Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

RESPON TIME TENAGA MEDIS IGD TERHADAP PASIEN GAWAT DARURAT DI RSUD SOFIFI MALUKU UTARA ABD HAKIM HUSEN; ISMAIL RAHMAN
Kieraha Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): KIERAHA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.265 KB) | DOI: 10.33387/kmj.v2i2.2699

Abstract

Instalasi gawat darurat (IGD) memiliki peran sebagai gerbang utama masuknya penderita gawatdarurat, untuk itu perlunya respon time petugas medis dalam memberikan pertolongan untukmenyelamatkan nyawa/mencegah kecacatan dengan standar pelayanan yang cepat dan tepat. Tujuan daripenelitian ini untuk mengetahui analisis hubungan pelaksanaan respon time petugas medis IGD terhadappasien gawat darurat di RSUD Sofifi Maluku Utara. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode kuantitatif dengan desain penelitian studi potong lintang (cross sectional study). Sampeldalam penelitian ini adalah seluruh petugas medis yang ada di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUDSofifi Maluku Utara sebanyak 20 orang. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square untuk jenispenelitian kuantitatif. variabel pengetahuan p=0,010, dan variabel keterampilan p=0,004. Dari hasilanalisis statistik untuk melihat hubungan antara pengetahuan dan keterampilan dengan respon timepetugas medis IGD di RSUD Sofifi Maluku Utara pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan secarastatistik bermakna.Kata Kunci : Pengetahuan, Keterampilan, Respon Time
UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL BUAH PALA TERHADAP TIKUS PUTIH Amran Nur; Ismail Rahman
Kieraha Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): KIERAHA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.767 KB) | DOI: 10.33387/kmj.v2i2.2751

Abstract

Uji Efek Analgetik Ekstrak Etanol Buah Pala terhadap Tikus Putih. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental Sampel hewan uji dibagi dalam lima kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (Pemberian Na-CMC), kontrol negatif (Pemberian Obat Asam Mefenamat), dan kelompok ekstrak Daging Buah Pala (Myristica fragrans) 1%, 2% dan 3%.. Penentuan analgetik dengan metode Writhing test yang diinduksi dengan asam asetat glasial konsentrasi 1%. Efek analgetik pada ekstrak Daging Buah Pala (Myristica fragrans) ditandai dengan jumlah geliat pada tikus berbeda dengan kelompok kontrol yang cenderung lebih tenang . Hasil analisis statistik menggunakan metode SPSS (Statistical Product and Service Solution) menunjukkan bahwa efek analgetik diperlihatkan oleh Ekstrak Etanol 70% Daging Buah Pala (Myristica fragrans) dosis dosis 1%, 2% dan 3% tidak berbeda nyata dengan asam mefenamat dan efeknya berbeda nyata dengan kelompok kontrol negatif (Na-CMC), artinya Ekstrak Etanol 70% Daging Buah Pala (Myristica fragrans) dosis dosis 1%, 2% dan 3% memiliki efek analgetik yang baik, ekstrak 3% adalah yang paling efektif menunjukkan efek analgetik.Kata Kunci: Analagetik, Daging Buah Pala, Rattus norvegicus.
RESISTENSI ANTIBIOTIK TERHADAP Salmonella typhi PADA PENYAKIT DEMAM TIFOID DI KOTA MAKASSAR ISMAIL RAHMAN
Kieraha Medical Journal Vol 1, No 2 (2019): KIERAHA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.572 KB) | DOI: 10.33387/kmj.v1i2.1699

Abstract

Timbulnya resistensi terhadap antibiotik disebabkan karena adanya penggunaan antibiotik yang tidak procedural dan tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya resistensi antibiotik terhadap Salmonella typhi pada penyakit demam tifoid di kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode disc diffusion dalam mendeteksi adanya resistensi antibiotik terhadap Salmonella typhi. Hasil penelitian pada 20 sampel isolate Salmonella typhi memperlihatkan satu jenis antibiotik didapatkan ≥50% sampel telah resisten yaitu Sulfamethoxazole. Sedangkan tiga jenis antibiotik sebagian besar ≥50% sampel masih sensitif, yaitu dimulai dari Amoxicillin, Tetracycline dan Cloramphenicol. Dengan demikian, dari penelitian ini menunjukkan adanya resistensi antibiotik terhadap Salmonella typhi pada penyakit demam tifoid di Kota Makassar.Kata kunci : Antibiotik, Resistensi, Tifoid
Identifikasi Toxoplasma Gondii Terhadap Feses Kucing Peliharaan Sebagai Sumber Penyebaran Toxoplasmosis di Kota Ternate Ismail Rahman; Amran Nur
SAINTIFIK Vol 8 No 2 (2022): Saintifik: Jurnal matematika, sains, dan pembelajarannya.
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v8i2.353

Abstract

Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang berasal dari hewan dan dapat ditularkan ke manusia. Penyakit ini biasanya menjadi momok para wanita karena merupakan salah satu penyebab ketidaksuburan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi Cross Sectional, Populasi penelitian adalah kucing peliharaan yang berada di Kelurahan Akehuda Kota Ternate. Jumlah sampel sebanyak 17 feces kucing peliharaan dan diperiksa dengan menggunakan metode apung di Laboratorium. Dari Hasil Penelitian ini diharapkan menjadi informasi mengenai keberadaan dari penyakit toxoplakmosis sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan secara dini terhadap adanya dampak dari toxoplakmosis terutama terhadap sumber penularannya. Dari hasil penelitian ini menunjukkan keberadaan Toxoplamosis yang dilihat dari keberadaan ookista T.gondii diperoleh sebesar 0%, Akan tetapi, meskipun pada penelitian ini tidak didapatkan keberadaan T.gondii atau 0%, perlu dipahami bahwa T.gondii dalam bentuk ookista dapat ditularkan oleh berbagai hewan sebagai inang intermediet dan ookista dapat menempel pada debu di musim kemarau, maka kehadiran agen parasit zoonosis ini sangat perlu untuk diwaspadai.
PENGARUH PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN PENJAGA WISATA PADA KASUS KEGAWADARURATAN DI PANTAI SULAMADAHA KOTA TERNATE Abd Hakim Husen; Ismail Rahman
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 14 No 4 (2022): EDISI SPESIAL
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v14i4.918

Abstract

The important thing to be prepared for in order to prevent and minimize the risk of adverse impacts on victims is disaster preparedness. The type of research used in this research is this research using a Quasi-Experimental Design (Pseudo-Experimental) with a Pre-Post Without Control Group which was carried out in August 2022. The research sample was the community on the Sulamadaha tourist beach which involved 30 respondents who were selected randomly. randomized with respect to sample inclusion criteria. Bivariate analysis using the Wilxocon test is used for the effect of the independent variables on the dependent variable. All tests with a P-value (p)<0.05 were considered significant. The results showed that the level of knowledge of respondents before the intervention was as low as 100%. After being given basic life support training (BHD), most of them are highly knowledgeable with a frequency of 20 people (60%). Meanwhile, 7 people (30%) were moderate and 3 people (10%) were low. The statistical test results show that the p-value is <0.05. This means that there is an effect of providing interventions on the knowledge and preparedness of tour officers in providing basic life assistance (BHD) for victims.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rekurensi Kejang Demam Di Ruang Perawatan Anak RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Tahun 2019-2021 Heny Kurnia Sari; Marhaeni Hasan; Ismail Rahman
Kieraha Medical Journal Vol 4, No 2 (2022): KIERAHA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/kmj.v4i2.4376

Abstract

Kejang demam paling sering dijumpai pada anak. Sekitar 16 % penderita mengalami kejang demam berulang. Usia pertama kali kejang, jenis kelamin, suhu badan saat kejang, riwayat kejang demam dalam keluarga dan tipe kejang merupakan faktor risiko yang diketahui berhubungan dengan kejang demam berulang. Belum terdapat penelitian terkait hal ini di Maluku Utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejang demam berulang pada anak penderita kejang demam di Maluku Utara, Indonesia. Penelitian observasional retrospektif ini dilaksanakan pada penderita kejang demam berulang berusia <18 tahun yang dirawat di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate tahun 2019-2021. Data mengenai usia pertama kali kejang, jenis kelamin, suhu tubuh saat kejang, riwayat kejang demam pada keluarga dan tipe kejang demam diperoleh dari rekam medis dan dilakukan analisis univariat. Hasil dari 50 pasien, 44% berusia 6-12 bulan, 74% merupakan laki-laki, 62% memiliki suhu tubuh ≤38◦C saat masuk rumah sakit, 98% tidak diketahui memiliki riwayat kejang demam di keluarga, dan 72% termasuk kejang demam sederhana.
Edukasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Infeksi Mikroorganisme pada Masyarakat Pesisir Halmahera Barat Wahyunita Do Toka; Ismail Rahman; Lathifah Azzahra
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i9.10966

Abstract

ABSTRAK Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan dengan penyebab kematian tertinggi, sehingga hal ini dianggap sebagai masalah kesehatan. Penyebab diare dikarenakan infeksi mikroorganisme seperti bakteri, virus dan parasit. Secara global, sebagian besar produk makanan dan air terkontaminasi, 780 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang layak dan 2,5 miliar kekurangan akses terhadap sanitasi yang lebih baik. Tingkat risiko diare 7,37 kali lebih besar pada kelompok dengan sumber air bersih tercemar dan peralatan makanan yang kurang bersih. Beberapa faktor yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi terjadinya penyakit diare khususnya komponen sarana sanitasi di pemukiman yaitu jamban keluarga dan pembuangan limbah sangat berhubungan dengan terjadinya penyakit berbasis lingkungan. Kegiatan pengabdian menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit diare akibat infeksi mikroorganisme berupa edukasi sanitasi lingkungan kepada masyarakat Desa Gamlamo, Kec. Jailolo, Kab. Halmahera Barat. Edukasi yang berisi pemahaman tentang penyakit infeksi, diare, penyebab diare, dan mencegah penyakit infeksi. Kegiatan ini dihadiri oleh 24 warga Desa Gamlamo. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini, masyarakat dapat memahami penjelasan dan antusias dalam menanggapi sesi diskusi demi keberlangsungan hidup masyarakat Desa Gamlamo yang nyaman dan bersih. Dari kegiatan perlu adanya perlakuan berupa pemantauan langsung terhadap masyarakat dan menghimbau agar masyarakat dapat menerapkan bentuk sanitasi berbasis masyarakat yang telah disampaikan, demi memberikan keberlangsungan hidup yang nyaman dan sehat. Kata Kunci: Diare, Infeksi, Pesisir  ABSTRACT Diarrhea is an environment-based disease with the highest cause of death, so it is considered a health problem. Diarrhea is caused by infection with microorganisms such as bacteria, viruses and parasites. Globally, most food and water products are contaminated, 780 million people do not have access to safe drinking water and 2.5 billion lack access to improved sanitation. The risk level for diarrhea was 7.37 times greater in the group with polluted clean water sources and unclean food equipment. Several factors that directly or indirectly influence the occurrence of diarrheal diseases, especially the components of sanitation facilities in settlements, namely family latrines and waste disposal are closely related to the occurrence of environment-based diseases. Service activities are one of the efforts to prevent diarrheal diseases due to microorganism infection in the form of environmental sanitation education for the people of Gamlamo Village, Kec. Jailolo, Kab. West Halmahera. Service activities are one of the efforts to prevent diarrheal diseases due to microorganism infection in the form of environmental sanitation education for the people of Gamlamo Village, Kec. Jailolo, Kab. West Halmahera. Education that contains an understanding of infectious diseases, diarrhea, causes of diarrhea, and preventing infectious diseases. This activity was attended by 24 residents of Gamlamo Village. The results obtained from this activity, the community can understand the explanation and are enthusiastic in responding to the discussion session for the sake of the comfortable and clean life of the people of Gamlamo Village. From the activities it is necessary to have treatment in the form of direct monitoring of the community and urging the community to apply the community-based sanitation forms that have been submitted, in order to provide a comfortable and healthy life. Keywords: Diarrhea, Infection, Coast
KARAKTERISTIK PASIEN KOINFEKSI TB-HIV DI RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE PERIODE 2018-2021 Nuraini Mansur; Dwi Handoko; Ismail Rahman
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 5 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i5.941

Abstract

Pasien dengan kondisi HIV memiliki hubungan secara signifikan dengam koinfeksi TB karena terdapat penurunan kekebalan tubuh dan tidak mempunyai sel CD4+, sehingga terjadinya infeksi oportunistik yang meningkatkan keparahan kondisi pasien. Tujuan Mengetahui karakteristik pasien koinfeksi TB-HIV di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie. Metode Penelitian deskriptif dengan pendekatan secara univariat melalui data rekam medik yang dijalankan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Hasil Karakteristik pasien dengan koinfeksi TB-HIV mayoritas pada kategori umur 26-45 tahun (66,7%), jenis kelamin laki-laki (71,8%), dan pekerja wiraswasta (30,8%), PNS (12,8%), honorer (2,6%), petani (5,1%), IRT (20,5%), pelajar (7,7%), polri (2,6%), BUMN (2,6%), mahasiswa (7,7%), ojek (2,6%), tidak ada (5,1%). Karakteristik jenis pemeriksaan TB pasien dengan koinfeksi TB-HIV hasil pemeriksaan radiologi (56,4%), pemeriksaan TCM (43,6%) tempat penyebaran bakteri TB lebih sedikit (7,7%), pemeriksaan antibody TB-HIV yang positif (100,0%). Kesimpulan Karakteristik pasien dengan koinfeksi TB-HIV mayoritas direntang umur 26-45 tahun, jenis kelamin laki-laki, dan pekerja wiraswasta Karakteristik jenis pemeriksaan TB pasien dengan koinfeksi TB-HIV terbanyak hasilnya pemeriksaan radiologi, tempat penyebaran bakteri TB lebih sedikit, pemeriksaan antibody TB-HIV terbanyak positif.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN SULAMADAHA DENGAN PELATIHAN PEMBUATAN KAPSUL DAUN KELOR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT Amran Nur; Ismail Rahman
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 3 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i3.1057

Abstract

Moringa (Moringa oleifera) is a type of tropical plant that is easy to cultivate because it does not require intensive care and has high drought tolerance. In addition, various parts of the Moringa plant contain good nutrition and are widely used in various fields such as: food, health, beauty and the environment, so it is very natural to get the nickname Tree For Life. The purpose of this activity is to provide information regarding the various benefits of the Moringa plant which can be optimized, especially in terms of health. One way to use Moringa leaves is to make preparations that are more practical so that people can easily consume them, these preparations can be in the form of Moringa leaf capsules. This activity was carried out using a group approach method in the form of socialization to community groups in the Sulamadaha village. The socialization explained the main benefits of Moringa leaves and then showed how to make Moringa leaf capsules and explained the advantages of using Moringa leaf capsules which are more practical to use without reducing the benefits of the Moringa leaves themselves. The implementation of this counseling activity went smoothly and was attended by the community enthusiastically, seen by the community's participation with question and answer activities regarding the benefits and advantages of the preparation if it is made into Moringa leaf capsules. The results of this activity further opened up the people of Sulamadaha Village about the benefits of Moringa leaves, especially for health and provided an understanding that Moringa preparations are not only made in the form of vegetables but can be made in a more practical form, namely with capsule preparations. And in the end the people of the Sulamadaha village after this activity have received information and have understood the processing of Moringa leaves into preparations that are far more practical without eliminating the main benefits of the Moringa leaves themselves.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan dan Tanggap Bencana di Desa Maitara Kecamatan Tidore Utara Abd Hakim Husen; Ismail Rahman; Hardina Hardina
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.594

Abstract

Kesehatan sangat penting untuk produktivitas manusia. Komunitas yang sehat adalah kunci untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan ekonomi, dan berkembang dalam jangka panjang. Pulau Maitara sebagai salah satu daerah dengan ekowisata yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Oleh karena itu kawasan desa wisata pulau Maitara membantu pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan PAD untuk pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan pemerintah Provinsi Maluku. Untuk itu harus di dukung dengan derajat kesehatan yang baik bagi masyarakat yang tinggal disana. Kesehatan bukan factor utama, tidak hanya itu, tetapi juga harus dikombinasikan dengan kesiapsiagaan bencana karena bencana biasanya mengakibatkan korban manusia. dan dampak lainya seperti kehilangan harta. Korban manusia akan berdampak pada status kesehatan masyarakat di sekitar lokasi bencana menjadi tidak stabil. Untuk hidup mandiri dan sejahtera, masyarakat yang sehat harus menyadari, ingin, dan sanggup megetahui, mencegah, dan mengatasi masalah kesehatan sehingga mereka dapat terhindar dari masalah kesehatan.