Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Edukasi Tips Memilih, Mengolah, dan Menyajikan Makanan yang Aman pada Mahasiswa STIKES Graha Medika Secara Daring Menggunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings Hairil Akbar; Sarman; Muhammad Ichsan Hadiansyah
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 5 No 1 (2021): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v5i1.2212

Abstract

Efforts to achieve Indonesian citizen with quality are closely related to food and nutrition factors. Fulfillment of food and nutrition adequacy can be seen from the level of food provided and the quality and diversity of food and nutrition available. Approximately 70% of cases of food poisoning in the world are caused by ready-to-eat food, namely processed food, especially by catering businesses, restaurants, canteens, restaurants, or street food. Food poisoning is usually caused by the food being contaminated with bacteria or microbes. The purpose of this community service is to increase students' knowledge and understanding regarding selecting, processing, and serving safe food. Methods used consisted of counseling and health education on tips for selecting, processing, and serving food using the zoom cloud meeting application, with the target of Graha Medika Kotamobagu Health Institute students. The activity was held on Monday, October 12, 2020. The results of the community service activities showed that of the 34 students who participated in the activity, 80% of students knew and could mention tips on choosing, processing, and serving safe food. The implementation of social service is very important to increase knowledge in selecting, processing and serving food that is safe for consumption.
Edukasi Upaya Pencegahan Hipertensi pada Masyarakat di Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Hairil Akbar; Finni Fitria Tumiwa
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 3: Agustus (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i3.61

Abstract

Laporan Surveilans Terpadu Puskesmas (STP) kejadian hipertensi termasuk dalam 10 penyakit yang paling menonjol di Sulawesi Utara dan berada di peringkat ke dua setelah penyakit Influenza. Kasus hipertensi di Sulawesi Utara tahun 2016 sebanyak 32.742 kasus. pada tahun 2018 Provinsi Sulawesi Utara terutama berumur 18 tahun ke atas berada peringkat pertama pengidap  hipertensi karena mencapai  13,15 persen. Prevalensi kejadian hipertensi di Kabupaten Bolaang Mongondow pada tahun 2016 sebanyak 23.02% (381 kasus), salah satunya di Kecamatan Passi Barat. Tujuan edukasi upaya pencegahan penyakit hipertensi pada masyarakat dilakukan agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal upaya untuk mencegah penyakit hipertensi. Metode yang digunakan yaitu pemeriksaan secara langsung tekanan darah dan kadar kolesterol pada masyarakat serta penyuluhan. Hasil penyuluhan bahwa ditemukan bahwa banyak masyarakat yang memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol. Dampak pengabdian yaitu terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai upaya pencegahan hipertensi. Untuk itu perlunya masyarakat melakukan upaya pencegahan penyakit hipertensi dengan cara menjaga pola makan dan melakukan pemeriksaan sejak dini di pelayanan kesehatan terdekat.
Identifikasi Kepadatan Larva Nyamuk Aedes Sp Sebagai Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Mogolaing Kotamobagu Hairil Akbar; Hamzah B
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2021): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v6i2.128

Abstract

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia pada tahun 2017 dilaporkan sebanyak 68,407 kasus dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 493 orang dan IR 26,12. Provinsi Sulawesi Utara menempati urutan kedua yang memiliki CFR tinggi (1,55%) setelah Gorontalo (2,18%). Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes sp. Distribusi nyamuk Aedes sp dipengaruhi oleh perubahan lingkungan seperti ketinggian, suhu dan keadaan lingkungan. Masyarakat urban yang menggunakan tandon atau bejana sebagai tempat penampungan air yang tidak tertutup dapat meningkatkan populasi nyamuk Aedes sp menjadi tinggi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 62 rumah yang ambil dengan teknik quota sampling. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi kemudian dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan dari 115 rumah dan 516 yang diperiksa didapatkan 41 rumah dan 61 kontainer yang positif jentik Aedes sp dengan nilai House Index (HI) sebesar 35,65%, kemudian dari 516 kontainer yang diperiksa didapatkan 61 kontainer yang positif jentik Aedes sp dengan Container Index (CI) sebesar 11,82%, dan Bretau Index (BI) sebesar 53,04%. Hasil perhitungan House Index (HI) menunjukkan angka 35,65% dengan Desinty Figure (DF) adalah 5 yang menunjukkan kepadatan populasi larva di Kelurahan Mogolaing Kotamobagu masuk kedalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan derajat penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang dibawa oleh vektor nyamuk Aedes sp adalah sedang sehingga perlu menjadi perhatian dan diwaspadai akan potensi kasus demam berdarah dengue (DBD) menjadi tinggi.
Hubungan Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan di Puskesmas X Hairil Akbar; Heriyana Amir; Suci Rahayu Ningsih; Widya Astuti
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 10, No 2 (2020): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v10i2.1247

Abstract

The number of outpatient visits in the Xcommunity health center in 2016 was 32633 patients, and in 2017 the number of visits increased by 38374 patients, while in 2018 the number of visits decreased by 36604 patients. Based on data from outpatient visits at X health center that the number of patient visits decreased, where in 2017 increased and in 2018 decreased the number of patient visits.The purpose of the study was to determine the relationship between the quality of health care services and the interest of outpatient visits to the X community health center.The type of research conducted was observational analytic research using a cross sectional study approach. This research was carried out in the technical service unit of the X community health center in 2019. The population was all patients using outpatient care facilities at Cipancuh Health Center in 2019, with 36604 outpatients. The sample size is 100 people. Sampling is done by simple random sampling.Statistical test results, namely the quality of health services ( value = 0,000) are related to the interest of outpatient visits in the Technical Implementation Unit of the X community Health Center in 2019.It is expected that the staff will further improve the quality of their services in the hope that patients who use outpatient facilities. Keywords : Quality of health service,Interest in repeat visits
Faktor yang Mempengaruhi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Melalui 3M Plus dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Agung Sutriyawan; Wawan Darmawan; Hairil Akbar; Julius Habibi; Fibrianti Fibrianti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 01 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i01.936

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama di daerah tropis maupun subtropis. Upaya pengendalian DBD di Indonesia ditekankan pada upaya pencegahan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus dengan partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor yang mempengaruhi PSN melalui 3M plus dalam upaya preventif DBD. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga (KK) di Kecamatan Pamulang. Sampel diambil menggunakan teknik gugus bertahap (multistage sampling), sehingga jumlah sampel sebanyak 300 KK. Data yang dikumpulkan adalah data primer menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden tidak melakukan perilaku PSN melalui tindakan 3M plus (52,7%). Faktor yang secara signifikan mempengaruhui perilaku PSN melalui tindakan 3M plus adalah umur (Pv=0,016; OR=1,812), pendidikan (Pv=0,002; OR=2,121), pengetahuan (Pv=0,000; OR=5,755), sikap (Pv=0,000; OR=4,635), dukungan petugas kesehatan (Pv=0,044; OR=1,654) dan dukungan kader (Pv=0,014; OR=1,827). Sedangkan variabel penghasilan tidak dapat dibuktikan (Pv=0,453). Perlu dilakukan promosi kesehatan tentang PSN-DBD terutama kepada masyarakat yang berumur mudah dan berpendidikan rendah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya melakukan PSN 3M plus serta mau mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Analisis Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Juntinyuat Kabupaten Indramayu Hamzah B; Hairil Akbar
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6 No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/kujkm.v6i1.854

Abstract

Latar belakang:Skabies merupakan penyakit kulit yang masih sering dijumpai di Indonesia dan tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat. Angka prevalensi skabies diseluruh dunia dilaporkan sekitar 300 juta kasus per tahun dimana di Indonesia skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering.Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan mandi dan kebiasaan ganti pakaian dengan kejadian skabies di wilayah kerja Puskesmas Juntinyuat Kabupaten Indramayu tahun 2018.Metode Penelitian:Jenis penelitian yang digunakan observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 43 responden. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Acidental Sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara langsung kepada responden dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square.Hasil:Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan antara kebiasaan mandi dengan kejadian skabies di wilayah kerja Puskesmas Juntinyuat Kabupaten Indramayu (p=0,007<0,05) dan ada hubungan antara kebiasaan ganti pakaian dengan kejadian skabies di wilayah kerja Puskesmas Juntinyuat Kabupaten Indramayu (p=0,009<0,05).Kesimpulan:Ada hubungan antara kebiasaan mandi dan kebiasaan ganti pakaian dengan kejadian skabies di wilayah kerja Puskesmas Juntinyuat Kabupaten Indramayu tahun 2018.
Pola Makan Mempengaruhi Kejadian Sindrom Dispepsia pada Mahasiswa STIKES Graha Medika Kotamobagu Hairil Akbar
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6 No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/kujkm.v6i1.857

Abstract

Background: Dyspepsia is a set of symptoms in the form of complaints of pain, a feeling of persistent or episodic discomfort in upper stomach accompanied by complaints such as feeling full when eating, satiety, heartburn, bloating, belching, anorexia, nausea, and vomiting. Dyspepsia is one type non contagious disease that occurs not only in Indonesia, but also in the world. Globally there are about 15-40% of the population is dyspepsia sufferers. Every year this complaint concerns 25% of the world's population. In Asia the prevalence of dyspepsia ranges from 8-30%. Objectives: The purpose of this study was to analyze the relationship between eating patterns and the incidence of dyspeptic syndrome in the students of Graha Medika College of Health Sciences, Kotamobagu. Research Metodes: This study applied observational analytic study with cross sectional study approach. The population was all active students of Graha Medika College of Health Sciences, as many as 885 with a total sample of 151 respondents. The sampling technique used was simple random sampling. Data were collected by direct interviews with respondents using a questionnaire and analyzed univariately and bivariately using the chi square test. Results: Statistical test results indicated that there was a relationship between eating patterns (p = 0.006) to the incidence of dyspepsia syndrome in students of Graha Medika College of Health Sciences. Conclusion: There was a relationship between eating pattern and dyspepsia syndrome.
F aktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Penggunaan Sarana Jamban Keluarga Di Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu Sudirman; Hairil Akbar
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/kujkm.v7i1.996

Abstract

Background Making latrines is a human effort to improve health by creating a healthy environment in which to live. In making latrines, as much as possible, care must be taken so that they do not cause unpleasant odors. Objectives This study to see the relationship between the level of education, behavior, and income of the community and the use of family toilet facilities in Dadap Village, Juntinyuat District, Indramayu Regency in 2018. Research Methods This research uses quantitative research with an analytic observational approach using the Cross-Sectional Study method. The population of this study was all heads of households in the village of Dadap with a sample size of 98 people. Result The statistical test (Chi-Square test) show the results that the level of education is p = 0.240> 0.05 indicates there is no relationship between education and the use of family latrines. Behavior p = 0.000 <0.05 indicates a relationship between behavior and the use of family latrines. Income p = 0.000 <0.05 indicates that there is a relationship between income and the use of family toilet facilities. Conclusion It can be concluded that the research results have no relationship between education and the use of family toilet facilities in Dadap Village, Juntinyuat District, Indramayu Regency. Behavior and income have a relationship with the use of family toilet facilities in Dadap Village, Juntinyuat District, Indramayu Regency. The need for increased education, to improve changes in people's behavior to create a clean and healthy life.
Indeks Prediktif Kejadian Schistosomiasis Berbasis Perilaku Masyarakat di Dataran Tinggi Lindu Kabupaten Sigi Hairil Akbar
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 14, No 2 (2019): October
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.344 KB) | DOI: 10.30643/jiksht.v14i2.61

Abstract

Schistosomiasis or also commonly called snail fever is a parasitic disease caused by trematodes worm infections of the genus Schistosoma japonica sp, with both male and female worms live in the mesenteric veins and urinary vessels. Hospes intermediary is snails from species Oncomelania hupensis lindoensis. The purpose of this study was to develop a predictive index based on community behavior on the incidence of Schistosomiasis in the Lindu Plateau, Sigi Regency. This study applied observational analytic study design using case control approach. The sample size consisted of 82 people representing 41 people in case group and 41 people in control group obtained using simple random sampling. The results of this study indicated eight candidates variables to be continued into  multiple logistic regression, namely: level of education (p value = 0.065), occupation (p value = 0.165), history of Schistosomiasis (p value = 0.045), the use of latrines (p value = 0.043), the use of water resources (p value = 0.000), passing through the focus area (p value = 0.016), the use of personal protective equipment (p value = 0.002) and customary activity on the rivers/ditches (p value = 0.000). The predictive index on the incidence of Schistosomiasis based on community behavior is as follows (-2.780 + 2.322*The use of water resources (Severe) + 1.773*customary activity on the rivers/ditches (Yes) + 1.486*Passing through the focus area (Yes) + 1.419*The use of personal protective equipment (Not used)). Predictive index on the incidence of Schistosomiasis obtained in this study can be used as a measuring tool to help health personnels in conducting screening so as to reduce the spread and transmission of Schistosomiasis and to carry out early prevention.  Keywords: Index, Schistosomiasis, Community behavior, Lindu
Faktor yang Mempengaruhi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Melalui 3M Plus dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Agung Sutriyawan; Wawan Darmawan; Hairil Akbar; Julius Habibi; Fibrianti Fibrianti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 01 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i01.936

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama di daerah tropis maupun subtropis. Upaya pengendalian DBD di Indonesia ditekankan pada upaya pencegahan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus dengan partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor yang mempengaruhi PSN melalui 3M plus dalam upaya preventif DBD. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga (KK) di Kecamatan Pamulang. Sampel diambil menggunakan teknik gugus bertahap (multistage sampling), sehingga jumlah sampel sebanyak 300 KK. Data yang dikumpulkan adalah data primer menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden tidak melakukan perilaku PSN melalui tindakan 3M plus (52,7%). Faktor yang secara signifikan mempengaruhui perilaku PSN melalui tindakan 3M plus adalah umur (Pv=0,016; OR=1,812), pendidikan (Pv=0,002; OR=2,121), pengetahuan (Pv=0,000; OR=5,755), sikap (Pv=0,000; OR=4,635), dukungan petugas kesehatan (Pv=0,044; OR=1,654) dan dukungan kader (Pv=0,014; OR=1,827). Sedangkan variabel penghasilan tidak dapat dibuktikan (Pv=0,453). Perlu dilakukan promosi kesehatan tentang PSN-DBD terutama kepada masyarakat yang berumur mudah dan berpendidikan rendah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya melakukan PSN 3M plus serta mau mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.