Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Rancang Bangun Mesin Hot Press untuk Recycle Plastik Hdpe dan Karakterisasi Pengaruh Temperatur Pemanasan Waktu Pemanasan dan Temperatur Pembukaan terhadap Cacat Flashing Cacat Warpage dan Konsumsi Energi Pencetakan Arendra, Anis; Akhmad, Sabarudin
Rekayasa Vol 10, No 2: Oktober 2017
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.84 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v10i2.3612

Abstract

Permasalahan sampah menjadi permasalahan yang belum juga mendapatkan solusi yang tepat. Terlebih sampah plastik yang membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa terurai. Kondisi di lingkungan masyarakat yang belum memiliki teknologi yang dapat mengolah sampah menyebabkan lingkungan semakin tercemar dengan semakin banyaknya sampah. Kondisi saat ini mesin daur ulang plastik harganya mencapai ratusan juta. Sehingga diperlukan mesin yang herganya terjangkau namun berfungsi sama dengan mesin yang ada di pasarann. Penelitian ini  menciptakan mesin Hot Press untuk daur ulang plastik HDPE. Mesin hot press adalah  sebuah mesin yang dapat mendaur ulang limbah plastik HDPE dan memiliki keunggulan yaitu portable, ringan, ukuran lebih kecil dan harganya terjangkau. Setelah melalui tahap perancangan dan pembuatan, maka proses selanjutnya yang diuji adalah mengetahui karakteristik mesin Hot Press. Pengujian dilakukan dengan analisis faktorial 23 untuk mengetahui pengaruh faktor A (temperatur pemanasan), faktor B (waktu pemanasan) dan faktor C (temperatur pembukaan) terhadap cacat Flashing cacat Warpage  dan konsumsi energi pencetakan. Berdasarkan pengujian, diketahui interaksi faktor A dan B serta interaksi faktor B dan C berpengaruh signifikan terhadap cacat flashing. Faktor A, faktor C dan interaksi faktor A,B dan C berpengaruh signifikan terhadap cacat warpage, sedangkan pada respon Konsumsi energi, yang berpengaruh signifikan adalah faktor A, faktor B dan interaksi faktor A dan B. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui karakteristik mesin Hot Press.Kata Kunci: Plastik HDPE, Mesin Hot Press, Cacat flashing, Cacat warpage, Konsumsi energi
Reengineering Cracker-Dryer Machine Based on Fan speed and Temperature Considering Drying Time, Final Weight and Energy Consumption Factor Emon Rifa'i; sabarudin ahmad; Anis Arendra; Rifky Maulana Yusron
International Journal of Science, Engineering, and Information Technology Vol 6, No 1 (2021): IJSEIT Volume. 06 Issue. 01 DECEMBER 2021
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/ijseit.v6i1.13141

Abstract

Redesign and building a cracker drying machine should give priority to several factors to find the optimal point, one of which is by conducting experimental experiments. This research was carried out to find out from the tool and also pay attention to several things, such as temperature and fan speed. If one of these factors is ignored, it will not produce dry crackers and the dried crackers are less than optimal. The Independent parameters used in this research are temperature and fan speed. Dependent parameters used in this research are concerning drying time, final weight, and energy consumption. Design experiment using Factorial 3x3. Fan speed has 3 levels, they are 1000rpm, 1500rpm and 2000rpm. The Temperature parameter has 3 levels, they are 16, 19, and 21oC. Based on the design of experiment results, it was found that the drying time response for the combination that has the highest ranking is at a temperature of 19oC with a 2000rpm fan speed resulting in a drying time of 182,677 minutes.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN ESMOCA UNTUK PENGUKURAN SUDUT 3 DIMENSI ALAT GERAK TUBUH BAGIAN ATAS UNTUK PERHITUNGAN GAYA DAN MOMEN BIOMEKANIKA KERJA Mertha Antika Sari; Anis Arendra; Sabarudin Akhmad
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i2.101.77-82

Abstract

Pengembangan instrument ESMOCA (Ergonomi Sisman Motion Capture) pada generasi yang pertama mengalami beberapa kekurangan pada fungsi pengukuran sudut. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan sebelumnya terhadap instrument ESMOCA generasi pertama, didapatkanlah pengembangan-pengembangan yang akan dilakukan yaitu dengan mengubah dimensi pengukuran menjadi 3 dimensi, mampu mengukur bagian tubuh atas, dan dapat digunakan dalam perhitungan biomekanika kerja. Dibantu dengan software Matlab r2014a dilakukan pendekatan dengan menggunakan model simulasi yang sudah mampu menggambarkan gerakan dari subjek pengamatan. Pada tahap interpretasi data, dilakukan dengan analisis statistik, one sample t test dan independent t test untuk membandingkan dua data. Data yang didapatkan ketika proses kalibrasi adalah data sudut X, Y, Z dari instrument ESMOCA dan alat ukur lain yaitu waterpass dan Busur derajat.
Perancangan Eksperimen Reaktor Biogas Portabel dengan Bahan Kotoran Sapi dan Limbah Rumah Tangga Mu'alim, Mu'alim; akhmad, Sabarudin; Arendra, Anis; Purwoko, Sugeng
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 24 No 2 (2024)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/matrik.v24i2.5994

Abstract

Universitas Trunojoyo Madura dengan RIP periode 2020-2024 berkonsentrasi salah satunya biogas rumah tangga dengan mitra Kec.Waru, Kab.Pamekasan, Madura karena mempunyai potensi besar pengembangan biogas berbasis kotoran sapi dan limbah rumah tangga. Hal itu melatar belakangi penelitian untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap produksi biogas dengan pendekatan perancangan eksperimen faktorial acak lengkap 32 dengan 2 faktor variasi campuran kotoran sapi - limbah rumah tangga dan derajat keasaman (pH) menggunakan 3 perulangan. Penelitian diawali dengan penggalian potensi biogas di Kec, Waru yang dilanjutkan dengan pengembangan reaktor biogas portabel sebagai sarana perancangan eksperimen yang akan dilakukan. Perancangan eksperimen dengan variabel independen (variasi perbandingan campuran kotoran sapi : limbah rumah tangga dengan 3 level yaitu 4:2,3:2,2:3 dan derajat keasaman (pH) dengan 3 level yaitu 6.8,7.0,7.2) dan variabel dependent (tekanan biogas yang dihasilkan) serta variable kontrol (volume reaktor biogas sama, waktu proses (Hydraulic Retention Time atau HRT) 15 hari,perbandingan air: kotoran sapi+ limbah rumah tangga adalah 1:1). Dari 27 data pengamatan dilakukan Uji Anova dan hasilnya hanya faktor variasi campuran kotoran sapi-limbah rumah tangga yang memilik pengaruh signifikan terhadap tekanan biogas yang dihasilkan dengan kombinasi terbaik variasi campuran 4:2 dan derajat keasaman (pH) 7,0 menghasilkan total rata- rata tekanan biogas 0,627333 Psi. Berdasarkan Uji Koefisien Determinasi faktor variasi campuran, derajat keasaman dan interaksi kedua faktor menjelaskan variabel respon tekanan biogas sebesar 46,24 % .
PENGARUH FAKTOR FAKSI MASSA CAMPURAN KOMPOSIT ABU SEKAM PADI DAN TEMPERATUR PEMANASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK (UJI TEKAN DAN UJI DAYA SERAP AIR) Faisal, Rony Azmi; Arendra, Anis; Purwoko, Sugeng; alim, Mu'; sholih, Ahmad Mu’izzuddin
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 25 No 1 (2024)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/matrik.v25i1.7868

Abstract

Kemajuan lifestyle manusia dapat menimbulkan tantangan baru. Bahan alternatif menjadi solusi dalam permasalahan tersebut, salah satunya dengan penerapan 6R (Reuse, Recycle, Redesign, Remanufacture, Reduce, Recovery). Campuran Komposit dikembangkan untuk bahan pengganti logam dikarenakan Campuran Komposit mempunyai sifat mekanis yang baik. Abu sekam padi, serpihan limbah kayu, dan bahan lainnya yang mempunyai serat merupakan bahan alami dapat digunakan dalam pembuatan campuran komposit. Data statistik Indonesia merekap yang dimana adanya hasil panen padi mencapai 79.141 juta ton gabah kering yang sudah tergiling. Tingginya panen padi tersebut juga akan menghasilkan limbah abu sekam padi yang melimpah sesuai dengan banyaknya panen padi. berpotensi digunakan sebagai jenis SCM (suplementary Cementitious Material) karena aktivitas pozzolan yang tinggi dan jumlah silika yang besar sebanyak 80 hingga 85% silika yang sangat reaktif. Hal tersebut menjadikan potensi besar limbah abu sekam padi di Indonesia untuk dijadikan bahan campuran pembuatan produk batako. Penelitian ini bertujuan mengkur batako dengan campuran sekam padi, variabel independentnya yaitu temperatur pemanasan yang digunakan benda uji yaitu 3 level (40℃, 50℃,60℃) dan Faksi Massa campuran Batako Massa Semen (1 Pc); Massa Pasir (6 Ps); dan prosentase Abu sekam padi yaitu 3 level (10%, 15%, 20%). Sedangkan variabel dependentnya uji tekan dan uji prosentase daya serap air dengan analisa anova dan uji tukey.
Pengolahan Limbah Sabut Kelapa dan Siwalan Sebagai Produk Bernilai Tambah Di Desa Romben Barat Sumenep Jamilah, Jamilah; Misbahudholam AR, Muhammad; Fauzi, Moh; Ahmad, Sabaruddin; Arendra, Anis; Hidayat, Khoirul; Dzulkarnain, Iskandar
AKM Vol 5 No 2 (2025): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v5i2.1306

Abstract

Pemanfaatan tanaman kelapa dan siwalan oleh masyarakat Romben Barat pada umumnya hanya terbatas pada pengambilan air dan daging buah, sehingga menyisakan limbah berupa serabut kelapa dan siwalan. Untuk itu, diperlukan solusi yang inovatif dan tepat guna agar limbah serabut kelapa dan siwalan tersebut dapat diolah menjadi produk unggulan yang bermanfaat secara ekonomi dan memberikan nilai tambah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi observasi langsung di lapangan, perumusan masalah dan solusinya, pengumpulan data sampel limbah serabut kelapa, proses pengolahan limbah, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta evaluasi. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, Kelompok Tani Sumber Rejeki dan anggota PKK Desa Romben Barat telah memahami proses pengolahan limbah serabut kelapa menjadi cocofiber dan cocopeat. Selain itu warga telah menguasai teknik pengolahan serabut kelapa menjadi cocofiber dan cocopeat secara efisien. Pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah serabut kelapa dan siwalan menjadi media tanam cocopeat dan cocofiber meningkat pesat. Kegiatan ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi ekonomi lokal.
Strategi Pengolahan Sampah di Kampus Universitas Trunojoyo Madura Ahmad, Sabaruddin; Pramudita, Yoga Dwitya; Arendra, Anis; Dzulkarnain, Iskandar
AKM Vol 5 No 2 (2025): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v5i2.1307

Abstract

Gagasan enam sektor sebagai program unggulan percepatan pengembangan kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mendapat respon dan dukungan positif. Keenam sektor dimaksud adalah: 1. Garam; 2. Jagung, 3. Sapi, 4. Industri Halal; 5. Ekonomi Kreatif, 6. Energi. Enam sektor ini wujud kepedulian UTM atas permasalahan-permasalahan yang ada di Madura. Enam sektor tersebut dijadikan Centre of Excellence (CoE) sekaligus sebagai unit usaha (profit center) dari UTM dengan bekerja sama dengan mitra dari luar kampus. CoE UTM memiliki komitment yang kuat untuk fokus pada penyelesaian permasalahan yang ada di Madura. Sedangkan profit center (PC) enam sektor yang dibentuk memiliki tugas untuk mengelola unit usaha mandiri yang ada di UTM. Masalah sampah ibarat bola salju, terus membesar dan menimbun. Belum adanya teknologi pengolah sampah yang mampu mengolah segala macam jenis sampah menjadi permasalahan serius di DLH Bangkalan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut DLH Bangkalan berkolaborasi dengan UTM (PC Energi). PC Energi mempunyai motto “Dari Sampah Menjadi Berkah” artinya sampah yang semula masalah diolah menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi (Green Economy) atau menjadi sumber Energy Baru Terbarukan (Green Energy). Solusi yang ditawarkan oleh PC Energi adalah merubah sampah menjadi: Briket, Biogas, Kompos dan Genteng limbah plastik. Selama ini mesin briket yang beredar belum mampu mengolah semua jenis sampah menjadi briket. Berbeda dengan mesin briket yang dirancang PC Energi UTM dengan Mitra DLH Bangkalan mempunyai keunggulan mampu mengolah semua jenis sampah menjadi briket. Melalui program Pengembangan Usaha Kampus (PUK), PC Energi membentuk PUK “Dari Sampah Menjadi Berkah” menjadi unit usaha berbasis Profit, yang diharapkan dapat memberikan kesempatan dan pengalaman kepada mahasiswa untuk menyelesaikan kasus nyata (MBKM).
PEMANFAATAN SABUT KELAPA MENJADI COCOPEAT DAN COCOFIBER DALAM UPAYA PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA GRUJUGAN SUMENEP Dzulkarnain, Iskandar; Arendra, Anis; Dwitya Pramudita, Yoga; Jamilah, Jamilah
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v6i1.1550

Abstract

The coconut tree is a plantation crop where almost all parts of it can be utilized by humans and processed into industrial products. The products derived from coconuts include cocofiber, cocopeat, and baby fiber, which are raw materials for other products with higher value and selling prices. The goal of this community service activity is to utilize the coconut husk waste in Grujuga Village into cocopeat products that have a high selling value, thereby improving the economy in Grujugan Village, Gapura District. Through interviews and direct observation, ideas for industry managers were generated, both in terms of improving the production process and developing creative ideas to enhance product value. Based on this, community empowerment activities in the village are crucial to encourage the development of the village to become self-sufficient, as well as increase community knowledge in diversifying coconut commodities through the utilization and processing of coconut husk waste into cocopeat and cocofiber, thus producing superior village products. This will strongly support the village's program as an effort to improve the welfare of the community, the development of the creative economy, environmental management, and the ability to innovate to improve the living standards of the community in accordance with the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs).
PENDAMPINGAN PENGOLAHAN LIMBAH KELAPA DAN SIWALAN SEBAGAI NILAI TAMBAH MASYARAKAT DESA ROMBEN BARAT SUMENEP Jamilah Jamilah; Muhammad Misbahudholam AR; Moh Fauzi; Sabaruddin Ahmad; Anis Arendra; Khoirul Hidayat
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Romben Barat, yang terletak di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, dikenal sebagai masyarakat memiliki banyak perkebunann kelapa dan pohon siwalan sebagai salah satu matapencaharian. Meski begitu, Penduduk setempat umumnya hanya menjual daging buah dan air kelapa, sementara serabut kelapa sering kali dibiarkan menjadi limbah yang tidak dimanfaatkan. Program Kosabangsa hadir untuk membantu masyarakat mengolah limbah serabut kelapa secara manual menjadi produk coco fiber dan coco peat. Pelaksanaan program ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat melalui kegiatan penyampaian materi, praktik langsung, diskusi, dan evaluasi. Hasil dari program menunjukkan bahwa masyarakat memberikan respons positif dan merasa puas dengan pelatihan yang diberikan, dengan peningkatan pengetahuan hingga 85% dalam pemanfaatan da pengolahan serabut kelapa untuk dimanfaatkan menjadi bahan coco fiber dan coco peat. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai jual produk coco fiber. Melalui pendampingan ini, diharapkan Desa Romben Barat dapat berkembang menjadi pusat industri pengolahan serabut kelapa di Sumenep, yang berdampak positif bagi perekonomian lokal serta lingkungan.
PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MELALUI INTERVENSI TEKNOLOGI PRODUKSI DAN KUALITAS PRODUK UNGGULAN GARAM DI DESA KARANGANYAR SUMENEP MADURA Arendra, Anis; Akhmad , Sabarudin; Dzulkarnain, Iskandar; Asmoni, Asmoni
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v6i1.1592

Abstract

The competitiveness of salt produced by local farmers in Kalianget District, Sumenep Regency, East Java is still low. The production capacity of local salt is unstable, with inconsistent quality, which leads to the rejection of local salt as raw material in salt processing factories. This is further exacerbated by disputes over the grading of salt quality. Our activities aim to raise awareness, knowledge, and skills among salt farmer groups in ensuring the quality of local salt and increasing its production. Building awareness about quality assurance is a preliminary activity to prepare salt farmer groups for participating in improving the quality of local salt. This initial activity also involves the MBKM KKN (Community Service Program) in village development, entrepreneurship, and internships. Meanwhile, the design, fabrication, assembly, and installation of equipment for improving the quality of local salt and rapid test instruments for local salt quality are carried out off-site at the Manufacturing Systems Laboratory, Faculty of Engineering, Trunojoyo University, and on-site at the Salt Farmer Group location in Kalianget District. The implementation of this activity involves MBKM Product Development, Entrepreneurship, and Internship programs. The output of this activity is the development of equipment ready for implementation, including tools to improve brine quality and rapid test instruments for local salt quality. The empowerment of business partners for regional superior products among the salt farmer groups includes the provision of equipment grants accompanied by technology transfer assistance for operations, maintenance, and governance of local salt production. The increase in local salt productivity is achieved by preventing damage to the salt quality during the production process, ensuring that no more local salt is rejected as raw material in salt processing factories. This is also supported by the rapid test instrument for local salt quality to strengthen the bargaining position of salt farmers