Sugiyanta
Departemen Agronomi Dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Aplikasi Giberelin Pada Padi Sawah (Oryza Sativa L.)Varietas Hibrida (Hipa Jatim 2) dan Varietas Unggul Baru (Ciherang) Rizqi Caesar Utama; . Sugiyanta
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 1 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.946 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i1.15001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh giberelin terhadap produksi padi varietas hibrida (Hipa Jatim) dan varietas unggul baru (Ciherang). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada bulan November sampai April 2014. Rancangan percobaan yang digunakan adalah adalah rancangan acak kelompok (RAK) Split Plot 2 faktor yaitu varietas sebagai petak utama dan dosis giberelin sebagai anak petak.Varietas yang digunakan yaitu Hipa Jatim 2 dan Ciherang. Dosis giberelin yang digunakan adalah 5.6 g ha-1, 8 g ha-1, 11.2 g ha-1, 16.8 g ha-1, 22.4 g ha-1, dan kontrol (tanpa aplikasi giberelin). Pengamatan yang diamati yaitu pertumbuhan tanaman, biomassa padi, komponen hasil dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum varietas Hipa Jatim 2 menunjukkan pertumbuhan tanaman lebih tinggi dibandingkan varietas Ciherang, tetapi varietas Ciherang mempunyai komponen hasil, biomassa padi, GKP dan GKG lebih tinggi dibandingkan varietas Hipa Jatim 2. Giberelin dengan dosis 22.4 g ha-1 secara umum menghasilkan komponen biomassa padi yang lebih tinggi daripada pemberian dosis lainnya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara verietas dan perlakuan beberapa dosis giberelin.
Pengaruh Reduksi Pupuk NPK dengan Pembenaman Jerami, Aplikasi Pupuk Organik Dan Hayati terhadap Ketersediaan Hara, Populasi Mikroba, dan Hasil Padi Sawah di Indramayu Elfa Najata; . Sugiyanta
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 3 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.538 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mempelajari ketersediaan unsur hara dan populasi mikroba tanah dengan pembenaman jerami dan aplikasi pupuk organik dan pupuk hayati untuk mereduksi penggunaan dosis pupuk NPK di Indramayu Jawa Barat. Percobaan ini dilaksanakan di Desa Sendang Karang Ampel, Indramayu, Jawa Barat, dari bulan November 2010 - Maret 2011. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lenkap Teracak dengan 13 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali, Perlakuan yang dilakuakan yaitu: P1 (1 dosis NPK), P2 (jerami + 1 dosis NPK), P3 (tanpa pupuk), P4 (jerami + 0.5 dosis NPK), P5 (jerami + 0.5 dosis NPK + PH 1), P6 (jerami + 0.5 dosis NPK + PH 1 + Dek), P7 (jerami + 0.5 dosis NPK + PH 1 + POG), P8 (jerami + 0.5 dosis NPK + POG + POC + Dek), P9 (jerami + 0.5 dosis NPK + PH 1 + POG + POC + Dek.), P10 (jerami + 0.5 dosis NPK + PH 2), P11 (0.5 dosis NPK + PH 2), P12 (0.5 dosis NPK 0.5 + 0.5 dosis PH 2), P13 (jerami + 0.5 dosis NPK + 0.5 dosis PH 2). Hasil menunjukkan perlakuan pembenaman jerami dengan pemberian pupuk hayati dan atau pupuk organik dan dosis 0,5 NPK memberikan hasil ketersediaan nutrisi dan produksi padi tidak berbeda dengan pemberian dosis satu NPK dan peningkatan populasi umum mikrobe (Azospirillium sp., Azotobater sp., dan Thiobacillus sp. ).
Pengaruh Aplikasi Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati Serta Reduksi Pupuk NPK terhadap Ketersediaan Hara dan Populasi Mikroba Tanah Pada Tanaman Padi Sawah Musim Tanam Kedua di Karawang, Jawa Barat Shoni Riyanti; Heni Purnamawati; . Sugiyanta
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 3 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.317 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i3.15810

Abstract

Penelitian dilakukan di Karawang, Jawa Barat pada bulan Oktober 2010 sampai April 2011. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh aplikasi pembenaman jerami dan pupuk hayati serta pupuk organik dalam mengurangi penggunaan pupuk NPK pada musim tanam kedua. Percobaan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak yang terdiri atas 13 perlakuan. Perlakuan tersebut adalah P1 = jerami + 0.5 dosis NPK, P2 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk organik granul (POG) + pupuk organik cair (POC), P3 = jerami + 0.5 dosis NPK + POG, P4 = jerami + 0.5 dosis NPK + POG + pupuk hayati 1, P5 = jerami + 0.75 dosis NPK + pupuk hayati 2, P6 = jerami + 0.5 dosis NPK + pukan, P7 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 1, P8 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 2, P9 = jerami + 1 dosis NPK, P10 = tanpa jerami + 1 dosis NPK, P11 = jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 3, P12 = tanpa jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 3, dan P13 = tanpa pupuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pupuk hayati (bio 1, 2, atau 3) dapat meningkatkan ketersediaan hara dan populasi mikroba tanah. Aplikasi ini dipengaruhi jumlah pembentukan batang pada 7 MST dan daun berwarna pada 3 dan 7MST. Jerami + 0.5 dosis NPK + pupuk hayati 2 tidak berbeda signifikan dengan perlakuan 1 dosis NPK.
Pengaruh Reduksi Pupuk NPK serta Aplikasi Pupuk Organik dan Hayati terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Mutu Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.) Atikah Dyah Perwita; M. A. Chozin; . Sugiyanta
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 3 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.824 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i3.16577

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengurangan dan penerapan pupuk NPK dan pupuk bio-organik terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas hasil padi. Penelitian dilakukan di Karawang, Jawa Barat pada bulan Oktober 2010 sampai April 2011. Varietas padi yang digunakan adalah Ciherang. Rancangan percobaan yang digunakan Kelompok Lengkap terdiri dari 13 perlakuan. Perlakuan terdiri dari: P1 = jerami + ½ dosis NPK, P2 = jerami + ½ dosis NPK + Pupuk Granule Organik + Pupuk Organik Cair, P3 = jerami + ½ dosis pupuk NPK + Granule Pupuk Organik, P4 = jerami + ½ dosis NPK + Granule Pupuk Organik + Biofertilizer 1, P5 = jerami + ¾ dosis NPK + biofertilizer 2, P6 = jerami + ½ dosis NPK + kotoran, P7 = jerami + ½ dosis NPK + biofertilizer 1, P8 = jerami + ½ dosis NPK + biofertilizer 2, P9 = sedotan + 1 dosis NPK, P10 = 1 dosis NPK, P11 = jerami + ½ dosis NPK + biofertilizer 3, P12 = ½ dosis NPK + biofertilizer 3, P13 = tanpa pupuk. Pengamatan meliputi komponen pertumbuhan vegetatif, panen dan kualitas beras. Aplikasi kombinasi pupuk memiliki pengaruh yang nyata terhadap jumlah anak anjing, berat butir per bukit, dan tingkat butir kotor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pupuk organik dan pupuk hayati dapat mengurangi penggunaan NPK tanpa mengurangi produksi. Hasil biji tidak berbeda nyata di antara semua perlakuan.
Pupuk Hayati Bacillus sp. Meningkatkan Produktivitas Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) . Sugiyanta; Octafiani Septianti
Buletin Agrohorti Vol. 7 No. 1 (2019): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.556 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v7i1.24421

Abstract

Karet alam (Hevea brasiliensis Muell Arg.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting di Indonesia. Permasalahan karet Indonesia adalah rendahnya produktivitas dan mutu karet yang dihasilkan, khususnya oleh petani karet rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati Bacillus pada produktivitas tanaman karet. Penelitian dibagi menjadi dua percobaan berdasarkan cara aplikasi pupuk hayati Bacillus yaitu dioles dan disemprot. Percobaan dilakukan di kebun karet, kebun percobaan IPB Cikabayan, Bogor. Percobaan 1 (aplikasi pupuk hayati Bacillus dioles) dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2016. Percobaan ini disusun dalam rancangan acak kelompok 1 faktor yaitu aplikasi pupuk hayati Bacillus dan terdiri atas 2 taraf perlakuan (kontrol dan 4 g pupuk hayati Bacillus/tanaman/aplikasi). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Percobaan 2 (aplikasi pupuk hayati Bacillus disemprot) dilakukan pada bulan Desember 2017 hingga Februari 2018. Percobaan ini disusun dalam rancangan acak kelompok 1 faktor (aplikasi pupuk hayati Bacillus) dan terdiri atas 5 taraf perlakuan (kontrol, 1 ml, 2 ml, 3 ml, dan 4 ml pupuk hayati Bacillus sp./10 ml air/tanaman/aplikasi). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil percobaan 1 dan 2 menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati Bacillus nyata meningkatkan produksi lateks, produksi karet kering per tanaman, dan hasil karet kering per hektar, tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar karet kering (KKK).
Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah dan Gogo dengan Pemberian Pupuk Hayati Berbasis Bakteri Pemacu Tumbuh di Tanah Masam Arie Aryanto; . Triadiati; . Sugiyanta
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 20 No. 3 (2015): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1172.919 KB) | DOI: 10.18343/jipi.20.3.229

Abstract

Biofertilizer is a substance which contains microorganism and promotes plant growth by increasing the soil nutrient availability. The aim of this study was to analyze the growth and production of lowland and upland rice by using the biofertilizer in acid soils. Seven isolates of bacteria were used as biofertilizer, i.e. Bacillus sp., two strains of Pseudomonas sp., two strains of Azospirillum sp., and two strains of Azotobacter sp.. The treatments of this study were without fertilization, compost, 100% NPK, compost enriched with 7 isolates, compost enriched with 7 isolates + 50% NPK, compost enriched with 4 isolates, and compost enriched with 4 isolates + 50% NPK. The results showed that biofertilizer in compost improved nutrient content in acid soil, and increased rice growth and production as well. Compost enriched with 7 isolates 50% NPK showed the highest rice yield production both in the lowland and upland rice. The biofertilizer could reduced 50% utilization NPK fertilizer dosage in the first growing season.
Improving the Effectivity of Urea Fertilizer in Shallot by Using Urease and Nitrification Inhibitors Sugiyanta Sugiyanta; Isna Tustiyani; Diny Dinarti
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 24 No. 4 (2019): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.742 KB) | DOI: 10.18343/jipi.24.4.289

Abstract

Nitrification inhibitors are used to decrease the rate of nitrification process so it can decreases the nitrate losses. The objective of this study was to investigate the improvement of urea effectiveness by using urease and nitrification inhibitors on shallot. The study was conducted at Blubuk Village, Tanjung, Brebes District, Central Java, Indonesia from December 2017 to April 2018. The experiment was arranged in a randomized block design with 8 treatments and 3 replications. The treatments were untreated group (P0), 100% dose of Urea without inhibitor (control) (P1), (3) 100% dose of Urea + Urease Inhibitor (P2), 100% dose of Urea + Nitrification Inhibitor (P3), 100% dose of Urea + Urease Inhibitor + Nitrification Inhibitor (P4), 80% dose of Urea + Urease Inhibitor (P5), 80% dose of Urea + Nitrification Inhibitor (P6), and 80% dose of Urea + Urease Inhibitor + Nitrification Inhibitor (P7). The results showed that 100% dose of Urea + Urease inhibitor, 80% dose of Urea + Urease inhibitor, 80% dose of Urea + Nitrification inhibitor, and 80% dose of Urea + Urease inhibitor + Nitrification inhibitor treatments significantly produced higher plants heights, number of leaves, and more number of tillers compared to control treatment (100% Urea without inhibitors), without affecting the yield and yield components.
OPTIMALISASI KEBERLANJUTANPENGEMBANGAN USAHA PADI ORGANIK DI KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT Anita Ristianingrum; M. A. Chozin; Machfud Machfud; Sugiyanta Sugiyanta; Sri Mulatsih
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 13 No. 1 (2016): Vol. 13 No. 1, Maret 2016
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1240.666 KB) | DOI: 10.17358/jma.13.1.37

Abstract

The purpose of this study were to assess the sustainability status of organic rice businesses and their attributes that affect the sustainability of the businesses in Cianjur. The methods used in this study were surveys and in-depth interviews. Moreover, Rap-Organic/multi-dimensional scaling as the analysis tools were also utilized to assess the sustainability of the organic rice businesses. The analysis conducted indicates that sustainability status of organic rice businesses in Cianjur is less sustainable reflected in all dimensions i.e. the dimensions of ecology, economy, social, infrastructure and technology, as well as institutions. Aggregately, the sensitive attributes influencing the sustainability of organic rice business bussinesses can be classified into three factors: 1) human resources of farmers, 2) institutions (the government policies related to the organic rice businesses and infrastructure support), and 3) organic rice market.Keywords: organic rice businesses, sustainability, sensitive attributes, Rap-Organic
Kemampuan Konsorsium Bacillus pada Pupuk Hayati dalam Memfiksasi N2, Melarutkan Fosfat dan Mensintesis Fitohormon Indole 3-Acetic-Acid Muhimatul Husna; Sugiyanta Sugiyanta; Etty Pratiwi
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 43, No 2 (2019)
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v43n2.2019.117-125

Abstract

Abstrak. Bakteri Bacillus sp. non patogenik memiliki potensi sebagai pupuk hayati. Pupuk hayati di Indonesia sebagian besar terdiri atas konsorsium beberapa macam mikroba. Pupuk hayati yang diuji, “Pupuk X” terdiri atas 10 spesies bakteri Bacillus sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Pupuk X dalam melarutkan fosfat, memfiksasi N2 dan mensintesis fitohormon Indole-3-Acetic Acid (IAA), serta mengujinya secara in planta pada bibit padi.  Kemampuan melarutkan fosfat diuji pada media Pikovskaya padat dengan mengamati munculnya zona bening di sekeliling koloni. Kemampuan memfiksasi N2 secara kualitatif dan kuantitif masing-masing diuji pada media NFB padat dan Acetylene Reduction Assay. Kemampuan sintesis IAA diukur secara kolorimetri pada λ 530 nm, sedangkan pengaruh pupuk hayati cair terhadap bibit tanaman padi diuji secara in planta menggunakan bibit padi varietas IPB3S. Sedikitnya terdapat enam spesies bakteri Bacillus pada pupuk hayati yang digunakan memperlihatkan morfologi koloni berbeda, dengan total populasi mencapai 7,6×1011 cfu ml-1 dan ukuran sel-sel Bacillus sp. bervariasi antara 2,39-3,01 µm. Pada pupuk hayati ini terdeteksi aktivitas nitrogenase sebesar 0,05685 µm ml-1 jam-1. Konsorsium Bacillus ini dapat melarutkan fosfat dari sumber Ca3(PO4)2 dengan indeks pelarut fosfat 2,6. Fosfat terlarut tersebut disebabkan karena produksi empat jenis asam organik oleh Bacillus sp., yaitu asam asetat, asam oksalat, asam laktat, dan asam malat dengan konsentrasi sekitar 0,01-1,02 mg l-1. Konsentrasi IAA pada pupuk hayati cair terdeteksi sebesar 3,0065 µg ml-1. Inokulasi Pupuk X pada bibit padi dapat meningkatkan jumlah akar lateral 42,8% yang berpotensi meningkatkan serapan hara dalam tanah.Abstract. Non-pathogenic Bacillus sp. has the potential as a biofertilizer. Biofertilizers in Indonesia mostly consist of a consortium of several kinds of microbes. Liquid biofertilizer, “Biofertilizer X” is a compound fertilizer consists of ten species of Bacillus sp. This research was aimed at evaluating the ability of the Bacillus consortium in Biofertilizer X to dissolve phosphate, fix N2 and synthesize Indole-3-Acetic Acid (IAA) phytohormone, as well as its effect on rice seedling. The ability to dissolve phosphate was tested on solid Pikovskaya media by observing the appearance of a clear zone around the bacterial colony. The ability to fix N2 qualitatively and quantitatively was tested on solid NFB media and Acetylene Reduction Assay, respectively. The ability of IAA synthesis was measured by colorimetry at λ 530 nm, while the effect of liquid biofertilizers on rice seedlings was tested in planta using IPB3S variety rice seedling. There were at least six species of Bacillus in liquid biofertilizers showing different colony morphologies. The total population reached 7.6 × 1011 cfu ml-1 and the size of Bacillus sp. varied between 2.39-3.01 µm. Nitrogenase activity of this biofertilizer was detected at 0.05685 µm ml-1 h-1. This Bacillus consortium solubilized  phosphate from Ca3(PO4)2 source with solubilizing index of 2.6. This solubilization was attributable to the  the production of four types of organic acids by Bacillus sp., namely acetic acid, oxalic acid, lactic acid, and malic acid with concentrations of 0.01-1.02 mg mg l-1. IAA concentrations in this  biofertilizers were detected at 3.0065 µg ml-1. Inoculation of this biofertilizers increased the number of lateral roots of rice seedlings by 42.8% and these lateral roots have the potential to increase nutrient uptake in the soil.
Analisis Rantai Pasok Beras Organik Di Provinsi Jawa Barat Pradeka Brilyan Purwandoko; Kudang Boro Seminar; Sutrisno Sutrisno; Sugiyanta Sugiyanta
JURNAL PANGAN Vol. 27 No. 3 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v27i3.390

Abstract

Adanya perubahan paradigma dalam mengkonsumsi bahan pangan menjadikan pola hidup sehat berkembang di masyarakat, hal ini mengakibatkan preferensi mengenai bahan pangan organik terus meingkat. Salah satu produk pangan yang mempunyai prospek untuk dikembangkan adalah beras organik. Oleh karena itu, sangat penting menganalisis proses bisnis untuk mengetahui kondisi dan permasalahan yang terdapat pada rantai pasok beras organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses bisnis dan aliran rantai pasok beras organik di Provinsi Jawa Barat. Analisis rantai pasok dilakukan terhadap setiap aktivitas yang dilakukan selama proses produksi beras dari hulu hingga hilir. Kajian rantai pasok beras organik dilakukan di Kabupaten Bandung dan Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Teknik Purposive Sampling digunakan dalam pemilihan lokasi dan responden berdasar pertimbangan bahwa lokasi adalah sentra produksi beras organik serta responden telah mewakili seluruh informasi yang dibutuhkan pada rantai pasok. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui proses bisnis dan aktvitas rantai pasok. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa kondisi rantai pasok beras organik yang terbentuk belum optimal. Hal ini dikarenakan tidak terserapnya seluruh hasil panen petani ke industri penggilingan beras karena terbatasnya akses pasar dan modal yang dimiliki.