Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Dekonstruksi Novel Olenka Karya Budi Darma Muhammad Nur Hanif
POETIKA Vol 8, No 1 (2020): Issue 1
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v8i1.56473

Abstract

Penelitian-penelitian terdahulu terhadap novel Olenka menyatakan bahwa tokoh-tokoh dalam novel tersebut tidak memiliki eksistensi; tidak hadir. Dari sudut pandang semacam itu, narator kemudian tampak seolah noneksistensialis dan antilogosentris. Meskipun demikian, penelitian-penelitian tersebut mengimplikasikan idealisasi atas eksistensi itu sendiri. Dengan menggunakan perspektif Jacques Derrida, penelitian ini berupaya menggugat kembali temuan-temuan tersebut melalui analisis konstruksi struktur dan dekonstruksi struktur novel Olenka. Sebab, bagi Derrida, implikasi idealisasi eksistensialisme seperti identitas (tokoh) yang tetap, stabil, tunggal, serta murni mengindikasikan logosentrisme. Penelitian ini menemukan logosentrisme yang beroperasi dalam konstruksi jaringan oposisi hierarkis. Konstruksi itu sering kali tersembunyi dan terepresi. Penyembunyian atau represi tersebut dilakukan melalui eksklusi dan inklusi. Struktur novel Olenka dikonstruksi secara logosentris dengan pemosisian seorang tokoh bernama Wayne Danton sebagai prototipe logos (senter atau pusat). Setelah prosedur dekonstruktif diterapkan, dapat diamati bahwa Wayne Danton ternyata tidak pernah ada atau hadir secara murni dan penuh sebab identitasnya selalu bergerak, berubah, serta terus-menerus mengacu dan bergantung pada identitas (tokoh) lain sehingga tidak pernah mencapai final. Dengan kata lain, penelitian ini mengungkap intensi narator novel Olenka terhadap logosentrisme.Kata kunci: logosentrisme, dekonstruksi, identitas, eksklusi, inklusi Previous studies of Olenka's novels state that the characters in the novel lacked existence; not present. From such a perspective, the narrator then appears to be a non-existentialist and anti-logocentric. However, these studies imply idealization of existence itself. By using the perspective of Jacques Derrida, this study seeks to recriticize these findings through an analysis of the construction and deconstruction of Olenka’s novel structure. Because, for Derrida, the implication of existentialism idealization such as identity (character) which is permanent, stable, single, and pure indicates logocentrism. This study found logocentrism which operates in the construction of hierarchical opposition networks. The construction is often hidden and repressed. The concealment or repression is carried out through exclusion and inclusion. The structure of Olenka's novel is constructed logocentrically by positioning a character named Wayne Danton as the prototype of the logos (central or center). After the deconstructive procedure is implemented, it can be observed that Wayne Danton apparently never existed or was present purely and fully. Because, his identity is always moving, changing, and constantly referring to and dependent on the identity of other (figures) so that it never reaches the final. In other words, this study reveals the intention of Olenka's narrator novel towards logocentrism.Keywords: logocentrism, deconstruction, identity, exclusion, inclusion
RUANG DAN IDENTITAS DALAM CERPEN “KEMERDEKAAN” KARYA PUTU WIJAYA (Space and Identity in “Kemerdekaan” Short Story by Putu Wijaya) Azizatur Rahma; Muhammad Nur Hanif
Kandai Vol 15, No 1 (2019): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.211 KB) | DOI: 10.26499/jk.v15i1.1289

Abstract

Kemerdekaan dapat menjadi sebuah konsep yang mengandung prasangka. Kemunculan prasangka tersebut bergantung pada identitas individu maupun kelompok. Identitas pun dipahami sebagai sebuah konstruksi ruang. Apabila kemerdekaan adalah milik suatu bangsa, maka semangat kolektivitas tersebut berupaya didekonstruksi dalam cerpen “Kemerdekaan” karya Putu Wijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi ruang dan identitasserta terciptanya bangsa (nation) tanpa harus ada negara (nation-state) dalam cerpen tersebut. Sumber data berupa teks cerpen “Kemerdekaan”. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi. Teori yang digunakan adalah teori ruang pascakolonial Sara Upstone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang dan identitas pascakolonial dalam cerpen "Kemerdekaan” ditampilkan secara oposisional sebagaimana konsep dasar orientalisme. Ruang dalam sangkar beroposisi dengan ruang luar sangkar. Hal tersebut akhirnya memengaruhi prasangka atas konsep kemerdekaan; di satu sisi sebagai“pembuangan” (alienasi) dan di sisi lain sebagai kebersamaan. Selanjutnya, hasil dari kemerdekaan dapat pula berbentuk bangsa (nation) secara konseptual, tidak harus selalu (nation-state) secara material.(Independency can be a concept which contains the prejudice. The emergence of prejudice depends on individual or group identity. The identity is conceived as a part of space construction. If independency belongs to a nation, then the collectivity zeal is trying to be deconstructed within “Kemerdekaan” short story by Putu Wijaya. This study aims to know the construction of space and identity and the creation of nation without having to have a nation state in the short story. The data source of this study is ”Kemerdekaan” short story. The study is qualitative research and contains analysis method. The teory that used is spatial theory by Sara Upstone. The results of the study indicate that postcolonial space and identity in  “Kemerdekaan” short story are displayed as oppositional, as basic orientalism concept. Space in a cage is an opposition of outside cage space. It affected prejudice over the concept of independence; on one hand as “exile” (alienation) and on the other hand as togetherness. Furthermore, the results of independence can also be in the form of a nation (nation) conceptually, not necessarily (nation-state) materially.)
Literasi Digital Pembuatan Deskripsi Katalog Dwibahasa Produk UMKM di Desa Trasan, Kabupaten Magelang Herpindo; Suwito Singgih; Muhammad Nur Hanif; Wildan Yudhanto; Muhammad Nur Afiq
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasar hasil wawancara, ditemukan banyak pelaku UMKM di desa Trasan yang tidak dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris secara lancar. Salah satu kesulitan dalam interaksi dengan konsumen muncul ketika pelaku UMKM harus menjelaskan produk, baik secara langsung ketika konsumen mancanegara berkunjung maupun melalui telepon, e-mail, atau moda perpesanan daring lain. Menanggapi masalah tersebut, pada tahun 2023, diadakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengusulkan kegiatan untuk mendesain sebuah katalog dwibahasa, memberikan pelatihan pendeskripsian produk, pelatihan fotografi, serta pemasaran produk digital yang akan ditindaklanjuti dengan pembuatan katalog digital dwibahasa produk UMKM di Desa Trasan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, yakni analisis lapangan, penyusunan deskripsi katalog produk dan pembelajaran, kemudian pendampingan intensif kepada para pelaku UMKM. Untuk mendesain katalog dwibahasa, tim pengabdian Universitas Tidar melakukan wawancara dengan pelaku usaha rotan di Desa Trasan untuk mengumpulkan data dan meminta dokumentasi produk. Setelah mendapatkan informasi mengenai produk dan foto-foto yang dibutuhkan, kegiatan dilanjutkan dengan mendesain katalog, lalu menyusun deskripsi produk sesuai dengan informasi yang diberikan oleh para pelaku UMKM. Hasilnya, mereka merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan pembuatan katalog dwibahasa dan workshop pembuatan katalog dwibahasa yang memuat kiat-kiat menyusun kalimat deskripsi produk yang lebih “menjual.
Dekonstruksi dalam Cerpen "Arloji" Karya Tjak S. Parlan Hanif, Muhammad Nur; Rahma, Azizatur
TRANSFORMATIKA Vol 7, No 1 (2023): TRANSFORMATIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PENGAJARANNYA
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/transformatika.v7i1.7694

Abstract

Dekonstruksi membidik oposisi biner yang memuat pengistimewaan pada salah satu unsurnya. Hal tersebut dianggap sebagai representasi dari metafisika Barat yang seringkali berwujud logos. Cerpen “Arloji” karya Tjak S. Parlan diduga memuat logos tersebut dalam struktur oposisi di dalam teksnya. Penelitian ini bertujuan mengungkap logosentrisme konstruksi cerpen tersebut, lalu membuktikan bahwa dekonstruksi telah meruntuhkan logika logosentris itu. Untuk mengungkap hal tersebut, digunakanlah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cerpen “Arloji” karya Tjak S. Parlan yang dimuat di Padang Ekspres pada 26 November 2017. Secara khusus, data akan dikumpulkan dengan cara menyeleksi kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, maupun wacana dari cerpen yang berkaitan dengan aspek-aspek oposisi biner. Setelah terkumpul, data-data tersebut akan diseleksi dengan cara dihubungkan atau dipertentangkan dalam prosedur analisis dekonstruktif. Misalnya, mengukur sejauh mana paralelisme antara oposisi biner yang satu dengan oposisi biner yang lain. Hasil penelitian ini, setelah prosedur dekonstruksi diterapkan, diketahui bahwa hierarki kertas-gadget; toilet-bar; kamar mandi-ranjang; kerja-mabuk; kesadaran-ketaksadaran; uang-arloji; dan laki-laki—perempuan tidak pernah “benar-benar” ada.Kata kunci: Cerpen “Arloji”, Dekonstruksi, Jacques Derrida
INTEGRASI BUKU DIGITAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL MAGELANG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMP DI KOTA MAGELANG Pradita, Linda Eka; Jannah, Ria Miftakhul; Hanif, Muhammad Nur; Afiq, Muhammad Nur; Nazilah, Ilya Ilma Nur
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i2.4566

Abstract

Pembelajaran Bahasa Indonesia seringkali dianggap kurang menarik karena masih berorientasi pada teks deskriptif dan belum terhubung secara kontekstual dengan kehidupan siswa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan mengintegrasikan buku digital berbasis kearifan lokal Magelang ke dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SMP sebagai upaya peningkatan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, serta penguatan karakter profil pelajar Pancasila. Mitra kegiatan adalah SMPN 11 dan SMPN 13 Kota Magelang. Metode pelaksanaan meliputi: (1) pendekatan edukatif kepada mitra sekolah; (2) identifikasi masalah dan kebutuhan pembelajaran; (3) perancangan solusi berupa media pembelajaran digital interaktif; (4) pelatihan dan pendampingan guru dalam pembuatan serta penerapan media; dan (5) evaluasi efektivitas penerapan media dan rencana keberlanjutan. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan buku digital terintegrasi lokalitas meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun pembelajaran, serta mendorong antusiasme dan pemahaman siswa. Konten berbasis budaya lokal seperti kesenian, makanan, dan tradisi, disajikan dalam format interaktif seperti kuis dan teka-teki silang, menjadikan pembelajaran lebih kontekstual dan menyenangkan. Kesimpulannya, integrasi kearifan lokal dalam buku digital efektif memperkuat keterlibatan siswa dan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia.
OPTIMALISASI PROGRAM SEMBARI (SEKOLAH BERBASIS RISET DAN INOVASI) MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI DAN BUDAYA LOKAL Pradita, Linda Eka; Hanif, Muhammad Nur; Rakhmawati, Restu; Zendrato, Zadar Kurnia; Alimah, Claudia In’am Haya
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i4.6291

Abstract

Program SEMBARI (Sekolah Berbasis Riset dan Inovasi) merupakan upaya strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui penguatan pembelajaran berbasis penelitian, kreativitas, dan inovasi. Optimalisasi program ini tidak hanya menuntut pemanfaatan teknologi digital sebagai sarana pendukung literasi riset dan inovasi, tetapi juga integrasi budaya lokal sebagai sumber belajar yang kontekstual. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mendeskripsikan strategi optimalisasi SEMBARI melalui sinergi antara teknologi pembelajaran dan kearifan lokal. Metode yang digunakan berupa studi kepustakaan dan analisis deskriptif dengan meninjau berbagai praktik baik pada sekolah yang telah menerapkan pembelajaran berbasis riset dan inovasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi mampu memperluas akses informasi, meningkatkan kolaborasi, serta memfasilitasi publikasi hasil riset siswa. Penguatan aspek teknologi perlu diimbangi dengan pemanfaatan budaya lokal sebagai sumber belajar yang mampu menghadirkan nilai, praktik, dan kearifan yang relevan. Budaya lokal tidak hanya menjadi objek penelitian dan bahan inovasi, tetapi juga sarana penanaman karakter serta penguatan identitas siswa. Integrasi teknologi dan budaya lokal membuat kegiatan riset menjadi lebih aplikatif, kontekstual, dan bermakna bagi kehidupan masyarakat. Sinergi kedua aspek tersebut menjadikan Program SEMBARI lebih relevan, adaptif, dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21. Dengan demikian, optimalisasi SEMBARI melalui pemanfaatan teknologi dan budaya lokal mampu meningkatkan kompetensi sekaligus menumbuhkan inovasi yang berakar pada kearifan lokal dan berorientasi global.