Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Pengembangan Desa Wisata Jatimulyo Berbasis Nilai Agama Buddha Putranto, Dwiyono; Ngadat, Ngadat; Yatno, Tri; Siswoyo, Eko
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 2 : Al Qalam (Maret 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i2.3378

Abstract

Desa Jatimulyo merupakan desa yang ada di Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo. Desa Jatimulyo merupakan desa yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Di Desa Jatimulyo Upacara Tribuana Manggala Bhakti merupakan upacara pra Waisak yang dirayakan oleh umat Buddha. Upacara ini memadukan nilai religius dengan kearifan Jawa sehingga memiliki nilai yang universal. Tribuana Manggala Bhakti ini memiliki tujuan untuk memotivasi dan mengedukasi, memberikan semangat kepada masyarakat tentang pentingnya alam lestari. Keterkaitan upacara ini memiliki makna regius, Pelaksanaan matra bumi, matra air dan matra cahaya atau cahaya kaitannya dalam agama Buddha adalah hukum biologis yakni bija niyama dan fangsen sebagai wujud  pengembangan metta. Pada saat upacara Tribuana Manggala Bhakti umat mengenakan pakaian adat Jawa yang memiliki makna persatuan antar agama dan budaya Jawa serta membawa sesajian atau yang dikenal dalam agama buddha adalah amisa puja. Dengan adanya upacara tribuana manggala bhakti, hal ini dapat mempengaruhi kerukunan umat Buddha dan antar umat beragama menjadi semakin harmonis dengan wujud bersama sama dalam pelaksanaan Tribuana Manggala Bhakti, hal ini ditunjukan dengan sejulah relawan pemuda lintas agama dan karang taruna Desa Jatimulyo yang berperan dalam pelaksanaan acara Tribuana Manggala Bhakti. Jalinan komunikasi dan interaksi semakin kuat dan meluas karena umat yang hadir bukan hanya dari kawasan Kulon Progo tetapu dari berbagai daerah luar kulon progo.
Korelasi Nilai-Nilai Agama Buddha pada Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Dasar (Tribuana Manggala Bhakti Desa Jatimulyo, Kabupaten Kulon Progo) Siswoyo, Eko; Ngadat, Ngadat; Yatno, Tri; Putranto, Dwiyono
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 2 : Al Qalam (Maret 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i2.3379

Abstract

Indonesia adalah sebuah negara yang majemuk dimana terdapat beberapa agama yang dipeluk oleh masyarakat selain itu juga memiliki kebudayaan yang  berbeda-beda disetiap daerahnya. Salah satunya Desa Jatimulyo mempunyai kebudayaan yang dipadukan dengan ritual agama Buddha yaitu Tribuana Manggala Bhakti. Ritual yang dilaksanakan menjelang atau pasca hari besar agama Buddha waisak pada ritual ini masyarakat mengenakan pakaian adat serta dalam rangkaian acara salah satunya menanamkan pohon dan fangsen (melepaskan binatang ke alam liar). Nilai yang positif untuk menjaga ekosistem alam. Selain itu kegiatan ini dijadikan sebagai sebuah pembelajaran bagi anak Sekolah Dasar. Ritual Tribuana Manggala Bhakti dipandang selaras dengan pemikiran kemanterian pendidikan tentang Profil Pelajar Pancasila. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Fenomenologi didasari daru karya filosofi Edmund Husserl, dimana setiap pengamatan terdapat esensi atau inti struktur. Fenomenologi mengeksplorasi bagaimana individu membangun makna dari pengalamannya dan bagaimana makna individu tersebut membentuk kelompok atau makna budaya. Keterkaitan upacara tribuana manggala bhakti memiliki segi keimanan makna religius, Pelaksanaan matra bumi, matra air dan matra cahaya atau cahaya kaitannya dalam agama Buddha adalah hukum biologis yakni bija niyama dan fangsen, Dana, karma, ehipassiko yang  selaras dari unsur-unsur Profil Pelajar Pancasila beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
The Symbolic Values of Borobudur in the Tribuana Manggala Bakti Tradition Yatno, Tri; Ngadat, Ngadat; Putranto, Dwiyono; Siswoyo, Eko
ARISTO Vol 12, No 2 (2024): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v12i2.8176

Abstract

Borobudur Temple is a cultural heritage consisting of various symbols. The Borobudur symbols contain spiritual values and moral education. Tribuana Manggala Bakti is one of a series of Vesak celebration activities in Jatimulyo Village, Kulon Progo. This activity is a Buddhist religious activity with a combination of Javanese culture. This research aims to describe the symbolic values of Borobudur in the Tribuana Manggala Bakti tradition. This research used a holistic descriptive method. The research results stated that Tribuana Manggala Bakti is a religious cultural product containing social, cultural, and spiritual values. Tribuana Manggala Bakti consists of elements of celebration, amisa puja procession, puja bakti, animal release, tree planting, and performing arts. Each of these elements is in harmony with the symbolic values of Borobudur depicted on the reliefs. Jatimulyo Buddhists strive to integrate Buddhist teachings and Javanese culture. Tribuana Manggala Bakti's cultural construction functions as a revitalization of Borobudur values, a means of strengthening Buddhist identity and strengthening interfaith unity. Tribuana Manggala Bakti is an event that transforms religious, artistic and cultural values.
Designing Interactive Audio-Visual Instructional Media Based On Value Clarification Technique (VCT) Widodo, Urip; Ngadat, Ngadat; Subandi, Agus
Journal of Education Technology Vol. 5 No. 4 (2021): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jet.v5i4.40412

Abstract

The minimum quality of instructional media which is completed with appropriate teaching method on Buddhist religious education subject impacts towards students’ learning achievement.  This study aims to create and analyze the validity and feasibility of interactive audio-visual learning media based on VCT which focuses on material about Buddhist temples in Indonesia. The method used in this study is the research and development method by using ADDIE model. Data collection techniques were by giving questionnaires to media experts, material experts, teachers and students. Data analysis used was descriptive percentage and descriptive qualitative analysis. The results of the study indicate the instructional media is very feasible to use which can be seen from the questionnaire analysis with an average score of validation results by material experts is 82,5% which is included into very feasible, the results of media validation by media experts is 82,5% which is included into very feasible, the response of teachers towards instructional media compiled is 86,6% which is included into very feasible, and final result among 29 students response towards the media shows 25 students (86%) declare that the insructional media is very feasible meanwhile the rest 4 students (14%) argue that the media is feasible. In conclusion the learning media compiled are valid and very feasible to use in teaching Buddhist education about Buddhist temples in Indonesia.
Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Silase dan Pupuk Bokashi di Desa Jatimulyo Girimulyo Kulon Progo Ngadat, Ngadat; Mujiyanto, Mujiyanto; Siswoyo, Eko; Sudarto, Sudarto; Setyoko, Rahmad; Maryono, Ari; Purnomo, Danang Try; Sujiono, Sujiono
Al Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Al Khidma Vol. 5 No. 1 Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/ak.v5i1.4621

Abstract

Artikel ini membahasa tentang pelatihan pembuatan pakan ternak Silase dan pupuk Bokasih yang berbasis pada sistem fermentasi pada masyarakat Buddha di Desa Jatimulyo Kabupaten Kulonprogo. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Asset Based Community Development (ABCD) yaitu model pemberdayaan masyarakat yang menekankan pada pemanfaatan aset dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Memanfaatkan aset lokal secara optimal Bahan Baku Alami: Jerami, daun hijauan, dan kotoran ternak dimanfaatkan sebagai sumber utama, mengurangi ketergantungan pada bahan komersial. Pengetahuan Tradisional: Teknik pengolahan pakan dan pupuk berbasis fermentasi memanfaatkan kearifan lokal yang telah terbukti efektif. Penyuluhan tentang pakan ternak dan manfaat fermentasi dan bokasi, menyebarkan tentang pengetahuan pembuatan pakan ternak dan bokhasi Inovasi dalam formulasi pakan eksperimen dengan kombinasi bahan pakan yang berbeda untuk meningkatkan kandungan gizi atau menurunkan biaya.  Meningkatkan produktivitas dan nilai tambah pakan fermentasi: Menambah kandungan nutrisi dan meningkatkan efisiensi pakan, mendukung pertumbuhan ternak yang lebih baik. Bokashi: Mengubah limbah menjadi pupuk organik berkualitas, meningkatkan kesuburan tanah untuk mendukung siklus pertanian. Kolaborasi dan Pemberdayaan komunitas melibatkan berbagai pihak (peternak, tokoh adat, pemuda) memperkuat solidaritas dan kerja sama. Sistem gotong royong dalam pengumpulan bahan baku, pengolahan, dan distribusi produk meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat. Mendukung ekonomi berkelanjutan lingkungan: mengurangi limbah organik dengan mendaur ulang menjadi produk yang bermanfaat. Ekonomi: Hasil produksi pakan dan bokashi dapat digunakan sendiri atau dijual, meningkatkan pendapatan masyarakat.
Transformation of Cultural Capital at Borobudur Temple and the Habitus of the Buddhist Society of Krecek Hamlet (Analysis of Pierre Bourdieu's Theory) Yatno, Tri; Mujiyanto, Mujiyanto; Sudarto, Sudarto; Ngadat, Ngadat
ARISTO Vol 14, No 1 (2026): January : (Fortchoming )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v14i1.10935

Abstract

Krecek Hamlet is a Buddhist tourism village that plays an important role in promoting and preserving the noble values of Borobudur Temple. This research aims to analyze the transformation of the cultural capital of Borobudur Temple and the habitus of the people of Krecek Hamlet through the analysis of Pierre Bourdieu's theory. The method used in this research is a case study. The research results stated that Borobudur Temple as a representation of Buddhist teachings is a cultural capital. Borobudur cultural capital has a role in shaping the character and cultural identity of the people of Krecek Hamlet. The habits formed include religious habitus, togetherness, friendliness and tolerance, simplicity, respect for tradition, respect for nature, as well as traditional and spiritual leadership.  The habitus of the people of Krecek Hamlet is the result of social interaction. The people of Krecek Hamlet live based on socio-cultural structures and adhere to religious values and traditional norms. The transformation of Borobudur's symbolic capital into the habitus of the people of Krecek Hamlet is performed through the process of reproducing religious culture and local wisdom. This research has many shortcomings, thus it needs to be studied more deeply, especially regarding social media and the digitization of the culture of Buddhists in Krecek Hamlet in preserving religious values and promoting Buddhist tourism.
PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN KERJASAMA DAN KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPAS BERBASIS KURIKULUM MERDEKA DI KELAS VB SDN 7 WONOGIRI Nindialisma, Thera Cetiya; Sadtyadi, Hesti; Ngadat, Ngadat
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v5i2.5296

Abstract

Cooperation and communication skills are essential in developing the social competencies of elementary school students, aligning with the Pancasila Student Profile promoted in the merdeka curriculum. This study aims to describe the development of cooperation and communication skills of grade VB students at SDN 7 Wonogiri in IPAS learning through the role playing method. The research was conducted as Classroom Action Research (CAR) over two cycles spanning four weeks, involving 31 grade VB students divided into six groups based on economic roles. Data were collected through observations of cooperation skills (13 indicators) and communication skills (7 indicators), supported by pretest and posttest assessments. The analysis included data reduction, grouping, interpretation of observations per cycle, presentation in narrative or tabular form, and drawing conclusions. The results showed an improvement in cooperation from an average of 39.6 (76.2%) to 49.3 (94.8%), reflected in students’ ability to share tasks, actively contribute, and resolve differences constructively. Communication also increased from 20 (71.4%) to 25 (89.3%), although confidence in speaking before the class was not yet evenly distributed, students began to engage fluently in dialogue and use IPAS terminology accurately. The study concludes that role playing effectively enhances cooperation and communication skills, while supporting the implementation of the merdeka curriculum focused on developing 21st-century competencies. ABSTRAKKeterampilan kerjasama dan komunikasi penting dalam membangun kompetensi sosial siswa sekolah dasar, selaras dengan Profil Pelajar Pancasila pada kurikulum merdeka. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perkembangan keterampilan kerjasama dan komunikasi siswa kelas VB SDN 7 Wonogiri dalam pembelajaran IPAS melalui metode role playing. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk PTK dua siklus selama empat minggu dengan subjek 31 siswa kelas VB yang dibagi enam kelompok berdasarkan peran pelaku ekonomi. Data dikumpulkan melalui observasi keterampilan kerjasama (13 indikator) dan komunikasi (7 indikator), didukung pretest-posttest. Analisis mencakup reduksi, pengelompokan, interpretasi hasil observasi per siklus, penyajian narasi atau tabel, serta penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan peningkatan kerjasama dari rata-rata 39,6 (76,2%) menjadi 49,3 (94,8%), tercermin pada kemampuan berbagi tugas, berkontribusi aktif, dan menyelesaikan perbedaan pendapat. Komunikasi juga meningkat dari 20 (71,4%) ke 25 (89,3%), meski kepercayaan diri berbicara di depan kelas belum merata, siswa mulai lancar berdialog dan menggunakan istilah IPAS dengan tepat. Penelitian menyimpulkan role playing efektif meningkatkan keterampilan kerjasama dan komunikasi, sekaligus mendukung implementasi kurikulum merdeka berfokus keterampilan abad ke-21.
Transformation of Cultural Capital at Borobudur Temple and the Habitus of the Buddhist Society of Krecek Hamlet (Analysis of Pierre Bourdieu's Theory) Yatno, Tri; Mujiyanto, Mujiyanto; Sudarto, Sudarto; Ngadat, Ngadat
ARISTO Vol 14 No 1 (2026): January : (Fortchoming )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v14i1.10935

Abstract

Krecek Hamlet is a Buddhist tourism village that plays an important role in promoting and preserving the noble values of Borobudur Temple. This research aims to analyze the transformation of the cultural capital of Borobudur Temple and the habitus of the people of Krecek Hamlet through the analysis of Pierre Bourdieu's theory. The method used in this research is a case study. The research results stated that Borobudur Temple as a representation of Buddhist teachings is a cultural capital. Borobudur cultural capital has a role in shaping the character and cultural identity of the people of Krecek Hamlet. The habits formed include religious habitus, togetherness, friendliness and tolerance, simplicity, respect for tradition, respect for nature, as well as traditional and spiritual leadership.  The habitus of the people of Krecek Hamlet is the result of social interaction. The people of Krecek Hamlet live based on socio-cultural structures and adhere to religious values and traditional norms. The transformation of Borobudur's symbolic capital into the habitus of the people of Krecek Hamlet is performed through the process of reproducing religious culture and local wisdom. This research has many shortcomings, thus it needs to be studied more deeply, especially regarding social media and the digitization of the culture of Buddhists in Krecek Hamlet in preserving religious values and promoting Buddhist tourism.