- Asriyanto
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PERBEDAAN UKURAN MATA JARING (MESH SIZE) DAN KECEPATAN HELA ALAT TANGKAP ARAD (Small Bottom Trawl) TERHADAP HASIL TANGKAPAN CUMI – CUMI (Loligo sp) DI PERAIRAN REMBANG, JAWA TENGAH Widiatmoko, Daryadi; Asriyanto, -; Fitri, Aristi Dian Purnama
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 4: Oktober, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.76 KB)

Abstract

Perairan Rembang merupakan perairan yang terletak di Pantai Utara Jawa, dan merupakan bagian dari Propinsi Jawa Tengah, dengan sektor andalannya adalah perikanan. Penggunaan jaring arad di Rembang telah dilarang, tetapi di beberapa wilayah desa masih digunakan oleh sebagian nelayan untuk menangkap cumi–cumi (Loligo sp) pada musimnya, oleh karena itu modifikasi perlu dilakukan supaya lebih ramah lingkungan. Modifikasi arad dilakukan dengan merubah mesh size serta mencoba mencari kecepatan hela yang lebih baik. Modifikasi arad bertujuan supaya dapat meloloskan hasil tangkapan yang belum layak tangkap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis komposisi hasil tangkapan cumi-cumi (Loligo sp) pada jaring arad. Metode yang digunakan adalah experimental fishing. Pengujian statistik dilakukan menggunakan Uji f one-way anova dengan taraf koreksi sebesar 5%. Hasil uji statistik jaring Arad (Genuine Small Bottom Trawl) didapatkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak. Hasil uji statistik jaring Arad Modifikasi (Modified Small Bottom Trawl) didapatkan nilai signifikansi 0,001 < 0,005 sehingga H0 ditolak. Kesimpulan hasil pengujian “terdapat perbedaan nyata antara perbedaan kecepatan hela terhadap hasil tangkapan Cumi-cumi (Loligo sp) di perairan Rembang”. Uji lanjutan dilakukan menggunakan Uji post-hoc menggunakan Tukey HSD. Hasil uji post-hoc jaring Arad (Genuine Small Bottom Trawl) didapatkan nilai signifikansi terkecil 0,000 yang dihasilkan oleh kecepatan 4 knot. Hasil uji post-hoc jaring Arad Modifikasi (Modified Small Bottom Trawl) didapatkan nilai signifikansi terkecil 0,002 < 0,05 yang dihasilkan oleh kecepatan 4 knot, sehingga dapat diambil kesimpulan “kecepatan terbaik untuk mendapatkan Cumi-cumi (Loligo sp) terbanyak dengan kecepatan 4 knot”. Rembang waters are waters located on north coast of Java, and also part of Central Java Province, the fisheries sector is the mainstay. Squid (Loligo sp) is one of the important comodity of high economic value. Arad in Rembang use of nets have been banned, but in some rural area still used by some fisherman to catch squid (Loligo sp) on the season, therefore, modifications needs to be done to make it more enviromentally friendly. Arad modification done by changing the mesh size as well as trying to find a good speed dragger. The purpose of this research can to escape not worth catching of target catch. The method used was experimental fishing. Statistic testing was performed using the f test one-way anova with correction level of 5%. Statistical test result Arad (Genuine Small Bottom Trawl) obtained significance value 0,000 < 0,05so that H0 is rejected. Statistical test results Modification Arad (Modified Small Bottom Trawl) obtained significance value of 0,001 < 0,05 so that H0 is rejected. Conclusion The resulys of testing “There is a real difference between the dragged speed to catch Squid (Loligo sp) in Rembang Waters”. Further test carried out using post-hoc tests using Tukey HSD. Results of a post-hoc test Arad (Genuine Small Bottom Trawl) obtained significant value generated by the 0,000 smallest speed of 4 knots. Results of a post-hoc test Modification Arad (Modified Small Bottom Trawl) got the smallest significance value 0,002<0,05 were generated by the speed of 4 knots, so it can be concluded “the best speed to highest catches Squid (Loligo sp) with speed 4 knots”.
HUBUNGAN LAMA WAKTU PELINGKARAN JARING DAN PENARIKAN TALI KERUT TERHADAP TOTAL HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI MUNCAR, KABUPATEN BANYUWANGI, JAWA TIMUR Hermawan, Okky Dwi; Asriyanto, -; Sardiyatmo, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 2: April, 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.718 KB)

Abstract

Purse seine adalah suatu alat penangkapan ikan yang digolongkan dalam kelompok jaring lingkar. Faktor melingkarkan jaring dan penarikan tali kolor (purse line) merupakan faktor keberhasilan dalam penangkapan dengan menggunakan purse seine. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan dan pengaruh lama waktu pelingkaran jaring dan penarikan tali kerut terhadap total hasil tangkapan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif pendekatan studi kasus. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tangkap purse seine dua kapal dan satu kapal. Metode Analisis data yang digunakan adala regresi liniear sederhana dan berganda, uji-F ANAVA (satu arah). Total hasil tangkapan berdasarkan kedua variabel tesebut pada purse seine dua kapal adalah 3794 dan 1891 kg, sedangkan total hasil tangkapan pada purse seine satu kapal adalah 446 dan 168 kg. Hasil regresi menunjukkan nilai keeratan hubungan (r) kedua variabel secara sederhana pada purse seine dua kapal adalah 0,91 dan 0,88. Nilai keeratan hubungan (r) kedua variabel secara sederhana pada purse seine satu kapal adalah 0,94 dan 0,89. Nilai keeratan hubungan (r) secara berganda pada purse seine dua kapal dan satu kapal adalah 0,74 dan 0,94. Uji-F ANAVA (satu arah) menunjukkan lama waktu pengkaran jaring dan penarikan tali kerut tidak mempengaruhi total hasil tangkapan purse seine dua kapal, sedangkan pada purse seine satu kapal kedua variabel tersebut mempengaruhi total hasil tangkapannya. Purse seine is a fishing gear that classification on surrounding net group. The factors of encircled the net and pulled the purse line are the succesful factors on fishing operation by purse seine. The aim of this research were to analyzed relationship and affect long times of encircled the net and pulled the purse line on the total catches. This research was conduced on August 2015 in Coastal Fishing Port of Muncar. The method on this research using descriptive study case nearest. The materials were used in this research are purse seine two boats system and one boat system. The data analyze method use partial and multiple linear regression,  f-test ANOVA (one way). Total catches based both that variables on purse seine two boats system are 3794 and 1891 kg, while total catches on purse seine one boat system are 446 and 168 kg. The results of regression showed that correlation (r) both that variables by partial on purse seine two boats system are 0,91 and 0,88. Correlation (r) both that variables by partial on purse seine one boat system are 0,94 and 0,89. Purse seine two boats system and one boat system correlation’s (r) both that variables by multiple are 0,74 and 0,94. F-Test ANOVA (one way) showed that long times of encircled the net and pulled the purse line factors on purse seine two boats system are not affect to the total catches, while on purse seine one boat system both that variables are affect to the total catches.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA HARGA IKAN BAWAL PUTIH (Pampus argenteus) DENGAN ALAT TANGKAP GILL NET DI TPI TEGAL KATILAYU KABUPATEN CILACAP Susanti, Ika; Bambang, Azis Nur; Asriyanto, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 3: Agustus, 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.552 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah produksi dan nilai produksi ikan Bawal putih (Pampus argenteus) serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga ikan Bawal Putih (Pampus argenteus). Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Pengambilan responden menggunakan metode purposive sampling. Data dianalisis menggunakan analisis regresi dan analisis korelasi dengan software SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi rata-rata ikan Bawal Putih tahun 2009 - 2013 di TPI Tegal Katilayu sebesar 572.738,28 kg/tahun dan nilai produksi rata-rata sebesar Rp 4.202.080.876,-./tahun. Faktor mutu dan berat ikan memiliki pengaruh yang kuat terhadap terbentuknya harga ikan Bawal Putih. The research aims to analyze the volume and value of fish production of Silver Pomfret (Pampus argenteus) and to determine the factors that influence to price Silver Pomfret (Pampus argenteus). The research method used by descriptive case study method. Respondens took by purposive sampling method. Data analyzed by multiple linear regression and multiple linear correlation used by software SPSS 20. Research results showed that the averages of volume Silver Pomfret at year 2009-2013 in TPI Tegal Katilayu are 572.738,28 kg/year and averages production value of Rp 4.202.080.876,-. Quality and weight factor of fish are most influence factors of Silver Pomfret price.
ANALISIS SELEKTIVITAS PAYANG AMPERA (Seine Net) MODIFIKASI dengan WINDOW PERMUKAAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN DAUN BAMBU (Chorinemus sp.) di PERAIRAN KABUPATEN KENDAL Hakim, Lukman Guam; Asriyanto, -; Fitri, Aristi Dian Purnama
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 2: April 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.498 KB)

Abstract

Alat tangkap Payang termasuk pukat kantong lingkar yang umumnya terdiri atas bagian kantong dan sayap. Payang merupakan alat tangkap ikan pelagis yang digunakan nelayan di Kabupaten Kendal. Selektivitas alat tangkap adalah pernyataan kuantitatif dari kemampuan memilih atau menangkap ikan pada spesies dan ukuran tertentu. Pada percobaan penambahan window berbentuk persegi panjang yang penempatannya di bagian atas / permukaan kantong (cod end) yang kemudian ditutup oleh cover net, yang berfungsi untuk menyeleksi hasil tangkapan berdasarkan ukuran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif bersifat studi kasus dengan percobaan sebanyak 8 kali pengulangan. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis statistik selektivitas  yang mengacu pada model analisis Sparre dan Venema. Hasil penelitian ini didapatkan ikan yang paling banyak tertangkap di cod end dan cover yaitu pada kelas 8-9 cm dengan jumlah 61 ekor. Uji Exponensial didapatkan persamaan exponensialnya y = 0,0799e0,1676x R² = 0,8575. Dengan nilai L 50% dan SF adalah sebesar 11,32 cm dan 1,11. Tingkat kelolosan ikan adalah 42,6% atau < 50%. Pada penelitian, nilai L50 sebesar 11,32 cm yang berarti alat tangkap Payang modifikasi dapat meloloskan dan menahan ikan Daun bambu (Chorinemus sp.) pada ukuran panjang 11,32 cm, sedangkan ikan Daun bambu matang gonad pada ukuran antara 10 cm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa payang modifikasi selektif. Payang gear belong trawl bag ring which generally consists of sacs and wings. Payang is a pelagic fishing gear used by fisherman in Kendal. The selectivity of fishing gear is the quantitative statement of the ability to secect or catch fish on certain species and size. In trial additional of rectangular window that placement on the surface of the bag (cod end) which in than covered by cover net, which serves to selecting the catch by size. The method that used in this research is descriptive method is a case study with experimental repetition as much as 8 times. Data collection method using primary data and secondary data. The method of data analysis used in this research is the selectivity statistical analysis refers to the analysis model of Sparre and Venema. The result of this research found that the most widely cought fish in the cod end and the cover in class 8-9 cm are 61 fishes. Exponensiality test obtained exponensial equation y = 0,0799e0,1676x R² = 0,8575. Withe the value of L 50% and SF is equal to 11,32 cm dan 1,11 cm. The rate of fish break-out is 42,6% or < 50%. In the research, the value of L50 by 11,32 cm which means Payang modification can pass and hold Daun bambu fish (Chorinemus sp.) in length 11,32 cm, whereas the mature gonads of Daun bambu fish (Chorinemus sp.) in size about 10 cm. It can be concluded that Payang modification is selective.
ANALISIS HASIL TANGKAPAN IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp) DAN CUMI-CUMI (Lolligo sp) PADA ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE DI PERAIRAN MORODEMAK, KABUPATEN DEMAK JAWA TENGAH Ispahdianto, Dwi; Fitri, Aristi Dian Purnama; Asriyanto, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.331 KB)

Abstract

Purse seine merupakan salah satu alat tangkap paling dominan dari berbagai alat tangkap aktif yang ada di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa komposisi hasil tangkapan mini purse seine dilihat dari fishing ground nelayan yang meliputi aspek oseanografi (kedalaman, suhu dan salinitas), mengetahui dan menganalisa ukuran layak tangkap ikan pada fishing ground mini purse seine. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis hasil tangkapan dan analisis pemetaan menggunakan Arc Gis 10.2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkapan mini purse seine terdiri dari Ikan Kembung (Rastrelliger sp), Cumi-cumi (Lolligo sp), Ikan Tenggiri (Scomberomorus sp), Ikan Petek (Leiognathus equlus) dan Ikan Juwi (Sardinella gibbosa). Ikan kembung berukuran layak tangkap >16 cm, sedangkan cumi-cumi berukuran layak tangkap >10 cm. Purse seine was the most dominant fishing gear on Morodemak Coastal Fishing Port. The purpose of this research, was know and analyze  the composition of mini purse seine catches were seen from fishermen’s fishing ground which include oceanographic aspect (depth, temperature and salinity), to know and analyze the size of suitable catches in the mini purse seine fishing ground. The method of this research used descriptive method. Data analysis used descriptive analysis, catches analysis and mapping analysis with Arc Gis 10.2. The results showed that the composition of mini purse seine catches consisted of Long Jawed Mackerel (Rastrelliger sp), Squid (Lolligo sp), King Mackerel (Scomberomorus sp), Slipmounths (Leiognathus Equlus) and Goldstripe sardinella (Sardinella gibbosa). The Long Jawed Mackerel have suitable size > 16 cm and  the Squid have suitable size > 10 cm. The test results with F Test showed that the oceanographic factors  give affect to Long Jawed Mackerel while to squid give unaffected.
PENGARUH PERBEDAAN MATA JARING (MESH SIZE) GILLNET TERHADAP CARA TERTANGKAP IKAN KEMBUNG PEREMPUAN (Scomber neglectus) DI PERAIRAN MORODEMAK, KABUPATEN DEMAK Making, Alberth Duli Lopot; Asriyanto, -; Yulianto, Taufik
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 4: Oktober, 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.442 KB)

Abstract

Perairan Morodemak merupakan laut tempat muara dari Sungai Tuntang Lama. Ikan kembung (scomber neglectus) adalah salah satu ikan hasil tangkapan jaring insang (gillnet), yang  termasuk jenis ikan ekonomis penting yang memiliki potensi cukup tinggi di Perairan Morodemak. Jaring insang (gillnet) adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi pemberat-pemberat pada tali ris bawah dan pelampung pada tali ris atas. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui dan menganalisis total hasil tangkapan ikan kembung perempuan terhadap perbedaan mesh size 1,75 inchi dan 2 inchi, perbedaan cara tertangkap ikan dan ada tidaknya interaksi antara perbedaan mesh size dengan cara tertangkap terhadap hasil tangkapan ikan kembung perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental fishing. Metode eksperimental ini adalah observasi di bawah kondisi buatan, dimana kondisi tersebut dibuat oleh peneliti. Hasil penelitian adalah pada penggunaan mesh size yang berpengaruh nyata terhadap jumlah maupun berat hasil tangkapan ikan kembung perempuan, dimana jaring dengan ukuran mesh size 1,75 inchi mempunyai jumlah dalam ekor maupun berat hasil tangkapan ikan kembung perempuan yang lebih banyak daripada penggunaan mesh size 2 inchi; Adanya perbedaan nyata jumlah maupun berat antara ikan yang terjerat dengan cara tertangkap dari total hasil tangkapan ikan kembung perempuan, dimana dari total hasil tangkapan ikan lebih banyak tertangkap dengan cara gilled; dan adanya interaksi antara perbedaan mesh size 1,75 inchi dan 2 inchi dengan perbedaan cara tertangkap gilled dan entangled terhadap jumlah ekor maupun berat hasil tangkapan ikan kembung perempuan (Scomber neglectus). Morodemak waters was where the estuary of Tuntang Lama River. Short Mackerel (Scomber neglectus) was one of the fishing net, which include economically important species of  fish that have a high enough potential in Morodemak waters. Gillnet is a net of rectangular equiped with sinkers on the bottom rope and float on the head rope. The purpose was knowing and analyzing total short mackerel catch on the difference mesh size of 1.75 inch  and 2 inch, differences in the way the fish caught and whether there was interaction between the different mesh size in a way caught on short mackerel catches. The method was experimental fishing. This experimental method was observation under artificial conditions, where the conditions created by the researcher. The result was in the use of mesh size which significantly affect the number and weight of short mackerel catches, where nets with a mesh size of size 1.75 inch and have a total weight in the short mackerel catches more than the use of mesh size 2 inch; the existence of significant differences between the number and weight of fish caught by means caught from total catch short mackerel, where of the total catch more fish caught by means of gilled, and the interaction between the different mesh size of 1.75 inch and 2 inch with difference in the way caught gilled and entangled to the quantity and weight of short mackerel catches (Scomber neglectus).
PENGARUH PERBEDAAN BENTUK DAN WARNA UMPAN TIRUAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN GURITA PADA ALAT TANGKAP PANCING ULUR DI PERAIRAN BARON, GUNUNG KIDUL Farikha, Kunti; Pramonowibowo, -; Asriyanto, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 3: Agustus, 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.686 KB)

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar. Panjang pantai Indonesia mencapai 95.181 km dengan luas wilayah laut 5,4 juta km2. Potensi pengembangan untuk perikanan tangkap di perairan umum seluas 54 juta hektar dengan potensi produksi 0,9 juta ton/tahun. Salah satu jenis alat tang yang dioperasikan di Perairan Baron adalah pancing ulur.  Pemilihan umpan yang akan digunakan tergantung pada kebiasaan makan ikan. Ketertarikan ikan terhadap umpan dapat disebabkan karena adanya rangsangan berupa bau, rasa, bentuk dan warna. Dalam hal ini peneliti mamanfaatkan indera penglihatan dari fish target yaitu gurita dengan variasi bentuk, warna dan jenis pancing pada umpan buatan. Produksi gurita di Perairan Baron bulan Desember 2013 adalah 4.576 kg. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perbedaan bentuk umpan tiruan yaitu kepiting dan udang dengan warna berbeda yaitu oranye dan merah muda serta jenis pancing (biasa dan jigger) terhadap hasil tangkapan gurita pada alat tangkap pancing ulur. Materi yang digunakan adalah perahu jukung, alat tangkap pancing ulur dan umpan tiruan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan primer. Sumber data sekunder yaitu TPI Arghamina Baron dan DKP Kabupaten Gunung Kidul. Analisis data menggunakan uji normalitas dan uji Anova dengan SPSS 16.0 atau uji-F. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh perbedaan bentuk umpan tiruan yang digunakan terhadap hasil tangkapan gurita pada alat tangkap pancing ulur. Hasil tangkapan yang diperoleh dengan mengguankan umpan tiruan mnyerupai kepiting adalah 238 ekor, sedangkan umpan tiruan udang  adalah 230 ekor. Warna tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan. Tidak ada interaksi antara bentuk dan warna umpan tiruan pada alat tangkap pancing ulur terhadap hasil tangkapan Gurita. Indonesia is a largest archipelago in the world. That has 95.181 km coastal line and 5.4 million km2 sea area. Its means Indonesia dominate by sea. Potential of capture developtmen is about 0.9 million ton/years. Hand line is one type of populer fishing gear in Baron. The smells, shape and colour of bait are kind of attraction for the fish. In this case shape, colour and hook type will attraction octopus. The purpose of this experiment is to analyze the different shape of artificial bait there are crab shape and shrimp shape. The colour are orange and pink, also type of hook the are jigs and ordinary hook. Production of an octopus in Baron water area on december  2013 is  4.576 kg. Traditional boat (jukung), hand line and artificial bait is used in this experimental. The methode is experimental fishing. Primary and secondary data will be used in this riset (TPI Arghamina Baron and DKP Kabupaten Gunung Kidul). The data will be test this SPSS 16.0. Is the result shape of the bait will give significantly different for the catch. There are crab shape catch 238 octopus, and shrimp shape catch 230 octopus. Where using colour and hook type have no different. And there is no intraction among them.
ANALISIS PERBEDAAN LAMA PERENDAMAN DAN WAKTU PENANGKAPAN PADA JARING KONCONG (Encircling Gillnet) TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp.) DI DESA PULOLAMPES, BREBES Mardiansyah, -; Asriyanto, -; Setiyanto, Indradi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 4: Oktober, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.871 KB)

Abstract

Potensi sumberdaya ikan kembung yang ada di perairan Brebes perlu dilakukan upaya-upaya pemanfaatan, baik dengan cara meningkatkan usaha atau cara-cara yang sudah ada atau dengan cara mencari alternatif baru yang nantinya meningkatkan hasil tangkapan seperti yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh perbedaan lama perendaman pada alat tangkap jaring koncong terhadap hasil tangkapan ikan kembung, mengetahui dan menganalisis pengaruh perbedaan waktu penangkapan pada alat tangkap jaring koncong terhadap hasil tangkapan ikan kembung, dan mengetahui ada tidaknya interaksi antara perbedaan lama perendaman dengan perbedaan waktu penangkapan pada alat tangkap jaring koncong terhadap hasil tangkapan ikan kembung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode experimental fishing dengan 2 variabel yaitu lama perendaman dan waktu penangkapan dengan 6 perlakuan. Analisis data menggunakan uji normalitas One-Sample Kolmogorov Smirnov, uji ANOVA RAL faktorial, dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama perendaman ada pengaruh terhadap jumlah tangkapan dan berat tangkapan ikan kembung yaitu yang terbaik adalah lama perendaman 3 jam; perbedaan waktu penangkapan ada pengaruh terhadap jumlah tangkapan dan berat tangkapan ikan kembung yaitu yang terbaik adalah waktu penangkapan pagi; dan tidak ada pengaruh interaksi antara perbedaan lama perendaman waktu penangkapan terhadap jumlah dan berat tangkapan ikan kembung. Mackerel resource potential in Brebes waters efforts need some efforts to use it, either by increasing the effort or means of an existing a new way of alternatives that will improve the catch as expected. The purpose of this study was to determine and analyze the effect of different soaking time on fishing gear for koncong net to catch mackerel, knowing and analyze the effect of different fishing time on fishing gear for jaring koncong to catch mackerel, and determine whether an interaction between difference soaking time and fishing time on koncong net to catch mackerel. The research method was the experimental fishing with 2 variables which are the type of soaking time and fishing time with 6 treatments. The data analysis used were the normality test One-Sample Kolmogorov Smirnov, RAL factorial ANOVA test and Duncan test. The results showed that the differences soaking time has an effect on the total catch and catch weight of mackerel, and the best is 3 hours soaking time; differences fishing time has an effect on the total catch and catch weight of mackerel, and the best is morning fishing time; and there was no interaction effect between difference soaking time and fishing time for the number and the weight of mackerel catch.
ANALISIS FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP PANCING ULUR (HAND LINE) DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) JAYANTI KABUPATEN CIANJUR Budiman, Rostana; Wijayanto, Dian; Asriyanto, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 3: Agustus, 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.252 KB)

Abstract

Usaha penangkapan ikan merupakan kegiatan ekonomi yang dipengaruhi oleh faktor produksi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Faktor produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah modal dan biaya pengeluaran. Pancing ulur adalah alat tangkap yang memberikan kontribusi cukup besar dalam perekonomian perikanan di PPI Jayanti. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui tingkat pendapatan usaha alat tangkap pancing ulur, menghitung modal investasi, biaya pengeluaran dan keuntungan, menganalisis aspek finansial usaha alat tangkap pancing ulur di PPI Jayanti, dan membandingkan tingkat keuntungan nelayan pancing ulur dengan UMR yang berlaku di Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 di PPI Jayanti Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengambilan sampel snowball sampling. Metodel analisis data menggunakan analisis kelayakan usaha dengan menggunakan beberapa indikator diantaranya NPV, B/C Ratio, IRR, dan payback period. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pendapatan usaha penangkapan menggunakan pancing ulur sebesar Rp 42.789.598,33 per tahun dan menunjukkan bahwa usaha alat tangkap tersebut layak untuk dijalankan, karena nilai NPV usaha tersebut bernilai positif dengan didapatkan nilai NPV Rp 14.441.280,91 - Rp 32.602.847,23 (rata-rata Rp. 22.825.280,86); IRR 35,42% - 64,83% (rata-rata 48,23%); payback period 3,40– 6,18 tahun (rata-rata 4,61 tahun); dan B/C Ratio 1,14– 1,29 (rata-rata 1,19). Commercial fishing is an economical activity that is influenced by several factors of production in order a profit. In this study, the factors of production are the capital and expenses. Hand line is a fishing gear used in commercial fishing and it gives a considerable contribution in the fisheries economy in Jayanti Fish Landing Place. This study aims to determine the level of revenue, to calculate the income, to calculate the expense, and to analyze the financial aspects of commercial fishing in Jayanti Fish Landing Place, and to compare between the fisherman’s profit with minimal wage of Cianjur Regency. This study was conducted in December 2013 in the Jayanti Fish Landing Place in Cianjur Regency, West Java. Researchers used descriptive qualitative and quantitative method to analyze a data snowball sampling and used to gather a data from respondents. In data analysis, researchers used some indicators, including NPV, B/C Ratio, IRR, and payback periods. The result of this study showed the average income of hand line commercial fishing was IDR 42,789,598.33/ year and showed that commercial fishing by hand line fishing gear were feasible because the NPV was positive, it was IDR 14,441,280.91 - IDR 32,602,847.23 (the average:IDR 22,825,280.86); IRR 35.42% - 64.83% (the average: 48.23%); payback periods 3.40 – 6.18 years (the average: 4.61 years); and B/C Ratio 1.14 – 1.29 (the average: 1.19).
ANALISIS HASIL TANGKAPAN UDANG TIGER (Penaeus semisulcatus) PADA ALAT TANGKAP PUKAT UDANG (Double Rig Shrimp Net) BERDASARKAN PERBEDAAN WAKTU DI PERAIRAN ARAFURA Prasetiyo, Agung; Boesono, Herry; Asriyanto, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 2: April 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.408 KB)

Abstract

Udang merupakan komoditas unggulan hasil perikanan untuk ekspor di Indonesia. Di perairan Indonesia terdapat lebih dari 83 jenis udang Penaeid. Udang Tiger (Penaeus Semisulcatus) salah satu komoditi udang yang ada di perairan Arafura. Alat tangkap yang digunakan saat penelitian adalah alat tangkap pukat udang (double rig shrimp net), cara pengoperasian alat tangkap menggunakan dua jaring pada sisi kanan dan kiri kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil tangkapan udang Tiger (Penaeus Semisulcatus) pada siang dan malam hari, selain itu juga bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan udang pada alat tangkap pukat udang (double rig shrimp net). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah metode survei lapangan dengan mengikuti langsung kegiatan operasi penangkapan alat tangkap pukat udang kapal KM. Kurnia no 5. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 29 Juni – 22 juli 2013 dengan jumlah 84 hauling. Hasil yang didapatkan yaitu udang Tiger (Penaeus semisulcatus) 84% (1911 kg), udang Ende (Metapenaeus sp.) 7% (156 kg), udang Banana (Penaeus merguensis) 3% (62 kg), udang Sakura (Metapenaeus ensis) 2% (52 kg), udang Yellow (Latisucatus sp.)2% (48 kg), dan udang Kiji (Metapenaeus ebaracensis) 2% (50 kg). Hasil udang Tiger (Penaeus Semisulcatus) pada siang hari sebanyak 960 kg sedangkan malam hari sebanyak 951 kg. Berdasarkan analisa Uji T-test dihasilkan bahwa perbedaan waktu siang dan malam hari tidak mempunyai perbedaan nyata dengan nilai signifikansi 0,913 (>α=0,05). Shrimp is an excellent commodity for export of fishery products in Indonesia. In the waters of Indonesia, there are more than 83 types of penaeid shrimp. Tiger shrimp (Penaeus Semisulcatus) one commodity shrimp in the waters of the Arafura. Fishing gear used when research is shrimp net fishing gear (double rig shrimp net), how the operation of fishing gear used two nets on the right side and left the ship. This study aimed to determine differences in the catch Tiger shrimp (Penaeus Semisulcatus) on the day and night, but it also aims to determine the composition of the catch of shrimp in shrimp net gear (double rig shrimp net). The method used in this research is descriptive. The method used in this research is a method of data collection by field survey operations immediately following the fishing of shrimp net vessels KM. Kurnia no 5. This study was conducted from June 29 - July 22, 2013, with the number 84 hauling. The results obtained are Tiger Shrimp 84% (1911 kg), Ende shrimp (Metapenaeus sp.) 7% (156 kg), Banana shrimp (Penaeus merguensis) 3% (62 kg), Sakura shrimp (Metapenaeus ensis) 2% (52 kg), Yellow shrimp (Latisucatus sp.) 2% (48 kg), and Kiji shrimp (Metapenaeus ebaracensis) 2% (50 kg). Results Tiger Shrimp (Penaeus Semisulcatus) during the day as much as 960 kg, while the evening as much as 951 kg. Based on the analysis of T-test Test result that the difference between day and night has no real difference with a significance value of 0.913 (> α = 0.05).