Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Nitrogen Use Efficiency of Local and National Aromatic Rice Varieties in Indonesia Chairunnisak, Chairunnisak; Sugiyanta, Sugiyanta; Santosa, Edi
Journal of Tropical Crop Science Vol 5 No 3 (2018): Journal of Tropical Crop Science
Publisher : Department of Agronomy and Horticulture, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.374 KB) | DOI: 10.29244/jtcs.5.3.79-88

Abstract

Nitrogen use efficiency (NUE) is a necessitate in order to enhance sustainable rice farming in Indonesia. Thus, objective of present research was to evaluate NUE of local and national Indonesian superior aromatic rice treated with different levels of nitrogen fertilizer (N). Planting plot was arranged using five levels of N as the main plot, i.e; 0, 45, 90, 135 and 180 kg ha-1; and two rice varieties as subplot, i.e: Sigupai Abdya (local) and Inpari 23 Bantul (national). The results showed application 180 kg N ha-1 to Sigupai  Abdya significantly increased the plant height. However, it also postponed the flowering time. Inpari 23 Bantul treated with 180 kg N ha-1 produced the highest number of tillers. Combination of 90 kg N ha-1 with Sigupai Abdya variety significantly reduced the number of empty grains. Sigupai Abdya variety has a higher number of grains per panicle and sampling plot yield than Inpari 23 Bantul, and  dosage 90 kg N ha-1 increases grain yield per clump also sampling plot yield significantly. Nitrogen at 180 kg N ha-1 made Sigupai Abdya variety has high N content and absorption N in primordia phase, and the Inpari 23 Bantul variety had grain with high N content. Nitrogen at 90 kg ha-1 caused Sigupai Abdya variety at primordia phase had NUE higher than Inpari 23 Bantul. This study showed that local variety Sigupai Abdya is suitable for development as rice with low input NKeywords: Aceh aromatic, low input, nitrogen dose, N uptake, Oryza sativa L. 
PENGARUH NITROGEN TERHADAP KUALITAS BERAS AROMATIK Chairunnisak Chairunnisak; Sugiyanta Sugiyanta; Edi Santosa
JURNAL AGRONIDA Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v7i1.4064

Abstract

Kualitas beras adalah hal penting yang dipertimbangkan oleh konsumen ketika membeli beras. Kualitas meliputi beberapa aspek, antara lain kualitas mutu giling dan mutu tanak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas beras yang dihasilkan oleh padi aromatik pada perlakuan lima taraf dosis pupuk nitrogen (N). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok petak terbagi untuk menguji pengaruh dosis dan varietas. Petak utama adalah pupuk nitrogen pada berbagai dosis, yaitu: 0, 45, 90, 135 dan 180 kg N ha-1, dan anak petak adalah dua varietas padi aromatik yaitu Sigupai Abdya (lokal Aceh) dan Inpari 23 Bantul (unggul nasional). Kualitas beras aromatik (mutu giling dan mutu tanak) pada penelitian ini tidak dipengaruhi oleh dosis pupuk nitrogen, tetapi hanya dipengaruhi oleh varietas. Berdasarkan mutu giling, varietas Sigupai Abdya memiliki rendemen beras giling dan beras kepala lebih tinggi serta persentase beras menir lebih rendah dibandingkan dengan varietas Inpari 23 Bantul. Berdasarkan mutu tanak, varietas Inpari 23 Bantul memiliki kandungan amilosa yang rendah, sedangkan waktu layak makan nasi lebih lama diperoleh pada varietas Sigupai Abdya.
PENGARUH MEDIA TANAM DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BASAL DAUN NANAS (Ananas Comosus L. Merr.) Chairunnisak Chairunnisak; Hasanuddin Hasanuddin; Halimursyadah Halimursyadah
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 3, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK III 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.935 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v3i1.2701

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media tanam yang terbaik dan lama perendaman dengan auksin yang tepat serta interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan stek basal daun nanas. Penelitian ini dilaksanakan di Stasiun Penelitian Organik Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh, yang dimulai pada tanggal 16 April sampai 16 Juli, 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 4 dengan 3 ulangan. Ada dua faktor yang diteliti yaitu faktor media tanam (tanah, arang sekam, cocopeat, tandan kelapa sawit) dan lama perendaman dengan auksin (1 menit, 3 menit, 5 menit, 7 menit). Parameter yang diamati meliputi persentase stek bertunas umur 14, 28, 42 dan 56 HST, tinggi tunas dan jumlah daun umur 14, 28, 42, 56, 70 dan 84 HST, persentase stek berakar umur 56 HST, jumlah akar dan panjang akar umur 84 HST. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara media tanam dan lama perendaman dengan auksin terhadap persentase stek bertunas umur 14, 28, 42, dan 56 HST, tinggi tunas umur 14, 28, 42, 56, 70 dan 84 HST, jumlah daun umur 14, 28, 42, 70 dan 84 HST, persentase stek berakar umur 56 HST, panjang akar umur 84 HST, berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 56 HST dan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah akar umur 84 HST. Kombinasi yang cenderung baik dijumpai pada media tanam tandan kelapa sawit dengan lama perendaman 7 menit.
Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura untuk Optimalisasi Pekarangan di Nagari Taeh Bukik, Sumatera Barat Nahda Kanara; Ritawati; Sentot Wahono; Trisia Wulantika; Chairunnisak; Rasdanelwati; Darmansyah
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2022): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.8.3.269-275

Abstract

Horticulture plants are fruits, vegetables, flowers and ornamental plants, which are easy to cultivate in home gardens, could reduce household consumption expenditure and offer the good impact for family food security. Therefore, it is necessary to perform community training on horticulture technology by utilizing local resources. The purposes of this community service are to increase public awareness of the home garden’s existence and management, to increase the insight and knowledge of PKK members in horticultural crops cultivation, and to engage PKK members to practice horticulture cultivation in home garden. This community service was located in Taeh Bukik village, Limapuluh Kota Regency, West Sumatra from June‒September 2020. Methods of activities are audience, counseling, training, mentoring, while evaluation method are interview, observation, and survey to the trainees home gardens. This service, is moderately successful by being able to increase public awareness of the importance of the homegarden, increase the insight and knowledge of PKK members on horticulture cultivation, and PKK members were engage to practice horticulture cultivation in their own home garden, which is evidenced by the increase of plant diversity and plants arrangement practice in home gardens.
PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR KULIT PISANG UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TANAMAN KACANG BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) Chairunnisak Chairunnisak
JURNAL HORTUSCOLER Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat. Permintaan masyarakat terhadap kacang buncis terus meningkat, namun produksinya masih rendah khususnya di Kabupaten Lima Puluh Kota. Produksi kacang buncis di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 5.569 ton/ha. Rendahnya produksi kacang buncis disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus sehingga mengakibatkan pencemaran tanah, air, dan penurunan tingkat kesuburan tanah. Oleh sebab itu, budi daya tanaman kacang buncis yang baik perlu dilaksanakan untuk mendapatkan produksi yang optimal. Salah satu teknologi untuk meningkatkan produksi kacang buncis adalah dengan penggunaan pupuk organik cair kulit pisang. Tujuan Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini adalah mengoptimalkan produksi kacang buncis dengan menggunakan teknologi pupuk organik cair (POC) kulit pisang dan menganalisis kelayakan usaha budi daya kacang buncis dengan menggunakan teknologi pupuk organik cair (POC) kulit pisang. PUM ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus – November 2022, dilakukan di kebun percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Pelaksanaan PUM meliputi pembuatan POC kulit pisang, penyediaan benih, pengolahan lahan dan pembuatan bedengan, pemberian pupuk kandang ayam, penanaman benih, penyiraman, penyulaman, pemberian POC kulit pisang, pemasangan ajir dan benang, penyiangan dan pembumbunan, pemupukan susulan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen, dan pemasaran. Berdasarkan pelaksanaan PUM didapatkan hasil sebanyak 665,5 kg dengan total biaya Rp 1.615.755, total penerimaan Rp 2.412.100, keuntungan Rp 796.345, analisis finansial RC Ratio 1.49, dan profitabilitas 49.28%. Proyek Usaha Mandiri ini disimpulkan mendapatkan keuntungan serta layak untuk diusahakan dan disarankan dalam budi daya kacang buncis menggunakan pupuk organik cair kulit pisang. Kata kunci : kacang buncis, kulit pisang, pupuk kandang ayam
PENERAPAN PUPUK HAYATI JAMUR MIKORIZA DAN BAKTERI FOTOSINTAT PADA TANAMAN SAYURAN DI KELOMPOK TANI DAMANG SAIYO KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Yefriwati, Yefriwati; Rizki, Rizki; Achmad, Benny Satria; Rasdanelwati, Rasdanelwati; Darmansyah, Darmansyah; Alfina, Rina; Darlis, Olivia; Chan, Sari Rukmana Okta Sagita; Chairunnisak, Chairunnisak
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 3 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v3i3.256

Abstract

The Damang Saiyo farmer group operates in food crop and vegetable farming. Community service activities in the Damang Saiyo farmer group are conducted using training and application of organic fertilizer from mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria to overcome farmers' problems regarding fertilizer scarcity so that fertilizer is available for plants. One of the technologies applied is mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria. (PSB). Mycorrhizal fungi are a type of biological fertilizer with a mutualistic symbiotic relationship with plant roots, which is beneficial for plants so that plant growth is good. At the same time, photosynthetic bacteria (PSB) are autotrophic bacteria that can photosynthesize and have pigments called bacteriophages a or b. can produce red, green, and purple pigments to capture solar energy as fuel for photosynthesis. The objectives of this community service activity are as follows: (1). Providing information on how to apply Organic fertilizers/biological mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria to vegetable plants, (2). Increase farmers' insight into using biofertilizers for mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria to increase farmers' income. This community service activity occurred at Jorong Balai Kenagarian Batu Balang, Harau District, from June to October 2023. The results of the actions show that the community has been able to make organic/biological fertilizer for mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria and has been able to apply it generously to vegetable plants.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) TERHADAP KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) Chairunnisak, Chairunnisak; Yefriwati; Darmansyah
JURNAL AGRONIDA Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v9i1.7089

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan salah satu komoditastanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia.Upaya peningkatan produksitanaman cabai rawit secara ramah lingkungandapat dilakukan melalui penggunaan input bahan organikberupa pupukkandang sapidan pupuk kandang ayam, serta fungi mikoriza arbuskular (FMA). Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pengaruh aplikasi bahan organik dan FMA terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit; 2) Mengetahui interaksi antara bahan organikdan dosis FMA terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan pada bulan Juli sampai Oktober 2022. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama adalah penggunaan bahan organikyangterdiri dari tiga taraf,yaitu tanpa bahan organik, tanah + pupuk kandang ayam (1:1), dan tanah +pupuk kandang sapi (1:1). Faktor kedua adalahdosis mikoriza yang terdiri atas empat taraf, yaitu0 g, 5 g, 10 g, dan 15 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik dan mikoriza dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabangserta meningkatkan bobot segar buah per tanaman. Pemberian bahan organik juga dapat mempercepat umur berbunga. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara bahanorganikdan dosis mikoriza. Kombinasi perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan tanah + pupuk kandang ayam (1:1) dengan dosismikoriza 5 g.
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI POC KULIT NANAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA ROMAINE (Lactuca sativa Var romana L.) Chairunnisak, Chairunnisak; Silfita; Darmansyah; Manalu, Gril Tima
JURNAL HORTUSCOLER Vol. 5 No. 1 (2025): April
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jh.v5i1.792

Abstract

Tanaman selada romaine (Lactuca sativa Var romana L.) termasuk tanaman hortikultura yang dikonsumsi bagian daunnya. Tanaman selada romaine dibudidayakan secara konvensional dengan menggunakan pupuk an-organik secara terus menerus yang mengakibatkan pencemaran lingkungan, terutama tanah. Untuk mengatasi permasalahan yaitu dengan penggunaan pupuk organik salah satunya adalah POC yang berasal dari kulit nanas. Tujuan percobaan ini adalah mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi POC kulit nanas terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada romaine dan memperoleh konsentrasi yang tepat pemberian POC kulit nanas pada tanaman selada romaine. Percobaan dilakukan pada bulan April sampai Mei 2024 di PT. Merek Indah Lestari-Taman Simalem resort Merek Hills Lake Toba, Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Perlakuan pada percobaan ini yaitu A (kontrol/tanpa pemberian pupuk organik cair), B (Konsentrasi POC 5 ml/liter air), C (Konsentrasi POC 10 ml/liter air), D (Konsentrasi POC 15 ml/liter air), E (Konsentrasi POC 20 ml/liter air). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang akar, dan produksi. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan D (Konsentrasi POC 15 ml/liter air) dengan rata-rata tinggi tanaman 22,4 cm, rata-rata jumlah daun 21,8 helai, rata-rata lebar daun 10,5 cm, rata-rata panjang akar 22,7 cm, dan rata-rata produksi 100,5 gram. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan kesimpulan pemberian POC kulit nanas dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada romaine dan pemberian POC kulit nanas pada konsentrasi D (15 ml/l air) merupakan konsentrasi terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman selada romaine.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) URIN KAMBING Saputra, Andra; rizki, rizki; Nusa Lubis, Wahyu; Rasdanelwati, Rasdanelwati; Chairunnisak, Chairunnisak
Atech-i Vol. 2 No. 2 (2025): Tahun 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v2i2.35

Abstract

Tanaman pakcoy (Brassica rapa L. ) termasuk dalam keluarga Brassicaceae dan merupakan jenis sayuran. Pada budidaya pakcoy, salah satu masalah umum adalah penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dan berkepanjangan, yang dapat mencemari lingkungan serta membuat tanah pertanian menjadi keras. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan dengan pupuk organik, seperti POC dari urin kambing, yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini dilakukan untuk: 1) Menilai efek pengaruh Pupuk Organik Cair dari urin kambing terhadap Pertumbuhan serta hasil panen tanaman pakcoy. 2) Menentukan Konsentrasi optimal POC urin kambing untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Penelitian ini dilakukan di lahan P4S Bukit Gompong Organik Garden selama enam minggu, dari Maret hingga Mei 2024. Perlakuan yang diuji adalah: (1) Kontrol tanpa pupuk organik cair urin kambing, (2) 100 ml/L, (3) 200 ml/L, (4) 300 ml/L, dan (5) 400 ml/L. Parameter yang diukur Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, dan berat basah. Berdasarkan penelitian, penggunaan POC urin kambing dengan konsentrasi 300 ml/L air menghasilkan pertumbuhan terbaik, dengan rata-rata 14 helai, tinggi tanaman 18,3 cm, panjang daun 16,08 cm, dan berat basah 48 gram. Kesimpulannya, penggunaan POC urin kambing dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy, dan dosis 300 ml/L direkomendasikan untuk hasil optimal.