Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemanfaatan Cangkang Sawit Sebagai Subtitusi Agregat Kasar Pada Beton Perkerasan Kaku Untuk Jalan Lalu Lintas Rendah Mukhlis. M; Fauna Adibroto; Lusyana. L; Syaifullah Ali; Dwina Archenita
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 17 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.12.2.406

Abstract

Agregat pada pekerasan kaku merupakan komponen yang sangat penting, namun tidak semua daerah memiliki bahan tersebut, sehingga terpaksa didatangkan dari daerah lain yang mengakibatkan biaya perkerasan kaku tersebut relatif semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan mencari agregat alternatif dengan pemamfaatan limbah cangkang kelapa sawit ( tertahan #4,75) sebagai subtitusi agregat kasar1-2 pada campuran beton perkerasan jalan kaku lalu lintas rendah. Penelitian ini direncanakan campuran beton perkerasan kaku dengan komposisi cangkang kelapa sawit sebagai subtitusi sebagian agregat kasar yaitu CKS-0%, CKS-2,5%, CKS-5%, CKS-7,5%, dan CKS-10%. Pada pengujian dibuat tiga benda uji untuk lima variasi cangkang kelapa sawit. Benda uji untuk berbentuk silinder dengan tinggi 300 mm dan diameter 150 mm ini diuji ketahanannya terhadap tekan (f’c) pada umur beton 28 hari dan dikonversikan ke kuat tarik lentur (fcf). Berdasarkan SNI 8457:2017 syarat minimal mutu beton jalan lalu lintas rendah dengan f’c;21.8 MPa dan fcf;3.5 MPa. Hasil pengujian menujukkan campuran beton CKS-5%( f’c;23.33 MPa, fcf;3,6 MPa) dapat digunakan pada perkerasan kaku untuk jalan lalu lintas rendah dibanding campuran beton CKS-2.5%( f’c;14.43 MPa, fcf;2.85 MPa), CKS-7.5%( f’c;17.70 MPa, fcf;3.16 MPa) dan CKS-10%( f’c;12.86 MPa, fcf;2.69 MPa). Jika dibanding dengan campuran beton CKS-0%( f’c;23.97 MPa, fcf;3,7 MPa) dengan CKS-5% ( f’c;23.33 MPa, fcf;3,6 MPa) mengalami penurunan f’c dan fcf sebesar 2.7% dan 1.4%. Pengunaan cangkang kelapa sawit CKS-5% dapat mengurangi pemakaian agregat kasar ukuran 1-2 sebesar 69 Kg/m3.
Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Dengan Beton Mutu Tinggi (Menggunakan Fly Ash) Etri Suhelmidawati; Fauna Adibroto; Syaifullah Ali; Dwina Archenita; Azri Azhar Musaddiq Zade
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 18 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v18i1.411

Abstract

Berbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas beton, teknologi bahan dan teknik-teknik pelaksanaan yang diperoleh dari hasil penelitian dan percobaan tersebut dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang semakin tinggi terhadap pemakaian beton serta mengatasi kendala-kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan beton adalah dengan menggunakan pengganti semen yaitu abu terbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian sebagian semen dengan abu terbang terhadap mutu kuat tekan beton dalam aplikasinya pada perencanaan tebal perkerasan kaku dengn beton mutu tinggi. Komposisi variasi penambahan abu terbang sebanyak 0%, 10%, 12,5%, 15%, 20% dan 25% dari berat semen. Mutu beton yang direncanakan 40 MPa yang diuji pada umur 7 hari dan 28 hari. Penelitian ini menguji beton dengan benda uji selinder (diameter 150 mm dan tinggi 300 mm) sebanyak 30 sampel dan terdiri dari 6 variasi. Dari penelitian ini didapatkan kuat tekan optimum pada variasi 10% yaitu sebesar 30,770 MPa. Kuat tekan yang terendah terdapat pada variasi 25% yaitu sebesar 20,046 MPa.Kuat tekan tertinggi yang didapat dari penelitian yaitu 30,770 MPa kemudian digunakan dalam perencanaan tebal perkerasan kaku metoda Bina Marga. Perkerasan kaku yang direncanakan berlokasi di STA 0+000 - STA 5+000 Bypass Kota Padang. Dari hasil perhitungan tebal perkerasan didapatkan tebal slab beton adalah 210 mm dengan jenis beton bersambung dengan tulangan. Total anggaran biaya yang dikeluarkan dari perencanaan tebal perkerasan kaku ini adalah senilai Rp.41.200.700.000,00 (Empat Puluh Satu Milyar Dua Ratus Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah).
Analisis Lalu Lintas pada Ruas Jalan Lingkar Sicincin-Lubuk Alung Kab.Padang Pariaman untuk Disain Perkerasan Dwina Archenita -
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Vol 14, No 2 (2019): -
Publisher : Pusat Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.779 KB) | DOI: 10.30630/jipr.14.2.121

Abstract

Traffic is an important part of road pavement design in addition to subgrade strength. This is because traffic is a burden for the road and is very decisive in the thick planning of each layer of pavement. Thus the calculation of the traffic load should have been carried out before carrying out the design of the pavement. The Sicincin - Lubuk Alung ring road section located in Kab.Padang Pariaman is one of the road sections designed with pavement design. Therefore, a traffic survey was carried out on the road section. Traffic surveys are carried out for three days, two days on weekdays and one day on holidays. Every day the survey time is divided into three times, morning, afternoon and evening at rush hour. The survey in the morning takes place at 07:15 - 08:15 and 08:15 - 09:15 while in the afternoon it takes place at 13:00 - 14:00 and 14:00 - 15:00. Furthermore, for the afternoon survey, it will be held at 16:00 - 17:00 and 17:00 - 18:00. After processing the data, in each survey period the LHR value is obtained for both directions. The LHR value used for pavement design is the largest LHR value of all LHR values obtained.
PENINGKATAN NILAI EKONOMIS PERCA DENGAN TEKNIK PATCHWORK Dwina Archenita; Desnila Sari; Liliwarti Liliwarti
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.171 KB)

Abstract

Panti asuhan Aisyiyah Koto Tangah merupakan salah satu panti asuhan yang terdapat di Kec.Koto Tangah Kota Padang, yang berlokasi di daerah Muaro Penjalinan Kota Padang. Panti ini hanya menampung anak-anak perempuan, yang terdiri dari anak-anak yatim, piatu, yatim piatu dan miskin yang tinggal di dalam dan luar panti dengan jumlah keseluruhan sebanyak lebih kurang 79 orang, yang sebagian besar masih bersekolah di tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Kendala utama yang dihadapi oleh pengelola panti dalam melaksanakan operasional kegiatan sehari-hari dan biaya sekolah adalah adanya keterbatasan dana. Hal ini dikarenakan semua operasional ditanggung oleh yayasan dan para donator. Anak asuh membutuhkan biaya untuk keperluan sekolah dan kelanjutan pendidikannya. Dengan keadaan perekonomian yang cukup tergoncang akibat pandemik, dan adanya potensi dari anak-anak asuh yang jumlahnya cukup banyak maka tidak ada salahnya apabila pihak pengurus memotivasi dan memberdayakan mereka untuk berwirausaha sehingga akan mengurangi ketergantungan terhadap donatur. Oleh karena itu, sangat perlu tim pengabdian masyarakat memberikan penyuluhan, sosialisasi tentang penerapan Teknik Patchwork pada limbah seperti perca sehingga perca yang semula hanya sebagai limbah dari penjahit dapat bernilai ekonomis. Diharapkan anak-anak Panti Asuhan dapat memproduksi barang bermanfaat dan bernilai ekonomis dari perca tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah dapat memberikan wawasan, meningkatkan keterampilan/skill dan keinginan berwirausaha mandiri bagi anak-anak Panti Asuhan Aisyiyah Koto Tangah Padang.
Kegiatan Stay at Home Kelompok PKK RT 03 RW 03 Kel. Bungus Timur Dwina Archenita; Liliwarti Liliwarti; Desnila Sari
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.872 KB)

Abstract

Kecamatan Bungus Teluk Kabung merupakan salah satu dari 11 kecamatan yang ada di Kota Padang dan juga merupakan batas Kota Padang dengan daerah tk.2 lainnya yaitu Kabupaten Pesisir Selatan. Tidak jauh berbeda dengan di tempat-tempat lainnya, kelompok-kelompok kecil warga seperti kelompok PKK RT juga ada di sini dan cukup solid dalam melaksanakan berbagai kegiatan ataupun mengatasi berbagai permasalahan keluarga yang timbul. Salah satu kelompok PKK tersebut adalah kelompok PKK RT 03 RW 03 Kel.Bungus Timur. Selama ini kelompok PKK RT 03 RW 03 Kel.Bungus Timur yang beranggotakan ibu-ibu sebanyak 20 orang cukup berkontribusi dengan baik dalam menunjang berbagai kegiatan seperti kegiatan di bidang pertanian, yang merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat di wilayah ini. Bidang pertanian merupakan salah satu upaya ketahanan pangan dalam menghadapi pandemik Covid-19 karena bagaimana pun pangan adalah kebutuhan pokok manusia. Namun demikian untuk perkembangan tanaman pertanian yang lebih baik, apakah itu persawahan ataupun perladangan tentunya membutuhkan pupuk. Dengan adanya pembatasan pergerakan orang selama pandemik Covid-19 ini maka pemenuhan kebutuhan pertanian terhadap pupuk yang selama ini sebahagian besar dibeli juga mengalami gangguan. Tim pengabdian masyarakat memberikan penyuluhan, sosialisasi tentang cara pembuatan pupuk cair berbahan dasar air bekas cucian beras, yang merupakan satu kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka Stay At Home. Pelaksanaan pembuatan pupuk ini sangat mudah, dengan bahan yang mudah didapat dan biaya yang sangat murah. Nantinya diharapkan ibu-ibu kelompok PKK dapat memproduksi secara mandir/berkelompoki kebutuhan pupuknya. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah dapat memberikan wawasan, meningkatkan keterampilan/skill dan keinginan berinovasi bagi ibu-ibu kelompok PKK RT 03 RW 03 Kel.Bungus Timur, yaitu dengan membuat pupuk cair dengan bahan limbah.
Pelatihan Keterampilan Las Bagi Anak Asuh Panti Asuhan Bundo Saiyo Dwina Archenita; Yurisman Yurisman; satwarnirat satwarnirat; Liliwarti Liliwarti; Hartati Hartati; Silvianengsih Silvianengsih
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 3 No 2 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.221 KB) | DOI: 10.30630/jppm.v3i2.688

Abstract

Keterampilan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam menunjang kehidupannya. Salah satu keterampilan yang ada dalam ruang lingkup ilmu keteknikan pada umumnya, teknik sipil dan teknik mesin khusunya adalah keterampilan las. Berbagai benda dan barang yang ada disekeliling kita dibuat dan dirangkai dengan sistem las, seperti pagar besi, kursi-kursi dari besi yang biasanya terdapat di taman atau ruang terbuka dan masih banyak benda/barang lainnya. Bahkan selama berlangsung masa pandemi hingga sekarang, benda/barang yang sangat banyak diminati adalah tempat tatakan bunga dari besi, baik yang berdiri maupun yang digantung di dinding. Panti Asuhan Bundo Saiyo merupakan salah satu panti asuhan yang berada di Kota Padang, yang berkomitmen tinggi dalam menampung, mengasuh, dan mendidik anak-anak yang tidak mampu, yatim piatu dan anak-anak terlantar baik yang berasal dari daerah sekitar bahkan banyak dari daerah luar kota Padang. Anak-anak tersebut memiliki usia yang bervariasi, mulai dari usia balita hingga ada yang sudah kuliah. Namun demikian pihak panti selain menyekolahkan mereka, juga memberikan keterampilan-keterampilan yang sekiranya berguna bagi masa depan mereka kelak. Bertitik tolak dari hal tersebut dan adanya keinginan pengurus panti untuk memberikan keterampilan yang bermanfaat dan berhasil guna bagi anak-anak asuh nya serta dari hasil diskusi tim maka pemberian keterampilan las kepada anak-anak panti terutama yang laki-laki yang sudah berada di bangku sekolah menengah akan menjadi bekal yang baik bagi anak-anak tersebut nantinya. Kegiatan pengabdian di Panti Asuhan Bundo Saiyo dilakukan oleh 2 orang staf pengajar yang berasal dari beberapa prodi di Jurusan Teknik Sipil dengan dibantu oleh 2 orang mahasiswa yang telah menguasai keterampilan las/welding. Kegiatan ini sebelumnya didahului dengan pengarahan atau penyuluhan. Disamping itu juga akan diberikan percontohan dan pelatihan. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya sharing ilmu dan keterampilan dari pihak perguruan tinggi kepada masyarakat dalam hal ini adalah keterampilan las bagi anak asuh pada Panti Asuhan Bundo Saiyo.
ANALISIS DAN PREVENTIF LIKUEFAKSI DENGAN METODE KOLOM SEMEN (LIQUEFACTION ANALYSIS AND PREVENTION USING CEMENT COLUMN METHOD) liliwarti liliwarti; Satwarnirat -; Silvianengsih -; Dwina Archenita
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 35 No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Liquefaction is the loss of soil strength due to an earthquake. Liquefaction usually occurs on the water-saturated soil, pore water pressure increases and the soil loses its bearing capacity ,consequently it can not support heavy structure which cause the building collapses. Padang is an earthquake-prone area that has caused several damage (Earthquake in Padang on September 2009), many buildings and infrastructures have collapsed, its was due to the liquefaction triggered by the earthquake. Analysis and prevention of liquefaction is needed to minimize the impact of the earthquake. This study liquefaction analysis uses the CPT, and the prevention of liquefaction by the cement column method. The results of liquefaction analysis consisting of 10 locations which were observed shows that there were 4 points location of potentially liquefaction, 3 points of hight liquefaction and 3 points that didn’t potentially liquefaction. The cement column method is carried in a laboratory by means, the soil sample is placed in a test box and then grouting by cement with a diameter 2.5 cm, with spacing 2D, 3D and 4D. The test box was vibrated and then shear strength was tested after and before grouting. The results of shear strength test obtained cement column can reduce the potential liquefaction with the spacing is 2D. The shear streght value increas from 3.14 kPa to 16.86 kPa, the shear strength value increased by 537% ,and can reduce the settlement by 500%. The results of this study can be utilized by consultants and the government to guideline development of Padang city. Keywords: soil, earthquake, liquefaction, CPT, cement column
Effect of Installation Pattern of Prefabricated Vertical Drain (PVD) on Degree of Consolidation in Soft Soils Liliwarti, Liliwarti; Archenita, Dwina; Misriani, Merley; Refnaldo, Afdal
Jurnal Fondasi Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v12i1.16175

Abstract

Soft soil has high water content and low permeability, causing a high settlement and long time. Soil improvement with prefabricated Vertical Drain (PVD) can accelerate settlement in soft soils and primary consolidation time. Prefabricated Vertical Drain (PVD) functions to accelerate the release of water from the ground, and the accelerated settlement process, which is indicated by the degree of consolidation (U) reaching 90%, generally this method combines PVD and preloading (additional load). The required time to achieve a 90% degree of consolidation is determined by the PVD installation pattern (triangle pattern and rectangular pattern) and its distance. This study reviewed the effectiveness of PVD installation patterns with distance variations of (1 m, 1.3 m, 1.6 m, 1.9, 2.2 m, 2.5 m, 2.8 m, and 3.1 m). The analysis results show that in the triangular pattern, the time required to achieve a degree of consolidation of 90% (U90) is from 1 to 8.5 months, and in the rectangular pattern is from 1 to 9.5 months. The greater distance between PVDs, the more time is required to achieve a 90% degree of consolidation (U90). The PVD with a triangular pattern could reduce the 6% - 25% time to complete a degree of consolidation (U90) compared to the rectangular pattern. It can be noted that the installation triangle pattern is more effective than the rectangular installation pattern.
PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK BATA MERAH RECYCLING SEBAGAI FILLER SUBSTITUSI TERHADAP KINERJA CAMPURAN AC-WC Archenita, Dwina; Satwarnirat, Satwarnirat; Maliar, Saryeni; Trifani, Sonia; Fahmi, Muhamad
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.20.3.182-189.2024

Abstract

Filler merupakan salah satu material penyusun campuran beraspal, yang biasanya diperoleh dari abu batu yang ketersediaannya semakin sulit dirasakan dalam pelaksanaan di lapangan. Oleh karena itu dalam menjamin kelancaran pelaksanaan di lapangan diteliti berbagai material alternatif yang memiliki sifat dan ukuran yang memenuhi spesifikasi sebagai filler. Salah satu material yang memungkinkan adalah serbuk bata merah recycling (SBR). SBR merupakan material limbah bongkaran konstruksi yang belum termanfaatkan secara optimal.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja campuran AC-WC menggunakan SBR sebagai material substitusi filler dengan Metoda Percentage Refusal Density (PRD). Dengan melakukan pengujian Metoda PRD ini dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan metoda Marshall yang belum cukup untuk menjamin kinerja campuran beraspal yang digunakan untuk lalu lintas berat dan padat dengan suhu tinggi. Aspal yang digunakan adalah aspal pen 60/70, dengan variasi SBR adalah SBR-0%, SBR-5%, SBR-10%, dan SBR-15%. Pengujian PRD dilakukan dengan penumbukan sebanyak 2 x 400 tumbukan dengan acuan kadar aspal pada kondisi rongga dalam campuran (VIM) sebesar 6%.Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja PRD dari campuran memberikan nilai VIM refusal yang meningkat dengan substitusi SBR 5% yaitu sebesar 3,11%. Penambahan substitusi selanjutnya yaitu 10% dan 15% menunjukkan penurunan nilai VIM refusal berturut-turut 2,47% dan 2,78%.
Analysis Stability of Abutment on the Railway Bridge -, Liliwarti; -, Silvianengsih; Candra, Febrian; -, Satwarnirat; Archenita, Dwina
International Journal of Advanced Science Computing and Engineering Vol. 4 No. 3 (2022)
Publisher : SOTVI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.315 KB) | DOI: 10.62527/ijasce.4.3.104

Abstract

Railway bridge Bangunan Hikmah (BH 39) Pariaman (Padang– Pariaman Route) is a new bridge. This new bridge was built because the old one could not accommodate the load of the additional locomotive. The railway bridge consists of two parts: the upper structure and the substructure. The substructure consists of abutments and foundations. When the abutment accepts considerable lateral ground pressure, so the stability of the abutment will be disturbed. To resolve the problem, the need exists to study abutment reinforcement with geotextile or additional foundation pile to raise the stability abutments on the Railway bridge Bangunan Hikmah (BH 39) Pariaman. The result of the loading on the upper structure is obtained. The total vertical force acting on the abutment is 6111,624 kN, and the horizontal load is 2849,689 kN. Abutment stability analysis is carried out in 3 stages (without reinforcement, with reinforcement geotextiles, and with existence foundation pile (bored pile). The results of the analysis show value safety factor minimum without Reinforcement (SF) is 1,29; this shows that the abutment is unstable because the safety factor obtained is < 1.5,  with reinforcement geotextile, the value of the safety factor minimum  (SF) is 1,66,  this indicates that the abutment is stable but still critical and the value of the safety factor (SF) minimum with bored pile foundations is 2,10.  Installation of a bored pile foundation (pile group) at a depth of 10m shows a significant increase in the value of the safety factor. In the BH 39 Kurai Taji Pariaman railway bridge project, it is recommended to use a pile group foundation with a depth of 10 m.