Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis

STUDI KERAPATAN DAN PERUBAHAN TUTUPAN MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PULAU SEBATIK KALIMANTAN UTARA . Hendrawan; Jonson Lumban Gaol; Setyo Budi Susilo
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.532 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v10i1.18595

Abstract

Hutan mangrove merupakan ekosistem yang rentan sehingga membutuhkan pemantauan terus menerus untuk mendeteksi berbagai ancaman seperti aktivitas manusia dan bencana alam. Penginderaan jarak jauh dan sistem informasi geografis (SIG) sangat efektif untuk digunakan dalam pemantauan ekosistem mangrove karena dapat menjangkau daerah yang luas dan dapat dilakukan sekala berkala. Penerapan teknologi penginderaan jarak jauh untuk memantau ekosistem mangrove di Pulau Sebatik belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini penting untuk mengetahui perubahan kondisi hutan mangrove di Pulau Sebatik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung akurasi klasifikasi tutupan lahan dengan resolusi spasial yang berbeda, mengukur perubahan mangrove dari tahun 2005 sampai 2016, dan menganalisis korelasi antara nilai Normalized Different Vegetation Index (NDVI) dan persentase tutupannya. Klasifikasi tutupan lahan dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi terbimbing dengan algoritma Maximum Likelihood. NDVI digunakan sebagai indikator kerapatan mangrove. Pengukuran data lapangan diambil untuk menghitung tutupan kanopi. Penilaian akurasi klasifikasi citra Landsat sekitar 83% dan citra SPOT 6 sekitar 90%. Mangrove di Pulau Sebatik mengalami peningkatan dari tahun 2005 sampai 2016 sebesar 31,27%. Korelasi antara tutupan NDVI dan kanopi dikategorikan tinggi dengan koefisien korelasi r = 0,82 (Landsat 8) dan 0,85 (SPOT 6).
DETEKSI TURBIDITY FRONT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SENTINEL-2 HUBUNGANNYA DENGAN OSEANOGRAFI DI ESTUARI BENGAWAN SOLO Susilo, Setyo Budi; Gaol, Jonson Lumban; Al Hakim, Muhammad Abdul Ghofur
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 14 No. 3 (2022): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v14i3.40172

Abstract

Estuari merupakan daerah percampuran antara massa air tawar dan air laut yang menyebabkan zat-zat di dasar perairan naik ke permukaan sehingga konsentrasi unsur hara menjadi tinggi. Penelitian mengenai pertemuan massa air estuari masih perlu dilakukan terutama terkait turbidity front estuary karena untuk mengetahui kemampuan citra Setinel-2 dalam mendeteksi turbidity front. Selama ini penelitian ini terbatas dari data in situ, oleh karena itu teknologi penginderaan jauh coba diterapkan untuk mendeteksi turbidity front estuary. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan algoritma TSS lokal dan mendeteksi turbidity front berdasarkan citra satelit Sentinel-2. Metode penelitian ini menggunakan citra Sentinel-2 untuk mengetahui batas turbidity front berdasarkan TSS yang dibandingan dengan data in situ salinitas dan TSS sebagai validasi data. Hasil penelitian ini diketahui algoritma empiris yang diperoleh dari band ratio (merah/(biru+hijau+merah)) pada Sentinel-2 memiliki hasil yang terbaik dengan koefisien determinasi (R2) = 0,7409. Hasil citra satelit menunjukkan bahwa turbidity front estuary terjadi pada jarak 1,4 – 3 km, sedangkan pada data in situ terjadi pada jarak 2 – 4 km di muara Bengawan Solo. Terdapat perbedaan nilai TSS sebesar 1,9182 mg/L antara data in situ dengan citra satelit di daerah turbidity front estuary. Kondisi musim, curah hujan dan pasang surut memengaruhi konsentrasi dan jarak turbidity front dari muara sungai.