Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Sosial Humaniora Terapan

PENGARUH PEMBERIAN DUAL TASK TRAINING TERHADAP PENURUNAN RISIKO JATUH PADA PASIEN STROKE Aditya Denny Pratama
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 3, No 2: January - June 2021
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v3i2.130

Abstract

Stroke merupakan suatu kondisi neurologis dimana terjadi kerusakan pada jaringan otak secara tiba – tiba akibat kehilangan aliran darah yang mengakibatkan hilangnya fungsi neurologis. Salah satu manifestasi klinis dari stroke yaitu adanya gangguan keseimbangan. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui efektivitas dual task training terhadap penurunan risiko jatuh pada pasien stroke dengan parameter Functional Reach Test (FRT). Muncul pertanyaan klinis, “Bagaimana pengaruh pemberian dual task training terhadap penurunan risiko jatuh pada pasien stroke?” Untuk menjawab masalah klinis, dilakukan penelusuran kepustakaan secara online menggunakan instrumen pencarian PubMed, Science Direct, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan adalah ”Dual Task Training AND Functional Reach Test AND Stroke” dengan kriteria inklusi artikel full text, topik terkait dengan kasus dan tahun terbit maksimal 5 tahun terakhir. Nilai FRT pre dan post selama 4 tiga kali intervensi yaitu 0,67. Nilai MDC  adalah 0.59, 0.68, 0.68, dan 0.72, dan rentang MCID masing – masing adalah1.61-2.79, 1.52-3.72, 1.52-3.72, and 1.48-3.68. Hasil studi kasus didapatkan bahwa pemberian dual task training dengan parameter FRT menunjukkan hasil tidak signifikan.Kata Kunci : Dual Task Training, Functional Reach Test, Stroke
Penggunaan Pursed Lip Breathing dan Diaphragmatic Breathing Pada Kasus Bronkiektasis Et Causa Post Tuberkulosis Paru Analisis Kasus Berbasis Bukti Riza Pahlawi; Aditya Denny Pratama
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 1: December 2019
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.824 KB) | DOI: 10.7454/jsht.v2i1.65

Abstract

Bronkiektasis merupakan dilatasi abnormal bronkus yang terjadi karena infeksi yang menyebabkan inflamasi serta obstruksi jalan nafas. Dengan adanya infeksi dapat menimbulkan respon inflamasi seperti sesak napas, batuk, dan produksi sputum yang meningkat. Breathing exercise menjadi salah satu modalitas fisioterapi dalam menangani kasus-kasus kardiorespirasi, dan kombinasi latihan berupa pursed lip breathing dan diaphragmatic breating breating diperkirakan mampu mengurangi sesak sehingga pasien mampu beraktivitas secara optimal. Muncul pertanyaan pertanyaan klinis, “Apakah pemberian pursed lip breathing dan diaphragmatic breathing dapat memberikan efek yang lebih baik untuk menurunkan sesak pada pasien bronkiektasis et causa post tuberculosis paru?” Ilustrasi kepustakaan enggunakan instrument pencarian Pubmed, Science Direct, dan Chocrane Library sesuai dengan kata kunci. Pada penulusuran didapatkan 19 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Kemudian tahap pencarian dilanjutkan dengan membaca keseluruhan artikel dan ditemukan artikel yang sesuai sebanyak 2 artikel pada Pubmed, 3 artikel pada Science Direct, dan 0 artikel pada Cochrane Library.  Kata Kunci : pursed lip breathing, diaphragmatic breathing, breathing exercise, bronkiektasis
PENGGUNAAN NEURODEVELOPMENTAL TREATMENT PADA KASUS DANDY WALKER SYNDROME Aditya Denny Pratama
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 3, No 1: DESEMBER 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v3i1.110

Abstract

Dandy Walker Syndrome (DWS) merupakan suatu sindrom (kumpulan gejala) yang terjadi pada seorang anak akibat adanya sebuah malformasi yang terjadi selama perkembangan dari serebelum dan ventrikel 4. Salah satu manifestasi klinis dari DWS ialah adanya gangguan keseimbangan. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui efektfitas Neurodevelopmental Treatment (NDT) pada kasus DWS. Pada dasarnya pemberian intervensi atau penatalaksanaan fisioterapi pada kasus ini dapat dilakukan dengan banyak cara, disesuaikan dengan gejala yang ditemukan dan tentunya disesuaikan dengan keadaan pasien saat itu. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan ialah Neurodevelopmental Treatment (NDT). Terkait permasalahan dan intervensi yang digunakan, salah satu parameter sebagai evaluasi yang dapat digunakan ialah Pediatric Balance Scale (PBS). Muncul pertanyaan klinis, “bagaimana efektifitas NDT untuk meningkatkan  keseimbangan dengan parameter pediatric balance scale pada kasus dandy walker syndrome?” Untuk menjawab masalah klinis, dilakukan penelusuran kepustakaan secara online menggunakan instrumen pencari Physical Medicine and Rehabilitation International, Wolter Kluwer, Science Direct, Cochrane Library, Journal of Pediatric Review dan Jornal of Back and Musculoskeletal Rehabilitation. Kata kunci yang digunakan adalah ”Neurodevelopmental Treatment AND Pediatric Balance Scale AND Dandy Walker Syndrome” dengan kriteria inklusi artikel full teks, topik terkait dengan kasus dan tahun terbit maksimal 5 tahun terakhir. Dari Hasil Studi kasus didapatkan penggunakan NDT dengan parameter PBS dapat meningkatkan beberapa komponen dan poin namun peningkatan secara keseluruhan yang dihasilkan tidak signifikan.Kata Kunci : Neurodevelopmental Treatment, Pediatric Balance Scale, Dandy Walker Syndrome
EFEKTIVITAS PROGRAM REHABILITASI BERSUMBERDAYA MASYARAKAT TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS DENGAN GANGGUAN GERAK Aditya Denny Pratama; Jihan Syifa Prayudipta
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 4, No 2: January - June 2022
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v4i2.225

Abstract

Children with disabilities with movement disorders are losing (in whole or in part) their body functions in motor activities (moving), such as running, fine motor skills, speaking, and others that for their activity daily living and self-care. To help serve people with disabilities, there are programs that are packaged in the form of community-based rehabilitation. This study aims to determine the effectiveness of community-based rehabilitation programs for persons with disabilities with movement disorders. The method used in this research is descriptive qualitative. The results showed that the implementation of the community-based rehabilitation program at Yayasan Pembinaan Luar Biasa Nusantara di Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Indonesia was effective in providing education to create independence for persons with disabilities with movement disorders. Effectiveness is based on respondents who meet the inclusion criteria and indicators of the community-based rehabilitation matrix, namely, parents and persons with disabilities can access to health centers, education, and are involved in every activity in the community. The inhibiting factors that affect the effectiveness of the program, namely the lack of teachers or administrators from Yayasan Pembinaan Luar Biasa Nusantara Depok Guidance Foundation who participate in a series of community-based rehabilitation programs are an obstacle.