Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Student Team Achievment Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Teknik Dasar Otomotif Siswa Kelas XI SMK 3 Singaraja Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017 Suryawan, I Gede Hendra; Dantes, Kadek Rihendra; Wigraha, Nyoman Arya
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjtm.v5i1.9170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Teknik Dasar Otomotif siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (STAD). Berdasarkan analisis deskriptif yang telah dilakukan, didapatkan rerata hasil belajar teknik dasar otomotif yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada rerata hasil belajar teknik dasar otomotif yang mengikuti model pembelajaran Konvensional. Hasil ini diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang mendapatkan Fhitung sebesar 52,236 dengan db = 1:46. Hasil tersebut selanjutnya dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan db = 1:46 yakni 4,08. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan simpulan bahwa Fhitung > Ftabel. Hasil ini mengindikasikan bahwa H0 ditolak, dan H1 yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar Teknik Dasar Otomotif antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model STAD dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional diterima. Kata Kunci : Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran, STAD, Teknik Dasar Otomotif, Student Team Achievement Division This research aimed to determine of students’ learning outcomes in basic of automotive engineering subject in which using Student Team Achievement Division technique (STAD). Based on descriptive analysis that had been done, the reasecher got the average of the result in learning basic of automotive engineering subject through STAD tenchnique in cooperative learning was higher than the average of the results in learning basic of automotive engineering subject by using conventional technique. These results were confirmed by the results of hypothesis testing which were gaining account of F 52.236 with db = 1:46. Then, these results were compared by t tabel in a significance level 5% with db =1:46 namely 4.08. The results obtained the conclusion that account of F > table of F. These results indicated that H0 was avoided, in other hand H1 which stated there were significant differences of learning outcomes in basic of automotive engineering subject through STAD technique between the students who follow conventional technique in learning basic of automotive engineering subject was accepted. keyword : Keywords: Basic of automotive engineering, Learning outcomes, STAD, Student Team Achievement Division.
PENGARUH SUDUT PRIMARY PULLEY DAN VARIASI BERAT ROLLER TERHADAP TORQUE DAN RPM PADA MOTOR GANESHA ELECTRIC VEHICLES 1.0 BASE CONTINOUS VARIABLE TRANSMISION (CVT) Susena, I Gede Tangkas Arta; Wigraha, Nyoman Arya; Dantes, Kadek Rihendra
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjtm.v5i1.9234

Abstract

Penelitian ini Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui pengaruh Torque pada Motor Ganesha Electric Vehicles 1.0 Base Continous Variable Transmision (CVT) dengan memodifikasi Sudut Primary Pulley 13,5° Dan Variasi Berat Roller. (2) Untuk mengetahui pengaruh Rpm Pada Motor Ganesha Electric Vehicles 1.0 Base Continous Variable Transmision (CVT) dengan memodifikasi Sudut Primary Pulley 13,5° Dan Variasi Berat Roller. Metode Penelitian Eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mendefinisikan eksperimen sebagai suatu cara mencari hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah sepeda motor Yamaha Nouvo tahun 2002 dan motor listrik DC 130 volt 30 ampere. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan melakukan uji coba langsung dengan menggunakan tachometer digital untuk mendapatkan rpm tertinggi , setelah data rpm didapat kemudian dimasukan ke rumus untuk mencari torque tertinngi. Jadi hasil dari pengukuran menggunakan tachometer digital dan perhitungan, sudut primary pulley 13,5° dengan variasi berat roller 10/12 gram mendapatkan rpm tertinggi sebesar 5.396 rpm dan torque tertinggi sebesar 4,583 lb-ft pada roller 12 gram. Sedangkan sudut primary pulley standar 14° dengan variasi berat roller 11/12 gram mendapatkan rpm tertinggi sebesar 4.673 rpm dan Torque tertinggi sebesar 4,637 lb-ft pada roller 12 gram. Maka kesimpulannya, semakin tinggi putaran mesin (rpm), torque akan semakin rendah pada saat motor dalam rpm maximal dan tanpa beban. Kata Kunci : Ganesha Electric Vehicles, Primary Pulley, Roller, Rpm Torque. This study aims at (1) Determining the effect of Torque on Ganesha Electric Vehicles1.0 Base Continous Variable Transmission (CVT) by modifying 13,5° of Primary Pulley angel and Roller Weight Variations. (2) Determining the effect of Rpm on Ganesha Electric Vehicles 1.0 Base Continous Variable Transmission (CVT) by by modifying 13,5° of Primary Pulley angel and Roller Weight Variations. Experimental research was uesd as the method of this research in which it defines how an experimental used as a way to find a causal relationship. The subjects of this study areYamaha Nouvo 2002 motorcycle and an electric motor with Dc 130 volt 30 Ampere. The data were collected by administering a direct test using a digital thacometer to get the highest Rpm continued by calculating the obtained data based on the formula to find the highest Torque. From the measurement and calculation done by using a digital tachometer, it was found that the Primary Pulley angle of 13,5° with Roller Weight variations 10/12 gram gains the highest rpm at 5.396 Rpm and the highest Torque at 4,583 lb-ft at 12 gram of Roller. Meanwhile, the angel of standard primary pulley 14° with roller weight variations 11/12 gram obtains the highest rpm at 4.673 Rpm and the highest Torque at 4,637 lb-ft on a Roller 12 gram. In conclusion, the higher Torque when the motorcycle is in the maximum rpm and carefree condition. keyword : Ganesha Electric Vehicles, Primary Pulley, Roller, Rpm, Torque.
PENGEMBANGAN ALTERNATOR GANESHA ELECTRIC VEHICLES 1.0 GENERASI I Putra, I Made Rudi Andika; Wigraha, Nyoman Arya; Dantes, Kadek Rihendra
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjtm.v5i1.9235

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Bagaimana rancangan alternator pada rangkaian kelistrikan Ganesha Electric Vehicles 1.0 Generasi I (2) Berapakah tegangan alternator yang dihasilkan kendaraan Ganesha Electric Vehicles 1.0 Generasi I. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut dimana suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Ganesha Electric Vechiles 1.0 Generasi I. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan melakukan beberapa pengujian dengan menggunakan tachometer digital untuk mendapatkan rpm , setelah data rpm didapat kemudian dilakukan proses pengukuran dengan menggunakan ampere meter dan apometer digital. Jadi hasil dari pengukuran menggunakan sudut primary pulley 14 ͦ dengan menggunakan perbandingan roller 12 gram didapatkan tegangan pengisian 4.9 volt, tegangan lampu 3.6 volt, amper pengisian dan ampere lampu didapatkan 2 amper pada 4500 rpm. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin berat roller yang digunakan semakin meningkat pula tegangan yang dihasilkan pada setiap peningkatan rmp sepeda motor. Kata Kunci : Alternator, Ganesha Electric Vehicles 1.0 dan Tegangan This study aimed to (1) How to design the alternator on the electrical circuit Ganesha Electric Vehicles 1.0 Generation I (2) What is the alternator voltage generated Ganesha vehicle Electric Vehicles 1.0 Generation I. Method used in this reseach was Research and Development. Research and Development is a research method that is used to produce a particular product, and test the effectiveness of these products in which a process or steps to develop a new product, or enhance existing products, which can be accounted for. In this study, the research subject was Ganesha Electric vechiles 1.0 Generation I. The data of this study were collected by doing some testing using a digital tachometer to get rpm, after the rpm data obtained and then do the measurement process by using digital ampere meter and apometer. The result of the measurement using the angle of the primary pulley 14 ͦ using comparative roller 12 gram obtained 4.9 volt charging voltage, lamp voltage 3.6 volt, ampere charging and ampere charging lamp obtained 2 amperes at 4500 rpm. It can be concluded that the heavy roller is used also increase the voltage generated on any increase in rpm motorcycle. keyword : Alternator, Ganesha Electric Vehicles 1.0 and Voltage
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG(DIRECTINTRUCTION) BERBASIS MEDIA FLASH PADA MATAPELAJARAN KELISTRIKAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TSM DI SMK NEGERI 3 SINGARAJA Maladi, Sidik Gus; Dantes, Kadek Rihendra; Wigraha, Nyoman Arya
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjtm.v5i2.9876

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbedaan hasil belajar antara pembelajaran kelistrikan dengan metode ceramah biasa dan pembelajaran kelistrikan dengan metode pembelajaran langsung dilengkapi media pembelajaran dengan macromedia flash professional 8. Penelitian ini menggunakan rancangan equivalent post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah siswa XI TSM 3 SMK Negeri 3 Singaraja yang mengikuti pelajaran kelistrikan sepeda motor semester genap tahun 2017. Data dianalisis menggunakan MANOVA berbantuan SPSS 16.00 for window. Hasil analisis deskriptif dan analisis statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa skor aktivitas siswa dengan pembelajaran menggunakan pembelajaran Langsung dengan media flash memiliki rata-rata 17,89 dan standar deviasi sebesar 1,470. Skor aktifitas belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional memiliki rata-rata 16,39 dan standar deviasi sebesar 1,586. Berdasarkan data hasil analisis multivariat dengan bantuan SPSS 16.00 For windows diperoleh nilai F= 73,536 dan sig= 000 .Nilai sig lebih kecil dari 0,05 (p<0,05).Kata Kunci : Model Pembelajaran Langsung, Aktivitas Belajar, Dan Hasil Belajar Kelistrikan. This study aims to prove the difference in learning outcomes between the study of electricity with regular lectures and learning methods of electricity by direct teaching methods include media with Macromedia Flash Professional 8. This study design was equivalent post test only control group design. The samples used were XI student TSM 3 SMK Negeri 3 Singaraja in learning the electrical motorcycle second semester of 2017. Data were analyzed using SPSS 16.00 for assisted MANOVA window. Descriptive analysis and statistical analysis in this study shows that students with learning activity score using Direct learning with flash media has an average of 17.89 and a standard deviation of 1.470. Scores of student learning activities that follow the conventional learning model has an average of 16.39 and a standard deviation of 1.586. Based on multivariate analysis result data with SPSS 16:00 For windows obtained value F = 73.536 and sig sig = 000 The value less than 0.05 (p <0.05).keyword : direct learning model, learning activities, and learning outcomes electricity.
ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMINDAH TENAGA BERJENIS TIMING BELT DAN RANTAI DENGAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP TORSI DAN DAYA KENDARAAN PADA MOTOR VIXION TAHUN 2009 Mahayana, I Wayan Dalem; Wigraha, Nyoman Arya; Widayana, Gede
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjtm.v5i2.10608

Abstract

Sistem pemindah tenaga merupakan suatu system yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin sampai ke roda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan torsi pada motor vixion tahun 2009 150cc dengan penggunaan pemindah tenaga berjenis timing belt dengan rantai dan untuk mengetahui perbandingan daya pada motor vixion tahun 2009 150cc dengan penggunaan pemindah tenaga berjenis timing belt dengan rantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan parameter uji Dynotest Sport Device 3.8. Dari hasil pengujian dari rpm 4500 sampai rpm 9500 dengan kelipatan 500 rpm torsi yang dihasilkan dapat dirata – ratakan menjadi 8.685455 N.m pada penggunaan rantai dan 9.09 N.m pada penggunaan timing belt. Dan dari hasil pengujian dari rpm 4500 sampai rpm 9500 dengan kelipatan 500 rpm daya yang dihasilkan dapat dirata – ratakan menjadi 8.586364 HP pada penggunaan rantai dan 8.973636 HP pada penggunaan timing belt. Data yang didapat diolah menggunakan SPSS 17.0 dengan analisa paired sampel t-test dengan membandingkan data daya yang disalurkan rantai dengan daya yang disalurkan timing belt dan membandingkan torsi yang disalurkan rantai dengan torsi yang disalurkan timing belt dimana hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Dan dapat disimpulkan bahwa penggunaan timing belt dapat meneruskan daya dan torsi lebih baik dari rantai dan perbedaannya dinyatakan signifikanKata Kunci : pemindah tenaga, daya, torsi, rantai, timing belt Power transfer system is a system that serves to continue the engine power to the wheels. The purpose of this research is to know the ratio of torsi to motorcycle vixion in 2009 150cc with the use of power transfer manifold timing belt with chain and to know the power ratio in motorcycle vixion year 2009 150cc with the use of power transfer manifold timing belt with chain. The method used in this research is an experiment using Dynotest Sport Device 3.8 test parameters. From the test results from 4500 rpm to 9500 rpm with a multiple of 500 rpm torsi can be averaged to 8.685455 N.m on the use of chains and 9.09 N.m on the use of timing belt. And from the test results from 4500 rpm to 9500 rpm with a multiple of 500 rpm the power generated can be averaged to 8.586364 HP on the use of chains and 8.973636 HP on the use of timing belt. The data obtained was processed using SPSS 17.0 with paired sample t-test analysis by comparing power data channeled by power channeled timing belt and compare torsi channeled by torsi which channeled timing belt where the result of this research is presented in table and graph form. And it can be concluded that the use of timing belt can continue power and torsi better than chain and the difference is significantkeyword : Transfer of power, power, torque, chain, timing belt
Pengaruh Pemotongan Permukaan Penutup Ruang Bakar Pada Kepala Silinder Terhadap Daya Dan Torsi Pada Motor Jupiter Z Ryanto, Nova Agus; Wigraha, Nyoman Arya; Dantes, Kadek Rihendra
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjtm.v6i1.11510

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan daya dan torsi dengan variasi pembubutan bagian permukaan penutup ruang bakar pada kepala silinder sebesar 0,3 mm, 0,6 mm dan kepala silinder standar sebagai pembanding. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Dari hasil penelitian pengujian tekanan kompresi motor dengan kondisi standart didapatkan tekanan kompresi sebesar 11,5 Bar. Motor dengan pembubutan 0,3 mm didapatkan tekanan kompresi sebesar 12,8 Bar. Motor dengan pembubutan 0,6 mmdidapatkan tekanan kompresi sebesar 13,5 Bar. Peningkatan kompresi ini menjadi dasar dari meningkatnya daya dan torsi kendaraan. Dan hasil pengujian daya dan torsi yang telah dilakukan dimana pada kondisi kepala silinder standar menghasilkan daya tertinggi pada 7000 RPM sebesar 4,9 HP, sedangkan torsi tertinggi diperoleh pada 6000 RPM sebesar 5,56 N.m. Kepala silinder dengan pembubutan 0,3 mm menghasilkan daya tertinggi pada 7500 RPM sebesar 6,7 HP, sedangkan torsi tertinggi diperoleh pada 5500 RPM sebesar 7,03 N.m. kepala silinder dengan variasi pembubutan 0,6 mm menghasilkan daya tertinggi pada 7000 RPM sebesar 6,96 HP, sedangkan torsi tertinggi diperoleh pada 6000 RPM sebesar 7,17 N.m.Berdasarkan dari hasil yang telah didapatkan baik pada hasil pengujian daya dan torsi dimana hasil yang lebih baik diperoleh pada pembubutan permukaan penutup ruang bakar pada kepala silinder sebesar 0,6 mm dibandingkan dengan variasi pembubutan 0,3 mm dan kepala silinder standar.Kata Kunci : Daya, Torsi, pembubutan kepala silinder, kepala silinder This study aims to determine the ratio of power and torque to the variation of the surface section of the combustion chamber cover on the cylinder head of 0.3 mm, 0.6 mm and the standard cylinder head as a comparison. In this study the researchers used experimental methods.From the result of the research, the compression pressure of motor with the standard condition is obtained by compression pressure of 11.5 Bar. Motor with 0.3 mm latitude obtained compression pressure of 12.8 Bar. Motor with 0.6 mm latitude obtained compression pressure of 13.5 Bar. Increased compression is the basis of increased power and torque of the vehicle. And the results of testing power and torque that has been done where on the condition of the standard cylinder head to produce the highest power at 7000 RPM of 4.9 HP, while the highest torque obtained at 6000 RPM of 5.56 N.m. The cylinder head with 0.3 mm turnover produces the highest power at 7500 RPM of 6.7 HP, while the highest torque is obtained at 5500 RPM of 7.03 N.m. The cylinder head with 0.6 mm lathe variation produces the highest power at 7000 RPM of 6.96 HP, while the highest torque is obtained at 6000 RPM of 7.17 N.m.Based on the results obtained both on the test results of power and torque where better results are obtained on the latter's surface masking in the cylinder head by 0.6 mm compared to the 0.3 mm diameter and standard cylinder head.keyword : Power, Torque, lathe cylinder head, cylinder head
PENGARUH PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PERTALITE DENGAN MINYAK TERPENTIN DAN MINYAK ATSIRI TERHADAP PENURUNAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR SUPRA X 125 Saputra, Randy Andry; Wigraha, Nyoman Arya; Widayana, Gede
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjtm.v5i2.11690

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh dalam pencampuran bahan bakar pertalite dengan minyak terpentin dan bahan bakar pertalite dengan minyak atsiri terhadap emisi gas buang dengan variasi pencampuran zat adiktif tersebut, penelitian ini menggunakan sepeda motor supra X 125. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan menggunakan tabel dan grafik untuk mengolah data tersebut, Dengan menggunakan alat uji emisi Neomotect CG450 untuk mengukur emisi gas buang HC, CO, dan CO2. Hasil penelitian pencampuran bahan bakar pertalite dengan minyak terpentin kadar HC yang mengalamipenurunanterendahpadapersentase 20%, untuk pencampuran bahan bakar pertalite dengan minyak terpentin sebesar 410 ppm,padakadar CO Pencampuran terendah terjadi pada persentase 15%, pada pencampuran bahan bakar pertalite dengan minyak terpentin sebesar 2,07 %Vol, sedangkan pada pencampuran bahan bakar pertalite dengan minyak atsiri sebesar 3,24 %Vol, padakadar CO2Pencampuran terendah terjadi pada persentase 15%, pada pencampuran bahan bakar pertalite dengan minyak terpentin sebesar 2,05 %Vol, sedangkan pada pencampuran bahan bakar pertalite dengan minyak atsiri sebesar 2,26 %Vol. sedangkan pada pencampuran bahan bakar pertalite dengan minyak atsiri sebesar 490 ppm.Jadi melalui penelitian ini bahan bakar yang ideal untuk penurunan emisi gas buang yaitu pencampuran bahan bakar pertalite dengan minyak terpentin lebih dapat membuat penurunan emisi gas buang dibandingkan dengan pencampuran pertalite dengan minyak atsiri. Kata Kunci : Emisi Gas Buang, Pertalite, Minyak Terpentin, Minyak Atsiri. This study conducted to determine the influence of mixing Pertalite fuel with turpentine oil and Pertalite fuel with essential oil on gas emission with the mixing variation of addictive substance. This study used motorcycle supra X 125. The research method used in this study was experimental method using tables and graphs to process the data. This study used emission test, namely Neomotect CG450 to measure the gas emissions of HC, CO, and CO2. That decreases at the lowest percentage of 20%, for mixing Pertalite fuel with turpentine oil 410 ppm, at the lowest CO concentration occurs at 15%, at mixing Pertalite fuel with turpentine oil 2.07% Vol, while for mixing Pertalite fuel with Oil Volatile 3.24% Vol, at CO2 level The lowest mixing occurs at 15% percentage, at mixing Pertalite fuel with turpentine oil 2.05% Vol, while at mixing Pertalite fuel with volatile oil 2, 26% Vol. While at mixing Pertalite fuel with essential oil equal to 490 ppm.The result of this study showed that on mixing the Pertalite fuel with turpentine oil, So based on this study, the ideal fuel for the reduction of exhaust emissions is that on the mixing Pertalite fuel with turpentine oil can further reduce exhaust emissions compares to mixing Pertalite fuel with essential oils.keyword : Gas Emissions, Pertalite, Turpentine Oil, Essential Oil.
PENGARUH PERUBAHAN BENTUK SUDUT SQUISH (SUDUT KEPALA SILINDER) TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR KONVENSIONAL Eka Jaya, I Gd; Arya Wigraha, Nyoman; Pasek Nugraha, I Nyoman
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 6 No. 3 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjtm.v6i3.14944

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemodifikasian sudut squish setengah bola dengan sudut 7o dan pengaruh pemodifikasian sudut squish bak mandi dengan sudut 9o secara parsial terhadap torsi dan daya motor Yamaha jupiter z 110cc tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen. Selanjutnya teknik analisa data menggunakan ANAVA satu jalur dengan menganalisa data torque dan daya pada motor Yamaha Jupiter z 2010 yang menggunakan sudut kepala silinder bak mandi dan setengah bola. Kemudian dari data tersebut digunakan mencari perbedaan, dan data yang diperoleh dari hasil eksperimen diolah dengan program SPSS 17.0 untuk mengetahui signifikansi dan perbedaan yang dihasilkan antara torque dan daya. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) Variasi sudut bak tab 90 lebih berpengaruh terhadap torsi dengan rata-rata torsi sebesar 6.59 Nm sedangkan variasi sudut setengah bola 70 menghasilkan rata-rata torsi sebesar 6.29 Nm. (2) Variasi sudut bak tab 90 lebih berpengaruh terhadap daya dengan rata-rata daya sebesar 6.38 Hp sedangkan variasi sudut setengah bola 70 menghasilkan rata-rata daya sebesar 6.07 HpKata Kunci : Modifikasi Sudut Squish, torque dan daya This study aims to determine the effect of modifying the corners of the squish half ball with the 70 angle and the effect of modifying the squish corner of the bath with the angle of 90 partially to the torque and motor power of Yamaha jupiter z 110cc in 2010. The research method used is the experimental method. Further data analysis techniques using ANAVA one path by analyzing torque data and power on Yamaha Jupiter z 2010 motor that uses the corner of the cylinder head tub and half ball. Then from the data used to find the difference, and data obtained from the experimental results processed with SPSS 17.0 program to know the significance and the resulting difference between torque and power. The results of this research are (1) Tubular angle variation of 90 more influence on torque with average torque of 6.59 Nm while the variation of the half angle corner 70 produces an average torque of 6.29 Nm. (2) Tab tube angle variation 90 more effect on the power with average power of 6.38 Hp while the variation of the half-angle corner 70 produces an average power of 6.07 hpkeyword : Modification of Squish Angle, Torque, Power
PENGEMBANGAN TURBULATOR EMPAT BILAH DENGAN VARIASI KEMIRINGAN SUDU UNTUK MENINGKATKAN TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR KONVENSIONAL Saka, Nyoman Ajie Brahman; Wigraha, Nyoman Arya; Dantes, Kadek Rihendra
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 6 No. 3 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjtm.v6i3.14988

Abstract

Sepeda motor supra x 125R merupakan jenis kendaraan manual dengan mesin konvensional yang artinya sistem bahan bakar pada sepeda motor ini masih menggunakan komponen karburator sebagai pencampur bahan bakar dan udara dalam proses pembakaran. Pengembangan turbulator empat bilah dengan variasi kemiringan sudu untuk meningkatkan torsi dan daya pada sepeda motor konvensional bertujuan untuk mengetahui secara detail perbedaan yang terjadi pada penggunaan turbulator 600 dan turbulator 700. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dinotes, hasi pengujian yang dilakukan Turbulator 600 menghasilkan rata-rata torsi sebesar 10,15 Nm terjadi kenaikan torsi sebesar 14,2% dibandingkan dengan turbulator 700 yang hanya dapat meningkatkan torsi sebesar 12,1% dari keadaan mesin standard tanpa menggunakan turbulator. Turbulator 600 menghasilkan rata-rata daya sebesar 7,53 Hp terjadi kenaikan torsi sebesar 4% dibandingkan dengan turbulator 700 yang hanya dapat meningkatkan daya sebesar 1,1% dari keadaan mesin standard tanpa menggunakan turbulator. Turbulator 600 menghasilkan rata-rata konsumsi bahan bakar sebesar 0,047 Kg/Hp.h terjadi kenaikan daya sebesar 91,7,2%, dibandingkan dengan turbulator 700 yang hanya dapat meningkatkan torsi sebesar 90,4% dari keadaan mesin standard tanpa menggunakan turbulator.Kata Kunci : Daya, Konsumsi bahan bakar, Turbulator, Torsi. Supra x 125R motorcycle is a type of manual vehicle with a conventional engine which means the fuel system on this motorcycle is still using the carburetor component as a mixer of fuel and air in the combustion process. Development of turbine blades with variations of blade slope to increase torque and power on a conventional motorcycle aims to find out in detail the differences that occur in the use of turbulent 600 and turbulator 700. Data retrieval is done by using dynotest, test results done Turbulator 600 produce average a torque of 10.15 Nm increases torque by 14.2% compared to a turbulent 700 which can only increase torque by 12.1% of the standard engine state without the use of turbulence. The 600 turbulence generates an average power of 7.53 Hp, a 4% increase in torque compared to a turbulent 700 which can only boost power by 1.1% of the standard engine state without the use of turbulence. Turbulator 600 resulted in average fuel consumption of 0.047 Kg / Hp.h a power increase of 91.7%, compared with a turbulent 700 which can only increase torque by 90.4% of the standard engine condition without using turbulence.keyword : Keywords: Power, Fuel Consumption, Turbulator, Torque
PENGARUH KECEPATAN ALIRAN FLUIDA TERHADAP CAPAIAN SUHU OPTIMAL HASIL RANCANGAN COOLBOX ZERO POLLUTION Riandika, Putu; Wigraha, Nyoman Arya; Nugraha, I Nyoman Pasek
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 6 No. 3 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjtm.v6i3.14989

Abstract

Pemanfaatan teknologi telah merambah dalam semua aspek kehidupan manusia, salah satunya teknologi pada bidang peralatan rumah tangga . Household appliances adalah salah satu contoh teknologi yang terus berkembang mengikuti kebutuhan manusia akan berbagai factor seperti, kemudahan, keandalan kenyamanan, ekonomi, dan sebagainya. Ini terlihat pada penjualan lemari es yang terus meningkat ditiap tahunnya. Namun perkembangan mesin pendingin masih belum sempurna karena masih terdapat kekurangan dilihat dari digunakannya bahan kimia yang kurang ramah lingkungan seperti Freon. Maka dari itu penulis berkeinginan untuk merancang dan meneliti Coolbox Zero Pollution yang tidak menggunakan Freon. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan unjuk kerja dari Coolbox Zero Pollution dan mengetahui pengaruh kecepatan aliran fluida terhadap suhu yang dicapai Coolbox Zero Pollution. Dari hasil penelitian didapatkan penggunaan kecepatan aliran 0,033 m/s perbandingan suhu fluida radiator coolant, air + radiator coolant, dan air adalah 12,180C : 12,450C : 13,420C. Pada penggunaan kecepatan aliran 0,049 m/s perbandingan suhu fluida radiator coolant, air + radiator coolant, dan air adalah 11,630C : 12,110C : 13,060C. Pada penggunaan kecepatan aliran 0,071 m/s perbandingan suhu fluida radiator coolant, air + radiator coolant, dan air adalah 11,170C : 11,620C : 12,470C.Kata Kunci : coolbox, peltier, pompa, fluida, suhu, pendingin Utilization of technology has penetrated in all aspects of human life, one of them technology in the field of household appliances. Household appliances is one example of technology that continues to grow following human needs for various factors such as convenience, comfort, economy, reliability, and so on. This is seen in the sales of refrigerators that continue to increase each year. However, the development of the cooling machine is still not perfect because there are still deficiencies seen from the use of less environmentally friendly chemicals such as Freon. Therefore the author intends to design and examine Coolbox Zero Pollution which does not use Freon. This study aims to optimize the performance of Coolbox Zero Pollution and to know the effect of fluid flow velocity on temperature reached by Coolbox Zero Pollution. From the result of the research, the use of flow velocity of 0.033 m / s temperature ratio of fluid radiator coolant, water + radiator coolant, and water is 12,180C: 12,450C: 13,420C. At a flow rate of 0.049 m / s the temperature ratio of the fluid radiator coolant, water + radiator coolant, and water is 11.630C: 12.110C: 13.060C. At a flow rate of 0.071 m / s the temperature ratio of the fluid radiator coolant, water + radiator coolant, and water is 11,170C: 11,620C: 12,470Ckeyword : coolbox, peltier, pump, fluid, temperature, cooler