Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM) CENDEKIA UTAMA

PEMERIKSAAN KOLONI BAKTERI AIR BAK CUCI DI WARUNG MAKAN PASAR X KABUPATEN KUDUS TAHUN 2015 Risna Endah Budiati
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Edisi Agustus 2015
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.571 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v3i3.113

Abstract

Higiene sanitasi warung makan Pasar X Kabupaten Kudus adalah kurang dilihat dari kondisi air bak cucian peralatan seperti piring hanya menggunakan 2 bak yang seharusnya menggunakan 3 bak pencucian yaitu mengguyur, menyabun dan membilas, hal tersebut memungkinkan kontaminasi dari bakteri pathogen dan dapat membahayakan pembeli yang makan di warung-warung tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui memeriksa koloni bakteri pada air bak cuci di warung makan Pasar X Kabupaten Kudus tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini  adalah 8 bak cuci pedagang warung makan di Pasar X Kudus tahun 2015. Sampel secara total sampling berjumlah 8 bak cuci pedagang warung makan. Hasil penelitian untuk pemeriksaan koloni bakteri yang positif sebanyak 8 responden (100%) dengan koloni bakteri terbanyak adalah dengan total 9 x 105 koloni/ml sedangkan yang terendah yaitu pada sampel R8 yaitu 3,2 x 104 koloni /ml. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan terjadi penurunan kualitas air dan dapat meningkatkan faktor risiko dari water borne diseases pada pengguna.Kata kunci: pemeriksaan koloni bakteri air bak cuci.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Pengobatan Tahap Intensif Penderita Tuberculosis Paru di Wilayah Puskesmas Ngembal Kulon Kabupaten Kudus Apri Hadi Suryo Putro; Risna Endah Budiati
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Edisi Agustus 2013
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1528.811 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v0i0.27

Abstract

Penyakit Tuberkulosis Paru merupakan penyakit epidemik karena kuman Mikobakterium tuberkulosa telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Diperkirakan setiap tahun terjadi kematian sekitar 34,2%. Penekanan angka mortalitas dan morbiditas penyakit Tuberkulosis Paru dilakukan dengan pengendalian serta pengobatan yang teratur dan tidak terputus agar penderita benar-benar sembuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan tahap intensif pada penderita tuberkulosis paru. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan Case Control dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2012. Populasi merupakan penderita tuberkulosis paru yang melakukan pengobatan tahap intensif di Puskesmas Ngembal Kulon dengan kasus sebanyak 17 orang dan kontrol sebanyak 21 orang, sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang, 17 kasus dan 17 kontrol. Analisis statistik digunakan uji Regresi Logistik dan hasil menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan Tuberkulosis Paru adalah faktor pengetahuan dengan p value 0,020;  sikap dengan p value 0,044; faktor motivasi dengan p value 0,018; faktor persepsi dengan p value 0,042; faktor PMO dengan  p value 0,004 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh faktor pengetahuan, sikap, motivasi, persepsi dan PMO terhadap keberhasilan pengobatan tahap intensif pada penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Puskesmas Ngembal Kulon Kabupaten Kudus.   Kata Kunci : Pengobatan Tuberkulosis Paru, Pengetahuan, Sikap, Motivasi,Persepsi, PMO
ANALISIS PROGRAM INSPEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SEBAGAI BENTUK UPAYA PROMOSI BUDAYA K3 DI LINGKUNGAN KERJA Eko Prasetyo; Risna Endah Budiati
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Edisi Agustus 2016
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.707 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v0i0.116

Abstract

Lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat tidak mungkin terwujud jika keselamatan dan kesehatan kerja belum menjadi budaya di lingkungan kerja. Inspeksi K3 berisi tentang kesesuaian  dan ketidak sesuaian antara kondisi yang ada dengan standart K3 dengan melakukan identifikasi terhadap sumber-sumber bahaya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan Program Inspeksi K3, Budaya K3 dan menganalisis program Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bentuk upaya promosi budaya K3 di lingkungan kerja. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan rancangan pendekatan etnografi dengan jumlah 7 informan untuk menganalisis program Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bentuk upaya promosi budaya K3 di lingkungan. Hasil penelitian diketahui bahwa gambaran pelaksanaan Program Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan sudah baik, didukung oleh komitmen pimpinan, dilaksanakan secara periodik 6 bulan sekali dan penilaiannya secara objektif sesuai dengan instrument yang telah ditentukan. Gambaran budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari pelaksanaan program Inspeksi K3 di perusahaan sudah ada di lingkungan kerja dan terbentuk slogan budaya K3 “Mangkat Waras, Kerjo Bergas, Muleh Gowo Beras (Berangkat Kerja Sehat ; Bekerja dengan Optimal; Pulang Kerja Membawa Hasil -Produktif)”. Gambaran program Inspeksi K3 sebagai bentuk upaya promosi Budaya K3 di lingkungan kerja sudah terlihat dari peningkatan kesadaran akan pentingnya K3 di lingkungan kerja dan evaluasi data trend kecelakaan terus menurun.Kata Kunci : Inspeksi K3 ; Budaya K3
Perbedaan Pupuk Lindi Murni dengan Pupuk Lindi Buatan Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Amaranthus Hybridus L di TPA Tanjungrejo Kudus Isti Qomariyah; Risna Endah Budiati
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Edisi Agustus 2014
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v0i0.68

Abstract

Sebagian besar masyarakat menggunakan kompos yang terbuat dari kotoran kandang, sedangkan kompos dengan proses komposit anaerobik yang menghasilkan limbah cair sampah selama ini belum digunakan dan dikelola dengan baik karena bau yang menyengat dan tanaman mudah mati. Maka, peneliti berusaha untuk mengolah limbah cair sampah (lindi) menjadi pupuk cair dengan penambahan EM4 dan daun jarak sehingga menjadi pupuk cair buatan yang aman. Peneliti melakukan percobaan terhadap pertumbuhan tanaman bayam Amaranthus hybridus l. Metode penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan rancangan randomized post test only control group. Sampel yang digunakan adalah 60 bayam Amarathus hybridus l mengukur tinggi, pencahayaan, kelembaban, suhu. Penelitian dilakukan di TPA Tanjungrejo Kudus pada bulan Juli Tahun 2013. Hasil penelitian adalah rata-rata tinggi bayam Amaranthus hybridus l pada pupuk lindi murni 7,2cm perhari sedangkan tinggi bayam Amaranthus hybridus l pemberian pupuk lindi buatan  12,7cm. Pencahayaan bayam murni 4,8Cd sedangkan pencahayaan bayam buatan 5,0Cd. Kelembaban bayam murni 68,4RH sedangkan kelembaban bayam buatan adalah 68,7RH. Suhu bayam murni 26 oC bayam buatan adalah 28oC. Analisis t-test memberikan hasil perbedaan yang positif dan signifikan sebesar tinggi -7,5, pencahayaan -11,0, kelembaban -3,5 , suhu -7,4dengan p-value sebesar 0,000 pada taraf kesalahan 5%.Ada perbedan pupuk lindi murni dengan pupuk lindi buatan terhadap pertumbuhan tanaman bayam Amaranthus hybridus l di TPA Tanjungrejo Kudus.   Kata kunci : Pupuk lindi murni, pupuk lindi buatan, pertumbuhan tanaman bayam Amaranthus hybridus l.