Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pendampingan Penguatan Literasi Digital di SD Muhammadiyah Program Khusus Baturan dan SD Muhammadiyah Plus Malangjiwan Laili Etika Rahmawati; Harun Joko Prayitno; Agus Budi Wahyudi; Dini Restiyanti Pratiwi; Dipa Nugraha; Melati Beauty; Eko Purnomo; Tiara Surya Madani; Laily Rahmatika; Desy Anggraini; Riyani Eka Arnumasari; Dhimas Arsyad Arrajiv; Winda Dwi Lestari
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 25, No. 4, Oktober 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.764 KB) | DOI: 10.23917/warta.v25i4.617

Abstract

Digital literacy must be instilled as early as possible, starting at least formally from elementary schools (SD). However, digital literacy learning in elementary schools has not been implemented effectively. Some schools still encounter obstacles, one of which is caused by the limitation and availability of digital literacy devices or media in schools. This obstacle was also experienced by the Muhammadiyah Special Program Elementary School of Baturan and the Muhammadiyah Plus Elementary School Malangjiwan. Basic digital literacy skills, such as using a common word processor like Microsoft Word, have not been fully mastered by students, whilst these skills are very important for them to master in this digital era. This community service was carried out by providing direct assistance to students to use Microsoft Word. The stages in this activity were starting from observation, pre-test, to post-test in using Microsoft Word. The hands-on mentoring method allowed students to learn to recognize and use Microsoft Word. This community service shows that there has been an increase in students’ competence in understanding Microsoft Word through the given activities, students have real experience to use word processor, and students' digital literacy improve. It is expected that in the future, students who already have the initial ability to use word processor from the results of this community service program, will improve their skills more and the school can support it by continuing this kind of activity through a digital literacy enhancement program.
HOT COFFEE FOR THE GUEST: GASTRO CRITICISM ON BUDI DARMA'S 'TAMU' Dipa Nugraha
Leksema: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/ljbs.v6i1.2736

Abstract

Tamu (Guest) is a short story written by one of the most influential writers in Indonesia, Budi Darma. It depicts wedang kopi (hot coffee) serving tradition to guests in Java. Gastro criticism is used to reveal the significance of hot coffee serving in the short story. Close reading method is used to read and analyze the text. From the analysis, the short story reveals not just a tradition in the 1940-1950s of Indonesia on coffee and hospitality but also the effect on a man of the absence of hot coffee in his house when there is a woman in the house. Manggolo, one of the main characters in the story, feels insecure in his own house because he does not get served hot coffee he expects from his daughter-in-law living under the same roof. Furthermore, this research suggests the possibility of combining gastro criticism and gender studies.  
Pembelajaran Puisi Selaras Abad 21 Dipa Nugraha
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 10, No 2 (2023): July 2023
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v10i2.3383

Abstract

Abstract:  Poetry learning that is adaptive to the needs of students in the 21st century has not been much discussed in Indonesia. This article aims to review several important matters related to poetry learning in the 21st century. This article also discusses the concepts of “physical structure” and “inner structure” coined by Waluyo which are very dominant in poetry learning in Indonesia in the context of the potential for continuing their use in poetry learning in the 21st century at high school and college levels. This article is a literature review articlearticle by library research method through careful reading of books or articles that are relevant to the topic of this article was conducted. The literature review came to the conclusion that appreciation theory or poetry studies with the terms "physical structure" and "inner structure" from Waluyo should not continue to be taught as if it were the only theory. There are several concepts of poetry appreciation or study that can be used as alternatives to be taught in poetry learning in Indonesian high schools and universities. As for poetry learning in the 21st century, it must be realized that it cannot avoid issues such as multiculturalism, intertextuality, digitalization and the use of artificial intelligence, transmediality, intermediality, and multimodality. Keywords:  poetry learning, physical structure, inner structure, 21st century poetry learning Abstrak: Pembelajaran puisi yang adaptif dengan kebutuhan peserta didik pada abad 21 belum banyak dibicarakan di Indonesia. Artikel ini bertujuan mengulas beberapa hal penting terkait dengan pembelajaran puisi abad 21. Selain itu, artikel ini juga membahas konsep “struktur fisik” dan “struktur batin” milik Waluyo yang sangat dominan di dalam pembelajaran puisi di Indonesia dalam konteks potensi penerusan penggunaannya di dalam pembelajaran puisi abad 21 pada jenjang SMA dan perguruan tinggi. Artikel ini adalah artikel kajian pustaka dengan menerapkan metode riset kepustakaan melalui pembacaan cermat buku atau artikel yang relevan dengan topik artikel ini. Kajian pustaka yang dilakukan sampai pada kesimpulan bahwa teori apresiasi atau kajian puisi dengan pasangan istilah “struktur fisik” dan “struktur batin” dari Waluyo sebaiknya tidak terus diajarkan seolah-olah sebagai satu-satunya teori. Ada beberapa konsep apresiasi atau pengkajian puisi yang bisa dijadikan alternatif untuk diajarkan dalam pembelajaran puisi di SMA dan perguruan tinggi di Indonesia. Adapun pembelajaran puisi abad 21 harus disadari tidak bisa menghindar dari isu-isu seperti multikulturalisme, intertekstualitas, digitalisasi dan penggunaan kecerdasan buatan, transmedialitas, intermedialitas, dan multimodalitas.  Kata Kunci: pembelajaran puisi, struktur fisik, struktur batin, pembelajaran puisi abad 21
Pendekatan Strukturalisme dan Praktik Triangulasi di dalam Penelitian Sastra Nugraha, Dipa
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol. 3 No. 1 (2023): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Arif.031.04

Abstract

Berdasarkan penelusuran, beberapa akademisi sastra Indonesia terdapati telah tidak tepat di dalam menerapkan pendekatan strukturalisme di dalam penelitian sastra. Akademisi sastra Indonesia lainnya ditemukan telah menggunakan istilah triangulasi di dalam penelitian mereka dengan keliru. Artikel ini adalah artikel kajian pustaka sistematis. Pustaka yang relevan dengan topik pendekatan strukturalisme dan triangulasi disarikan dan diletakkan di dalam konteks penelitian sastra. Artikel ini memberikan kesimpulan bahwa ketidaktepatan penerapan pendekatan strukturalisme terjadi pada penghentian langkah pengkajian hanya pada tahapan awal dari pendekatan strukturalisme, yaitu identifikasi unsur-unsur pembangun karya sastra, tanpa kelanjutan pada tahap pengulasan mendalam dan tindak analisis hubungan antarunsur. Adapun kekeliruan pemahaman atas dan ketidaktepatan penggunaan istilah triangulasi di dalam penelitian sastra di Indonesia bisa diatasi dengan pembacaan cermat atas buku rujukan utama dari penggunaan triangulasi yang sebenarnya berlaku di dalam penelitian sosial dengan judul The Research Act: A Theoretical Introduction to Sociological Methods karya Norman Denzin.
Pengembangan Literasi Manusia melalui Isu Peran Gender dengan Pemanfaatan Cerita Pendek “Perempuan Itu Pernah Cantik” Nugraha, Dipa; Suyitno, Suyitno; Sabardila, Atiqa
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v12i1.18382

Abstract

Artikel ini membahas perihal pengembangan literasi manusia melalui isu peran gender dengan memanfaatkan cerita pendek “Perempuan Itu Pernah Cantik” karya Mashdar Zainal. Artikel ini adalah artikel penelitian deskriptif kualitatif. Isu peran gender di dalam cerita pendek objek kajian diulas dengan menggunakan pembacaan cermat (close reading) untuk dikaitkan dengan pengembangan literasi manusia sekaligus relevansinya dengan pembelajaran sastra jenjang SMA. Hasil analisis menunjukkan bahwa isu peran gender di dalam cerita pendek objek kajian bisa dipergunakan untuk pengembangan literasi manusia dalam pembelajaran sastra jenjang SMA di Indonesia.
Literasi Digital dan Pembelajaran Sastra Berpaut Literasi Digital di Tingkat Sekolah Dasar Nugraha, Dipa
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 6 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i6.3318

Abstract

Pembicaraan tentang literasi digital di Indonesia masih dominan pada keterampilan penggunaan teknologi komunikasi & informasi dan internet serta pencegahan dari pengaruh negatif yang ada. Artikel ini bertujuan memberikan rujukan tambahan di dalam kepustakaan literasi digital agar pembicaraan tentang literasi digital dapat diperluas tidak sekadar pada isu tersebut. Artikel ini adalah artikel tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka dilakukan terhadap artikel-artikel yang diperoleh dengan metode survei internet melalui penelusuran dengan menggunakan kata kunci “literasi digital” melalui Google Scholar. Literatur lainnya di dalam pembahasan adalah peta jalan literasi digital dari Kominfo dan tulisan-tulisan akademisi internasional yang dipilih secara selektif berdasarkan jumlah kutipan tertentu melalui metode gelinding bola salju (snowballing). Hasil dari tinjauan pustaka berkenaan dengan literasi digital menghasilkan satu pendefinisian literasi digital sebagai seperangkat keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), pemahaman (understanding), dan kesadaran (awareness) yang dapat membuat seseorang untuk kritis, kreatif, produktif, bertanggung jawab, dan aman di dalam menggunakan teknologi informasi & komunikasi dan internet serta hadir ke dalam dunia digital sesuai dengan konteks kebutuhan dan atau lingkungan tertentu. Artikel ini juga sampai pada kesimpulan bahwa integrasi literasi digital di dalam pembelajaran di sekolah merupakan satu kemestian meskipun perlu dicermati pula akan adanya hambatan kesenjangan digital (digital divide) dalam konteks keindonesiaan.
Literasi Digital dan Pembelajaran Sastra Berpaut Literasi Digital di Tingkat Sekolah Dasar Nugraha, Dipa
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 6 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i6.3318

Abstract

Pembicaraan tentang literasi digital di Indonesia masih dominan pada keterampilan penggunaan teknologi komunikasi & informasi dan internet serta pencegahan dari pengaruh negatif yang ada. Artikel ini bertujuan memberikan rujukan tambahan di dalam kepustakaan literasi digital agar pembicaraan tentang literasi digital dapat diperluas tidak sekadar pada isu tersebut. Artikel ini adalah artikel tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka dilakukan terhadap artikel-artikel yang diperoleh dengan metode survei internet melalui penelusuran dengan menggunakan kata kunci “literasi digital” melalui Google Scholar. Literatur lainnya di dalam pembahasan adalah peta jalan literasi digital dari Kominfo dan tulisan-tulisan akademisi internasional yang dipilih secara selektif berdasarkan jumlah kutipan tertentu melalui metode gelinding bola salju (snowballing). Hasil dari tinjauan pustaka berkenaan dengan literasi digital menghasilkan satu pendefinisian literasi digital sebagai seperangkat keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), pemahaman (understanding), dan kesadaran (awareness) yang dapat membuat seseorang untuk kritis, kreatif, produktif, bertanggung jawab, dan aman di dalam menggunakan teknologi informasi & komunikasi dan internet serta hadir ke dalam dunia digital sesuai dengan konteks kebutuhan dan atau lingkungan tertentu. Artikel ini juga sampai pada kesimpulan bahwa integrasi literasi digital di dalam pembelajaran di sekolah merupakan satu kemestian meskipun perlu dicermati pula akan adanya hambatan kesenjangan digital (digital divide) dalam konteks keindonesiaan.
Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Bumi Manusia Serta Relevansinya terhadap Pembelajaran Sastra di SMA Fajar Marentino; Dipa Nugraha
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i1.4767

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik batin tokoh utama dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer serta mengeksplorasi relevansinya terhadap pembelajaran sastra di tingkat SMA. Masalah penelitian ini berfokus pada bagaimana teori psikoanalisis Sigmund Freud, khususnya konsep Id, Ego, dan Superego, dapat digunakan untuk memahami konflik internal yang dialami oleh tokoh utama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui pembacaan cermat dan analisis teks untuk mengidentifikasi dan menjelaskan konflik batin tokoh utama serta dinamika psikologis yang mempengaruhi perkembangan tokoh dan alur cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dorongan dan motivasi Minke serta bagaimana ketegangan antara keinginan pribadi dan norma sosial mempengaruhi tindakan Minke, tokoh utama dalam novel Bumi Manusia. Temuan penelitian ini dapat dipergunakan di dalam pembelajaran sastra untuk memperkaya pemahaman siswa tentang kompleksitas tokoh utama dalam novel Bumi Manusia.
TENTANG TOTO SUDARTO BACHTIAR DAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI “RUMAH” Nugraha, Dipa
ATAVISME Vol 27, No 1 (2024): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24257/atavisme.v27i1.1006.22--48

Abstract

Toto Sudarto Bachtiar is one of Indonesia's well-known poets. With different themes, Toto's name is sometimes compared with the names or works of major Indonesian poets such as Chairil Anwar or Sitor Situmorang by several literary critics. This article discusses the life, role, and influence of Toto so that it can emphasize the important position and urgency of Toto's poems in poetry appreciation learning in Indonesia. Apart from that, this article uses close reading in discussing the poetry work entitled "Rumah" so it can become an example on how poetry appreciation is done. 
Pembelajaran Literasi Sejarah Memakai Cerita Pendek Nugraha, Dipa; Suyitno, Suyitno; Sabardila, Atiqa; Sunanda, Adyana
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 18 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v18i1.23765

Abstract

Historical literacy learning in Indonesia has developed quite well. Innovative learning has begun to be implemented in historical literacy learning by using interactive applications, films and novels to overcome student boredom. However, existing research shows that historical literacy learning experiences problems with the availability of time when films or novels are used. Meanwhile, the use of short stories in historical literacy learning is not yet commonly implemented in Indonesia. This article, using a literature review, attempts to discuss aspects related to historical literacy learning using short stories. This article also provides three examples of short stories that have the potential to be used in historical literacy learning as an alternative in innovative historical literacy learning. Based on the existing discussion, there are three short stories that can be used in this context, namely “Heiho” by Idrus, “Tamu” by Budi Darma, and “Bapak Presiden yang Terhormat” by Agus Noor.