Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Basis, Relasi, Ekuilibrium, Aktualisasi, dan Keberlanjutan Wacana Sosok Nietzsche dalam Agama Herpindo Herpindo
TRANSFORMATIKA Vol 4, No 1 (2020): Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.314 KB) | DOI: 10.31002/transformatika.v4i1.3115

Abstract

As a philosopher who declares himself an antichrist, Nietzsche has received various criticisms, supports, supports, and even praises from religious circles. Muslims and Christians interested in Nietzsche's various philosophies have created various discourses in the form of figurative language and the like. This research method is qualitative with various interpretive descriptions to reveal Nietzsche's discourse by using the theory of Sawirman's BREAK (2014). The findings of this research show that various labels, titles, and titles have been successful with Nietzsche's figure as a form of rejection, disbelief, hatred, and praise, such as the label "most dangerous philosopher" and also "intellectual leader of the nineteenth century" by the discourse between Christian and Muslim. The extent of the Nieztche discourse also dates from Nazi circles by academics trying to find a connection between Hitler and Nietzsche.
HERMENEUTIKA LEKSIKON AYAT-AYAT PERANG DALAM AL QURAN YUNARSIH YUNARSIH; ABDUL WACHID BS; HERPINDO HERPINDO
TRANSFORMATIKA Vol 5, No 1 (2021): TRANSFORMATIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PENGAJARANNYA
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.968 KB) | DOI: 10.31002/transformatika.v5i1.3684

Abstract

Penafsiran tekstual pada sebagian kalangan umat Islam telah membuat ayat-ayat yang bermuatan leksikon perang menjadi hampa historis dan tidak relevan sehingga mudah dieksploitasi oleh kalangan tertentu dalam memberikan legitimasi sakral terhadap tujuan-tujuan mereka. Dengan hadirnya penafsiran yang kontekstual, pesan teks dalam al-Qur’an yang mengandung leksikon perang dapat digunakan selaras dengan kondisi ruang, waktu, tempat, kondisi psikologis, dan dinamika sosial. Dalam artikel ini leksikon ayat-ayat perang dilihat sebagai realitas dimana fase-fase leksikon ayat-ayat perang itu muncul dan hadir dengan pandangan hermeneutika.  Hermeneutika dalam ayat-ayat jihad dipandan sebagai konteks yang spesifik pada ayat-ayat perang pada periode Mekkah dan Madinah sehingga kemunculan leksikon ayat-ayat perang pada periode ini tidak selalu hegemonis pada penafisran tertentu.
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MEDIA DARING PERBEDAAN PEMBERITAAN INDOSPORT DAN BOLASPORT.COM TENTANG KEKALAHAN TIMNAS INDONESIA Muhamad Irfan Marheinis; Herpindo
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 1 No. 3: Agustus 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.897 KB)

Abstract

Football in Indonesia can be said to have many fans and the People of Indonesia always look forward to the national team competing. However, the achievements of the Indonesian national team are not comparable to the support provided. This became interesting especially the media that highlighted the achievements of the Indonesian national team, which is often disappointing. Like Indosport and Bolasport.com reported the defeat of the national team against Vietnam. In the news is interesting to analyze framing about the defeat of the Indonesian national team. In the process, Entman framing analysis methods are used that can be used in news analysis through discourse studies. The result of this study is that each media in presenting the news will have its own peculiarities meaning in the same issue, the aspects highlighted will vary. Second, the framing done by Indosport and Bolasport.com both has different points of view in preaching the cause of the Indonesian national team's defeat to Vietnam. With the framing done by the media, the media has a role in the framework of criticism and education through their journalistic activities, and it is better than the role can be maximized by the media.
DERIVASI DAN INFLEKSI PADA RUBRIK EDUKASI KOMPAS.COM Imamul Mutaqin; Irsyadi Shalima; Herpindo Herpindo
TRANSFORMATIKA Vol 6, No 2 (2022): TRANSFORMATIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PENGAJARANNYA
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/transformatika.v6i2.6730

Abstract

Proses pembentukan kata tidak terlepas proses morfologis afiksasi. Afiksasi merupakan proses morfologis bertemunya afiks dengan bentuk dasar. Pembentukan suatu kelas kata verba dapat berasal dari kelas kata verba, nomina, adjektiva, maupun adverbia. Fenomena tersebut menyebabkan gejala morfologis derivasi dan infleksi. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini mengkaji derivasi dan infleksi dengan judul penelitian Proses Pembentukan Derivasi dan Infleksi pada Kompas.com Rubrik Edukasi. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh deskripsi tentang proses pembentukan kata derivasi dan infleksi pada rubrik edukasi Kompas.com. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Data dan sumber data yang digunakan ialah berita daring Kompas.com rubrik edukasi edisi Januari 2022. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan baca catat. Teknik analisis yang digunakan dalam mengalisis data menggunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung (BUL). Hasil penelitian ini ditemukan kata yang mengalami derivasi dan infleksi dengan berbagai macam afiks pembentuknya. Prefiks atau imbuhan awal berupa meN-, di-, ke-, ber-, ter, se-,dan peN-; sufiks atau imbuhan akhir terdiri dari –an, –i,dan –kan; afiks konfiks terdapat bentuk ke-  -an, peN- -an, per- -an, dan ber- -an; serta kombinasi afiks yang terdiri dari bentuk memper-  -kan, meN- - i, di- -i, meN- -kan, di- -kan, diper-  -kan, dan diper-  -i. Afiks pembentuk kata baru tersebut menyebabkan perubahan identitas leksikal yang disebut dengan derivasi, sedangkan yang tidak mengubah identitas leksikal disebut infleksi. Fenomena afiks meN- merupakan afiks pembentuk kata kerja aktif, sedangkan afiks di- merupakan pembentuk verba pasif. Ditemukan juga afiks ter- dan ke- -an yang merupakan afiks pembentuk verba ergatif anti-pasif. 
Kesantunan dalam percakapan film garis waktu Karya Fiersa Besari Ratna Cahyaningtyas; Astuty Astuty; Herpindo Herpindo
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 24, No 2 (2023): Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra - in process
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research entitled "Politeness in Conversation from Fiersa Besari's Garis Waktu Film" is motivated by the occurrence of misunderstandings between speakers and speech partners, causing speech participants to feel offended by the speech received. This is because the speech participants pay less attention to matters relating to the principle of language politeness. The gap between this research and other research is that this research examines compliance and violation based on the six maxims of language politeness according to Leech and analyzes the compliance and violation from the point of view of the speech partner's acceptance as a measure of whether the speech conveyed by the speaker complies with or violates the principle of language politeness based on Yule's 'face' theory. This study aims to obtain a description of the form of compliance and violation of the principle of language politeness in the conversation of the movie Timeline by Fiersa Besari. The method used is descriptive qualitative. The researcher uses the listening method followed by the note-taking technique to collect data, while to analyze the data the researcher uses the commensurate method followed by the Pilah Elemen Penentu (PUP) technique. The result of this research shows 46 data. All data are divided into 31 data of the principle of language politeness compliance which includes maxims (1) praise, (2) generosity, (3) humility, (4) sympathy, and (5) agreement. Then 15 data of violations of the principles of language politeness which include maxims (1) praise and (2) agreement. The results of this study can be applied in class VIII learning with KD 3.16. This research only focuses on the compliance and violation of the principles of language politeness in the conversation of the movie Timeline, further researchers can develop an analysis of the causal factors and language politeness strategies. Keywords: context, form of speech, politeness principles
PROSES PEMBENTUKAN DERIVASI DAN INFLEKSI PADA RUBRIK EDUKASI KOMPAS.COM Imamul Mutaqin; Irsyadi Shalima; Herpindo Herpindo
SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik Vol 24 No 1 (2023): SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik
Publisher : Diterbitkan oleh Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember bekerja sama dengan Himpunan Sarjana - Kesusastraan Indonesia (HISKI), Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/semiotika.v24i1.31455

Abstract

The word formation process is inseparable from the morphological process of affixation. The formation of verb word classes can be derived from verb, noun, adjective, and adverb word classes. This phenomenon causes morphological symptoms of derivation and inflection. Derivation is the process of forming new words that cause changes in lexical identity, while inflection does not change lexical identity. This study aims to obtain a description of the process of forming derivation words and forming inflected words on Kompas.com. Research using qualitative methods. The data and data sources used are online news Kompas.com, the January 2022 edition of the education rubric. The analysis technique used in analyzing the data uses the distribution method with the direct element division technique. The results of this study found words that experienced derivation and inflection with various kinds of forming affixes. Derivative and inflected affixes in Kompas.com consist of prefixes, suffixes, confixes and combinations of affixes. Initial prefixes or affixes are in the form of meN-, di-, ke-, ber-, ter, se-, and peN-; suffixes or final affixes consist of -an, -i, and -kan; confix affixes have forms of ke-an, penN-an, per-an, and beran; as well as combinations of affixes consisting of the forms of memper-/-kan, meN- -i, di-/-i, meN-/-kan, di-/-kan, diper-/-kan, and diper-/-i. The phenomenon of the affix meN- is an affix that forms an active verb, while the affix di- forms a passive verb. Also found ter- and ke-an affixes which are affixes forming anti-passive ergative verbs. Based on the productivity aspect, inflection is more productive than derivation.
MORFOFONOLOGI KATA POLIMORFEMIK BERKONSTRUKSI ALOMORF {mәŋ-} DAN MORFEM DASAR BERAWAL VOKAL DALAM BAHASA INDONESIA Cahyo Yusuf; Rangga Asmara; Herpindo Herpindo; Yusup Irawan
Widyaparwa Vol 51, No 1 (2023)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/wdprw.v51i1.1190

Abstract

This study aims to prove the morphophonology of polymorphemic words with allomorphic construction {mәŋ-} and basic morphemes with initial vowel phonemes /a/, /e-ε/, /ә/, /i-I/, /o-ͻ/, /u-U/: (a) unity of energy of nasal consonant /ŋ/ intra-syllable, and (b) segment of nasal consonant /ŋ/ intra-syllable, and (c) morphophonological process. The data collection involved listening and recording techniques followed by note-taking techniques. The recording was created using the Speech Analyzer Praat. This research contains six data: [mәŋtak], [mәŋekͻr], [mәŋәndap], [mәŋikat], [mәŋomba?], [mәŋukur]. Data analysis used a sound          approach with distributional methods and induction methods. The results of this study are (1) the unitary energy of the nasal consonant /ŋ/ in the syllable energy of the two polymorphemic words, for example [mә.ŋe.kͻr], and (2) the segmental sound of the entity nasal consonant /ŋ/ tough is at the onset of the second syllable. polymorphemic words, for example, [mә.ŋәn.dap], (3) between the sound sequences that the consonant-nasal entity /ŋ/ onset of the second syllable polymorphemic words, for example [mә.ŋi.kat], shifts to the first syllable coda so that the first syllable takes the form allomorph {mәŋ-}and basic morpheme {bond has the initial vowel phoneme /i/.Tujuan penelitian ini untuk menemukan morfofonologi kata polimorfemik berkonstruksi alomorf {mәŋ-} dan morfem dasar berfonem awal vokal /a/, /e-ε/, /ә/, /i-I/, /o-ͻ/, /u-U/ pada aspek: (a) kesatuan energi konsonan nasal /ŋ/ intrasilabel, dan (b) segmen bunyi konsonan nasal /ŋ/ di intrasilabel, serta (c) proses morfofonologinya. Penyediaan data menggunakan metode simak dan teknik rekam yang dilanjutkan dengan teknik catat. Perekaman dilakukan dengan menggunakan perangkat speech analyzer Praat. Penelitian ini terdapat enam kelompok data: [mәŋambil], [mәŋekͻr], [mәŋәndap], [mәŋikat], [mәŋomba?], [mәŋukur].  Data dianalisis menggunakan pendekatan akustik (getaran bunyi) dengan metode agih dan metode induksi. Hasil penelitian ini ialah (1) kesatuan energi dibuktikan entitas konsonan nasal /ŋ/ dalam kesatuan energi silabel kedua kata polimorfemik, misalnya [mә.ŋe.kͻr], dan (2) bunyi segmental dibuktikan entitas konsonan nasal /ŋ/ tegar berada pada onset silabel kedua kata polimorfemik, misalnya [mә.ŋәn.dap], (3) antarrangkaian bunyi bahwa entitas konsonan-nasal /ŋ/ onset silabel kedua kata polimorfemik, misalnya [mә.ŋi.kat], bergeser ke koda silabel kesatu sehingga silabel kesatu berwujud alomorf {mәŋ-} dan morfem dasar {ikat} berfonem awal vokal /i/.
Literasi Digital Pembuatan Deskripsi Katalog Dwibahasa Produk UMKM di Desa Trasan, Kabupaten Magelang Herpindo; Suwito Singgih; Muhammad Nur Hanif; Wildan Yudhanto; Muhammad Nur Afiq
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasar hasil wawancara, ditemukan banyak pelaku UMKM di desa Trasan yang tidak dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris secara lancar. Salah satu kesulitan dalam interaksi dengan konsumen muncul ketika pelaku UMKM harus menjelaskan produk, baik secara langsung ketika konsumen mancanegara berkunjung maupun melalui telepon, e-mail, atau moda perpesanan daring lain. Menanggapi masalah tersebut, pada tahun 2023, diadakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengusulkan kegiatan untuk mendesain sebuah katalog dwibahasa, memberikan pelatihan pendeskripsian produk, pelatihan fotografi, serta pemasaran produk digital yang akan ditindaklanjuti dengan pembuatan katalog digital dwibahasa produk UMKM di Desa Trasan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, yakni analisis lapangan, penyusunan deskripsi katalog produk dan pembelajaran, kemudian pendampingan intensif kepada para pelaku UMKM. Untuk mendesain katalog dwibahasa, tim pengabdian Universitas Tidar melakukan wawancara dengan pelaku usaha rotan di Desa Trasan untuk mengumpulkan data dan meminta dokumentasi produk. Setelah mendapatkan informasi mengenai produk dan foto-foto yang dibutuhkan, kegiatan dilanjutkan dengan mendesain katalog, lalu menyusun deskripsi produk sesuai dengan informasi yang diberikan oleh para pelaku UMKM. Hasilnya, mereka merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan pembuatan katalog dwibahasa dan workshop pembuatan katalog dwibahasa yang memuat kiat-kiat menyusun kalimat deskripsi produk yang lebih “menjual.
PENDAMPINGAN RINTISAN SEKOLAH INKLUSI DI KABUPATEN MAGELANG Astuty Astuty; Farikah Farikah; Herpindo Herpindo
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19718

Abstract

Keragaman peserta didik di kelas inklusif merupakan keniscayaan. Keragaman dapat terjadi karena berbagai sebab, salah satunya keragaman karena siswa memiliki kebutuhan khusus. Pada konteks ini harus dilakukan proses adaptasi kurikulumdi MI Al Islam Krasak Salam Kabupaten Magelang agar dapat memenuhi keragaman peserta didik. Hasil pengabdian ini menawarkan rujukan bagi guru dalam melakukan proses adaptasi kurikulum di kelas inklusif. Kerangka kerja adaptasi kurikulum didasarkan pada tiga prinsip pendidikan inklusif yaitu kehadiran, partisipasi dan prestasi. Ketiganya harus secara seimbang menjadi landasan kerja adaptasi kurikulum. Pelaksanaan adaptasi kurikulum dilakukan pada tiga dimensi yaitu kurikuler, instruksional dan lingkungan pembelajaran. Pada bagian akhir dijelaskan secara singkat strategi pengembangan rencana pembelajaran dari kurikulum yang diadaptasi. Luaran pengabdian tahun pertama yang sudah terlaksana meliputi (1) Hasil pemetaan anak berkebutuhan khusus, (3) Kurikulum Sekolah Pendidikan Inklusi, (3) Rencana Tahunan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi. Tahun kedua rencana hasil pengabdian meliputi; Rapor dapodik dan raport narasi; Laporan Layanan Individual (RPP), Perangkat Penilaian, dan  Praktik pembelajaran di kelas yang tergabung dalam dokumen kurikulum rintisan sekolah inklusi. Hasil pengabdian ini diharapkan menjadi rujukan profesional bagi guru-guru di kelas inklusif.
MAKNA KULTURAL LEKSIKON MOTIF BATIK SORENG KABUPATEN MAGELANG SEBAGAI UPAYA PRESERVASI WARISAN BUDAYA Astuty Astuty; Herpindo Herpindo
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2: Mei 2021
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v1i2.2555

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk menemutunjukkan makna kultural batik soreng Kabupaten Magelang sebagai preservasi warisan budaya. Pengabdian narrative review ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil pengabdian menunjukkan, bahwa makna kultural batik soreng terletak pada corak warna terang dan latar penari soreng. Leksikon batik soreng Kabupaten Magelang terdapat pada ikon gambar waluh, Batu kali, kera ekor panjang, rmpun bambu, bebatuan, latar kopi pecah, titik telu, dan penari soreng menginjak batu dengan latar Mandala Borobudur. Sedang usaha preservasi dengan cara pemasangan motif batik melalui papan reklame atau media massa online, seragam sekolah dan kantor, serta souvenir di tempat wisata