebut smapai selesai dan adanya dialog yang menunjukan adanya penambahan pengetahuan sesuai dengan tema yang telah disampaikan.
Pengaruh Keterampilan Mengelola Emosi terhadap Resiliensi Remaja Awal untuk Mencegah Perilaku Bullying di Kota Kendari : The Effect of Emotional Management Skills on Early Adolescent Resilience to Prevent Bullying Behavior in Kendari City Wa Ode Nova Noviyanti Rachman; Cece Indriani; Nurdin; Abdul Rahim Sya'ban
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3521

Abstract

Latar belakang: Bullying adalah suatu situasi dimana terjadinya penyalahgunaan kekuatan/kekuasaan yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Perilaku bullying dapat diartikan sebagai melukai baik fisik maupun mental yang di lakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain secara berulang-ulang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi ketrampilan mengelola emosi terhadap resiliensi remaja awal untuk mencegah perilaku bullying. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian analitik dengan rancangan Cross Sectional. Hasil: Penelitian ini menunjukkan 4,31% atau 13 siswa masukpada kategori sangat rendah, 48,1% atau 145 siswa masuk pada kategori rendah. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat keterampilan mengelola emosi siswa SMP masuk pada kategori rendah, yang artinya banyak siswa berpotensi memiliki kecenderungan yang tinggi untuk melakukan bullying.
Pemahaman Remaja dan Keluarga terhadap Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Kampung Salo: Understanding of Adolescents and Families on the Prevention of Drug Abuse in the Village of Kampung Salo Wa Ode Nova Noviyanti Rachman; Cece Indriani; Nurdin; Abdul Rahim Sya'ban
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 12: DESEMBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i12.3530

Abstract

Latar Belakang: Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang paling krusial. Penyalahgunaan NAPZA telah menjadi masalah global, yang mewabah hampir di semua negara di dunia, tidak terkecuali dengan Indonesia. KPAI menjabarkan bahwa jumlah pengguna narkoba di Indonesia pada usia remaja mencapai 14 ribu jiwa dengan rentang usia 12 – 21 tahun. Berdasarkan data BNNP Sulawesi Tenggara bahwa, pada tahun 2018 berjumlah 331 orang, tahun 2019 berjumlah 290 orang dan tahun 2020 berjumlah 433 orang. hampir 70% pengguna narkoba remaja yang telah menyelesaikan tahap rehabilitasinya kembali menggunakan narkotika. Hal tersebut terjadi karena adanya stigma negatif yang diterima oleh pengguna serta tidak adanya dukungan lingkungan terdekat, terutama keluarga dan faktor lingkungan pergaulan. Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) mempunyai dampak negatif yang sangat luas baik secara fisik, psikis, ekonomi, sosial, budaya, hankam, dan lain-lain. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemahaman remaja dan keluarga terhadap pencegahan penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Kampung Salo. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilakukan di Kelurahan Kampung Salo pada bulan Agustus 2022 dengan metode wawancara mendalam terhadap 10 orang partisipan (5 orang keluarga dan 5 orang remaja), dimana partisipan tersebut merupakan keluarga dan remaja yang tidak pernah terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA. Hasil penelitian: Penelitian ini menghasilkan 5 tema, yakni (1) kurang pengetahuan tentang NAPZA, (2) NAPZA dapat merusak masa depan remaja, (3) khawatir dan takut dengan pengedaran NAPZA, (4) tidak berani melaporkan penyalahgunaan NAPZA, (5) tema 5: peran orangtua dirumah sangat dibutuhkan remaja. Kesimpulan: Peran orang tua sangat dibutuhkan remaja sebab proses tumbuh kembang dan pengetahuan remaja tergantung dari pola asuh keluarga dan pengetahuan orang tua yang diberikan kepada remaja.
Pengetahuan, Keterampilan dan Suasana Pelayanan Kesehatan Dengan Kesiapsiagaan Perawat Dalam Menghadapi Bencana Wilayah Pesisir di Kota Kendari; Cross Sectional Study Nurdin Nurdin
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 1sp (2023): Special Issue Outcome PDP
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1sp.539

Abstract

Secara topografi dan kondisi geografis menjelaskan bahwa wilayah pesisir di Indonesia berpotensi besar mengalami bencana alam baik salah satu atau kombinasi bencana alam dari gempa bumi tektonik, tsunami, angin topan/badai, banjir, gunung berapi dan tanah longsor. Beberapa wilayah pantai maupun teluk di Indonesia masuk dalam kategori rawan bencana, yakni mulai dari Pantai Barat Sumatera, Pantai Selatan Pulau Jawa, Pantai Utara dan Selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor pengetahuan, keterampilan, dan suasana pelayanan kesehatan berhubungan dengan kesiapsiagaan perawat Puskesmas dalam menghadapi bencana wilayah pesisir kota kendari. Desain penelitian menggunakan survey analitik dengan teknik cross sectional. Jumlah responden didapatkan 32 perawat Puskesmas secara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas wilayah kerja Kota kendari berjumlah 4 Puskesmas. Uji spearman ranks menunjukkan terdapat hubungan antara faktor pengetahuan (p= 0.027), keterampilan (p= 0.000), namun tidak dengan suasana pelayanan kesehatan (p= 0.954) dengan kesiapsiagaan perawat Puskesmas dalam menghadapi bencana. Pengetahuan dan keterampilan salah satu subtansi yang sangat penting bagi peran untuk dapat berpartisipasi aktif dalam fase kesiapsiagaan pada kondisi bencana.
Edukasi Preventif Gizi Buruk Pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Nurdin Nurdin; Wa Ode Aisa Zoahira; Islaeli Islaeli; Asri Dwi Noviyanti; Islamiyah Islamiyah; Zahalim Zahalim; I Wayan Romantika
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 2 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community of Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i2.1042

Abstract

Abstrak. Latar Belakang: Para orang tua anak penderita gizi buruk memiliki pemahaman yang masih kurang tentang gizi buruk tersebut dan memiliki anggapan bahwa gizi buruk merupakan penyakit yang tidak akan berkomplikasi pada anak. inilah yang menjadi permasalahannya. Tujuannya: untuk meningkatkan pengetahuan para orang tua tentang upaya pecegahan dan pengobatan penyakit gizi buruk melalui penyuluhan serta setiap penderita akan rutin melakukan gaya hidup dan pola makan yang sehat. Metode: Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan dengan pendekatan deskriptif melalui penyuluhan dan video simulasi. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di salah satu posyandu Binaan di wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari dengan durasi 60 menit selama 1 hari. Hasil yang di dapatkan pada evaluasi akhir adalah seluruh orang tua memahami betul bagaimana cara mencegah dan mengobati penderita gizi buruk tersebut. Secara umum memberikan gambaran kepada orang tua seperti apa gizi buruk yang terjadi jika tidak mengaplikasikan gaya hidup sehat dan pola makan sehat. Kesimpulan peningkatan pengetahuan dan melakukan gaya hidup yang sehat dan penerapannya secara rutin dapat membantu mengatasi gizi buruk. Abstract. Background: Parents of children suffering from malnutrition have a poor understanding of malnutrition and assume that malnutrition is a disease that will not cause complications in children. this is the problem. The aim: is to increase parents' knowledge about efforts to prevent and treat malnutrition through counseling and ensure that every sufferer will routinely adopt a healthy lifestyle and eating pattern. Method: This activity is community service carried out using a descriptive approach through counseling and video simulation. Community service is carried out at one of the assisted posyandu in the working area of ​​the Abeli ​​Health Center, Kendari City, with a duration of 60 minutes for 1 day. The results obtained from the final evaluation were that all parents really understood how to prevent and treat malnutrition sufferers. In general, it gives parents an idea of ​​what malnutrition will look like if they don't adopt a healthy lifestyle and healthy eating patterns. Conclusion: increasing knowledge adopting a healthy lifestyle and implementing it regularly can help overcome malnutrition.
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kesiapsiagaan Perawat Puskesmas dalam Menghadapi Bencana Kabut Asap Nurdin, Nurdin; Amandaty, Srikandi Puspa
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i2.699

Abstract

Telah terjadi kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 dan menyebabkan bencana kabut asap sehingga 43 juta orang terkena kabut asap, 503.874 orang terkena penyakit ISPA, jatuhnya korban jiwa 26 orang, serta kerugian ekonomi sebanyak 200 triliun rupiah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor pengetahuan, keterampilan, kesiapan manajemen bencana, regulasi diri, dan suasana pelayanan kesehatan berhubungan dengan kesiapsiagaan perawat Puskesmas dalam menghadapi bencana kabut asap di Kota Pontianak. Desain penelitian menggunakan survey analitik dengan teknik cross sectional. Jumlah responden didapatkan 90 perawat Puskesmas melalui simple random sampling. Penelitian ini dilakukan di seluruh Puskesmas wilayah kerja Kota Pontianak berjumlah 23 Puskesmas. Uji spearman ranks menunjukkan terdapat hubungan antara faktor kesiapan manajemen bencana (p= 0.013), keterampilan (p= 0.000), namun tidak dengan suasana pelayanan kesehatan (p= 0.558) dengan kesiapsiagaan perawat Puskesmas dalam menghadapi bencana kabut asap. Uji regresi logistik didapatkan nilai hitung Exp(B) sebesar 6.559 yang menjelaskan bahwa keterampilan adalah faktor yang paling berhubungan dengan kesiapsiagaan perawat Puskesmas dalam menghadapi bencana kabut asap. Kesiapan manajemen bencana yang baik akan menghasilkan keterampilan yang baik pula, sehingga perawat bisa mengikuti seminar, pelatihan maupun simulasi tentang bencana. Perawat juga harus berperan aktif dalam proses penanggulangan bencana (fase kesiapsiagaan dan fase respons).
The Efek Terapi Musik Alam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Anak Usia 6-12 Tahun Selama Pemasangan Infus di Ruang IGD Puskesmas Puuwatu Kota Kendari islaeli, Islaeli; Nofitasari, Ari; Aisa Zoahira, Waode; Nurdin, Nurdin; Nawawi, Nawawi; Puspa Amandaty, Srikandi
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 16 No 2 (2024): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v16i2.1489

Abstract

Setiap pasien yang di rawat selalu menerima tindakan pemasangan infus, tindakan ini menyebabkan rasa sakit sehingga diperlukan tindakan non farmakologi untuk meminimalkan rasa sakit yang dirasakan oleh anak, terapi musik alam merupakan salah satu pilihan yang tepat. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik alam terhadap intensitas nyeri anak usia 6-12 tahun selama prosedur pemasangan infus di ruang IGD Puskesmas Puuwatu Kendari. Jenis Penelitian ini adalah Kuantitatif dengan metode quasi eksperimen Non-Equivalent Control Group Design. Sampel adalah anak yang mendapatakan tindakan pemasangan infus usia 6-12 tahun yang dipilih dengan menggunakan metode convenience sampling terdiri dari 15 orang dalam kelompok intervensi dan 15 orang dalam kelompok kontrol. Terapi musik alam didengarkan oleh anak pada kelompok intervensi selama 30-45 menit mulai dari persiapan prosedur hingga selesai sedangkan pada kelompok kontrol tanpa terapi musik. Hasil uji paired t-test menunjukkan penurunan yang signifikan intensitas nyeri pada kelompok intervensi dengan nilai p-value <0,001 dan pada kelompok control p-value 0.055. Terapi musik alam efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada anak usia 6-12 tahun selama prosedur pemasangan infus.
Cross Sectional: Faktor Analisis Tingkat Kecemasan Pasien Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Nurdin, Nurdin; Amandaty, Srikandi Puspa; Islaeli, Islaeli; Rahmadania, Wa Ode; Islamiyah, Islamiyah
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 16 No 2 (2024): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v16i2.1523

Abstract

Kondisi lingkungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang terlalu padat seringkali mengabaikan aspek mental pasien hingga menyebabkan berbagai permasalahan psikologis, salah satunya ialah perubahan status kesehatan individu yang mengakibatkan terjadinya kecemasan. Kecemasan timbul ketika seseorang dihadapkan pada keadaan yang mengancam jiwa. Kecemasan membuat individu merasa tidak nyaman dan merasa takut dengan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah rasa tidak nyaman, kurangnya dukungan keluarga, hospitalisasi, pengalaman masuk di ruang instalasi gawat darurat. Melalui penelitian ini perawat dapat mengidentifikasi tentang kecemasan pasien sehingga dapat memberikan penatalaksanaan yang baik untuk mengurangi kecemasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien di ruang intalasi gawat darurat RSUD Kota Kendari. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Cross-sectional study. Jumlah sampel sebanyak 87 responden dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan sampling probabilitas yaitu random sampling dengan pendekatan simple random sampling. Hasil  uji chi-square  menunjukkan bahwa ada hubungan sedang antara pengalaman masuk IGD (P-value = 0,027) dan komunikasi terapeutik (P-value = 0,006) dengan tingkat kecemasan pasien di ruang intalasi gawat darurat rumah sakit daerah Kota Kendari, sedangkan dukungan keluarga (P-value = 0,822) tidak ada hubungannya dengan tingkat kecemasan pasien di ruang intalasi gawat darurat rumah sakit daerah Kota Kendari. Perawat dapat meningkatkan komunikasi terapeutik untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien di IGD.
Hubungan Keterampilan dengan Kesiapsiagan Perawat dalam Menghadapai Bencana Kabut Asap Nurdin; Nurdiana; hayati , Yati sri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jikmw.v1i1.634

Abstract

Hampir seluruh bagian negara di dunia pernah mengalami kebakaran hutan seperti Amerika Serikat, Australia, Yunani, Swaziland, termasuk Indonesia. Salah satu efek dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia dalah bencana kabut asap. Data BNPB pada tahun 2015 terkait dampak bencana kabut asap, terdapat 503.884 penderita ISPA yang tersebar diberbagai provinsi seperti Sumatra selatan, Riau, Jambi, Kalimantan selatan, tengah dan barat, serta menimbulkan korban jiwa sebanyak 26 orang. Selain itu, dampak kabut asap menimbulkan kerugian ekonomi sangat besar mencapai 200 triliun rupiah dan 43 juta penduduk terpapar kabut asap. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan keterampilan dengan kesiapsiagaan perawat puskesmas dalam menghadapi bencana kabut asap di Kota Pontianak. Metode yang digunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan jumlah responden 90 perawat puskesmas secara simple random sampling. Pengukuran kesiapsiagaan perawat menggunakan kuesioner Emergency Preraredness Information Questionnaire. Hasil uji spearman ranks menjelaskan terdapat hubungan antara keterampilan dengan kesiapsiagaan perawat puskesmas dalam menghadapi bencana kabut asap di kota Pontianaknilai (p = 0.000) dimana nilai p < α, adapun dengan nilai r = 0.412, menjelaskan hasil interpretasi korelasi arah positif dengan makna kekuatan hubungan sedang. Keterampilan adalah faktor yang merupakan salah satu faktor yang penting dalam menghadapi bencana kabut asap di Kota Pontianak.