Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

DESAIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA DAN ENERGI LISTRIK PLN Asy’ari, Hasyim; Jatmiko, Jatmiko
Emitor Vol.15 No.02 September 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang dibutuhkan oleh seluruh negara di dunia. Hal ini mengingat energi listrik merupakan salah satu faktor utama bagi terjadinya pertumbuhan ekonomi  suatu negara. Permasalahan energi listrik  menjadi semakin kompleks ketika kebutuhan yang meningkat akan energi dari seluruh negara di dunia untuk menopang pertumbuhan ekonominya justru membuat persediaan cadangan energi konvensional menjadi semakin sedikit. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat desain pemipil jagung dengan energi tenaga surya dan energi listrik PLN.Penelitian dimulai dari pembuatan mesin pemipil jagungdan pemasangan komponen-komponen seperti panel surya, konverter dan motor DC pada pemipil jagung yang telah dirancang sebelumnya. Kemudian pengecekan komponen yang telah terpasang sudah berfungsi secara normal. Energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya akan digunakan sebagai sumber energi untuk menjalankan mesin pemipil jagung. Energi listrik PLN digunakan sebagai energi tambahan jika daya yang dihasilkan panel surya kurang. Cara pengamatan yang dilakukan adalah pengambilan data terkait nilai tegangan dan arus yang dihasilkan oleh panel suya,kecepatan putar mesin pemipil dan lama waktu pemipilan. Peralatan yang digunakan antara lain: luxmeter, Amperemeter, tachometer dan stopwatch.Hasi lpercobaan pertama dilakukan pada intensitas cahaya 103700 lux tegangan 19 V dan arus 2 A menghasilkan  kecepatan putar 1705 Rpm sehingga mesin pemipil jagung bekerja dengan sangat baik dengan waktu pemipilan 0,10 menit per jagung. Begitu seterusnya dengan intensitas yang berbeda sampai ke intensitas terendah yaitu 29300 lux tegangan 8,2 V dan arus 1 A menghasilkan kecepatan putar 402,4 Rpm sehingga mesin pemipil jagung tidak mampu lagi bekerja dengan baik (tidak dapat memipil jagung lagi). percobaan selanjutnya untuk melakukan pemipilan dengan energi listrik PLN disaat mesin pemipil jagung tidak mendapatkan suplai energi yang cukup dari panel surya karena intensitas cahaya yang rendah maka mesin dapat berpindah kesumber energi lain dengan memindahkan sumber energi ke listrik PLN. Pada penelitian ini didapati hasil setelah listrik PLN dikonversikan dengan konverter menunjukkan tegangan 11,2 V, arus 1,5 A dan kecepatan putar 910,2 Rpm sehingga didapati waktu pemipilan adalah 0,19 menit per jagung.
DESAIN SISTEM MONITORING KELUARAN GENERATOR MAGENT PERMANEN PADA SEPEDA STATIS DENGAN MIKROKONTROLER Asy’ari, Hasyim; Basith, Abdul; Aristiyanto, Agung
Emitor Vol.15 No.01 Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan industri dan meningkatnya jumlah penduduk dunia memberikan efek yang sangat signifikan, berupa peningkatan permintaan energi listrik oleh masyarakat industri dan rumah tangga. Peningkatan permintaan tersebut harus dibarengi dengan penambahan jumlah pembangkit agar tidak terjadi overload. Pembangunan pembangkit yang menggunakan bahan bakar primer berupa gas dan batubara akan menyebabkan semakin menipisnya cadangan minyak mentah dan juga cadangan batubara, dari permasalahan tersebut perlu adanya kajian pemanfaatan energi terbarukan dan energi alternative, sebagai contoh saat ini masyarakat semakin banyak memanfaatkan alat fitnes center untuk berolahraga agar senantiasa kondisi tubuh senantiasa segar dan bugar, namun pemanfaatan alat fitnes tersebut sebatas untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh. Jika dilihat alat sepeda statis maka ada potensi untuk menghasilkan energi listrik sehingga selain menjaga kondisi tubuh dapat juga memproduksi energi listrik.Penelitian ini bertujuan untuk merancang pembaca RPM dan tegangan yang dihasilkan oleh generator magnet permanen yang dipasang pada sepeda statis. Sehingga pada saat mengkayuh sepeda statis maka roda sepeda akan bergerak atau berputar, perputaran roda tersebut dihubungkan dengan rotor generator magnet permanen sehingga rotor tersebut akan berputar pula, perputaran tersebut mengakibatkan adanya tegangan keluaran pada generator magnet permanen, agar pengguna sepeda status mudah memantai keluaran generator magnet tersebut maka dilakukan pengukuran berupa kecepatan putar rotor PMG dan juga tegangan keluaran dengan memanfaatkan sensor infrared, sensor photodioda, dan sensor pembagi tegangan yang outpunya akan diolah oleh minimum sistem Atmega16. Alat ini juga dilengkapi baterai yang berguna untuk menyalakan alat ketika alat digunakan pada suatu tempat yang belum ada listrik PLN.Hasil penelitian ini adalah sebuah alat pembaca RPM dan tegangan generator magnet permanen yang penggerak utama adalah kayuhan user. Pembacaan nilai RPM ini diperoleh dari pembacaan sensor photodioda yang dirangkai dengan sensor infrared, sedangkan pada tegangan ini dibaca nilainya dari sensor pembagi tegangan. Alat ini memiliki kapasitas maksimal tegangan yang dapat dibaca yaitu 20 volt DC. Baterai 9V dapat digunakan ketika listrik PLN sedang padam atau ketika tidak tersedia energi listrik PLN. Hasil nilai dari alat ini dibadingkan dengan nilai dari alat multimeter dan tachometer infrared, yang menghasilkan nilai perbandingan pada alat yang dibuat untuk mengukur tegangan 13,04V, sedangkan pada multimeter menujukkan nilai tegangan 12,80V dengan selisih perbadingan 1,87%, alat yang dibuat selalu lebih tinggi nilainya. Pada pengukuran RPM alat yang dibuat menujukkan nilai 1249,25 RPM, sedangkan pada tachometer digital infrared 1262,64 RPM dengan selisih perbandingan 1,10%, alat yang dibuat perhitungannya selalu lebih tinggi dari alat yang ada.
NILAI-NILAI SUFISME DALAM KUMPULAN PUISI HADRAH KIAI KARYA RAEDU BASHA Asy’ari, Hasyim
Jurnal Sastra Aksara Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Sastra Aksara
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia STKIP-PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literature is complex and deep humanity. there is more literary genre of poetry, whose emphasis on interpretation requires an intense reading and research, so out of it comes the term of reality about anything as well as the knowledge of God in society. Call it the value of Sufism in poetry. In the values of Sufism, there were four things found in the collection of poetry in the poetry book of Hadrah Kiai by Raedu Basha, among them were Shari'a, tarekat, essence, and makrifat. The existence of the fourth symbol of that Sufism level was very important to be examined. The research method used in this research was qualitative descriptive research. Descriptive qualitative was an approach in researching an object, a system of thought, or even a class of event in the present, and the obtained data was not in the form of numbers, but in the form of words or sentences obtained from the text. In the results of this research, the poetry book of Hadrah Kiai by Raedu Basha discussed four things, they were Shari'a, tarikat, essence, and makrifat. While the obtained data from the poetry book of Hadrah Kiai by Raedu Bashadari the fourth research problem were 32 data with details as follows. 11 research problem data about syariat, 9 research problem data about tarekat, 6 research problem data about reality, and 6 research problem data about makrifat. The four problems described physical cleanliness that also wanted spiritual cleanliness in different ways.
Desain Pemipil Jagung dengan Sumber Energi Tenaga Surya dan Energi Listrik PLN Asy’ari, Hasyim; Jatmiko, J
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 15, No 2: September 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v15i2.2059

Abstract

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang dibutuhkan oleh seluruh negara di dunia. Hal ini mengingat energi listrik merupakan salah satu faktor utama bagi terjadinya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Permasalahan energi listrik menjadi semakin kompleks ketika kebutuhan yang meningkat akan energi dari seluruh negara di dunia untuk menopang pertumbuhan ekonominya justru membuat persediaan cadangan energi konvensional menjadi semakin sedikit. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat desain pemipil jagung dengan energi tenaga surya dan energi listrik PLN. Penelitian dimulai dari pembuatan mesin pemipil jagungdan pemasangan komponen-komponen seperti panel surya, konverter dan motor DC pada pemipil jagung yang telah dirancang sebelumnya. Kemudian pengecekan komponen yang telah terpasang sudah berfungsi secara normal. Energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya akan digunakan sebagai sumber energi untuk menjalankan mesin pemipil jagung. Energi listrik PLN digunakan sebagai energi tambahan jika daya yang dihasilkan panel surya kurang. Cara pengamatan yang dilakukan adalah pengambilan data terkait nilai tegangan dan arus yang dihasilkan oleh panel suya,kecepatan putar mesin pemipil dan lama waktu pemipilan. Peralatan yang digunakan antara lain: luxmeter, Amperemeter, tachometer dan stopwatch. Hasi lpercobaan pertama dilakukan pada intensitas cahaya 103700 lux tegangan 19 V dan arus 2 A menghasilkan kecepatan putar 1705 Rpm sehingga mesin pemipil jagung bekerja dengan sangat baik dengan waktu pemipilan 0,10 menit per jagung. Begitu seterusnya dengan intensitas yang berbeda sampai ke intensitas terendah yaitu 29300 lux tegangan 8,2 V dan arus 1 A menghasilkan kecepatan putar 402,4 Rpm sehingga mesin pemipil jagung tidak mampu lagi bekerja dengan baik (tidak dapat memipil jagung lagi). percobaan selanjutnya untuk melakukan pemipilan dengan energi listrik PLN disaat mesin pemipil jagung tidak mendapatkan suplai energi yang cukup dari panel surya karena intensitas cahaya yang rendah maka mesin dapat berpindah kesumber energi lain dengan memindahkan sumber energi ke listrik PLN. Pada penelitian ini didapati hasil setelah listrik PLN dikonversikan dengan konverter menunjukkan tegangan 11,2 V, arus 1,5 A dan kecepatan putar 910,2 Rpm sehingga didapati waktu pemipilan adalah 0,19 menit per jagung.
Desain Sistem Monitoring Keluaran Generator Magent Permanen pada Sepeda Statis dengan Mikrokontroler Asy’ari, Hasyim; Basith, Abdul; Aristiyanto, Agung
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 15, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v15i1.1757

Abstract

Perkembangan industri dan meningkatnya jumlah penduduk dunia memberikan efek yang sangat signifikan, berupa peningkatan permintaan energi listrik oleh masyarakat industri dan rumah tangga. Peningkatan permintaan tersebut harus dibarengi dengan penambahan jumlah pembangkit agar tidak terjadi overload. Pembangunan pembangkit yang menggunakan bahan bakar primer berupa gas dan batubara akan menyebabkan semakin menipisnya cadangan minyak mentah dan juga cadangan batubara, dari permasalahan tersebut perlu adanya kajian pemanfaatan energi terbarukan dan energi alternative, sebagai contoh saat ini masyarakat semakin banyak memanfaatkan alat fitnes center untuk berolahraga agar senantiasa kondisi tubuh senantiasa segar dan bugar, namun pemanfaatan alat fitnes tersebut sebatas untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh. Jika dilihat alat sepeda statis maka ada potensi untuk menghasilkan energi listrik sehingga selain menjaga kondisi tubuh dapat juga memproduksi energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk merancang pembaca RPM dan tegangan yang dihasilkan oleh generator magnet permanen yang dipasang pada sepeda statis. Sehingga pada saat mengkayuh sepeda statis maka roda sepeda akan bergerak atau berputar, perputaran roda tersebut dihubungkan dengan rotor generator magnet permanen sehingga rotor tersebut akan berputar pula, perputaran tersebut mengakibatkan adanya tegangan keluaran pada generator magnet permanen, agar pengguna sepeda status mudah memantai keluaran generator magnet tersebut maka dilakukan pengukuran berupa kecepatan putar rotor PMG dan juga tegangan keluaran dengan memanfaatkan sensor infrared, sensor photodioda, dan sensor pembagi tegangan yang outpunya akan diolah oleh minimum sistem Atmega16. Alat ini juga dilengkapi baterai yang berguna untuk menyalakan alat ketika alat digunakan pada suatu tempat yang belum ada listrik PLN. Hasil penelitian ini adalah sebuah alat pembaca RPM dan tegangan generator magnet permanen yang penggerak utama adalah kayuhan user. Pembacaan nilai RPM ini diperoleh dari pembacaan sensor photodioda yang dirangkai dengan sensor infrared, sedangkan pada tegangan ini dibaca nilainya dari sensor pembagi tegangan. Alat ini memiliki kapasitas maksimal tegangan yang dapat dibaca yaitu 20 volt DC. Baterai 9V dapat digunakan ketika listrik PLN sedang padam atau ketika tidak tersedia energi listrik PLN. Hasil nilai dari alat ini dibadingkan dengan nilai dari alat multimeter dan tachometer infrared, yang menghasilkan nilai perbandingan pada alat yang dibuat untuk mengukur tegangan 13,04V, sedangkan pada multimeter menujukkan nilai tegangan 12,80V dengan selisih perbadingan 1,87%, alat yang dibuat selalu lebih tinggi nilainya. Pada pengukuran RPM alat yang dibuat menujukkan nilai 1249,25 RPM, sedangkan pada tachometer digital infrared 1262,64 RPM dengan selisih perbandingan 1,10%, alat yang dibuat perhitungannya selalu lebih tinggi dari alat yang ada.
PEMANFAATAN SEL SURYA DAN LAMPU LED UNTUK PERUMAHAN Jatmiko Jatmiko Jatmiko; Hasyim Asy’ari; Mahir Purnama
Semantik Vol 1, No 1 (2011): Prosiding Semantik 2011
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.688 KB)

Abstract

Menipisnya cadangan minyak bumi mengakibatkan naiknya tarif dasar listrik, sehingga biaya listrik setiap tahun mengalami kenaikan. Pemanfaatan energi terbarukan dan pemilihan beban yang tepat merupakan solusi untuk mengatasi kenaikan biaya listrik yang akan terus meningkat, penggunaan sel surya dan lampu LED merupakan pilihan yang tepat karena sel surya tidak memerlukan biaya operasional dan lampu LED merupakan lampu yang memiliki karakteristik sangat hemat energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa lama hasil produksi sel surya digunakan sebagai sumber energi untuk lampu LED. Metode penelitian ini mengukur produksi energi listrik pada siang hari dengan menggunakan 2 buah sel surya yang masing-masing berkapasitas 10wp, lampu LED dengan jarak 10 cm memiliki tingkat pencahayaan sampai 1750 lux digunakan sebagai beban pada saat malam hari, battery storage, dan lumen meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi cerah mampu digunakan untuk menyalakan ataudibebani lampu LED selama 11.35 jam.Kata kunci : Sel Surya, Lampu LED, Energi Terbarukan.
Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan Hasyim Asy’ari; Aris Budiman; Agus Munadi
Semantik Vol 3, No 1 (2013): Semantik 2013
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.632 KB)

Abstract

Kemajuan teknologi dapat membantu masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, hal ini terlihat banyaknya masyarakat bergantung pada teknologi. Kondisi demikian mengakibatkan  meningkatnya permintaan energi listrik oleh masyarakat ke perusahaan listrik negara, untuk mencegah terjadinya overload maka penambahan pembangkit listrik dengan energi primer berasal dari batubara yang saat ini dikenal dengan program 10.000 MW. Pembangkit  tersebut berkategori pembangkit konvensional dan tidak ramah lingkungan. Melihat cadangan batubara yang dimiliki Indonesia hanya mampu sekitar 35 tahun kedepan maka perlu adanya sebuah penelitian yang memanfaatkan sumber energi terbarukan, murah, dan rama h lingkungan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk merencanakan speed bump  yang  dapat digunakan sebagai sumber  energi pembangkit listrik.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  pemanfaatan polisi tidur  atau speed bump  untuk  membangkitkan energi  listrik  dengan menggunakan sistem tuas.  Sistem pembangkit ini memanfaatkan  alternator  magnet permanen 2 kutubkeluaran AC  sebagai pembangkit listrik, poros tuas dihubungkan dengan rotor alternator tersebut dengan media gear box. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan gaya pijakan speed bump sebesar 608.2 Newton mampu menghasilkan putaran 650 rpm pada pole alternator, dengan dibebani lampu LED 240 mA/12V  dapat menghasilkan tegangan rata-rata sebesar 11.26 volt  DC, sedangkan  saat terhubung dengan  accu dengan kapasitas 12 volt  DC  10  Ah, alternator menghasilkan arus rata-rata  sebesar 1.68 Ampere.
PERBAIKAN JATUH TEGANGAN DAN REKONFIGURASI BEBAN PADA PANEL UTAMA PRAMBANAN Hasyim Asy’ari
Semantik Vol 1, No 1 (2011): Prosiding Semantik 2011
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.377 KB)

Abstract

Sistem kelistrikan di kawasan wisata candi Prambanan terdapat tiga buah panel utama yaitu panel trimurti, panel prambanan dan panel dwiwisnu. Kerusakan dan kurang optimal kerja peralatan elektronik di instansi perkantoran candi prambanan terutama yang dilayani oleh panel prambanan disebabkan jatuhtegangan melebihi batas ambang yang diijinkan. Peraturan umum instalasi listrik 2000 memberikan toleransi sebesar 10% dari tegangan nominalnya atau tegangan fasa to netral minimal yang diijinkan adalah 198 volt. Jatuh tegangan disebabkan jarak antara sumber ke panel Prambanan sebesar 573 m danpembebanan tiap fasa yang tidak seimbang. Hal ini terlihat adanya perbedaan tegangan pada setiap fasa, tegangan pada panel Prambanan fasa R-N = 200 volt, fasa S-N = 197 volt, dan T-N = 175 volt dengan arus R= 92 A, arus S= 110 A, dan T= 147 A. Penelitian ini bertujuan rekonfigurasi beban dan menentukanluas penampang penghantar yang paling kecil dengan nilai jatuh tegangan masih dalam toleransi. Metode yang digunakan adalah rekonfigurasi beban dan penggunaan software electrical calculations untuk mensimulasikan jatuh tegangan sistem nyata yang ada di panel Prambanan. Hasil menunjukkan denganrekonfigurasi beban arus maksimal pada salah satu fasa sebesar 120A dan luas penampang yang dibutuhkan 150mm dengan prosentase jatuh tegangan sebesar 9,7% atau tegangan terendah pada salah satu fasa sebesar 198,66 volt.Kata kunci : Jatuh Tegangan, Rekonfigurasi Beban, Diameter Penghantar
ANALISA KOORDINASI PROTEKSI INSTALASI MOTOR PADA PT. KUSUMAPUTRA SANTOSA KARANGANYAR Hasyim Asy’ari; Jatmiko .; Umar .; Dadang Hermawan
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2010
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koordinasi proteksi adalah pemilihan alat pelindung danpmenentuan setelan waktu guna menentukan daerahperlindungannya terhadap gangguan sementara dan mengkoordinasikan alat-alat perlindungan. Manfaatkoordinasi alat perlindungan adalah meminimumkan daerah atau bagian yang terganggu dan menentukantempat terjadinya gangguan. Hasil akhir dari analisa koordinasi proteksi adalah gambaran tentang bagaimanakoordinasi antara circuit breaker pada jaringan sisi atas (upstream) dengan circuit breaker pada jaringan sisibawahnya (downstream). Setiap motor bekerja pasti memerlukan suatu peralatan pengaman untuk mencegahterjadinya gangguan pada sistem. Circuit breaker adalah alat proteksi yang bekerja untuk memutuskan sirkuitsaat terjadi gangguan. Ada beberapa circuit breaker yang terpasang pada instalasi motor yang salingberkoordinasi membentuk diskriminasi, agar pada saat terjadi gangguan hanya pada circuit breaker yangmengalami gangguan saja yang trip sedangkan yang lainnya tetap beroperasi. Program ecodial merupakanprogram yang digunakan untuk mengetahui apakah terjadi diskriminasi atau tidak. Hasil yang didapat dariprogram ecodial adalah circuit breaker pada bagian sumber dan circuit breaker pada bagian MDP terjadidiskriminasi total. circuit breaker pada SDP dengan circuit breaker pada bagian motor juga mengalamidiskriminasi total, hanya pada circuit breaker PP 5, 10, dan 11 dengan SDP 5, 10, dan 11 tidak mengalamidiskriminasi.Kata Kunci: koordinasi proteksi, ecodial, diskriminasi, circuit breaker.
DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN ATAU BAYU (PLTB) Hasyim Asy’ari; Jatmiko .; Azis Ardiyatmoko
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2012
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi kecepatan angin di Indonesia terutama wilayah tengah tergolong rendah, yaitu berkisar 3-5 m/s, hal ini menjadi salah satu faktor kendala belum optimalnya pemanfaatan potensi angin menjadi energi listrik. Generator sinkron yang ada di pasaran secara umum membutuhkan energi listrik untuk menghasilkan medan magnet dengan generator tersebut mampu menghasilkan energi listrik serta memiliki karakter kecepatan tinggi, yaitu 1350 – 1500 rpm, dengan potensi kecepatan angin yang rendah pemanfaatan gear box adalah salah satu metode untuk menaikkan putaran generator, tetapi energi listrik yang dihasilkan terkadang lebih kecil dari pada energi listrik yang diserap. Tujuan utama penelitian ini adalah rancangan khusus generator magnet permanen tiga fase yang bekerja pada 1000 rpm untuk memanfaatkan wind energy. Metode penelitian ini terdiri atas beberapa tahap, pertama dengan mendesain rotor dan stator. Mendesain rotor adalah menentukan jumlah dan ukuran magnet permanen, dan mendesain stator adalah menentukan jumlah belitan serta diameter belitan yang digunakan, tahap kedua adalah perakitan serta pengujian skala laboratorium, yaitu rotor generator tersebut diputar dengan motor DC sebagai prime mover dengan putaran 1000 rpm. Hasil pengujian generator magnet permanen pada 1000 rpm menghasilkan tegangan keluaran 38 volt dan arus 114,1 mA antar fase. Pengukuran tegangan dan arus pada kecepatan 1000 RPM dengan fase nol mempunyai tegangan keluaran 20 volt dan arus 83,1 mA. Penelitian ini menghasilkan tengangan keluaran dan arus yang berbeda untuk pengukuran antara fase nol dan antar fase dengan beban yang berbeda.