Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Denpasar Ni Luh Putu Devhy
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i1.364

Abstract

Penyelenggaraan pelayanan, pengisian rekam medis yang lengkap serta tepat waktu merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai mutu dari sebuah rumah sakit. Pengisian rekam medis yang tidak lengkap dapat menyebabkan catatan yang tidak baik, sehingga dapat menyebabkan kesalahan yang fatal bagi pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap kasus demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian studi observasional, dengan rancangan cross-sectional. Sampel dari penelitian ini merupakan rekam medis rawat inap kasus DBD dari bulan Januari 2021- Maret 2021 sebesar 60 rekam medis. Didapatkan hasil kelengkapan pengisian rekam medis total dari keempat variabel (identitas pasien, laporan penting, autentifikasi, dan pendokumentasian) masih tergolong tidak lengkap yaitu sebesar 90%. Berdasarkan penelitian diatas disarankan agar petugas kesehatan khususnya dokter dan perawat agar dapat bekerja sesuai dengan SPO yang berlaku, dan untuk tenaga rekam medis dapat mengecek dengan maksimal pengisian rekam medisnya, sehingga semua terisi dengan lengkap
Gambaran Ketepatan Kode ICD-10 Kasus Obstetri Triwulan 1 Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD Sanjiwani Gianyar I Made Sudarma Adiputra; Ni Luh Putu Devhy; Kadek Intan Puspita Sari
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v8i2.283

Abstract

Rekam medis merupakan aspek yang sangat penting bagi rumah sakit, dimana salah satu aspek dari rekam medis adalah kode diagnosis Ketepatan kode diagnosis dapat berpengaruh terhadap analisis pembiayaan pelayanan kesehatan khususnya dalam kelancaran proses pengkliman, pelaporan nasional morbiditas dan mortalitas, tabulasi data pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ketepatan kode ICD-10 kasus obstetri triwulan 1 pada pasien rawat inap di RSUD Sanjiwani Gianyar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 87 dengan menggunakan metode simple random sampling, alat pengumpulan data menggunakan ceklist dan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketepatan kode Complication of delivery dapat dilihat bahwa seluruh frekuensi sampel menunjukan hasil yang tepat sesuai kode ICD-10 dengan persentase 100%, ketepatan kode Metode of delivery dari 87 rekam medis diketahui bahwa kode yang tepat sebanyak 77 (88,51%), ketepatan kode Outcome of delivery 87 rekam medis, diketahui bahwa kode yang tepat sebanyak 40 (45,98%). Kesimpulan : Sebagian besar kode diagnosis kasus obstetri tidak tepat, maka sebaiknya petugas koding memperhatikan tanda baca, aturan dan tata cara pengkodingan berdasarkan ICD-10
KETIDAKTEPATAN KODE KOMBINASI HYPERTENSI PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PENYAKIT GINJAL BERDASARKAN ICD 10 DI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PEKANBARU I Made Sudarma Adiputra; Ni Luh Putu Devhy; Kadek Intan Puspita Sari
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v5i1.148

Abstract

Code is provision fixing code by using letters and numbers or combination of letters and numbers that represent data component. Based on the preliminary survey result from 10 medical record file on diagnosis of hypertension combination, heart disease and kidney disease founded 6 (six) of them are wrong code. The objective of this research is to determine of inaccuracy disease code for hypertension complication of heart disease and kidney disease at Islamic Hospital Ibnu Sina Pekanbaru. The method use in this research is mix method (quantitative & qualitative). The populations in this research are 52 of inpatient medical record file taken by total sampling. The result of this research obtained that inpatient medical record file which accurate in determining of combination code are 21 (40%) and inpatient medical record file which inaccurate in determining of combination code are 31 (60%). The factor that causes inaccuracy of hypertension code combination in heart disease and kidney disease is due to lack competence of medical recorder in coding.
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR RINGKASAN KELUAR Ni Luh Putu Devhy
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v2i2.20

Abstract

AbstractThis study is aimed to evaluate the performance of doctors in completing medical record in terms of thecharacteristics of the doctors. The type of this research is analytic research which is examined the relationshipbetween characteristics the doctor, such as age, work period, knowledge of the medical record, gender, type ofexpertise, education and the employment status with the completeness of filling out the summary sheet (doctor’sresume). The samples used 374 medical record documents and 7 doctors. The obtained data will be analyzedthrough Multiple Logistic Regression. The results of this study shows that the variables have a relationshipwith the completeness of filling out the Summary Sheet ( Doctor’s Resume) are the knowledge of the medicalrecord, work period and medical education with a strong relationship category. While based on multivariateanalysis, shows that these three variables also affect the completeness of filling out Summary Sheet (Doctor’sResume). Doctors who have knowledge of the medical record, work period >5 years and taking non specialistmaster’s degree can fill the completeness of the medical record documents properly. The author gives adviceto the General Hospital District dr. Soeratno Gemolong Sragen for holding training, education and medicalrecord seminars to the doctors seminars to improve the completeness of the medical record documents.Keywords: Characteristics of Doctors, Completed Analysis, Doctor’s ResumeAbstrakPenelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dokter dalam melengkapi rekam medis ditinjau darikarakteristik dokter tersebut. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Sampel penelitian yaitu374 dokumen rekam medis dan 7 orang dokter. Analisis data dengan menggunakan regresi logistik ganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang rekam medis, masa kerja dan pendidikan dokterberpengaruh terhadap kelengkapan pengisian Lembar Ringkasan Keluar (Resume Dokter). Dokter yangmemiliki pengetahuan tentang rekam medis, masa kerja > 5 tahun dan menempuh pendidikan S2 non spesialisdapat mengisi kelengkapan dokumen rekam medis dengan baik.Kata kunci: Karakteristik Dokter, Analisis Kelengkapan, Resume Dokter
IMPLEMENTASI PERUBAHAN PERILAKU DI KOTA DENPASAR Ni Luh Putu Devhy; Ika Setya Purwanti; Diah Prihatiningsih
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v2i1.161

Abstract

Dunia saat ini tengah menghadapi pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung sejak 1 tahun terakhir, Indonesia pun tidak luput dari pandemi COVID-19. Di Masa pandemi ini sangat penting memberikan edukasi untuk menerapkan hidup sehat yaitu dengan cara menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M), sebagai upaya pemutusan rantai penularan Corona virus khususnya di Kota Denpasar. Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan pada bulan November sampai dengan bulan Desember 2020 yang bertujuan untuk memberikan edukasi pentingnya penerapan 3M dalam kehidupan sehari-hari. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) dilakukan di wilayah kota Denpasar, dengan mengedukasi sebanyak 3.450 orang dengan cara menanti penggunjung yang ada yang ada di 4 rumah makan. Metode pengabdian kepada Masyarakat ini yaitu dengan melakukan edukasi kepada pelanggan yang datang seperti meningatkan pelanggan untuk mencuci tangan sebelum masuk ke restauran, memakai masker dan menjaga jarak. Hasil yang kami dapatkan adalah antusisme masyarakat pada saat diberikan edukasi untuk penerapan 3M hal ini dapat dilihat dari masyarakat (pengunjung) yang mau menerapkan 3M pada saat akan masuk ke dalam rumah makan.
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Merokok Konvensional dan Elektrik Pada Remaja Di Kota Denpasar Ni Luh Putu Devhy; A.A Istri Dalem Hana Yundari
Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 (2017): Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 Desember 2017
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v4i2.5

Abstract

Latar Belakang: Jumlah remaja yang merokok elektrik khususnya pada siswa SMA semakin meningkat. Berdasarkan penelitian rokok elektrik memiliki bahaya yang sama dengan rokok konvensional, seperti menimbulkan kecanduan, penyakit berbahaya dan mengganggu perkembangan otak. Penelitian ini bertujuan menilai proporsi siswa SMA swasta yang merokok elektrik dan faktor yang memengaruhinya.Metode: Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional study yang dilaksanakan di  suatu SMA swasta di Kota Denpasar  selama 3 bulan dari Januari  sampai Maret  2017. Sampel dipilih secara keseluruhan sebanyak 174 orang. Data dikumpulkan menggunakan angket. Analisis data untuk menilai faktor yang memengaruhi perilaku merokok elektrik menggunakan poisson regresi.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian rata-rata umur subyek adalah 16 tahun dan semuanya berjenis kelamin laki-laki. Proporsi siswa yang pernah mencoba-coba menggunakan rokok elektrik sebesar 61,38 % (72 orang) dan yang tetap atau aktif merokok elektrik sebesar 25,29% (44 orang).  Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang mempengaruhi merokok elektrik pada Siswa SMA swasta di Denpasar adalah siswa yang tidak percaya merokok berbahaya terhadap kesehatan berpeluang 2,8 kali untuk merokok elektrik secara aktif dibandingkan yang percaya (95%CI 1,6-4,8). Siswa yang mempunyai keluarga merokok berpeluang 2,5 kali untuk merokok elektrik dibandingkan yang tidak punya,  serta siswa yang mempunyai teman merokok berpeluang 2,6 kali untuk merokok elektrik dibandingkan yang tidak punya. Kesimpulan: Perilaku merokok elektrik secara aktif pada siswa SMA swasta di Denpasar tergolong tinggi. Ketidakpercayaan terhadap bahaya rokok terhadap kesehatan, adanya keluarga dan teman yang merokok terbukti sebagai faktor. Untuk itu penting edukasi yang dapat meyakinkankan mereka tentang bahaya rokok elektrik dan intervensi melalui pendekatan keluarga serta teman sebaya.
Upaya Penyelamatan Generasi Muda Melalui Penyuluhan Tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Dan Pemeriksaan Laboratorium Diah Prihatiningsih; Ni Luh Putu Devhy; Ika Setya Purwanti; Ni Wayan Desi Bintari; Anak Agung Gde Oka Widana
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i3.146

Abstract

NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya, yang sering disalahgunakan dan merupakan salah satu masalah yang kompleks yang ada dimasyarakat yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif. Meskipun dalam kedokteran sebagian besar golongan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih lagi bila disertai peredaran dijalur ilegal, akan berkaitan sangat merugikan bagi individu maupun masyarakat luas khususnya generasi muda. Penyalahgunaan narkoba dewasa ini semakin meningkat, khususnya dikalangan remaja, tak terkecuali pada masa pandemi Covid-19 ini. Kegiatan pengabdian masyarakat di SMK PGRI 2 Denpasar ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang bahaya akibat penyalahgunaan dan pemeriksaan narkoba. Peserta pengabdian masyarakat merupakan siswa sekolah menengah atas kelas XII Administrasi Perkantoran yang berjumlah 41 siswa. Berdasarkan jenis kelamin, peserta pengabdian masyarakat terdiri dari 30 siswa perempuan (73,17%) dan 11 siswa laki-laki (26,83%). Kegiatan ini diawali dengan pengisian kuisioner pre-test pengetahuan tentang bahaya akibat penyalahgunaan dan pemeriksaan narkoba yang kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan oleh narasumber dan dilakukan kembali pengisian kuisioner post-test. Hasil dari pengisian kuisioner setelah dilakukan penyuluhan mengalami peningkatan yaitu sebesar 97,32% siswa memahami tentang bahaya akibat penyalahgunaan dan pemeriksaan narkoba. Selama melakukan penyuluhan siswa sangat antusias dalam mendengarkan pemateri, untuk itu diharapkan kegiatan ini digalakkan khususnya di dunia Pendidikan. 
HUBUNGAN CARING LEADERSHIP KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUANG INSTALANSI RAWAT INTENSIF TERPADU: The Relationship Between Caring Leadership of the Room Head and Nurses’ Work Motivation in the Integrated Intensive Care Unit Sayu Raka Indrayanti; Ni Made Nopita Wati; Ni Luh Putu Devhy
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 4 (2022): JIKep | Oktober 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.755 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i4.1021

Abstract

Pendahuluan : Perawat dianggap menjadi penentu serta kunci primer dalam memberikan pelayanan untuk pasien. Oleh karena itu dalam melaksanakan peranya menjadi perawat dibutuhkan motivasi kerja yang baik. Motivasi kerja perawat yang belum optimal dapat berdampak negatif pada kualitas pelayanan yang diberikan. Upaya dalam meningkatkan motivasi kerja perawat salah satunya dapat dilakukan dengan cara pemeliharaan hubungan yang baik serta serasi antara atasan dengan bawahannya. Caring leadership dianggap sebagai gaya kepemimpinan yang memiliki banyak sekali manfaat. Tujuan: untuk mengetahui hubungan caring leadership dengan motivasi kerja perawat. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu total sampling sejumlah 90 orang perawat di ruang instalasi rawat intensif RSUP Sanglah Denpasar. Hasil: penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden merasakan caring leadership yang baik dari kepala ruang yaitu sebanyak 58 orang (64,4%) dan motivasi kerja perawat tinggi sebanyak 52 orang (57,8%), dengan nilai p value < 0,001 dan nilai korelasi 0,455 arah positif yang berarti ada hubungan antara caring leadership kepala ruang dengan motivasi kerja perawat, dimana semakin baik caring leadership maka semakin tinggi motivasi kerja perawat. Kesimpulan: Diharapkan agar caring leadersip yang sudah baik minimal di pertahankan atau ditingkatkan agar motivasi kerja perawat mengikuti sehingga akan tercipta kepuasan kerja serta produktivitas kerja.
Penyuluhan Pemeriksaan Narkoba dan Sosialisasi Pengenalan Fungsi Desain Formulir Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19 di SMP Tawakkal Denpasar Anak Agung Gde Oka Widana; Ni Luh Putu Devhy; Ika Setya Purwanti; Ni Wayan Desi Bintari; Diah Prihatiningsih
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i4.269

Abstract

Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotoprika, dan Zat Adiktif) tercatat semakin meningkat setiap tahunya. Realita tersebut telah membuktikan bahwa masyarakat masih belum sepenuhnya paham akan bahaya narkoba atau narkotika serta zat adiktif lainnya. Hal tersebut tentu memerlukan peran serta dari semua pihak, selain aparat terkait. Selain rendahnya pemahaman masyarakat akan bahaya narkoba, kekurangpahaman terkait dengan eksistensi formulir kesehatan juga merupakan masalah umum yang sering terlihat di masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan menggunakan metode penyuluhan secara online melalui aplikasi Zoom, karena mengingat pandemi Covid-19 masih berstatus membahayakan. Khalayak sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah para Guru yang bertugas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tawakkal Denpasar. Karakteristik peserta kegiatan pengabdian masyarakat ini dominan diikuti oleh peserta perempuan, dengan rentang usia terbanyak berumur 30 tahun atau lebih. Berdasarkan karakteristik profesi, sebagian besar peserta yang turut serta adalah Karyawan Swasta yaitu sebesar 83%. Dari hasi evaluasi, penyuluhan mengenai pemeriksaan Narkoba di SMP Tawakkal Denpasar memperoleh respon yang sangat baik, ditandai dengan atensi peserta melalui pertanyaan terkait keberadaan Narkoba jenis baru dan persentase tingkat kesembuhan pengguna Narkoba. Terkait sosialisasi fungsi desain formulir kesehatan juga memperoleh respon yang cukup baik, khususnya terkait dengan validitas dari Usaha Kesehatan Sekolah sebagai ruang implementasi catatan rekam medis siswa.
Pengejawantahan Proteksi Diri terhadap Bahaya Napza melalui Pengetahuan Telaah Unsur Zat Beserta Sasana Olah Pernafasan di Smk Dwijendra Denpasar Anak Agung Gde Oka Widana; Ika Setya Purwanti; Ni Luh Putu Devhy; Ni Wayan Desi Bintari; Diah Prihatiningsih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9650

Abstract

ABSTRAK Masa remaja merupakan masa paling rawan dan sensitif terhadap perkembangan zaman. Karenanya perlu adanya pembekalan pengetahuan lebih holistik dan mendalam, sebagai bekal dalam menjalani kehidupan sosial di masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan, mempraktekkan serta membangun sistem proteksi diri bagi siswa SMK Dwijendra Denpasar terhadap bahaya NAPZA. Kegiatan dilaksanakan dengan cara bimbingan serta penyuluhan. Peserta kegiatan ini secara kuantitas berjumlah 24 orang siswa, yang didominasi oleh peserta didik perempuan. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menunjukkan hasil bahwa: (1) Peserta pengabdian masyarakat di SMK Dwijendra Denpasar didominasi oleh perserta didik perempuan dalam rentang usia 17 tahun, (2) Pengejawantahan proteksi diri terhadap bahaya NAPZA dapat diimplementasikan dengan baik melalui sasana olah pernafasan guna memanajemen stres, dan (3) Pengujian sampel urine menunjukkan hasil jika siswa di SMK Dwijendra Denpasar dinyatakan bebas dari kandungan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Pengejawantahan proteksi diri terhadap bahaya NAPZA melalui sasana olah pernafasan dan pengujian sample urine berjalan dengan lancar dan menunjukkan hasil yang baik dengan tingkat responsibility yang tinggi. Kata Kunci: NAPZA, Unsur Zat, Sasana Olah Pernafasan  ABSTRACT Adolescence is the period most vulnerable and sensitive to the times. Therefore it is necessary to have a more holistic and in-depth provision of knowledge, as a provision in living social life in society. This service activity aims to introduce, practice and build a self-protection system for Dwijendra Denpasar Vocational School students against the dangers of drugs. Activities carried out by means of guidance and counseling. The participants in this activity were 24 students in quantity, which were dominated by female students. The implementation of this community service shows the results that; (1) Community service participants at Dwijendra Denpasar Vocational School are dominated by female students within the age range of 17 years, (2) self-protection against the dangers of drugs can be properly implemented through breathing exercise centers to manage stress, and (3) Urine sample testing shows results if students at Dwijendra Denpasar Vocational School are declared free from the content of narcotics, psychotropics and other addictive substances. The manifestation of self-protection against the dangers of drugs through breathing exercises and urine sample testing runs smoothly and shows good results with a high level of responsibility. Keywords: Drug, Substance Elements, Ethics of Breathing