Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU FISIOLOGI OLAHRAGA Budiawan, Made
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.138 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v2i1.1410

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar Ilmu Fisiologi Olahraga. 2) Pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar Ilmu Fisiologi Olahraga. 3) Interaksi antara model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan motivasi terhadap prestasi belajar Ilmu Fisiologi Olahraga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian dilaksanakan bulan April sampai Desember 2012. Populasi adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan dan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha. Sampel adalah mahasiswa semester III yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas A sebagai perlakuan dan kelas B sebagai kontrol. Karena populasinya kecil, maka tidak dilakukan sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket motivasi dan tes prestasi belajar. Teknik analisis data menggunakan Analisis Varian Dua Jalur. Hasil analisis data pada taraf signifikansi α=0,05 sebagai berikut: (1) Prestasi belajar mahasiswa yang diajarkan dengan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw (mean=60,81) lebih baik dari pada mahasiswa yang diajarkan dengan model konvensional (mean=60,21) diperoleh nilai statistik 7,234 dengan signifikansi 0,002. (2) Prestasi belajar mahasiswa dengan motivasi tinggi (mean=71,05) lebih baik daripada mahasiswa yang belajar dengan motivasi rendah (mean= 50,00)  diperoleh nilai statistik 146,905 dengan signifikansi 0,000. (3) Terdapat interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan motivasi dalam meningkatkan prestasi belajar pada mata kuliah Ilmu Fisiologi Olahraga  diperoleh nilai statistik 12,342 dengan signifikansi 0,001. Simpulannya adalah bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik daripada model konvensional, dan motivasi belajar yang tinggi lebih baik daripada motivasi belajar yang rendah. Dengan demikian motivasi tinggi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar, dan pembelajaran dengan model Kooperatif tipe Jigsaw lebih tepat dilaksanakan.
POLA PEMBINAAN CABANG OLAHRAGA PELAJAR DALAM MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BALI Suratmin, Suratmin; Artanayasa, I Wayan; Budiawan, Made
JURNAL PENJAKORA Vol 3, No 2 (2016): September 2016
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.804 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji pola pembinaan cabang olahraga pelajar (13 cabang olahraga) Kota Denpasar dan Buleleng dalam membangun prestasi olahraga Bali, (2) mengkaji pola pembinaan (manajemen pembinaan, sistem rekruitmen, program pelatihan dan kualifikasi pelatih) yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar dan Buleleng pada Pekan Olahraga Pelajar (PORJAR) Bali tahun 2009, dan (3) mengkaji tingkat keberhasilan pembinaan cabang olahraga pelajar yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar dan Buleleng pada PORJAR Bali tahun 2009 dalam membangun prestasi olahraga Bali. Metode penelitian ini adalah survey yang dilakukan pada pembinaan cabang olahraga pelajar Kota Denpasar dan Buleleng dalam Pekan Olahraga Pelajar Bali tahun 2009, dilakukan melalui pendekatan deskripti kualitatif. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuanlitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah (1) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Propinsi Bali, (2) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar dan Buleleng, (3) Pembina dan Pelatih cabang olahraga pelajar Kota Denpasar dan Buleleng, dan (4) Atlet yang memperoleh medali pada PORJAR Bali tahun 2009. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 419 orang. Simpulan yang diperoleh adalah: (1) pola pembinaan cabang olahraga pelajar Kota Denpasar tergolong sangat tinggi, (2) pola pembinaan cabang olahraga pelajar Buleleng tergolong tinggi, (3) prestasi olahraga atlet pelajar Kota Denpasar tergolong sangat tinggi, dan (4) prestasi olahraga pelajar Buleleng tergolong tinggi.
PENGARUH PELATIHAN LANGKAH BAYANGAN (SHADOW) MEMINDAHKAN BOLA BULUTANGKIS TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Saputra, Gde Ryan; Budiawan, Made Budiawan; Tisna, Gede Doddy
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v6i3.3691

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan langkah bayangan (shadow) memindahkan bola bulutangkis terhadap kelincahan dan daya ledak otot tungkai. Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan the non randomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian sebanyak 20 orang. Kelincahan diukur dengan tes zig-zag run, dan untuk daya ledak otot tungkai menggunakan tes vertical jump, selanjutnya data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16.0. Hasil analisis data kelincahan pada kelompok perlakuan langkah bayangan terjadi peningkatan rata-rata gaint score sebesar 0,49 dan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan rata-rata gaint score sebesar 0,25. Hasil analisis data daya ledak otot tungkai pada kelompok perlakuan langkah bayangan terjadi peningkatan rata-rata gaint score sebesar 9,1 dan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan rata-rata gaint score sebesar 5,0. Hasil uji t-independent variabel kelincahan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapat Thitung sebesar 5,082 dengan signifikansi 0,000 dan untuk variabel daya ledak otot tungkai antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapat Thitung sebesar 6,403 dengan signifikansi 0,000. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa; (1) pelatihan langkah bayangan (shadow) memindahkan bola bulutangkis berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan pada siswa putra ekstrakurikuler bulutangkis SMP Negeri 1 Ubud. (2) pelatihan langkah bayangan (shadow) memindahkan bola bulutangkis berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pada siswa putra ekstrakurikuler bulutangkis SMP Negeri 1 Ubud.Kata Kunci : Langkah Bayangan (shadow), kelincahan, daya ledak otot tungkai The aims of this study was to determined the effect of training shadow step moving a shuttlecock to the agility and leg muscle power. Type of research was quasi experiment with the non randomized pre-test-post-test control group design. This research as many as 20 subjacts. Agility measured with a zig-zag run test and Leg muscle power measured with a vertical jump tests, then the data were analyzed with the aid of a computer program SPSS 16.0. The results of the analysis of agility on a shadow step treatment group, the mean of gaint score increased of 0,49, in the control group there was an increase of 0,25. The result of the analysis of leg muscle power on a shadow step treatment group, the mean of gaint score increased of 9,1, in the control group there was an increase of 5,0. The results of t-Independent agility variables between the treatment and control groups obtained Taccount of 5,082 with significance 0,000, leg muscle power variables between the treatment and control groups obtained Taccount of 6,403 with significance 0,000. From the results of the data analysis and discussion, it can be concluded that; (1) shadow step training effect on the increase in agility men's badminton extracurricular of SMPN 1 Ubud. (2) shadow step training effect on the increase in leg muscle power men's badminton extracurricular of SMPN 1 Ubud.keyword : shadow step, agility, leg muscle power
PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER Pratama, I Gede Agunk Teddy; Budiawan, Made; Sudarmada, I Nyoman
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v6i3.2648

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan three corner drill terhadap kelincahan dan power otot tungkai. Jenis penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan the non-randomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian yang digunakan siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMPN 2 Pekutatan. Data post-test kelincahan dan power otot tungkai pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil uji-t independent didapatkan hasil : (1) untuk variabel kelincahan, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai thitung = -2,948 , dengan nilai signifikansi 0,009, (2) untuk variabel power, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai thitung = 3,176, dengan nilai signifikansi 0,005. Nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian “pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan power otot tungkai pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMPN 2 Pekutatan” diterima. Dari hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa : (1) Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan (2) Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan. Kata Kunci : kelincahan, daya ledak, three corner drill The purpose of this research was to find out the effect of three corner drill training toward the increased agility and power muscle of legs. The type of research was a quasi-experimental and the design of research was the non-randomized pretest-posttest control group design. The subjects were man’s student football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan. Agility and muscle power of legs posttest to the treatment group and the control group were analyzed by independent t-test at significance 0,05 with SPSS 16.0. Based on independent t-test results were showed : (1) to the agility variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = -2,948, with a significance value of 0,009, (2) to muscle power of legs variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = 3,176, with a significance value of 0,005. Calculated significance value smaller than the value of 0,05 (Sig < 0.05), thus the research hypothesis "three corner drill training affect the increased agility and muscle power of legs in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan " was received. From the analyzed and discussion were concluded that : (1) three corner drill training effect the increased agility in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan, (2) three corner drill training effect the increased muscle power of legs in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan. keyword : Agility, power, three corner drill
DOPING DALAM OLAHRAGA Budiawan, Made
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Istilah doping dapat didefinisikan berdasarkan berbagai macam pandangan, Sekelompok orang melihatnya dari bahaya terhadap kesehatan, karena itu doping dilarang. Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1990 International Olympic Committee (IOC) membuat definisi doping sebagai bahan dan metode yang dilarang. Bahan yang dilarang dikelompokkan dalam 6 kelas berdasarkan -Blocker), diuretik dan peptida hormon. Sedangkan metode yang dilarang adalah doping darah, manipulasi urin melalui farmakologi, kimia dan fisik. Selain itu terdapat pula obat yang termasuk dalam restriks tertentu (Dangsina, 1995). Penggunaan doping saat ini sangat marak digunakan dikalangan atlet profesional untuk meraih prestasi tanpa harus berlatih dengan keras. Namun demikian ada juga atlet yang menggunakan doping karena mereka tidak mengetahui dampak buruk dari penggunaan doping bagi kesehatan. Dewasa ini hampir sebagian besar atlet merasa kurang mampu mencapai prestasi maksimal hanya dengan mengandalkan kemampuan alamiahnya yang berupa kekuatan, kecepatan, dan daya tahan tanpa dukungan obat-obatan. Sayangnya sampai saat ini badan otoritas olahraga dunia yang membidangi penggunaan obat-obatan terlarang tersebut masih sering kali berusaha untuk menutupi kenyataan yang dihadapi. Pengguanaan obat-obatan dalam dunia olahraga telah berlangsung lama. Bahkan sejak dimulainya olimpiade modern sudah dikenal jenis obat-obatan seperti strychinine, heroin, cocaine, dan morphine yang ternyata lebih banyak efek merugikan daripada efek menguntungkannya bagi atlet.  
DOPING DALAM OLAHRAGA Made Budiawan
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Istilah doping dapat didefinisikan berdasarkan berbagai macam pandangan, Sekelompok orang melihatnya dari bahaya terhadap kesehatan, karena itu doping dilarang. Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1990 International Olympic Committee (IOC) membuat definisi doping sebagai bahan dan metode yang dilarang. Bahan yang dilarang dikelompokkan dalam 6 kelas berdasarkan -Blocker), diuretik dan peptida hormon. Sedangkan metode yang dilarang adalah doping darah, manipulasi urin melalui farmakologi, kimia dan fisik. Selain itu terdapat pula obat yang termasuk dalam restriks tertentu (Dangsina, 1995). Penggunaan doping saat ini sangat marak digunakan dikalangan atlet profesional untuk meraih prestasi tanpa harus berlatih dengan keras. Namun demikian ada juga atlet yang menggunakan doping karena mereka tidak mengetahui dampak buruk dari penggunaan doping bagi kesehatan. Dewasa ini hampir sebagian besar atlet merasa kurang mampu mencapai prestasi maksimal hanya dengan mengandalkan kemampuan alamiahnya yang berupa kekuatan, kecepatan, dan daya tahan tanpa dukungan obat-obatan. Sayangnya sampai saat ini badan otoritas olahraga dunia yang membidangi penggunaan obat-obatan terlarang tersebut masih sering kali berusaha untuk menutupi kenyataan yang dihadapi. Pengguanaan obat-obatan dalam dunia olahraga telah berlangsung lama. Bahkan sejak dimulainya olimpiade modern sudah dikenal jenis obat-obatan seperti strychinine, heroin, cocaine, dan morphine yang ternyata lebih banyak efek merugikan daripada efek menguntungkannya bagi atlet.  
PENINGKATAN KADAR HAEMOGLOBIN DARAH SEBAGAI DAMPAK PEMBERIAN SULFAS FERROSUS PADA ATLET BOLA BASKET USIA 17-20 TAHUN Made Budiawan
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 3 No. 2 (2017): Juni 2017
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia yang ditunjukkan dengan nilaihaemoglobindi bawah nilai normal menurut umur, masih merupakan masalah kesehatan yang diderita oleh berbagai kelompok usia.Remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan tidak luput dari kondisi anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi tablet besi terhadap peningkatan kadarhaemoglobindarah. Subyek penelitian adalah remaja laki-laki yang berusia antara 17-20 tahun yang mengambil program Binpres Bolabasket di Undiksha Singaraja. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar haemoglobindarah yang dilakukan dilaboratorium. Pelaksanaan kegiatan ini selama 5 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tablet besi yang dilakukan secara teratur selama 5 bulan dapat meningkatkan kadahaemoglobindarah sebesar 1,2mg/dl. Kenaikan ini scara statistik bermakna pada tingkat kepercayaan 95%. Dari penelitian ini disarankan bahwa pemberian tablet besi yang dilakukan secara teratur sebaiknya dilaksanakan terhadap seluruh atlet Indonesia.
POLA PEMBINAAN CABANG OLAHRAGA PELAJAR DALAM MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BALI Suratmin Suratmin; I Wayan Artanayasa; Made Budiawan
JURNAL PENJAKORA Vol. 3 No. 2 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/penjakora.v3i2.11732

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji pola pembinaan cabang olahraga pelajar (13 cabang olahraga) Kota Denpasar dan Buleleng dalam membangun prestasi olahraga Bali, (2) mengkaji pola pembinaan (manajemen pembinaan, sistem rekruitmen, program pelatihan dan kualifikasi pelatih) yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar dan Buleleng pada Pekan Olahraga Pelajar (PORJAR) Bali tahun 2009, dan (3) mengkaji tingkat keberhasilan pembinaan cabang olahraga pelajar yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar dan Buleleng pada PORJAR Bali tahun 2009 dalam membangun prestasi olahraga Bali. Metode penelitian ini adalah survey yang dilakukan pada pembinaan cabang olahraga pelajar Kota Denpasar dan Buleleng dalam Pekan Olahraga Pelajar Bali tahun 2009, dilakukan melalui pendekatan deskripti kualitatif. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuanlitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah (1) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Propinsi Bali, (2) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar dan Buleleng, (3) Pembina dan Pelatih cabang olahraga pelajar Kota Denpasar dan Buleleng, dan (4) Atlet yang memperoleh medali pada PORJAR Bali tahun 2009. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 419 orang. Simpulan yang diperoleh adalah: (1) pola pembinaan cabang olahraga pelajar Kota Denpasar tergolong sangat tinggi, (2) pola pembinaan cabang olahraga pelajar Buleleng tergolong tinggi, (3) prestasi olahraga atlet pelajar Kota Denpasar tergolong sangat tinggi, dan (4) prestasi olahraga pelajar Buleleng tergolong tinggi.
GAMBARAN TINGKAT KEPARAHAN DISMENOREA PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Arsani, Ni Luh Kade Alit; Ardika, Ni Luh Putu Kurnia Indah Sari; Budiawan, Made
Ganesha Medicina Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/gm.v3i2.69333

Abstract

Dismenorea merupakan salah satu masalah menstruasi yang sering terjadi pada wanita. Dismenorea terjadi akibat kelebihan produksi prostaglandin yang menyebabkan peningkatan kontraktilitas uterus yang menyebabkan iskemia dan hipoksia pada otot uterus. Dismenorea paling banyak terjadi dalam rentangan usia 18-24 tahun. Mahasiswi Fakultas Kedokteran juga merupakan kelompok beresiko mengalami gangguan menstruasi seperti dismenorea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat keparahan dismenorea pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini berlangsung dari bulan Juli hingga Oktober 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan desain potong lintang (cross sectional). Populasi penelitian yang digunakan adalah seluruh mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha yang terdiri dari mahasiswi Program Studi Profesi Kedokteran angkatan 2018, mahasiswi Program Studi Kedokteran angkatan 2019, 2020, dan 2021 serta mahasiswi Program Studi D3 Kebidanan angkatan 2020 dan 2021. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah 243 mahasiswi. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat keparahan dismenorea yang diukur dengan metode WaLIDD Score. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan pengisian kuesioner. Data dalam bentuk kategorikal akan dideskripsikan dalam bentuk jumlah (n) dan persen (%). Data dianalisis menggunakan program Microsoft Excel dan Statistical Package for the Social Science (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan jumlah mahasiswi yang mengalami dismenorea adalah 231 orang (95,1%). Tingkat keparahan dismenorea yang paling sering dialami oleh mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha adalah tingkat dismenorea sedang dengan jumlah 112 orang (46,1%). Kemudian diikuti dengan tingkat dismenorea ringan dengan jumlah 98 orang (40,3%), tingkat dismenorea berat sejumlah 21 orang (8,6%) dan tanpa dismenorea dengan jumlah 12 orang (4,9%).
PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER Pratama, I Gede Agunk Teddy; Budiawan, Made; Sudarmada, I Nyoman
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol. 6 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v6i3.2648

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan three corner drill terhadap kelincahan dan power otot tungkai. Jenis penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan the non-randomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian yang digunakan siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMPN 2 Pekutatan. Data post-test kelincahan dan power otot tungkai pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil uji-t independent didapatkan hasil : (1) untuk variabel kelincahan, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai thitung = -2,948 , dengan nilai signifikansi 0,009, (2) untuk variabel power, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai thitung = 3,176, dengan nilai signifikansi 0,005. Nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian “pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan power otot tungkai pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMPN 2 Pekutatan” diterima. Dari hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa : (1) Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan (2) Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan. Kata Kunci : kelincahan, daya ledak, three corner drill The purpose of this research was to find out the effect of three corner drill training toward the increased agility and power muscle of legs. The type of research was a quasi-experimental and the design of research was the non-randomized pretest-posttest control group design. The subjects were man’s student football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan. Agility and muscle power of legs posttest to the treatment group and the control group were analyzed by independent t-test at significance 0,05 with SPSS 16.0. Based on independent t-test results were showed : (1) to the agility variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = -2,948, with a significance value of 0,009, (2) to muscle power of legs variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = 3,176, with a significance value of 0,005. Calculated significance value smaller than the value of 0,05 (Sig < 0.05), thus the research hypothesis "three corner drill training affect the increased agility and muscle power of legs in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan " was received. From the analyzed and discussion were concluded that : (1) three corner drill training effect the increased agility in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan, (2) three corner drill training effect the increased muscle power of legs in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan. keyword : Agility, power, three corner drill