Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

GAMBARAN UMUR PERTAMAKALI MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS PADA PASANGAN MENIKAH Rahman, Kaprawi; Muslimin, Irma
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.3 KB) | DOI: 10.32583/pskm.10.1.2020.63-70

Abstract

Seks adalah kebutuhan yang secara alami melekat pada setiap manusia, menjadi sebuah media yang sakral dan tidak bisa dilakukan begitu saja dengan sembarang orang apalagi dilakukan sebelum menikah. Hubungan seks sebelum nikah akan memberikan resiko hamil yang cukup besar dan jika hal ini terjadi maka akan membuat hidup seseorang berubah. Hubungan intim (seks) sebelum menikah diketahui terkait dengan sejumlah hasil negatif, terutama anak perempuan, mulai dari risiko tinggi kehamilan yang tidak diinginkan serta memperbesar pelaung tertular HIV atau penyakit menular seks (PMS) lainnya. (Boyke pada kompas.com) ?kasus aborsi menyumbang angka kematian pada ibu, aborsi sangat tidak aman karena rentang terhadap resiko kematian pada wanita beserta bayinya?. Bukan suatu hal yang mustahil terjadi jika semakin maraknya perilaku seks diluar nikah maka tidak menutup kemungkinan secara langsung atau tidak langusung akan mempengaruhi tingginya kasus kematian Ibu dan Anak, kasus Aborsi, Tingkat perceraiaan, perzinahan serta gambaral moral yang menyimpang. Di Provinsi Sulawesi Barat ditemukan 0.3 % wanita dan pria dalam status hidup bersama tanpa ada ikatan perkawinan, lalu median umur kawin pertama pada wanita kawin adalah 21,1 tahun dan diketahui pertama kali melakukan hubungan seks di umur (20,9 tahun). Sedangkan median umur kawin pertama pada pria adalah 23,7 tahun namun telah melakukan hubungan seks pertamakali pada umur 23.1 tahun dan kasus hubungan seks pertamakali cenderung besar pada kelompok yang berpendidikan tamat dan tidak tamat Sekolah Dasar.   Kata kunci : umur pertama behubungan seks, hubungan seks pria wanita sebelum nikah
ANALISIS FAKTOR KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINANGA KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2016 Irma Muslimin; Ridhayani Adiningsih
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 8, No 3 (2017): Juli 2017
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.681 KB) | DOI: 10.33846/%x

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah karena merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Di Indonesia hipertensi merupakan penyebab ketiga dari kematian setelah stroke dan tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk berusia >18 tahun di wilayah kerja Puskesmas Binanga, dengan jumlah keseluruhan 228 orang dan dipilih dengan teknik purposive sampling. Analisis statistik menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makan makanan asin (p = 0,026), riwayat keluarga (0,044) dan stres (p = 0,007) berhubungan dengan kejadian hipertensi. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa stres adalah variabel paling berkaitan dengan kejadian hipertensi.
STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK DANTINGKAT KEBUGARAN MAHASISWI POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU Hasir Hasir; Irma Muslimin; Erdiawati Arief
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 8, No 3 (2017): Juli 2017
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.34 KB) | DOI: 10.33846/sf.v8i3.174

Abstract

Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, harus dari usia dini. Bersamaan dengan meningkatnya produktivitas kerja, akan selalu ditopang dengan kondisi fisik salah satunya adalah faktor tingkat kebugaran atau yang lebih dikenal dengan physical fitness. Bagi seorang pelajar, kebugaran jasmani sangat penting di dalam peningkatan kemampuan intelektual dan kecerdasannya.Jenis penelitian ini adalahcross sectional study denganjumlah populasi sebanyak 397 orang. Sampel sebanyak 94 dipilih secara simple random sampling. Variabel independen adalah indeks massa tubuh, persen lemak tubuh dan aktivitas fisik. Variabel dependen adalah tingkat kebugaran. Pengukuran kebugaran dilakukan dengan tes bangku 3 menit YMCA. Uji statistik bivariat dengan Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indeks Massa Tubuh dan persen lemak tubuh tidak berhubungan dengan tingkat kebugaran. Sedangkan aktivitas fisik berhubungan dengan tingkat kebugaran.
Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Perilaku Seks Di Kabupaten Mamuju Irma Muslimin
Jurnal Ilmiah Maju Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Maju Vol.1 No.2 Juli - Desember 2018
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.459 KB)

Abstract

Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukan bahwa jumlah penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa, 63,4 juta diantaranya adalah remaja yang terdiri dari Laki-laki sebanyak 32.164.436 jiwa (50,70 persen) dan perempuan sebanyak 31.279.012 jiwa (49,30 persen). Besarnya jumlah penduduk kelompok remaja ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Informasi yang tidak tersedia secara benar dan akurat tentang kesehatan reproduksi, akan menyebabkan remaja mencari akses dan melakukan ekspolrasi pada dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pengetahuan remaja di Kabupaten Mamuju terkait seks pranikah. Penelitian ini menggunakan metode survey observasional dengan jumlah responden sebanyak 334 mahasiswa yang tersebar di berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Mamuju. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja di Kabupaten Mamuju tentang perilaku sekspranikah tergolong baik. Kata Kunci : Pengetahuan seks remaja, Perilaku seks remaja Kabupaten. Mamuju
PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN KONTRASEPSI DI PROVINSI SULAWESI BARAT Sukardi Sukardi; Irma Muslimin; Adriyani Adam
Jurnal Ilmiah Maju Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Maju Vol.2 No.2 Juli - Desember 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.146 KB)

Abstract

Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap penggunaan kontrasepsi di Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS 2015 dengan unit analisis wanita pernah kawin usia 15 – 49 tahun. Analisis dilakukan dengan metode univariat dan bivariat dengan menggunakan perangkat Statistical Package for the Social Sciences. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor umur, tempat tinggal, status pekerjaan, jumlah anak secara bersama-sama berpenaruh secara signifikan terhadap penggunaan kontrasepsi. namun faktor pendidikan, status migrasi, usia kawin pertama tidak berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsei di Provinsi Sulawesi Barat. Kelompok umur wanita 15-20 tahun lebih cenderung dalam menggunakan KB sebesar 2,504 kali dibandingkan dengan umur 35-59 tahun. Begitu pula dengan kelompok umur 21-34 tahun lebih cenderung menggunakan KB sebesar 1,952 kali dibandingkan dengan kelompok umur 35-49 tahun. Wanita pernah kawin yang tinggal di kota lebih cenderung tidak menggunakan KB sebesar 0,696 kali dibandingkan dengan wanita pernah kawin di desa. Wanita pernah kawin yang bekerja lebih cenderung menggunakan KB sebesar 1,201 kali dibandingkan dengan wanita pernah kawin yang tidak bekerja. Wanita yang memiliki anak antara 1-2 orang lebih cenderung dalam menggunakan KB sebesar 180,447 kali dibandingkan dengan yang tidak memiliki anak. Begitu pula dengan wanita yang memiliki anak 3 orang atau lebih juga lebih cenderung menggunakan KB sebesar 262,299 kali dibandingkan dengan wanita yang belum mempunyai anak.
Performance of Integrated Healthcare Center Cadre and Scope of Community Participation Zaki Irwan; Faturrahman Faturrahman; Irma Muslimin
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 1 No 1 (2019): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.218 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v1i1.3

Abstract

Integrated Healthcare Center is one of the social institutions that play a role in the approach of community participation in the health sector. Integrated Healthcare Center serves as a real entrance to all basic health services especially for infants, toddlers, and pregnant women. This study aims to assess the performance of Integrated Healthcare Center cadres and the scope of community participation in Pangali-Ali Village, Banggae District, Majene Regency 2016. This research was conducted with analytical methods with cross-sectional approach to assess the performance of Integrated Healthcare Center cadres and the scope of community participation in Pangali-Ali Village, Banggae District, Majene District. This research was conducted at Integrated Healthcare Center Village Pangali-Ali Banggae District Majenen Regency, a total sample of 400 mothers who have children under five. The results of research on community participation in Integrated Healthcare Center services on the growth of children under five in Pangali-Ali Village Majene Regency, West Sulawesi Province) that the Integrated Healthcare Center cadre performance in the five-table system at the Integrated Healthcare Center in Pangali-Ali village is categorized as good, only for counseling (table IV) there are things that are lacking effective in particular the provision of information and counseling by cadres is still not in accordance with maternal expectations. Keywords: performance, cadre, integrated healthcare center
Trends and Planning to use Contraception Tools in Women of Childbearing Age Irma Muslimin; Hadmawaty Hamzah; Sukardi Sukardi; Andi Salim
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 2 No 2 (2020): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.087 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v2i2.124

Abstract

The implementation of family planning can reduce the burden of development for the realization of the happiness and welfare of the people of Indonesia. The choice of an appropriate contraceptive method and following the conditions and needs can prevent a significant population growth rate. This study aims to analyze trends in the use of contraceptives and planning for contraceptive use among women of childbearing age in the province of West Sulawesi. The design used in this study was a cross-sectional survey using secondary data sources from the 2017 IDHS West Sulawesi province. The study population was all merried women in Indonesia with a sample size of 1682 peoples. The results showed that age group, education level, residence, and socioeconomic status influence the propensity for use and planning for the use of contraceptives. Whereas literacy only affects the planning of contraceptive use. A special approach is needed for women and their husbands to convince them of the benefits of using contraceptive devices to prosper their lives.
Changes Family Support on Mother's Pregnancy in Preventing Stunting Through Health Education with A Modelling Approach Irma Muslimin; Rachmawati Rahim
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 4 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.238 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i4.686

Abstract

A woman who is pregnant, generally have psychological conditions that will affect their physiological activities. Psychological pressure experienced by pregnant women will cause physical symptoms of fatigue, lethargy, irritability, dizziness, insomnia and laziness. When a pregnant woman is not sensitive to herself and her pregnancy, of course, the role of the family is expected to be able to continue to help the mother in taking care of herself and her pregnancy. This study aims to determine changes in the support of husbands and parents/in-laws of pregnant women in preventing stunting through a modeling approach. The research design used a quasi-experimental design using a non-randomized pre-test post-test with controlled group design. The sample is 50 pregnant women selected by purposive sampling consisting of the treatment group and the control group. Data analysis was carried out by t-test with a significance of 0.05 Data were collected through interviews with respondents using questionnaires after intervention was carried out on respondents The results showed that the husband's support for wife's pregnancy showed an increase in the average value between pre and post-test, namely 19.12 and 22.56 with a p-value of 0.001 (<0.05). Family Support Variables (parents/in-laws, family members) showed an increase in the average value between pre and post-test, namely 10.68 and 12.08 with a p-value of 0.007 (<0.05). There is a significant change in husband and family support for maternal pregnancy through a modeling approach.
Studi Literatur: Pengetahuan sebagai Salah Satu Faktor Utama Pencegahan Penularan COVID-19 Abdul Ganing; Andi Salim; Irma Muslimin
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 6 No Khusus (2020): Oktober 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v6iKhusus.340

Abstract

Current conditions show that the coronavirus is not an epidemic that can be ignored. When viewed from the symptoms, ordinary people would think that it was only common influenza, but for medical analysis, this virus is quite dangerous and deadly. Currently, the effort that can be done to avoid the transmission of Covid-19 is to take preventive measures as early as possible. This article aims to review the extent of knowledge of Literature Review by reviewing five papers from the Science Direct and Google Scholar databases. The results showed that the five articles reviewed showed that students, health workers, and the general public gained independent knowledge about Covid-19 in different ways. The knowledge is formed from information obtained from the internet and social media, TV, newspapers/magazines, discussions with peers, and from lessons learned in college. Therefore, the government should pay attention to the dissemination of information related to Covid-19 so that the public can receive accurate information as an effort to form knowledge so that accurate preventive measures can be obtained against Covid-19 in the community.
Gambaran Umur Pertamakali Melakukan Hubungan Seks pada Pasangan Menikah Kaprawi Rahman; Irma Muslimin
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.3 KB) | DOI: 10.32583/pskm.10.1.2020.63-70

Abstract

Seks adalah kebutuhan yang secara alami melekat pada setiap manusia, menjadi sebuah media yang sakral dan tidak bisa dilakukan begitu saja dengan sembarang orang apalagi dilakukan sebelum menikah. Hubungan seks sebelum nikah akan memberikan resiko hamil yang cukup besar dan jika hal ini terjadi maka akan membuat hidup seseorang berubah. Hubungan intim (seks) sebelum menikah diketahui terkait dengan sejumlah hasil negatif, terutama anak perempuan, mulai dari risiko tinggi kehamilan yang tidak diinginkan serta memperbesar pelaung tertular HIV atau penyakit menular seks (PMS) lainnya. (Boyke pada kompas.com) “kasus aborsi menyumbang angka kematian pada ibu, aborsi sangat tidak aman karena rentang terhadap resiko kematian pada wanita beserta bayinya”. Bukan suatu hal yang mustahil terjadi jika semakin maraknya perilaku seks diluar nikah maka tidak menutup kemungkinan secara langsung atau tidak langusung akan mempengaruhi tingginya kasus kematian Ibu dan Anak, kasus Aborsi, Tingkat perceraiaan, perzinahan serta gambaral moral yang menyimpang. Di Provinsi Sulawesi Barat ditemukan 0.3 % wanita dan pria dalam status hidup bersama tanpa ada ikatan perkawinan, lalu median umur kawin pertama pada wanita kawin adalah 21,1 tahun dan diketahui pertama kali melakukan hubungan seks di umur (20,9 tahun). Sedangkan median umur kawin pertama pada pria adalah 23,7 tahun namun telah melakukan hubungan seks pertamakali pada umur 23.1 tahun dan kasus hubungan seks pertamakali cenderung besar pada kelompok yang berpendidikan tamat dan tidak tamat Sekolah Dasar. Kata kunci : umur pertama behubungan seks, hubungan seks pria wanita sebelum nikah