Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
4.396
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurnal Pendidikan Jasmani Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Ordik JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI JURNAL PENJAKORA JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Musamus Journal of Physical Education and Sport (MJPES) Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Jurnal Stamina Jurnal Pendidikan Jasmani (JPJ) SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga Jumper : Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga Gelora: Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Mataram Journal of Creative Student Research Simpati: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Bahasa Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa Student Research Journal Nian Tana Sikka: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurnal Nakula: Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa Dan Ilmu Sosial Sriwijaya Journal of Sport Laksana Olahraga
Bambang Ferianto Tjahyo Kuntjoro
Universitas Negeri Surabaya
Religion Agriculture, Biological Sciences & Forestry Humanities Computer Science & IT Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Education Environmental Science Health Professions Languange, Linguistic, Communication & Media Mathematics Medicine & Pharmacology Physics Public Health Social Sciences Transportation Other

Published : 37 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL PENJAKORA

 1 
RASISME DALAM OLAHRAGA Kuntjoro, Bambang Ferianto Tjahyo
JURNAL PENJAKORA Vol 7, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/penjakora.v7i1.19503

Abstract

Rasisme dalam dunia olahraga banyak sekali terjadi, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Misalnya pemain kulit hitam diteriaki suporter bak ?monyet?, dan lain-lain. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi pemain, tetapi juga dapat mengganggu jalannya pertandingan dan dapat merusak sportivitas dalam olahraga. Rasis dalam dunia sepakbola sering muncul dalam sebuah pertandingan antarnegara atau antarklub di Eropa yang disebabkan oleh banyak faktor seperti sejarah masa lalu sebuah bangsa, ego etnis, dan adanya kesenjangan ekonomi antar dua negara.Dengan banyaknya aksi rasisme dalam dunia olahraga, membuat organisasi-organisasi olahraga di dunia bahkan di Indonesia membuat aturan yang sifatnya membatasi dan mempersempit ruang gerak aksi rasisme bagi setiap pelaku olahraga baik pemain, pelatih, maupun supporter. Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (?UU ITE?), unsur dengan sengaja dan tanpa hak selalu muncul dalam perumusan tindak pidana ciber. Bunyi Pasal 28 ayat (2) UU ITE adalah sebagai berikut:Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan hukuman yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah).
RASISME DALAM OLAHRAGA Bambang Ferianto Tjahyo Kuntjoro
JURNAL PENJAKORA Vol. 7 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/penjakora.v7i1.19503

Abstract

Rasisme dalam dunia olahraga banyak sekali terjadi, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Misalnya pemain kulit hitam diteriaki suporter bak “monyet”, dan lain-lain. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi pemain, tetapi juga dapat mengganggu jalannya pertandingan dan dapat merusak sportivitas dalam olahraga. Rasis dalam dunia sepakbola sering muncul dalam sebuah pertandingan antarnegara atau antarklub di Eropa yang disebabkan oleh banyak faktor seperti sejarah masa lalu sebuah bangsa, ego etnis, dan adanya kesenjangan ekonomi antar dua negara.Dengan banyaknya aksi rasisme dalam dunia olahraga, membuat organisasi-organisasi olahraga di dunia bahkan di Indonesia membuat aturan yang sifatnya membatasi dan mempersempit ruang gerak aksi rasisme bagi setiap pelaku olahraga baik pemain, pelatih, maupun supporter. Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”), unsur dengan sengaja dan tanpa hak selalu muncul dalam perumusan tindak pidana ciber. Bunyi Pasal 28 ayat (2) UU ITE adalah sebagai berikut:Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan hukuman yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah).
Co-Authors A. Aulia Firda Mahanta Afifatul, Mochammad Khoirul Akhmad Aliffudin Mukhtarom Alfarabi, Muhammad Rizal Ali Maksum Andhega Wijaya Ardianto, Ach Aris Eko Bagas Budi Cahya Kharisma Bayu Budi Prakoso Ciciek Ismayadewi Dwi Cahyo Kartiko EKA PRASETYA, YUDA Eni Pudji Erdiana Faiqotul Himmah Mujahidah Farhan Dwiki Mailiano Kumaat Febriyanto, Feri Fifi Alfiah Fifukha Dwi Khory GATOT DARMAWAN Haqiqi, Septian Akmal Himawan, Ade Candra Ifanuddin Muchtar Ismayadewi, Ciciek Junaedi, Mahbub Makung, Yohanes Giovani Pion Mochamad Ridwan Mochamat Rizki Setiawan Mochammad Hendra Saputra Mochammad Nadian Hulaimi Muchamad Arif Al Ardha Muchtar, Ifanuddin Muhammad Nur Abadi NANIK INDAHWATI Ni’mah, Aulia Safrotun Nur Ahmad Arief Nuraffandi, Dimas Nuswantoro, Suwardi Ilham Aji Pambudi, Haris Pangga, Dwi Refdianingrum, Nada Putri Ririn Dwitjahjono Rizky, Valent Debora Prima Rohman Ardiansyah Prakoso Salsabiila, Yusrina Satrio Nugroho, Mohamad Septyani Arumsari SETIYO HARTOTO Sri Sumartiningsih Suroto Suwarto, Edi Tjahyo Vega Candra Dinata Wahyudi, Firman Nur Widad, Sofwul Yang, Chung Bing Yohanes Giovani Pion Makung Zainuri Zainuri, Zainuri