Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Sistem Pelaporan Telecardiac Monitoring Melalui Layanan Pesan Singkat (SMS) Hermawan, Norma; Arifin, Achmad; Retistianto, Muhammad Farid
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 7, No 3: November 2018
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.615 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v7n3.576.2018

Abstract

Distance obstacle in traditional cardiac measurement and monitoring has been resolved by packet radio based telecardiac monitoring system. The purpose of this research is to improve telecardiac monitoring flexibility by appending scheduled reporting feature over Short Message Service (SMS). This research uses experimental method. System sends monitoring summary to cardiologist via cellular phone periodically. By employing this method, the medical expert is not required to stay in front of telecardiac monitoring receiver perpetually. The experiment with telecardiac reporting system has shown the transmission of monitoring summary with maximum rate of up to 60 SMS per minute. The success rate of up to 100% SMS delivery in 20 experiments indicates that the ARQ protocol on SMS works ideally in normal condition. Measurement of SMS transmission delay gives different results for every cellular operator with 2.5 seconds on average. The test results met with the requirements of the test software for reporting monitoring results with a configurable period ranging from 1 second to 40 days. Keywords : : ECG, Reporting System, Telecardiac Monitoring,  Short Message Service (SMS)AbstrakKeterbatasan jarak pada sistem pengukuran ECG tradisional dapat diatasi dengan menerapkan sistem telecardiac monitoring berbasis radio paket. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dari telecardiac monitoring tersebut dengan menambahkan fitur pengiriman layanan pesan singkat (Short Message Service – SMS). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Data ringkasan hasil pemantauan pasien dapat dilaporkan ke tenaga medis ahli jantung melalui telepon seluler secara terjadwal (telecardiac reporting). Dengan metode ini, tenaga medis ahli tidak diharuskan untuk berada pada sistem penerima telecardiac monitoring setiap saat. Pengujian sistem pelaporan telecardiac reporting ini menunjukkan pengiriman data ringkasan dengan kecepatan maksimum hingga 60 SMS per menit. Keberhasilan pengiriman SMS hingga 100% pada 20 percobaan menunjukkan bahwa protocol ARQ pada SMS berfungsi dengan baik dalam kondisi wajar. Pengukuran delay transmisi SMS menunjukkan hasil bervariasi untuk setiap operator telepon seluler dengan rata-rata 2.5 detik. Hasil pengujian tersebut telah sesuai dengan kebutuhan pada perangkat lunak uji untuk pelaporan hasil monitoring dengan periode yang dapat diatur mulai dari 1 detik hingga maksimum 40 hari. Kata Kunci : ECG, Sistem Pelaporan, Telecardiac Monitoring,  Layanan Pesan Singkat
Rancangan Kontroler Perangkat Keras EH1 Milano Dengan Modul Wireless Electronics Idil Fitrianto; Achmad Arifin; Mohammad Nuh
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.551 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8474

Abstract

Teknologi dalam dunia robot medis perkembangannya sangat pesat sekali, salah satunya adalah EH1 Milano yang dimiliki oleh salah satu laboratotium yang ada di kampus ITS Surabaya. Modul lengan robot EH1 Milano sebelumnya telah di riset oleh mahasiswa teknik elektro. Kekurangan dari riset tersebut, sistem perangkat keras masih terlalu rumit karena interface antara robot dan user masih menggunakan kabel. Sistem yang dirancang menggunakan modul Wireless Electronics untuk mengatasi masalah pengkabelan dan modul yang digunakan adalah modul Bluetooth model HC dengan jarak jangkauan sampai dengan 50 meter dan waktu pairing rata-rata 8 detik. Sensor flex dengan karakteristik sensor yang linier, dengan error percentage terkecil sebesar 0,58% sedangkan terbesar 15,13% terhadap garis linier dapat menggantikan sensor yang sebelumnya digunakan. Untuk penelitian berikutnya dapat ditambahkan EMG sebagai pembanding impuls dari sensor flex dengan sinyal electromyogram dari tiap-tiap jari.
Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup Muhammad Faris Zaini Fu`ad; Achmad Arifin; Mohammad Nuh
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.496 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8476

Abstract

Teknologi robotika sangat berkembang pesat dan penggunaanya semakin luas. Prensilia EH1 Milano dikembangkan sebagai organ buatan untuk menggantikan peranan tangan manusia yang cacat atau diamputasi. Robot EH1 Milano dilengkapi satu buah motor untuk masing-masing jari, sensor proximity untuk mendeteksi jari terbuka atau tertutup penuh, dan sensor arus yang digunakan untuk mengatur kekuatan genggaman dari robot tangan. Sebelumnya telah dibuat sistem mikrokontroler untuk mengendalikan robot tangan EH1 Milano, dengan sensor gerak berupa sarung tangan yang dilengkapi potensiometer, akan tetapi belum dapat melakukan gerakan menggenggam benda. Dalam penelitian ini dirancang sistem untuk mengendalikan robot EH1 Milano menggunakan sensor gerak berupa sebuah sarung tangan yang diengkapi flex sensor, yang berfungsi untuk mendeteksi gerakan tangan manusia dengan menggunakan kendali PID. Flex sensor digunakan karena lebih sensitif terhadap perubahan gerakan tangan dan memudahkan untuk mengendalikan robot untuk melakukan gerakan menggenggam benda. Dari pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa dengan sistem kendali yang diterapkan, robot tangan EH1 Milano dapat melakukan gerakan menggenggam benda dengan diameter lebih dari 5 cm. Performansi yang dihasilkan sistem kendali yang dibuat cukup baik dengan RMSE rata-rata tertinggi sebesar 0.102%± 0.016%. Untuk penelitian selanjutnya perlu perbaikan pada sensor gerak untuk ibu jari, agar pergerakan pada ibu jari dapat dilakukan dengan maksimal.
Sistem Monitoring Elektrokardiografi Berbasis Aplikasi Android Theo Wiranadi Hendrata; Achmad Arifin
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.661 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16059

Abstract

Satu dari sepuluh kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Hal ini menjadikan serangan jantung peringkat pertama penyebab kematian di dunia tiap tahunnya. Aktivitas fisik yang berat dan kondisi jantung yang tidak dipantau menyebabkan jantung mengalami kekurangan oksigen, sehingga akhirnya memicu serangan jantung. Terlebih, tanda tanda serangan jantung harus dikenali dan ditangani dengan segera, atau dapat dipastikan akan terjadi kerusakan permanen pada otot jantung yang bila berlangsung lama dipastikan akan berujung pada kematian. Peran pemantauan kondisi jantung ini dapat dilakukan dengan memantau sinyal jantung menggunakan elektrokardiogramOleh karena itu dibutuhkan adanya sistem monitoring elektrokadiografi berbasis android. Alat ini berupa elektrokardiogram portabel yang terintegrasi dengan perangkat smartphone. Alat ini bekerja dengan menangkap sinyal jantung melalui elektroda, kemudian diamplifikasi dan difilter, dan diolah di mikrokontroler untuk memperoleh parameter irama jantung sebagai tanda kelelahan jantung. Sinyal tersebut lalu dikirimkan melalui komunikasi bluetooth ke perangkat android. Dari sana dapat diperoleh detak jantung dan zona detak jantung secara spesifik. Dari data tersebut, ketika terdeteksi kelelahan dari irama jantung akan muncul peringatan pada aplikasi perangkat pengguna.
Studi Eksperimental Fuzzy FES Control untuk Pergerakan Knee Joint Stanley Setiawan; Achmad Arifin; Fauzan Arrofiqi; Aidatunisadina Linazizah Basith; Mohammad Nuh
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1402.914 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16065

Abstract

Pada penelitian ini telah dikembangkan sebuah perangkat wearable functional electrical stimulation untuk merestorasi gerakan knee joint. Perangkat keras dirancang dengan menggunakan sensor accelerometer dan gyroscope yang dapat mengukur posisi dan kemiringan sudut, dan electrical stimulator yang menstimulasikan otot untuk melakukan knee extension dan knee flexion. Pada pengujian sistem sensor, dilakukan pengukuran pada model kaki statis yang digerakkan dan didapatkan nilai RMSE pada knee joint sebesar 0.714°. Pada pengujian rangkaian electrical stimulator tegangan maksimum yang dapat dihasilkan 95 Volt, frekuensi 20 Hz dan lebar pulsa 200 μS. Untuk menguji pada subyek, elektroda ditempatkan pada otot BFLH untuk melakukan knee flexion dan otot vastus femoris untuk knee extension. Besarnya tegangan pada saat stimulasi knee flexion umumnya lebih besar daripada stimulasi knee extension. Hasil pembacaan sensor pada subyek kemudian akan dijadikan sebagai feedback untuk sistem kendali cycle-to-cycle control yang dikendalikan oleh fuzzy rule based system. Untuk melakukan knee extension, metode yang digunakan adalah multiple input single output yang menggunakan nilai error dan desired range sebagai input, sedangkan dalam melakukan knee flexion digunakan single input single output yang hanya menggunakan nilai error sebagai input. Keluaran fuzzy system ini adalah ΔTB sebagai burst duration dari stimulasi yang dihasilkan
Sistem Restorasi Gerak Sendi Siku Menggunakan Functional Electrical Stimulation Erwin Setiawan Widjaja; Achmad Arifin; Fauzan Arrofiqi; Mohammad Nuh
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.266 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16067

Abstract

Persendian anggota gerak atau fungsi motorik seorang pasien pasca stroke dan Spinal Cord Injury (SCI) melalui penelitian yang dilakukan menggunakan EMG dan pengukuran secara mekanis, menunjukan bahwa pergerakan persendian tersebut lebih kaku di bandingkan dengan persendian anggota gerak orang normal. Hal ini di akibatkan karena penyakit stroke yang menyerang otak seseorang, sehingga pergerakan persendian akan menjadi terbatas dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, persendian yang jarang digerakkan akan menyebabkan melemahnya sistem saraf dan otot untuk melakukan pergerakan pada persendian. Salah satu cara rehabilitasi pergerakan persendian tersebut adalah menggunakan Functional Electrical Stimulation (FES). Alat tersebut akan memberikan stimulus elektrik kepada otot melalui kulit, sehingga otot akan berkontraksi dan menimbulkan gerakan. Electrical stimulator dirancang untuk menghasilkan output berupa gelombang kotak untuk menggerakan persendian, dimana sinyal tersebut memiliki karakteristik lebar pulsa 200µS, frekuensi 20Hz dan amplitudo maksimal 100 V. Penempatan dari elektroda pada tangan, akan mempengaruhi pergerakan yang akan di bentuk oleh sendi siku. Selain itu besar tegangan yang digunakan akan mempengaruhi besar sudut yang di hasilkan. Melalui pengujian didapatkan tegangan minimum untuk menggerakkan otot biceps sebesar 31 V dan tegangan maksimum untuk mencapai sudut yang di inginkan sebesar 56.66 V melalui percobaan terhadap 3 subyek.
Analisa Spektrum Motor Imagery pada Sinyal Aktivitas Otak Johan Chandra; Achmad Arifin; Muhammad Hilman Fatoni
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.162 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16103

Abstract

Otak merupakan organ vital pada tubuh manusia yang berperan sebagai pusat kendali sistem saraf manusia. Sinyal yang dikeluarkan otak (EEG) mengandung berbagai informasi yang dapat dimanfaatkan pada teknologi BCI. Salah satu informasi yang dapat digunakan adalah informasi motorik baik mengenai motor execution maupung motor imagery. Pada penderita stroke yang biasanya mengalami kelumpuhan pada anggota gerak tubuhnya, informasi mengenai motor imagery dapat dimanfaatkan untuk aplikasi Brain Computer Interface terutama dalam rehabilitasi kelumpuhan anggota gerak pasien tersebut. Pada penelitian ini dirancang sebuah alat sistem EEG untuk merekam sinyal EEG pada otak untuk menganalisa spektrum motor imagery pada sinyal aktivitas otak. Sistem terdiri dari rangkaian filter pasif, rangkaian proteksi, penguat isntrumentasi, common mode rejection, amplifier, dan filter. Pengujian dilakukan dengan membandingkan sinyal EEG pada tasking motor imagery dan motor execution. Selanjutnya, informasi motorik baik motor execution dan motor imagery dapat diaplikasikan lebih lanjut pada sistem BCI terutama pada rehabilitasi medik.
Instrumentasi Elektrokardiografi dengan Capacitive Contact Electrode pada Kursi Monica Regina Emilia; Achmad Arifin
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.676 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16110

Abstract

Elektrokardiograf secara konvensional menggunakan elektroda Ag-AgCl sebagai conductive contact dan kabel sebagai penghubung antara elektroda dengan elektrokardiograf. Metode yang digunakan bersifat direct sehingga elektroda melekat langsung pada kulit. Konfigurasi ini mengakibatkan ruang gerak pengguna menjadi terbatas dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini akan difokuskan pada perancangan Instrumentasi Elektrokardiografi secara indirect menggunakan capacitive electrode. Elektroda dibuat dengan menggunakan komponen IC dengan input impedansi tinggi sehingga sinyal jantung dapat direkam walau terhalang oleh pakaian sekalipun. Elektroda dibuat sejumlah 2 buah dan diletakkan pada sandaran kursi, sedangkan untuk ground digunakan PCB berukuran 30cmx30cm sebagai alas duduk. Ketiga sinyal ini kemudian dilewatkan pada rangkaian penguat instrumentasi, filter dan baseline restoration untuk menguatkan dan menghilangkan komponen sinyal yang tidak diperlukan. Dari pengujian yang telah dilakukan, sinyal QRS complex dapat terdeteksi dengan jelas. Kualitas sinyal yang dihasilkan sangat bergantung dari pakaian yang digunakan. Oleh karena itu capacitive electrode memiliki peluang yang besar untuk dijadikan sebagai elektroda alternatif yang bisa digunakan dalam jangka panjang.
Pengolahan Sinyal EMG Sebagai Perintah Kontrol Untuk Kursi Roda Elektrik Jeffry Glen Sitanaya; Tasripan Tasripan; Achmad Arifin
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2436.137 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.30957

Abstract

Kursi roda elektrik merupakan salah satu alat bantu yang bisa digunakan untuk menunjang mobilitas seseorang yang mengalami kelumpuhan pada bagian kaki. Pada umumnya kontroller pada kursi roda elektrik menggunakan joystick. Tetapi penggunaan joystick sulit untuk orang yang telah lanjut usia dan orang yang menderita kuadriplegia. Oleh sebab itu dilakukan penelitian mengenai pengolahan sinyal elektromiografi (EMG) sebagai perintah kontrol untuk kursi roda elektrik. Sinyal EMG diakuisisi dengan menggunakan rangkaian instrumentasi EMG. Hasil sinyal yang didapatkan dari rangkaian instrumentasi lalu diproses oleh mikrokontroller dan dikirim ke laptop untuk memonitor sinyal otot dan memberikan perintah kontrol pada kursi roda elektrik. Hasil rata-rata persentase keberhasilan sistem untuk perintah kontrol maju sebesar 89.33 %, perintah kontrol belok kiri 97.33 %, belok kanan 97.33 %, dan berhenti 100 %.
Rancang Bangun Kendali Kecepatan Treadmill Menggunakan ECG Yang Divisualisasikan Menggunakan Virtual Reality Kevin Leo Saputra; Tasripan Tasripan; Achmad Arifin
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.293 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i1.38353

Abstract

Secara umum, subjek yang sedang melakukan latihan kebugaran akan mengalami kejenuhan ketika proses latihan dilakukan terus menerus, hal ini diakibatkan karena kondisi lingkungan yang selalu sama. Pada tugas akhir ini, akan disusun sistem yang dapat mengurangi kejenuhan menggunakan tampilan virtual reality dan mengatur kecepatan treadmill yang bergantung pada nilai heart rate yang dihasilkan oleh ECG dengan Karvonen formula, yang mana digunakan sebagai acuan penentu nilai heart rate dari setiap subjek untuk menentukan nilai minimum dan maksimum heart rate yang mana penggunaannya memerlukan informasi usia dan jenis kelamin. Pengujian ini telah dilakukan pada sembilan subjek yang berusia 22 tahun dan semuanya pria dengan tingkat keberhasilan 77,77% terhadap threshold 8.5% dari puncak sinyal ECG. Perbandingan respon heart rate ketika menggunakan dan tanpa menggunakan virtual reality terhadap setiap orang memiliki respon yang berbeda-beda.