Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Ekspresi Notch1 dan ALDH1A1 pada Lesi Prostat; Hubungannya dengan Diagnosis Histopatologik, Proliferasi dan Apoptosis Sel Kanker Paranita Ferronika; Ahmad Ghozali; Harij -
Majalah Patologi Indonesia Vol 22 No 1 (2013): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.5 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar belakang Kanker prostat di Indonesia menduduki peringkat ketiga di antara penyakit kanker pada laki-laki dan peringkat kelima di antara kematian akibat kanker pada laki-laki. Sangat diperlukan petanda biologis yang dapat mengidentifikasi agresivitas kanker pada lesi awal yang kemudian dapat membantu pemilihan terapi yang tepat, guna mengurangi kematian. Sel punca pada kelenjar prostat telah terbukti memiliki peran dalam inisiasi, progresivitas, dan metastasis sel kanker, meskipun masih dalam kontroversi. ALDH1A1 diusulkan untuk menjadi kandidat petanda sel punca kanker prostat. Sinyal Notch mempunyai peran penting dalam mempertahankan fenotip sel punca. Ekspresi Notch1 yang tinggi dianggap memiliki peran onkogenik pada kanker prostat. Hipotesis kami yaitu ekspresi Notch1 yang tinggi berkaitan dengan tingginya ekspresi ALDH1A1 sebagai petanda sel punca kanker, yang akan meningkatkan progresivitas kanker prostat. Metode Studi ini dilakukan secara cross-sectional selama dua tahun (2009-2010), dengan pewaarnaan IHC pada 79 jaringan blok parafin dengan diagnosis benign prostatic hyperplasia, prostatic intraepithelial neoplasia, dan kanker prostat dengan skor Gleason rendah dan tinggi. Hubungan antara Notch1 dan ALDH1A1 dianalisa dengan Chi-Square menggunakan SPSS 15,0. Hubungan Notch1 dan ALDH1A1 dengan diagnosis patologis dianalisa dengan Chi-square. Hubungan kedua petanda tersebut dengan tingkat proliferasi sel (Ki-67) dan laju apoptosis (cleaved caspase 3) dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Statistik dianggap signifikan jika nilai p
Ekspresi C-kit dan Beberapa Faktor Klinokopatologis Karsinoma Payudara Subtipe Basal-like Peter Santosa; Ahmad Ghozali
Majalah Patologi Indonesia Vol 24 No 3 (2015): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.298 KB)

Abstract

Background Prognosis of breast cancer is determined by several factors such as age, tumor size, lymph node status, and histolopathological grade. Based on its molecular profile, breast cancer is divided into several subtypes and the basal-like subtype has the worst prognosis. Up to now, there is no appropriate and spesific therapy for that tumor. C-kit is a tyrosin kinase transmembrane receptor that has important roles in solid cancers development. C-kit can be expressed in normal breast duct epithelium and in breast cancer subtype with poor histopathological grade and prognosis. To find out about c-kit expression and the correlation with some clinicopathological factors in basal-like subtype breast cancer. Methods Paraffin embedded tissue of 301 infiltrating duct breast cancer patients from Anatomical Pathology Department of Sardjito General Hospital Yogyakarta year 2011-2013 were examined with immunohistochemistry staining, using monoclonal antibody anti ER, PR, HER2, CK5/6 and c-kit. The differences and association are analyzed using Independent T-Test, Fisher, and Kruskall Wallis statistics test. Results From January 2011-October 2013, there were 301 breast cancer patients with 87 of them (28,90%) were triple negative subtype (ER-. PR-. HER2-). Forty two triple negative cancers that match with inclusion criterias were stained with CK 5/6 to defined the basal-like subtype. There were 34 patients (81%) positive CK 5/6 expression (basal-like subtype) and 8 patients (19%) negative CK 5/6 expression (non basal-like). Patients with basal-like subtype have younger mean of age (p=0.026) and a bit larger tumor size but not statistically significant (p=0.560) compared with the non basal-like subtype. There were no significant correlation between basal-like subtype with age (p=0.052), tumor size (p=0.521), lymph node status (p=0.243), histopathological grade (p=0.115) and c-kit expression (p=0.118). Among the basal-like subtype group, 25 patients (73%) shared negative c-kit expression and 9 patients (27%) positive c-kit expression. There were no difference between positive and negative c-kit expression groups with age (p=0.434) and tumor size (p=0.267). There were no significant correlation between c-kit expression with age (p=0.544), tumor size (p=0.616), lymph node status (p=0.560), and histopathological grade (p=0.955). Conclusion C-kit expression could not be correlated to clinico-pathologic factor of basal-like subtype breast cancer. Key words : age, basal-like subtype breast cancer, c-Kit, histologic grade, lymph node status, tumor size.
Increasing serum miR-124-3p expression is associated with the high survival rate of a rectal cancer patient after neoadjuvant chemoradiotherapy Sri Nuryani Wahyuningrum; Christina Hari Nawangsih Priharsanti; Sofia Mubarika Haryana; Ahmad Ghozali
Health Science Journal of Indonesia Vol 10 No 2 (2019)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsji.v10i2.2440

Abstract

Latar Belakang: Kanker kolorektal menempati urutan ketiga penyebab kanker di dunia, dengan prevalensi kanker rektum sebanyak 30% dari total kasus. Saat ini belum ada biomarker yang efektif untuk memprediksi respon pasien terhadap terapi yang diberikan. Beberapa penelitian menggunakan potensi miRNA sebagai biomarker untuk melihat respon terapi. Salah satunya yaitu MiR-124-3p berperan sebagai tumor supresor yang mengalami penurunan ekspresi pada berbagi jenis kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti ekspresi miR-124-3p dari pasien kanker rektum yang menerima nCRT, dan menganalisis hubungannya dengan kelangsungan hidup pasien dan parameter klinis lainnya. Metode: Penelitian ini melibatkan 15 orang pasien yang didiagnosis menderita kanker rektum lokal dan menjalani kemoradioterapi neoajuvan (radioterapi 45-50 Gy dengan fraksi 1,8-2 Gy selama 1-3 bulan, dan kemoterapi 5-fluororacil secara oral). Sampel penelitian berupa darah intravena sebanyak 5 ml diambil saat sebelum dan sesudah kemoradioterapi. Selanjutnya ekspresi miR-124-3p dianalisis menggunakan qRT-PCR dan dikalkulasi menggunakan metode Livak. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara peningkatan ekspresi miR-124-3p dengan sintasan hidup pasien (P=0,003; OR =30, 95% CI = 1,41 – 638,15), serta adanya peningkatan ekspresi miR-124-3p yang signifikan (P<0,041, fold change sebelum=1,14 ± 1,25; sesudah=2,4 ± 1,84) setelah dilakukan kemoradioterapi. Kesimpulan: Hasil ini mengindikasikan bahwa miR-124-3p berpotensi menjadi biomarker untuk memprediksi sintasan hidup pasien kanker rektum yang menerima kemoradioterapi. (Health Science Journal of Indonesia 2019;10(2):90-5) Kata kunci: kanker rektum, kemoradioterapi, miR-124-3p, sintasan hidup Abstract Background: Colorectal cancer is the world’s third most prevalent cancer, which 30% of cases are rectal cancer. Today, the effective diagnostic marker to accurately predict clinical outcome patients response to therapy did not found yet. Several research studies have indicated that miRNA potential as a prognostic biomarker. MiR 124-3p plays as tumor suppressor that significantly down-regulated in some cancer and could radiosensitize human colorectal cancer cells. The aim of the study is to investigate the expression of miR-124-3p from rectal cancer patient who receive nCRT, and analyze its association with patient survival and others clinical parameters. Methods: This research involved 15 patients with histologically confirmed locally advanced rectal cancer (LARC) and received neoadjuvant chemotherapy/nCRT (radiotherapy 45-50 Gy with 1,8-2 Gy fractions over 1 to 3 months and chemotherapy 5-fluorouracil was administered orally). Patient blood (5 ml) were collected from peripheral venous before and after neoadjuvant chemoradiotherapy. miR-124-3p expression was performed using qRT-PCR and calculate using Livak method. Results: In this study, we found that increasing of miR-124 was significantly associate with high survival of rectal cancer patient (P = 0,003; OR =30, 95% CI = 1,41 – 638,15). Average of miR-124-3p expression increase significantly after nCRT (P<0,041, fold change before=1,14 ± 1,25; after=2,4 ± 1,84). Conclusion: Our finding suggests that miR-124-3p expression in blood serum was potential as biomarkers to predict rectal cancer patient survival after neoajduvant chemoradiotherapy. (Health Science Journal of Indonesia 2019;10(2):90-5) Keywords : rectal cancer, chemoradiotherapy, miR-124-3p, survival
The expression of GLUT-1 and VEGF-A mRNA in the rectal cancer patients with neoadjuvant chemoradiation Sri Nuryani Wahyuningrum; Christina Prihharsanti; Sofia Mubarika Haryana; Ahmad Ghozali; Firly Putri Fardhila
Health Science Journal of Indonesia Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsji.v11i2.3149

Abstract

Latar belakang: Angka kekambuhan dan resistensi pasien kanker rektum mencapai 40 persen. Kondisi tersebut bisa disebabkan karena peningkatan ekspresi GLUT-1 dan VEGF-A, serta mempengaruhi prognosis pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi ekspresi mRNA GLUT-1 dan VEGF-A, serta hubungannya dengan prognosis pasien kanker rektum yang menjalani kemoradiasi. Metode: Penelitian Kohor ini melibatkan 16 orang pasien kanker rektum lokal stadium II atau III yang menjalani kemoradiasi di RSUP Kariadi Semarang. Sampel darah intravena diambil 5 mL pada saat sebelum dan sesudah kemoradiasi. Total RNA diisolasi dari 200 μl serum, kemudian dilakukan sintesis cDNA. Ekspresi mRNA GLUT-1 dan VEGF-A dikuantifikasi dengan metode Livak menggunakan reference gene β-actin. Hasil: Rata-rata ekspresi mRNA GLUT-1 menurun signifikan 2,14 kali (P=0,044) dan mRNA VEGF-A menurun 1,9 kali (P = 0,03). Ekspresi mRNA GLUT-1 dan VEGF-A berkorelasi positif kuat dan signifikan pada saat sebelum (r = 0,6; R2 = 0,455; P = 0,013) dan sesudah kemoradiasi (r = 0,8; R2 = 0,598; P < 0,001). Peningkatan ekspresi mRNA GLUT-1 berhubungan dengan prognosis buruk pasien, dengan resiko 18 kali lebih tinggi (P=0,036; OR=18, 95% CI=1,2 – 261). Peningkatan ekspresi mRNA VEGF-A tidak berhubungan signifikan dengan prognosis pasien (P=0,12; OR=9; 95%CI=0,6-123). Kesimpulan: Ekspresi mRNA GLUT-1 dan VEGF-A berkorelasi positif dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Peningkatan ekspresi mRNA GLUT-1 berhubungan dengan prognosis buruk pasien. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa ekspresi mRNA GLUT-1 dari sampel darah berpotensi sebagai biomarker prognosis pada pasien kanker rektum yang menjalani kemoradiasi. Kata kunci: kanker rektum, kemoradiasi, GLUT-1, VEGF-A, prognosis Abstract Background: Rectal cancer patients have 40 percent risk of recurrence and resistance, which is triggered by increasing in GLUT-1 and VEGF-A mRNA expression. This condition associate with the patients prognosis. This study aimed to determine the correlation between GLUT-1 and VEGF-A mRNA expression, and analyze its association with the rectal cancer patients prognosis who received chemoradiation. Methods: This was a Cohort study involving 16 rectal cancer patients with stage II or III undergoing chemoradiation at Kariadi Hospital Semarang. Five milliliters of intravenous blood samples were taken before and after chemoradiation. Total RNA was isolated from 200 μl of blood serum, followed by cDNA synthesis. GLUT-1 and VEGF-A mRNA expression was quantified by the Livak method using β-actin as a reference gene. Results: GLUT-1 and VEGF-A mRNA expression decreased significantly 2.14 times (P=0,044) and 1,9 times (P=0,03), respectively. Expression of GLUT-1 and VEGF-A mRNA have a significant and strong positive correlation at before (r=0,6; R2=0,455; P=0,013) and after chemoradiation (r=0,8; R2=0,598; P<0,001). GLUT-1 mRNA expression enhancement significantly associate with poor prognosis and risk 18 times of worse prognosis (P=0,036; OR=18, 95% CI=1,2–261). VEGF-A mRNA expression did not associate with patient prognosis (P=0,12; OR=9; 95%CI=0,6-123). Conclusion: Expression of GLUT-1 and VEGF-A mRNA have a significant and strong positive correlation. GLUT-1 mRNA expression enhancement significantly associate with the poor prognosis of the rectal cancer patients. Our finding suggests that GLUT-1 mRNA expression from blood sample was potential as a biomarker to predict rectal cancer patient prognosis who received chemoradiation Keywords: rectal cancer, chemoradiotherapy, GLUT-1, VEGF-A, prognosis
Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika pada Materi Geometri dan Pengukuran Berbasis Profil Pelajar Pancasila Windi Setiawan; Ahmad Hatip; Muhajir Muhajir; Ahmad Ghozali; Iffah Fathimatuzzahro
SUPERMAT : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 2 (2022): Supermat : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/sm.v6i2.949

Abstract

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui visi misinya untuk menciptakan pelajar pancasila dengan segala tugas dan kewenanagan yang dimiliki, Kemendikbud memiliki harapan agar peserta didik memili enam karakter yaitu bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bergotong royong, bernalar kritis, dan bekerja sama. Hasil tes PISA tahun 2018 yang rendah juga menjadi perhatian tersendiri agar tes PISA yang akan datang hasil yang didapat lebih baik. Melihat hal itu, sebagai dosen, kita harus memberikan sumbangsih dengan membuat modul pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan karakter bernalar kritis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu modul pembelajaran. Modul yang dibuat berisi soal-soal pemecahan masalah geometri dan pengukuran yang membuat siswa untuk bernalar dalam mengerjakannya. Modul ini dikembangkan dengan model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation) . Pada tahap analyze, peneliti menganalisis capaian pembelajaran yang ingin dicapai, pretest kemampuan bernalar kritis, serta materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada tahap design, peneliti merancang struktur modul pembelajaran. Pada tahap development, peneliti melakukan uji validasi dengan melibatkan para pakar dan kelompok siswa untuk mengetahui tingkat kelayakannya. Rata-rata hasil uji kelayakan sebesar 92,4% yang artinya modul pembelajaran matematika yang dihasilkan sangat layak tanpa revisi. Pengembangan model pembelajaran matematika hanya sampai pada tahap development, karena disesuaikan dengan tujuan penelitian.
PENGENALAN INTERNET,DAMPAK POSITIF DAN NEGATIFSERTA FUNGSI INTERNET DI DUNIA PENDIDIKANSDN 3 RAWA BUNTU Aziz, muhamad wahyuniarto; Muhamad Zidan Alfariz; Mardiansyah; Ahmad Ghozali; Rahmat Hidayat; Nurniat Halawa; M. Fadhillah Sidik; Danang Abiantoro; Jean Fadli Alenski; Muhamad Teguh; Iwan Giri Waluyo
APPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): APPA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas pamulang
Quality Management of Islamic Homeschooling Services at Ahsani Community Learning Activity Center (PKBM) Bandung City Dian; Dessy Afriyani; Afni Fauziyah; Ahmad Ghozali; Diana, Aan
Ta'dib Vol 28 No 2 (2023): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/td.v28i2.21562

Abstract

This research aims to analyze the quality management of Islamic Homeschooling services at PKBM Ahsani, Bandung City. This type of research was descriptive qualitative. Data collection was conducted through interviews with PKBM leaders, teachers, and staff, direct observation of the learning process, and study of documents related to policies and curriculum. Qualitative data analysis through thematic analysis was conducted. This research found that first, PKBM Ahsani Bandung which provided Islamic Homeschooling services, needed to pay attention to the learning outcomes implemented, and paid attention to the quality of human resources, especially in terms of character and high creative ability. Service quality management was mandatory for PKBM considering the high desire of parents to obtain a good educational environment for their children. Second, The Blended Learning Learning Model was the choice of PKBM Ahsani in providing Islamic Homeschooling services because it was considered effective for the implementation of Islamic Homeschooling student equality education programs. Islamic Homeschooling could develop their own curriculum and had flexibility in Islamic Homeschooling time management so that the vision of Islamic Homeschooling could be achieved.
Telaah Putusan No:78/Pdt.G/2020/Pa/Bdg Tentang Gangguan Mental Sebagai Alasan Perceraian Dalam Pasal 166 (E) KHI Perspektif Maqashid Jamaluddin ‘Athiyyah Ahmad Khoirur Roziqi; Ahmad Ghozali
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 2 (2025): April
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v2i2.4366

Abstract

The reasons for divorce can be based on several factors, including economic, physical violence, or one party has a physical disability or illness with the result that they can no longer fulfill their obligations. Like the case of the Bandung Religious Court Decision Number 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg, in this decision a person filed for divorce who tested positive for mental disorders, namely Bipolar and Borderline Personality Disorder. The problems that will be studied: first, regarding the judge's consideration of the Bandung Religious Court Decision Number 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg regarding mental disorders as one of the reasons for divorce?, second, analyzing Maqosid Usro in Case Number 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg regarding mental disorders as one of the reasons for divorce?. This research is included in Normative Law research and is a library research. Primary data and secondary data were analyzed using descriptive analysis methods, by reviewing the Compilation of Islamic Law on filing for divorce on the grounds of mental disorders and then analyzing it using Maqashid Usroh. This study produced two findings: first, the judge's basis in deciding case Number 78 / Pdt.G / 2020 / PA.Bdg concerning mental disorders was in accordance with the trial process, the use of formal and material law. Second, according to the analysis of Maqosid Usro, divorce on the grounds of mental disorders can be justified to maintain the scope of the individual and the scope of the family. Keywords: Divorce, Judge's Decision, Maqashid Jamaluddin 'Athiyyah.   Abstrak. Alasan terjadinya perceraian dapat didasari oleh beberapa faktor, diantaranya ekonomi, kekerasan fisik, ataupun salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat sudah tidak bisa memenuhi kewajibannya. Seperti kasus Putusan Pengadilan Agama Bandung Nomor 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg, dalam putusan ini seorang mengajukan cerai talak yang positif mengalami gangguan mental yakni Bipolar dan Bordline Personality Disoder. Permasalahan yang akan dikaji: pertama, mengenai pertimbangan hakim atas Putusan Pengadilan Agama Bandung Nomor 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg tentang ganguan mental sebagai salah satu alasan perceraian?, kedua, menganalisis Maqosid Usro dalam Perkara Nomor 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg tentang ganguan mental sebagai salah satu alasan cerai talak?. Penelitian ini termasuk penelitian Hukum Normatif dan bersifat studi kepustakaan (library research). Data primer dan data sekunder dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis, dengan cara mengkaji Kompilasi Hukum Islam tentang pengajuan perceraian dengan alasan ganguan mental kemudian dianalisa mengunakan Maqashid Usroh. Dalam penelitian ini menghasilkan dua temuan : pertama, landasan hakim dalam memutuskan perkara  Nomor 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg tentang ganguan mental  telah sesuai dalam proses persidangan, pengunaan hukum formil dan mateeril. Kedua, menurut analisis Maqosid Usro perceraian dengan alasan ganguan mental dapat dibenarkan untuk menjaga lingkup individu dan lingkup keluarga.
Nabi Muhammad SAW Sebagai Arsitek Negara Multikulturalisme: Studi Piagam Madinah, Hadis, dan Refleksi Kebangsaan Indonesia Ahmad Ghozali; Sudianto; Syamsuddin Muir
Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an, Tafsir dan Pemikiran Islam Vol. 6 No. 1 (2025): Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an, Tafsir dan Pemikiran Islam
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) IAIFA Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article examines the role of the Prophet Muhammad (peace be upon him) as the architect of a multicultural nation through a study of the Medina Charter and hadiths on equality and tolerance, as well as a reflection of these values in the context of Indonesian nationality. The Medina Charter, formulated by the Prophet, demonstrates an inclusive political approach, recognizing ethnic and religious diversity, and establishing a social governance based on equality and justice. Similarly, the Prophet's hadiths emphasize universal values such as human equality, protection of minorities, and respect for the rights of non-Muslim citizens. In the context of Indonesia as a pluralistic nation, the principles contained in the Medina Charter and the Prophet's hadiths are highly relevant. Reflection on these values can inspire strengthening national spirit, interfaith tolerance, and building a peaceful multicultural society. This research uses a qualitative-descriptive approach with textual analysis and a literature review of historical documents and classical Islamic sources. In conclusion, the values established by the Prophet Muhammad SAW through the Medina Charter and social hadiths can be used as a normative model in strengthening Indonesia's diversity and upholding the principles of justice and unity.