Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SMARTek

JALUR HIJAU (GREEN BELT) SEBAGAI KONTROL POLUSI UDARA HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS HIDUP DI PERKOTAAN Basri, Iwan Setiawan
SMARTek Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.957 KB)

Abstract

Kawasan perkotaan sebagai tempat hidup manusia mulai menunjukkan penurunan dayadukung lingkungan. Hal ini dapat dilihat dengan tingginya tingkat polusi yang dihasilkan suatudaerah perkotaan. Salah satu solusi alternatif permasalahan ini adalah pengembangan areajalur hijau (green belt area). Green belt adalah pemisah fisik daerah perkotaan dan pedesaanyang berupa zona bebas bangunan atau ruang terbuka hijau yang berada di sekeliling luardaerah perkotaan. Penulisan ini dilakukan pada Juni-Juli 2008 adalah studi literatur yangmembahas mengenai bagaimana area jalur hijau (green belt area) dapat menjadi kontrolpolusi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan, analisa penyebab kurangnyaarea jalur hijau (green belt area) di perkotaan, bagaimana pengembangannya guna menekanpolusi udara sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan dari sudutpandang lingkungan
PENCEMARAN UDARA DALAM ANTISIPASI TEKNIS PENGELOLAAN SUMBERDAYA LINGKUNGAN Basri, Iwan Setiawan
SMARTek Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.648 KB)

Abstract

Di dalam lingkungan hidup terdapat manusia dan sumberdaya lingkungan yang merupakan satu kesatuan. Sumberdaya lingkungan sebagai kebutuhan memiliki keterbatasan maka dalam pemanfaatannya perlu dikelola secara berkesinambungan dan tepat sehingga dapat juga dinikmati generasi masa datang. Tulisan ini adalah studi literatur dengan tema pencemaran udara dalam antisipasi teknis pengelolaan sumberdaya lingkungan. Metode yang digunakan adalah diskripsi dengan menguarai secara sistematik dari berbagai sumberBerdasarkan studi ini terdapat lima unsur kimia berbahaya pencemar udara, yaitu : (1) Ozone (O3) , (2) Oksida Karbon (CO dan CO2), (3) Oksida Belerang (SO2 dan SO3), (4) Oksida Nitrogen (NO, NO2, dan N2O), serta (5) Partikel Mokuler (debu, asam, pestisida, dll). Diperlukan pendekatan yang berbeda dalam pengelolaan pencemaran udara, namun yang terpenting selalu dimulai dari perencanaan, pengendalian dan pemantauan serta evaluasi