Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Efek Diuretik Daun Dan Buah Kacang Panjang (Vigna Sinensis Var. Sesquipedalis) Pada Hewan Coba Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar Iswidhani Iswidhani; Maruni Wiwin Diarti; Nurhidayati Nurhidayati; Yunan Jiwintarum
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 2, No 1 (2015): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.413 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v2i1.28

Abstract

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui efek diuretik sediaan rebusan dan sediaan segar daun dan buah Kacang panjang  (Vigna sinensis var. sesquipedalis)  pada hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar. Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental di laboratorium dengan rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Ada dua kelompok variabel independent yaitu daun kacang panjang dalam bentuk rebusan dan segar dan buah kacang panjang dalam bentuk rebusan dan segar, sedangkan variabel dependentnya ada tiga yaitu onset, durasi dan volume urine yang dikeluarkan hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar. Total perlakuan dalam penelitian ini adalah 18 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan volume urine hewan coba tikus putih pada kelompok K1(kontrol negatif) adalah 22.67 ± 2.5, K2 (kontrol positif)  Furosemid 39.3 ± 2.3, P1 38.67 ± 1.1, P2 33.33 ± 3.0, P3 31.00 ± 2.6, P4 25.33 ± 1.1, P5 40.67 ± 1.1, P6 35.00 ± 1.0, P7 30.67 ± 1.1, P8 26.33 ± 2.0, P9 37.33 ± 3.0, P10 31.00 ± 3.4, P11 29.33 ± 0.5, P12 25.33 ± 1.1, P13 39.33 ± 1.1, P14 32.67 ± 3.2, P15 30.00 ± 2.0, dan P16 25.33 ±2.3 dan rerata onset pengeluaran urine pada hewan coba tikus putih dengan durasi selama 5 jam adalah kelompok K1(kontrol negatif) adalah 9.67 kali, K2 (kontrol positif)  Furosemid 16 kali, P1 16 kali, P214.67 kali, P3 13.3 kali, P411 kali, P5 16 kali, P6 14.33 kali, P7 13 kali, P8 11 kali, P9 16 kali, P10 15.67 kali, P11 14 kali, P12 11.67 kali, P13 16 kali, P14 15.33 kali, P15 13.67 kali, dan P16 11.33 kali. Hasil uji stastistik  Two way Anova  atau Univariate analysis of variance tests of Between-Subjects Effect pada tingkat kepercayaan 95% (Pα = 0.05) menunjukkan bahwa nilai p=0.000<pα 0.05 pada setiap kelompok perlakuan. Kesimpulan terdapat efek diuretik sediaan rebusan dan sediaan segar daun dan buah Kacang panjang  (Vigna sinensis var. sesquipedalis) pada hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar diterima.
Analisis Variasi Infeksi Malaria Terhadap Hasil Pemeriksaan Bilirubin Urine Metode Carik Celup Intan Mustika Nila; Maruni Wiwin Diarti; Iswari Pauzi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 5, No 2 (2018): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.794 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v5i2.152

Abstract

Latar Belakang : Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh spesies Plasmodium. Infeksi Plasmodium dapat mengakibatkan gejala- gejala klinis seperti penyakit kuning, batuk, muntah terus menerus, gangguan saraf dan urine berwarna coklat. Urine berwarna coklat telah dikaitan dengan hemoglobinuria, myoglobinuria, dan bilirubinuria. Tingkat infeksi tinggi maka semakin banyak eritrosit didestruksi yang kemudian akan meningkatkan kadar bilirubin dalam urine penderita malaria. Tujuan : Mengetahui analisis variasi infeksi malaria terhadap hasil pemeriksaan bilirubin urine metode carik celup. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian yang besifat Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel menggunakan sampel jenuh, teknik pengambilan sampel dengan Non Random Accidental Sampling. Variabel penelitian berupa variasi infeksi malaria, kadar bilirubin urine dan metode carik celup. Data hasil pemeriksaan yang terkumpul menggunakan uji statistik deskriptif. Hasil : Pada 4 pasien positif terinfeksi Plasmodium falciparum (Malaria Tropika) didapatkan hasil negatif bilirubin urine secara kualitatif maupun semi kuantitatif. Pada 3 pasien positif terinfeksi Plasmodium vivax (Malaria Tertiana) didapatkan hasil negatif bilirubin urine secara kualitatif maupun semi kuantitatif. Sedangkan pada 5 pasien positif Malaria mix menunjukkan hasil bilirubin urine 3 pasien secara kualitatif adalah +1 dengan kadar 1-17 mg/dl secara semi kuantitatif metode carik celup. Kesimpulan : Didapatkan hasil negatif bilirubin urine metode carik celup pada infeksi malaria tropika dan malaria tertiana sedangkan pada infeksi malaria mix didapatkan hasil positif bilirubin urine pada 3 sampel.
Studi Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Pasien Tbc Pemakai Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Paket Di Puskesmas Cakranegara Heri Susanto; Maruni Wiwin Diarti; Iswari Fauzi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 4, No 1 (2017): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.105 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v4i1.85

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Faktor risiko penting untuk perkembangan TBC aktif salah satunya adalah diabetes mellitus. DM adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan akan melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan penderitanya memiliki kemungkinan 3 kali lebih tinggi untuk menderita TBC aktif. Pengobatan TBC pada  penderita DM sulit sembuh dengan kadar glukosa darah yang tidak terkontrol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar glukosa darah sewaktu pada pasien TBC pemakai Obat Anti Tuberkulosis (OAT) paket di Puskesmas Cakranegara. Penelitian ini menggunakan metode  penelitian deskriptif, dimana peneliti melihat gambaran kadar glukosa darah sewaktu pada pasien TBC pemakai OAT paket di Puskesmas Cakranegara dengan jumlah responden 31 pasien TBC. Hasil penelitian yang didapatkan dari 31 responden pasien TBC yang berobat didapatkan pasien TBC sputum BTA positif yang belum minum obat rerata kadar glukosa darah sewaktu 176 mg/dL yang telah berobat 2 bulan rerata glukosa darah 144 mg/dL, yang telah berobat 5 bulan rerata glukosa darah 107 mg/dL dan yang telah berobat 6 bulan rerata glukosa darahnya 159 mg/dL Secara keseluruhan rerata kadar glukosa darah sewaktu pada penderita tuberkulosis di Puskesmas Cakranegara 145 mg/dL. Kesimpulan hasil penelitian ini kadar glukosa darah sewaktu pada penderita tuberkulosis di Puskesmas Cakranegara masuk dalam kategori belum pasti diabetes melitus.
Uji Daya Hambat Filtrat Daun Ciplukan (Physalis Angulata Linn) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcusaureus Siti Risma Rahayu; Maruni Wiwin Diarti
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 5, No 2 (2018): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.315 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v5i2.113

Abstract

Bakteri staphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk cocus dan bersifat gram positif, bakter iini dapat menyebabkan penyakit infeksi dan pengobatan yang biasadilakukan adalah dengan memberikan obat antibiotic atau senyawa kimia terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri staphylococcus aureus ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh filtrate daun ciplukan terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus.Metode Penelitian ini merupakan penelitian  true-experimental dan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah filtarat daun ciplukan (Physalisangulatalinn) yang diambil dari daun ciplukan yang masih segar. Data hasil diperoleh dengan melakukan ujistatistik yaitu uji kruskalwalis.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada konsentrasi 100% terbentuk diameter zona hambat dengan rata-rata 20.333 mm, dan pada konsentrasi 75%, 50% dan 25% tidak terbentuk adanya diameter zona hambat. 
Pemberian Tepung Beras Merah (Oryza Nivara) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Hewan Coba Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar Cindy Sanggar Velanie; Maruni Wiwin Diarti; Iswari Fauzi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 4, No 2 (2017): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.68 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v4i2.90

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin atau aktivitas insulin oleh karena itu akan menyebabkan peningkatan glukosa darah. Pemberian tepung beras merah dapat melindungi sel dari pengaruh buruk radikal bebas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung beras merah (Oriza nivara) terhadap penurunan kadar glukosa darah hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar. Penelitian ini menggunakan metode pra-ekspriment dengan rancangan penelitian One group pretest-postest dengan jumlah hewan coba tikus putih 5 ekor. Tikus putih diinduksikan aloksan 125 mg/BB secara intraperitoneal dan diberikan tepung beras merah (Oriza nivara). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis statistik Uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian ini yaitu rerata hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada hewan coba tikus putih setelah pemberian tepung beras merah (Oriza nivara) adalah 169,4 mg/dl. Dengan hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,043, karena p < (α=0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pemberian tepung beras merah (Oriza nivara) selama 14 hari berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar
Pemberian Obat Cacing Albendazol Terhadap Hasil Pemeriksaan Kecacingan Golongan Sth Pada Feses Siswa Sdn Bunduduk Lombok Tengah Masniati Masniati; Maruni Wiwin Diarti; Iswari Fauzi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 5, No 1 (2018): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.447 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v5i1.105

Abstract

Angka kecacingan  berdasarkan hasil survey cacingan anak sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Ubung adalah sebesar 96,3% dengan angka tertinggi terjadi di Sekolah Dasar Negeri Bunduduk.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian obat cacing Albendazole terhadap hasil pemeriksaan kecacingan golongan STH pada feses siswa SDN Bunduduk Lombok Tengah. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan one grop pre dan post study yaitu melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu.Tehnik pengambilan sampel secara total sampling, dengan jumlah responden 143 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer melalui pemeriksaan feses siswa SDN Bunduduk yang menjadi subjek penelitian. Pemeriksaan feses dilakukan 2 kali, yaitu sebelum pemberian obat Albendazol, 21 hari setelah pemberian obat Albendazol. Analisis statistik menggunakan SPSS uji Mcnemar dengan taraf signifikannya < 0,05 menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna secara statistik dalam hal pemberian obat Albendazole terhadap hasil pemeriksaan kecacingan golongan STH dengan nilai p.value 0,000 yang berarti nilai lebih kecil dari nilai α 0,05 ( 0,000<0,05 ) Dari penelitian ini diharapkan untuk siswa SDN Bunduduk khususnya dan siswa SDN wilayah Puskesmas Ubung pada umumnya mempunyai kesadaran yang tinggi akan pentingnya minum obat cacing secara periodik sesuai dengan program Puskesmas khusus program UKS. 
Pemanfaatan Larutan Garam Natrium Klorida (Nacl) Sebagai Pengawet Alternatif Pada Urine Untuk Pemeriksaan Urine Metode Carik Celup Baiq Nasha Islaeli; Maruni Wiwin Diarti; Yudha Anggit Jiwantoro
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 1 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.215 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i1.123

Abstract

Pemeriksaan urine dilakukan untuk kepentingan diagnosis, salah satunya adalah mengontrol pengobatan pada pasien DM. Diabetes Mellitus memiliki resiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK).Berdasarkan SOP In Microbiology, sampel urine harus segera diperiksa kurang dari 2 jam setelah pengambilan. Penundaan ini akan meningkatkan pertumbuhan bakteri. Jika terjadi penundaan, sampel urine dapat ditambahkan pengawet. Salah satu pengawet alternatif yang dapat menekan pertumbuhan bakteri adalah garam (NaCl). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat larutan garam natrium klorida (NaCl) sebagai pengawet alternatif pada urine untuk pemeriksaan urine metode carik celup. Penelitian ini merupakan penelitian Pra Eksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Sampel urine responden ditambahkan larutan garam NaCl konsentrasi 3,5%, 4,0%, dan 4,5% lalu didiamkan selama 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan garam konsentrasi 3,5%, 4,0%, dan 4,5% mampu mempertahankan kadar leukosit esterase dan nitrit pada urine yang didiamkan selama 12 jam. Jumlah eritrosit dalam urine dapat dipertahankan dengan penambahan larutan garam konsentrasi 3,5% dan 4,0%. Sedangkan penambahan larutan garam NaCl tidak berpengaruh terhadap glukosa urine yang didiamkan selama 12 jam. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah larutan garam NaCl konsentrasi 3,5% dan 4,0% dapat dijadikan sebagai pengawet alternatif pada urine untuk parameter leukosit esterase, nitrit, dan eritrosit.
Jenis dan Jumlah Sedimen Urine Organik dan Anorganik pada Penderita Demam Typhoid Sebelum dan setelah Pemberian Antibiotik Maruni Wiwin Diarti; Zainal Fikri; Ni Kadek Sintia Dewi; Yunan Jiwintarum
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 8, No 1 (2021): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v8i1.222

Abstract

Salmonella typhi merupakan kuman pathogen penyebab demam typhoid yaitu suatu penyakit infeksi sistemik dengan gejala demam, gangguan saluran cerna, dan mual muntah. Demam dengan suhu yang tinggi, akan terjadi komplikasi seperti perubahan pada urin yang menjadi lebih gelap karena pecahnya sejumlah sel darah merah, dan gagal ginjal. Diagnosis tersebut perlu membutuhkan pemeriksaan, seperti pemeriksaan sedimen urine. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jenis dan jumlah sedimen urine pada penderita demam typhoid sebelum dan setelahpemberianAntibiotik. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pasien yang positif demam typhoid di Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat dan sampel sebanyak 23 orang. Analisis data menggunakan deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan jumlah sedimen urine sebelum pemberian Antibiotik adalah leukosit dan eritrosit abnormal (13,0%), epitel abnormal (47,8%), Kristal klasium abnormal (4,3%). Jumlah sedimen urine setelah pemberian Antibiotik adalah leukosit normal (100%), tidak ditemukan leukosit abnormal, eritrosit normal (56,5%) dan tidak ditemukannya eritrosit abnormal, sel epitel normal (60,8%), dan tidak ditemukannya sel epitel abnormal.
Sediaan “RAJALOM” (Ramuan Jamu Lombok) terhadap Kadar Asam Urat Plasma dan Gambaran Histopatologi Aorta Rattus novergicus: "RAJALOM" (Herb Herbal Lombok) Levels of Plasma Gout and Picture Histopathology Aortic Rattus novergicus Maruni Wiwin Diarti; Rohmi Rohmi; Yunan Jiwintarum
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 14 No. 2 (2020): October
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v14i2.222

Abstract

Hiperurisemia penyebab radang sendi memerlukan penatalaksanaan pengobatan menggunakan bahan-bahan alam. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji aktivitas ramuan khas Lombok RAJALOM terhadap kadar asam urat pada plasma dan urin serta mempengaruhi gambaran histopatologi aorta pada hewan coba Rattus novergicus dengan hiperuricema diinduksi diet tinggi kolesterol dan purin. Penelitian ini menggunakan hewan coba Rattus norvegicus yang diinduksi dengan diet tinggi purin dan koleterol dikombinasi potasium oksanat IP 42 mg/200 kkBB tikus. Tikus putih dibagi menjadi 8 kelompok. Tikus putih hiperurecemia diberikan perlakuan pemberian aquades per sonde untuk kelompok kontrol negatif, alopurinol 1,8 mg/200gram BB Tikus untuk kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan diberikan ramuan khas Lombok RAJALOM. Pada akhir perlakuan diambil sampel darah, urin dan aorta untuk pemeriksaan kadar asam urat plasma, kadar asam urat urin dan gambaran histopatologi aorta. Hasil penelitian pemberian ramuan jamu dari Lombok RAJALOM selama 7 dan 14 hari mampu menurunkan kadar asam urat plasma hewan coba dengan rentang antara dan 45,7 %- 77,27 %, sedangkan pada kelompok kontrol positif / Allopurinol mampu menurunkan sampai dengan 86 % pada hari ke 14. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok perlakuan terhadap kadar asam urat plasma hewan coba pada hari ke 7 dan hari ke 14.Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar asam urat sebelum perlakuan dengan sesuadah perlakuan pada semua kelompok penelitian. Pemberian induksi dengan pakan tinggi lemak/purin selama 3 minggu pada hewan coba tikus (Rattus Novergicus) tidak menimbulkan terbentuknya plak aterosklerosis. Kesimpulan pemberian ramuan jamu dari Lombok RAJALOM selama 7 dan 14 hari mampu menurunkan kadar asam urat plasma hewan.
Imunostimulator Ekstrak Etanol Anredera Cordifolia Terhadap Titer Widal Salmonella typhi O Pada Rattus Norvergicus Galur Wistar Pancawari Ariami; Addien Faqih Pajenengan; Maruni Wiwin Diarti; Siti Zaetun
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 1 (2021): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i1.413

Abstract

Tujuan penelitian yaitu menganalisis ekstrak etanol daun Anreder acordifolia sebagai imunostimulator terhadap titer widal S. typhi O pada hewan coba tikus putih jantan galur wistar. Jenis penelitian yaitu quasi-eksperiment dengan design non equivalent control group. Penelitian ini menggunakan hewan coba tikus putih jantan galur wistar. Konsentrasi ekstrak etanol daun binahong yang diberikan sebesar 75%. Hewan coba diinduksikan antigen S.typhi O dua kali dengan volume 0,2 mL secara intra peritonial, diinkubasi selama 7 hari. Pemeriksaan Titer Widal S.typhi O dengan cara kualitatif dan semi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titer tertinggi yang dapat terdeteksi pada seluruh kelompok kontrol yaitu 1/640 dan seluruh kelompok perlakuan yaitu 1/1.280 yang membuktikan adanya peningkatan titer setelah pemberian ekstrak etanol daun Anredera cordifolia. Hasil uji mann-whitney menunjukkan nilai p = 0,025, p < 0,05 yang membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberikan. Kesimpulan ekstrak etanol daun Anredera cordifolia berpotensi sebagai imunostimulator terhadap titer widal S.typhi O pada hewan coba tikus putih jantan galur wistar.