Claim Missing Document
Check
Articles

Analysis of Squid Net Fisheries Business Production Damayanti, Herna Octivia; Susilowati, Indah; Boesono, Herry
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 10, No 1 (2017): March 2017
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v10i1.9125

Abstract

Squid net is one of alternatives to replace trawl net in Pati regency. The purposes of the research are 1) to determine the influence factors, 2) to analyze the return to scale, 3) to analyze cost and return.The research location in Juwana Subdistrict particularly Bakaran Kulon, Dukutalit, Bajomulyo and Bendar Villages. The research conducted on October 2015 to June 2016. The number of final samples was 36, while the formulation of management strategies used 15 samples by snowball sampling. Data analysis techniques used 1) Cobb Douglas production function, 2) revenue-cost ratio analysis. The results of the research are 1) significant inputs for production factor are long trip, Solar fuel, the number of crew and lights. 2) the return to scale of squid net bussiness in Juwana subdistrict Pati regency is -0.231 means decreasing to scale. 3) the R/C ratio of scenario II more profitable for squid net crews than  scenario I.
Analysis of Squid Net Fisheries Business Production Damayanti, Herna Octivia; Susilowati, Indah; Boesono, Herry
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 10, No 1 (2017): March 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v10i1.9125

Abstract

Squid net is one of alternatives to replace trawl net in Pati regency. The purposes of the research are 1) to determine the influence factors, 2) to analyze the return to scale, 3) to analyze cost and return.The research location in Juwana Subdistrict particularly Bakaran Kulon, Dukutalit, Bajomulyo and Bendar Villages. The research conducted on October 2015 to June 2016. The number of final samples was 36, while the formulation of management strategies used 15 samples by snowball sampling. Data analysis techniques used 1) Cobb Douglas production function, 2) revenue-cost ratio analysis. The results of the research are 1) significant inputs for production factor are long trip, Solar fuel, the number of crew and lights. 2) the return to scale of squid net bussiness in Juwana subdistrict Pati regency is -0.231 means decreasing to scale. 3) the R/C ratio of scenario II more profitable for squid net crews than  scenario I.
ANALISIS PERBEDAAN HASIL TANGKAPAN BERDASARKAN WARNA LAMPU PADA ALAT TANGKAP BAGAN APUNG DAN BAGAN TANCAP DI PERAIRAN MUNCAR, KABUPATEN BANYUWANGI Aliyubi, Faisal Kahfi; Boesono, Herry; Setiyanto, Indradi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 2: April, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.656 KB)

Abstract

Secara sifatnya ikan dibagi menjadi dua yakni fototaxis positif dimana ikan tertarik dengan rangsangan cahaya dan fototaxis negatif yaitu ikan yang tidak tertarik dengan rangsangan cahaya. Penggunaan warna lampu pada alat tangkap bagan (lift net) tentunya akan mempengaruhi ikan hasil tangkapan yang didapatkan. Teori darbeberapa penelitian terdahulu didapatkan hasil bahwa lampu warna putih dan merah kurang memberikan hasil yang maksimal dibandingkan dengan warna lampu yang lain seperti biru dan kuning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil tangkapan antara kedua jenis warna lampu serta menganalisis pengaruh perbedaan kedua jenis warna tersebut pada hasil tangkapan. Masyarakat nelayan bagan (lift net) di Muncar hampir secara keseluruhan menggunakan dua warna yang berbeda yakni warna lampu putih dan warna lampu merah. Penelitian menggunakan metode eksperimental fishing dengan melakukan operasi penangkapan langsung di lapangan dengan menggunakan dua variabel yakni lampu warna merah dan warna putih pada masing-masing bagan apung dan bagan tancap. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan uji t. Lokasi penelitian di lakukan di perairan Muncar, Banyuwangi pada bulan mei 2014. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bagan tancap dengan menggunakan lampu warna putih 53,4 kg dan lampu warna merah 39,6 kg. Sedangkan pada bagan apung dengan menggunakan lampu warna putih 47,9 dan lampu warna merah 32,2 kg. Berdasarkan uji t menggunakan SPSS 21 di didapatkan hasil pada bagan tancap  H0 diterima karena nilai t hitung kurang dari ttabel (1,176 < 3,182) sehingga tidak ada perbedaan ikan hasil tangkapan antara lampu warna putih dan lampu warna merah pada bagan tancap sedangkan pada bagan apung didapatkan hasil H0 diterima karena nilai t hitung kurang dari ttabel (2,382 < 3,182) sehingga tidak ada perbedaan ikan hasil tangkapan antara lampu warna putih dan lampu warna merah pada bagan apung.       Based on the characteristic, fish is divided into two types, they are the positive of phototaxis, which is the fish is interested in the provocative light, and the negative phototaxis, which is the fish is not interested in the provocative light. The use of the colour of lamp in the bagan equipment (lift net) will affect the fish that is obtained.  The result of the theory from the previous researches says that the white and red lamp are less of giving the maximum result if its are compared with the other colours such as blue and yellow.  Almost all the bagan fishermen (lift net) in Muncar use two different colours, white and red. The aims of this research are to know the difference of by catch result between two types of the lamp colour and to analyse the different effect of the types of the colour in the catch result. The research used the fishing experimental method by doing the catch operation directly in the area with two variable, red and white lamp, in every bagan apung and bagan tancap. The data analysis of this research use t test. The location of the research is conducted in Muncar waters, Banyuwangi on May 2013.  From the research result, it can be showed that bagan tancap that use the wite lamp 53,4 kg, and the red lamp 39,6 kg. While in bagan apung that use the white lamp is 47,9 kg, and the red lamp is 32,2 kg. Based on the uji t by using the SPSS 21, the result of bagan tancap H0 accepted because the value of t hitung is less from the ttable (1,176 < 3,182) so there is no the difference of the by catch fish between the white and red lamp in bagan tancap, while the result bagan apung H0 accepted because the value of t hitung  less from the ttable (2,382 < 3,182) so there is no the difference of the by catch fish between the white and red lamp in bagan apung.
PENGARUH PENGGUNAAN UMPAN DAN LAMA PERENDAMAN JARING KEPLEK (Set Gill Net) TERHADAP HASIL TANGKAPAN LOBSTER (Panulirus sp.) DI PANTAI WARU, WONOGIRI Aji, Stefanus Bayu; Pramonowibowo, -; Boesono, Herry
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 2: April, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.31 KB)

Abstract

Udang karang (Spiny lobster, Panulirus sp) termasuk komoditi perikanan laut yang mempunyai peranan penting sebagai komoditas ekspor dari jenis udang-udangan (Crustacea) setelah udang Penaid. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam usaha perikanan ialah faktor efisiensi dan efektivitas penangkapan, dimana dengan menggunakan waktu dan tenaga yang seminimal mungkin untuk mendapatkan hasil tangkapan yang optimal. Penggunaan umpan pada alat tangkap akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengoperasian alat tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan umpan dan juga pengaruh lama perendaman 12 jam dan 24 jam pada alat tangkap terhadap hasil tangkapan. Ada tidaknya interaksi dari dua perlakuan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Analisa data menggunakan uji kenormalan data dan uji ANOVA dengan SPSS 17.0. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan umpan dan lama perendaman 12 jam lebih banyak hasil tangkapannya. Tidak ada interaksi dari kedua perlakuaan tersebut. Crawfish (spiny lobster, Panulirus sp) including marine fishery commodities which have an important role as an export commodity of the types of crustaceans (Crustacea) after shrimp Penaid. One of the aspects that need to be taken care of in the effort of fishing are efficiency and effectiveness factors, where by using time and energy intensity as minimum as possible to get the optimal catch. The use of bait on a capture tool will improve the efficiency and effectiveness of the operation of a capture tool. This research aims to know the effect of the using bait and also long soaking 12 hours and 24 hours on a fishing gear of catches. There are at least two such treatment interactions. The methods used in this study was an experimental method. The analyze of the data was used in this research normality test and ANOVA test with SPSS 17.0. Based on the results of the study it can be concluded that by using bait and long 12 hour soaking more catch. There is no interaction of both the treatment.
ANALISIS HASIL TANGKAPAN PADA ALAT TANGKAP ANCO (Lift Net) BERDASARKAN PERBEDAAN WAKTU PENGOPERASIAN SIANG DAN MALAM DI WADUK KEDUNGOMBO BOYOLALI Kirana, Esalistya Nuring; Boesono, Herry; Fitri, Aristi Dian Purnama
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 4: Oktober, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.234 KB)

Abstract

Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu bagian dari sumberdaya perikanan perairan umum dan berperan sebagai tempat usaha perikanan tangkap, sumber protein hewani dan sumber pendapatan rumah tangga. Perairan Waduk Kedung Ombo memiliki potensi sumberdaya perikanan dalam kegiatan penangkapan. Salah satu alat tangkap yang yang di gunakan masyarakat nelayan kedung ombo di kenal dengan nama jaring Branjang. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data dan informasi komposisi jenis ikan, hasil tangkapan, operasional alat tangkap dan lingkungan. Penelitian dilakukan di Waduk Kedung Ombo, JawaTengah. Peneliti memusatkan penelitian pada perbedaan hasil operasi penangkapan antara siang dan malam. Metode penelitian dengan melakukan survey pada siang dan malam hari, yaitu pada bulan April 2015. Teknik pengambilan data dengan sampling,observasi dan wawancara pada nelayan dengan mencatat data dalam wawancara dan data perolehan hasil tangkapan. Data yang dihasilkan selanjutnya dikumpulkan dan dianalisa dengan metode deskripif. Hasil tangkapan yang didapat adalah ikan nila, Tawes, Sepat, Wader pari dan Wader andong, dengan ikan nila sebagai target utama. Hasil dari penangkapan pada siang hari didapat ikan nila dengan rata-rata  20,5 kg dan malam hari 16,7 kg dengan nilai signifikansi 0,003 (<α=0,05). Hasil penelitian di dapat menunjukkan bahwa, perbedaan waktu penangkapan antara siang dan malam berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan, dengan hasil tangkapan pada malam hari lebih banyak dari pada siang hari. Kedung Ombo is one part of the public waters of fishery resources and act as a fishery business, source of protein and a source of household income. Kedung Ombo waters have the potential of fisheries resources in fishing activities. One of the fishing gear in use fishing communities kedung ombo known by the name Branjang nets. The research objective is to obtain data and information on the composition of species of fish, catch, fishing gear and operating environment. The study was conducted in Kedung Ombo, Central Java. Researchers focused research on fishing operations yield difference between day and night. Research methods to conduct a survey on the day and night, ie in April 2015. Data collection techniques by sampling, observation and interviews on fishing by recording data in interviews and data acquisition catches. The data produced is collected and analyzed with descriptive methods. Catches obtained are tilapia, Tawes, Snakeskin, Wader Wader rays and buggy, with tilapia as the main target. Results of arrests during the day obtained tilapia with an average of 20.5 kg and 16.7 kg evenings with a significance value of 0.003 (<α = 0.05). Results of research on can show that, the time difference between day and night arrests significantly affect the catch, with catches at night more than during the day.
Perbedaaan Lama Penarikan dan Hasil Tangkapan pada Pengoperasian Bubu Rajungan (Portunus sp.) dengan Rancang Bangun Alat Penarik Tali Utama di Desa Betahwalang Kabupaten Demak Ubaidillah, Faishol; Boesono, Herry; Pramonowibowo, -
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 3, No 2: April 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.676 KB)

Abstract

Teknologi penangkapan ikan yang banyak dioperasikan di Desa Betahwalang yaitu pada industri penangkapan menggunakan alat tangkap bubu, yaitu alat penangkap ikan yang menggunakan umpan dan dipasang secara tetap di dalam air. Hasil tangkapan utama pada bubu ini adalah rajungan (Portunus sp.). Untuk mengefektifkan dan mengefisienkan operasi penangkapan rajungan menggunakan bubu yang dirangkai sedemikian rupa, dipandang perlu menambahkan alat bantu penangkapan ikan. Alat bantu tersebut berupa mesin bantu penarik yang sesuai dengan kebutuhan operasi bubu rajungan. Mesin bantu penarik ini bekerja secara manual yang berfungsi untuk mengangkat rangkaian bubu rajungan dengan kecepatan optimal dengan konstruksi yang sederhana, kuat, serta ergonomis untuk postur tubuh nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun alat bantu penarik tali utama bubu rajungan, dan menganalisis kecepatan waktu hauling menggunakan alat dan tidak menggunakan alat bantu penarikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober  2013 di sekitar perairan Demak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah konstruksi alat bantu penarik tali utama bubu rajungan ini terbuat dari besi, serta analisis waktu hauling dianalisis menggunakan SPSS 19 didapatkan nilai signifikan masing-masing sebesar 0,001 < α (0,05) yang berarti bahwa penggunaan alat bantu penangkapan mempunyai pengaruh terhadap waktu hauling. Fishing technology which many are operated in Betahwalang Village that is using bubu/traps, is fishing gear with bait and fitted permanently in the water. The main catches in traps are small crab (Portunus sp.). To streamline and make the crab catching operations efficient using traps that arranged in such a way, it is necessary to add fishing auxiliary tool. That helping tool is in the form of auxiliary puller engine that fit the needs of small crab trap operation. This puller auxiliary engine works manually which serves to lift the small crab traps series with optimum speed and a simple, strong, and ergonomic construction for fishermen’s posture. The purposes of this research are to design the main rope puller tool of small crab traps, and to analyze the speed of hauling time using or without using the auxiliary tool. This research was conducted in October 2013 in Demak waters. The method used in this research is the experimental method. The conclusion of this research are the constructions of the main rope auxiliary puller tool of traps is made of iron, and the analysis of hauling time using SPSS 19 is obtained significant value each about 0,001 < α (0,05) which means the use of fishing auxiliary tools has influence to the hauling time.
ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) TASIKAGUNG, KARANGANYAR, DAN SARANG DI KABUPATEN REMBANG Rahayu, Listyo; Rosyid, Abdul; Boesono, Herry
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 1, No 1: Januari, 2012
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.221 KB)

Abstract

The biggest source of District pure income in Rembang Regency was captured from fishery production value that landed in auction place, TPI has an important role in fishing port and should be managed as well to reach the optimum function. But, not all the facilites and infrastructure are well available and optimum, that cause TPI efficiency. The purpose of this study was to identify the facilites and infrastructure, analyze the efficiency, and efficiency comparison of Tasikagung, Karanganyar, and Sarang fish auctin place in Rembang Regency. The reseach method in this reseach was descriptive method, while the sampling method was purposive sampling. Data analysis methods are Data Envelopment Analysis (DEA) Banxia Fontier Analysis. The result show that the identificatin the existing the facilites and infrastructure of the third in Rembang Regency was the auction floor is perforated, sanitation facilities dan garbages were disfunction, and nothing fish storage. The result of anlilysis of TPI Tasikagung and Sarang were got scor 100 %, while TPI Karanganyar 97,93%. To achieve efficient so needed to be reduction or increase input and output according to the potential value improvement.
ANALISIS EKONOMI RAWAI DASAR DENGAN J HOOK DAN CIRCLE HOOK DI PPI UJUNGBATU JEPARA JAWA TENGAH Wijayanti, Aryany Chandra Wahyu; Boesono, Herry; Bambang, Azis Nur
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 4: Oktober, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.114 KB)

Abstract

Ikan demersal merupakan target dari alat tangkap rawai dasar. Rawai dasar banyak digunakan nelayan di Kabupaten Jepara, khususnya nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujungbatu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat tangkap rawai dasar dengan mata pancing J dan mata pancing circle. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pendapatan dari rawai dengan mata pancing J dan mata pancing circle, total biaya dan keuntungandari alat tangkap rawai dasar dengan mata pancing J dan mata pancing circle di PPI Ujungbatu, Jepara. Penelitian ini dilakukan pada 11 Oktober sampai dengan 29 November 2014 di Desa Ujungbatu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode experimental. Analisis data meliputi homogenitas, normalitas dan uji t. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan jenis mata pancing yang berbeda bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan dan keuntungan. Circle hook lebih menguntungkan dibanding J hook. Analisis ekonomi rawai dasar dengan J hook dan circle hook membutuhkan modal Rp. 15.000.000,- untuk J hook dan circle hook, sedangkan untuk pendapatan diperoleh rata-rata Rp 219.871,- untuk J hook dan Rp. 276.675,- untuk circle hook, rata-rata keuntungannya Rp. 158.371,- untuk J hook dan Rp 215.175,- untuk circle hook. The demersal fishes as the fish target of bottom longline. It is mostly used by the fisherman in Jepara regency, especially in Fish Leanding Center (PPI) Ujungbatu.This research was conducted by using bottom longline with j hook and circle hook. The objective of this research to analyze the different income between bottom longline of J hook and circle hook, to calculate cost and profit fishing gear of bottom longline with J hook and circle hook in PPI Ujungbatu, Jepara. This research conducted on 11 October  to 29 November 2014 in Ujungbatu village. Experimental method was used in this research. Data analyzed by homogeneity, normality and t test. The research result showed that the use of different types of hook did significantly effect the income and profit. This research show that circle hook more profit than J hook. The economic analysis with J hook and circle hook requires a capital of Rp 15 million for the J hook and  for the circle hook , the average earned income of Rp 219 871 , - for J hook and Rp 276.675 , - for circle hook , the average profit is Rp 158.371 , - for J hook and Rp 215.175 , - for the circle hook.
ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERIKANAN (RTP) NELAYAN JARING MILENIUM (NYLON MULTI MONOFILAMENT GILL NET) DI KELURAHAN MANGUNHARJO KOTA SEMARANG Ardhan, Muhammad Isa; Wibowo, Bambang Argo; Boesono, Herry
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 2: April, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.299 KB)

Abstract

Produksi perikanan Perairan Mangunharjo pada tahun 2014 adalah 80 ton dengan nilai produksi Rp886.800.000. RTP di Kelurahan Mangunharjo memiliki beberapa pekerjaan sampingan seperti bertani dan buruh tani, buruh bangunan, beternak kambing, berdagang, dan budidaya (bandeng dan udang putih). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat pendapatan utama dan sampingan nelayan jaring milenium di Kelurahan Mangunharjo Kota Semarang serta mengetahui aspek teknis alat tangkap jaring milenium yang digunakan nelayan di Kelurahan Mangunharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Metode pengambilan sampel adalah metode sensus dengan responden sejumlah 64 nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan utama rata-rata nelayan jaring milenium per tahun adalah Rp9.600.063 dan pendapatan sampingan rata-rata nelayan jaring milenium per tahun adalah Rp7.129.307.  The fisheries production in Mangunharjo 2014 was 80 tons with a production value was Rp886.800.000. Households fishermen in the Mangunharjo village have some alternative jobs such as farming and agricultural labour, construction workers, goat farming, trade, and embankment. The purpose of this research was to analyze the level of primary and alternative income “Jaring Milenium” fishermen households in Mangunharjo Semarang and was to determine the technical aspects of “Jaring Milenium” fishing gear which is used by fishermen in Mangunharjo. The research method were descriptive method and case study. The sampling method was census by interviewing 64 fishermen as respondents. The results showed that the average primary income of “Jaring Milenium” fishermen per year was Rp9.600.063 and the average alternative income of “Jaring Milenium” fishermen per year was Rp7.129.307.
OPTIMASI HASIL TANGKAPAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT TANGKAP FYKE NET DI PERAIRAN KARIMUNJAWA Pratomo, Haris Yudho; Boesono, Herry; Pramonowibowo, dan
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 2, No 3: Agustus, 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.3 KB)

Abstract

Potensi sumberdaya perikanan Karimunjawa pada tahun 2010 mencapai 174.226 kg, dengan luas area 116.625 Ha dan ekosistem perairan karang 713,11 Ha. Penggunaan alat tangkap mayoritas menggunakan bubu. Meskipun pada dasarnya Bubu tidak merusak, namun pemasangan dan pengambilannya sering kali merusak terumbu karang. Modifikasi Fyke net yang dilakukan di Perairan Pulau Karimunjawa bulan September 2012 bertujuan sebagai solusi pengembangan teknologi tepat guna dalam upaya peningkatan hasil tangkapan serta menjadikan alat tangkap yang efektif dan ramah lingkungan dalam pengoperasiaannya, demi terjaganya kelestarian sumberdaya perikanan terutama pada daerah terumbu karang di Perairan Karimunjawa. Modifikasi dilakukan dengan penambahan penaju, sayap dengan sudut 450, serambi atas, dan dioperasikan secara Seri dan Tunggal. Tujuan dari penelitian ini untuk (1) mengetahui pengaruh penggunaan modifikasi Fyke net Seri dan Tunggal, (2) mengetahui hasil tangkapan pada siang hari dan malam hari menggunakan modifikasi alat tangkap Fyke net, (3) mengetahui tingkat keramahan lingkungan pada penggunaan alat tangkap Fyke net terkait dengan metode penangkapan yang dilakukan di Perairan Pulau Karimunjawa. Hasil penelitian didapatkan bahwa modifikasi alat tangkap Fyke net Seri yang dioperasikan malam hari memberikan hasil 41%, modifikasi Fyke net Seri siang hari, Fyke net Tunggal siang hari 13%, dan Fyke net Tunggal malam hari 29%. Hasil tangkapan terbanyak adalah Rajungan (Portunus sp) 43,6 % dan ikan karang 39%. Lokasi pengoperasian pada kedalaman 0,5-1,5 m menghasilkan Rajungan (Potrunus sp) lebih banyak daripada ikan karang, karena ikan karang dominan pada kedalaman lebih dari 3 meter.
Co-Authors - Asriyanto - Ismail - Pramonowibowo - Sardiyatmo Abdul Kohar Mudzakir Abdul Kohar Muzakir Abdul Rosyid Abdul Rosyid Achmad Zubaidi, Achmad Adiyanto, Fajar Agung Prasetiyo Agus Hartoko Agus Suherman Akhmad Fadhlul Mubin Andini, Anisa ASti Anggarasatya Primadjati Angriani, Farah Diba Annisa Rizki Ramadhani, Annisa Rizki Aristi Dian Purnama Fitri Aristi Dian Purnamafitri Aristi Fitri Aryany Chandra Wahyu Wijayanti, Aryany Chandra Wahyu Asriyanto Asriyanto Azis Nur Bambang Aziz Nur Bambang Bagus Mukti Wibowo, Bagus Mukti Baihaqi, Fiqi Bambang Argo Wibowo Bogi Budi Jayanto Bogi Budi Jayanto Bogi Budi Jayanto Bramasto Nugroho Candra Pradhika Mulya Kusuma dan Pramonowibowo dan Sardiyatmo Desca E Dewi Dian Ayunita NND Dian Ayunita Nugraheni Nurmala Dewi Dian Wijayanto Dr. Sardiyatmo Dwi Yoga Gautama Dyah Fatma Eka Rini Guritno Edhi Bachtiar Muslim, Edhi Bachtiar Ega Adhitya Eko Susanto Emylyani Nurdyana Ervan Bakhtiar Esalistya Nuring Kirana, Esalistya Nuring Faik Kurohman Faisal Kahfi Aliyubi, Faisal Kahfi Faishol Ubaidillah Ficka Pratama Galih Suryo Muktiono Gandung Kencono Wicaksono Godi Prakasa Hanefa Elola Iporenu Hapsari Larasati Haris Yudho Pratomo Hendrik Ari Kristiawan Herna Octivia Damayanti, Herna Octivia Hestyavida Nugraheni Husnul Yaqin Harahap, Husnul Yaqin Ida Nur Aini, Ida Nur Indah Susilowati Indradi Setiyanto Intan Rosari Manalu Izza Anshory Koerul Anwar Kukuh Eko Prihantoko Kukuh Eko Prihantoko Kusnadi, Danar Mahendra Kusuma Dewi Ratnasari, Intan Listyo Rahayu Liya Tri Khikmawati, Liya Tri Malinda, Delza Melina Antika Mentari Romadhani, Mentari Meygawati Nugraha Putri Mohammad Taubatullah Isyak Perdana, Mohammad Taubatullah Isyak Muhamad Farikin, Muhamad Muhammad Huda Muhammad Isa Ardhan, Muhammad Isa Mulyanti, Yuni Mumtazah, Lina Asna Nisa Maisyaroh Nur Fajriah, Tria Nisma Nusa Putra, Wisnu Galuh perangin angin, maria kinarta Permana, Arief Rivaldi Pujianto S.Pi. Purna Fitri, Aristi Dian Raisyanfa Zasti Rasti Eka Putri Rifky Pramadya Risky Aditya Nusantara Rizkha Ayudya Yuliasari Rosalinda Nababan Sardiyatmo Sardiyatmo Sari, Velysiana Ayunda Puspita Savino Nisen Ardandi Sejati, Lucky Pratitis Septian Adi Kurniawan, Septian Adi Sinta Andriyani Sischa Silviana Febrianti Stefanus Bayu Aji, Stefanus Bayu Stella Anggityarini Subehi, Sutikno Suci Asrina Ikhsan Sutrisno Anggoro Timotius Tarigan Tri Wahyu Wibowo Trisnani Dwi Hapsari Trisnani Hapsari Wahyu Rizki Wulandari Wijayaningrum, Rati Wulandari, Peni Yoel Suranta Bangun Yupi Aulia Harahap Zaki Mujib Zulyani Zulyani