Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Hidrotopografi dan Peruntukan Lahan Terhadap Saluran Tersier Daerah Rawa Pinang Dalam: The Effect of Hydrotopography and Land Use on Tertiary Canal in Rawa Pinang Dalam Henny Herawati; Eko Yulianto; Azmeri
JURNAL SAINTIS Vol. 20 No. 01 (2020)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.017 KB) | DOI: 10.25299/saintis.2020.vol20(01).4698

Abstract

[ID] Daerah Rawa Pinang Dalam merupakan bagian dari daerah rawa di kawasan Pinang Komplek yang berada di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Tinggi muka air tanah Daerah Rawa Pinang Dalam dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Daerah Pinang Dalam diusahakan oleh penduduk sebagai lahan pertanian. Namun hasil produksi pada daerah ini belum optimal yang disebabkan oleh belum baiknya jaringan tata air, dimana sebagian besar daerah tersebut merupakan daerah genangan, sering mengalami banjir pada musim penghujan serta mengalami kekeringan pada musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan pengaruh hidrotopografi lahan terhadap saluran tersier, sehingga dapat diperoleh dimensi saluran tersier sesuai dengan peruntukan lahan di daerah rawa Pinang Dalam. Data primer pada penelitian ini yaitu data hidrometri dan data pasang surut, sementara data sekunder yang digunakan yaitu data hidrologi dan data topografi serta peta-peta yang diperlukan dalam analisis hidrotopografi. Data tersebut merupakan dasar dalam melakukan kajian dan analisis hidrometri dan topografi yang diperlukan untuk mengetahui hidrotopografi lahan dengan memperhatikan peruntukan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis hidrotopografi lahan di daerah rawa Pinang Dalam terdiri dari jenis hidrotopografi B, C dan D. Berdasarkan jenis hidotopografi dan peruntukan lahan, terdapat kriteria tertentu mengenai kedalaman optimum untuk saluran tersier dalam sebuah jaringan tata air. Saluran tersier yang diperuntukkan sebagai lahan perkebunan sebaiknya diupayakan untuk memiliki kedalaman yang dapat mempertahankan muka air tanah dalam kisaran 60 hingga 90 centimeter, sementara elevasi muka air untuk tanaman padi sawah dipertahankan setinggi mungkin dengan kedalaman perakaran minus (-)10 sampai dengan -30 centimeter. [EN] The Pinang Dalam swamp area is a part of Pinang Komplek swamp area which is located in Kubu Raya Regency, West Kalimantan Province. Groundwater table in Pinang Dalam swamp area is affected by tides. Pinang Dalam area is cultivated by the population as agricultural land. But the production results in this area are not optimal due to the lack of a good water system, where most of the area is inundated, often experiences floods during the rainy season and experiences drought in the dry season. This research aims to identify the type and effects of land hydrotopography on the tertiary channel, thus the dimension of tertiary channel that is suitable for the allocated land use is obtained. The primary data in this study are hydrometric and tidal data, while secondary data used are hydrological and topographic data and maps needed in hydrotopographic analysis. These data are the basis for conducting studies and analysis of hydrometry and topography needed to the hydrotopography of land while taking the land use into account. The results showed that the hydrotopographic type of land in the Pinang Dalam swamp area consisted of hydrotopographic types B, C and D. Based on the hydotopography type and land use, there are certain criteria regarding the optimum depth for tertiary channels in a water system. Tertiary canals on land allocated as plantation area should be striven to have a depth that can maintain water table in the range of 60 to 90 centimeters, while the water level elevation for lowland rice plants should be maintained as high as possible with a rooting depth of minus (-) 10 to -30 centimeters.
KOEFISIEN KEKASARAN MANNING SALURAN DRAINASE DI JALAN PRAMUKA DESA RENGAS KAPUAS KABUPATEN KUBU RAYA - Sahal; Hari Wibowo; Eko Yulianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49661

Abstract

Mengingat bahwa nilai n sangat penting sebagai awal perencanaan saluran untuk  analisa saluran. Pada penelitian tentang nilai koefisien kekasaran saluran drainase di jalan pramuka, menentukan nilai (n) adalah memprediksi hambatan aliran pada saluran tersebut. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai koefisen kekasaran. Metode dalam pelaksanaan adalah metode survei dan menentukan titik pengukuran dan pengamatan, selanjutnya dilakukan analisa perhitungan untuk mendapatkan nilai koefisien kekasaran dengan persamaan Manning. Kemudian menghitung kesalahan absolute rata-rata untuk mencari persentase dalam menganalisa kebenaran hasil perhitungan. Nilai koefisien kekasaran saluran drainase berdasarkan hasil analisa perhitungan didapat rata-rata nilai kekasaran pada saluran drainase di Jalan Pramuka adalah 0,61 dengan kesalahan absolute rata-rata 22,82%. Banyak terdapat bangunan kios, dan jembatan yang dibangun diatas saluran drainase tersebut. Jika dilihat berdasarkan tabel studi literatur, termasuk dalam kondisi normal untuk saluran alam dengan banyak tanaman pengganggu. Kata Kunci: koefisien kekasaran, persamaan manning, saluran drainase
EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI PDAM TIRTA DHARMA KECAMATAN BENGKAYANG KABUPATEN BENGKAYANG Mardianto Michinen; Eko Yulianto; Danang Gunarto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.43208

Abstract

Instalasi pengolahan air bersih di Kecamatan Bengkayang dikelola oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma. Dengan jumlah penduduk 33.434 jiwa, terbagi atas 2 kelurahan dan 4 desa tahun 2019. IPA eksisting melayani 2 kelurahan dengan jumlah terpakai sebesar 71,56 %. Dengan surplus air 28,44% Tujuan penelitian untuk mengetahui kebutuhan air bersih pada saat ini dan 20 tahun yang akan datang, mengevaluasi kebutuhan air bersih pada zona IPA, ukuran dimensi pipa menganalisa potensi menjadi daerah pengembangan, proyeksi penduduk  Arithmatic Rate of Growth Methode, Geometric Rate of Growth Methode, Least Square Rate of Growth Methode, menganalisa kebutuhan air domestik dan non domestik, analisa jaringan dilakukan menggunakan software Epanet 2.0. Didapatkan kebutuhan air pada jam puncak tahun 2019 dengan kebutuhan sebesar 88,26 liter/detik, tahun 2039 sebesar 204,42 liter/detik, untuk jaringan eksisting tahun 2019 sebesar 71,56 liter/detik dan tahun 2039 sebesar 168,81 liter/detik. Untuk distribusi tahun 2019 dilakukan pergantian jenis pipa dari pipa PVC menjadi pipa HPDE berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015, pada tahun 2039 dilakukan penambahan pipa primer dengan diameter Ø500 mm, Ø400 mm, Ø350 mm. Untuk  pengembangan distribusi pada kawasan sekitar IPA dengan kapasitas awal dengan debit sebesar 100 liter/detik hanya digunakan hingga tahun 2029 dengan kapasitas 92,80 liter/detik.Kata Kunci : Evaluasi Sistem Distribusi, Instalasi Pengolahan Air, Jaringan Eksisting, software Epanet 2.0.
PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI DESA LEMBANG KECAMATAN SANGGAU LEDO Bartolomius Albert; Eko Yulianto; Moch Meddy Danial
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 4 (2022): JeLAST Desember 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i4.59258

Abstract

Perumda Desa Lembang melayani pelanggan sebanyak 398 SR atau 1990 jiwa, sedangkan penduduk di Desa Lembang sebanyak 4337 jiwa atau 45,88%. Hasil analisis kondisi eksisting sebagai dasar untuk membuat skenario pengembangan jaringan distribusi yang sesuai dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan kebutuhan air pelanggan di Desa Lembang. Untuk pengambilan menggunakan metode free intake dan pengalirannya menggunakan gravitasi dengan sumber mata air berasal dari Sungai Tebudak. Berdasarkan hasil perhitungan untuk kebutuhan air bersih pada kondisi kebutuhan pengembangan jaringan sampai tahun 2040 sebanyak 16,429 l/detik. Untuk ketersediaan air menggunakan metode Mock sebesar 0,393 m3/det. Analisis untuk pengembangan distribusi dilakukan dalam dua (2) skenario yang berbeda. Skenario pertama merupakan pengembangan distribusi dengan kondisi eksisting dengan penambahan jaringan perpipaan yang sama pada pipa utama. Skenario kedua merupakan perbaikan dimensi jaringan perpipaan yang tidak sesuai dengan syarat, dan semuanya harus memenuhi syarat seperti, pressure (10-70 m), velocity (0,3 – 3,00 m/s), dan unit headloss (<5 m/km).
KAJIAN OPERASIONAL PINTU AIR DAERAH IRIGASI RAWA (STUDI KASUS DIR SEBUBUS KOMPLEK) Eleazar Satrio Kurniawan; Umar Umar; Eko Yulianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 4 (2022): JeLAST Desember 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i4.60927

Abstract

Daerah irigasi rawa sebubus merupakan salah satu daerah irigasi rawa yang masih aktif di Kabupaten Sambas. Ketersediaan air untuk daerah irigasi rawa ini di pengaruhi oleh pasang surut dan curah hujan di daerah tersebut. Dengan sebagian besar lahan yang diperuntukkan untuk tanaman padi. Tata kelola air di daerah irigasi rawa sebubus komplek dilakukan dengan cara sistem oprasi pintu air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan air dan modulus drainase yang dibutuhkan, serta cara pengaturan operasional pintu air untuk mencukupi kebutuhan air di daerah irigasi rawa Sebubus Komplek, penelitian dilakukan dengan cara mengolah data curah hujan dan iklim untuk menentukan berapa besar kebutuhan air dan modulus drainase serta perhitungan pengaturan pintu air. Dari hasil pengolahan data didapat  besarnya kebutuhan air yang di perlukan untuk mengairi sawah dengan luas 52 ha, diperlukan kebutuhan air sebanyak 29,31 l/det/ha. Dengan pola tanam yang di mulai pertengahan November. Modulus drainase yang di gunakan yaitu pada saat curah hujan 1 harian karena diperoleh data yang terbesar, di dapat modulus drainase  Q2 sebesar 7,30 l/s/ha, Q5 sebesar 10,18 l/s/ha, Q10 sebesar 11,69 l/s/ha, Q20 sebesar 12,92 l/s/ha, Q50 sebesar 14,33 l/s/ha, dan Q100 sebesar 15,29 l/s/ha. Pengaturan pintu air pada Daerah Irigasi Rawa (D.I.R) Sebubus Komplek,  diatur berdasarkan naik turunnya muka air sebagai contoh pada pengoperasian pintu air untuk muka air dibagian hulu setinggi 2.00 m di lakukan bukaan pintu setinggi 0,32  m pada saat muka air di hulu tinggi di lakukan bukaan pintu air yang rendah agar air dari hulu tidak banyak terbuang sehingga dapat mencukupi kebutuhan air pada lahan pertanian dan perkebunan.Kata kunci: Pintu air, kebutuhan air irigasi, daerahirigasi rawa
KAPASITAS TAMPUNG SALURAN DI DAERAH TANGKAPAN AIR PARIT DEMANG KOTA PONTIANAK Anugrah Henny Martyawati; - Nurhayati; Eko Yulianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.041 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.38928

Abstract

Parit Demang merupakan daerah tangkapan air (DTA) yang terletak di Kota Pontianak dengan penggunaan lahan sebagai kebun warga dan permukiman. Semakin bertambahnya pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan rumah dan pangan akan  meningkat, sehingga    mengakibatkan alih  fungsi  lahan. Perubahan penggunaan lahan akan mempengaruhi fluktuasi debit aliran air pada saat musim kemarau dan musim hujan. Tujuan penelitian ini  adalah  menentukan kapasitas tampung saluran  pada  saat  debit  maksimum untuk mengatasi  aliran  limpasan.     Analisis  hidrologi  dan  hidrolika  pada  saluran  Parit  Demang  dilakukan berdasarkan data primer dan sekunder. Hasil pengamatan debit aliran di saluran yang dilakukan saat musim kemarau diperoleh sebesar 0,09 m3/detik. Debit rencana sebesar 1,654 m3/detik masih dapat ditampung saluran dengan kapasitas saluran eksisting sebesar 1,785 m3/detik. Kata Kunci: Debit Aliran, Kapasitas Saluran, Parit Demang, Kota Pontanak
SIMULISASI NORMALISASI SUNGAI MASUKA TERHADAP KARAKTERISTIK BANJIR DENGAN MODEL HEC-RAS Yohanes Agi; Umar Umar; Eko Yulianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 2 (2022): JeLAST EDISI JUNI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i2.55637

Abstract

Sungai Masuka yang terletak di Kabupaten Sintang salah satu anak Sungai Melawi dengan luas daerah pengaliran sekitar 0,7 km2 dengan panjang sungai 1,5 km merupakan daerah yang rentan terhadap banjir. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui luas genangan kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan mengetahui penampang eksisting setelah dilakukan normalisasi sepanjang sungai dengan bantuan program HEC-RAS. Debit banjir tiap periode ulang dihitung berdasarkan data curah hujan harian maksium, untuk debit lapangan dilakukan pengukuran langsung sebagai bantuan kalibrasi data debit sungai dan pengukuran panmpang sungai. Perhitungan debit banjir menggunakan hidrograf satuan sintetis Snyder dan program HEC-RAS sebagai bantuan simulisasi sungai. Hasil penelitian menunjukan debit banjir rencana pada kala ulang 2 tahun sebesar 0,34142 m3 /detik, 5 tahun sebesar 0,57651 m3 /detik dan 10 tahun sebesar 0,758 m3 /detik. Sungai Masuka memiliki potensi banjir akibat debit banjir tahunan periode ulang 2, 5, dan 10 tahun yang menimbulkan genangan mencapai 0,2178 km2 samapai 0,3125 km2 dengan tinggi muka air 38 cm sampai 58 cm sehingga mengakibatkan genangan di bantaran Sungai Masuka. Hasil normalisasi menggunakan software HEC-RAS di dapat luas penampang seluas 58.645 m2 , ketinggian penampang 3.635 m, lebar atas penampang 19.458 m, lebar bawah penampang 12 m.
PENENTUAN NILAI KEKASARAN SALURAN DENGAN METODE ENTROPI Nova Elviani; Hari Wibowo; Eko Yulianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.553 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.39098

Abstract

Dalam teknik hidrolika, koefisien kekasaran merupakan parameter penting dalam desain bangunan air, pemodelan hidrolik sungai, perhitungan kecepatan aliran, angkutan sedimen, dan ketepatan penentuan kehilangan energi. Pengembangan model matematika pada penerapan teori entropi berdasarkan nilai koefisien kekasaran Manning. Pengembangan terutama untuk mengevaluasi data lapangan dan menghitung debit aliran. Distribusi kecepatan entropi membutuhkan penilaian parameter (Ф (M)), yang diperoleh melalui hubungan antara kecepatan aliran rata-rata dan kecepatan aliran maksimal. Perbandingan antara kecepatan rata-rata dan maksimum (Ф (M)) sangat tergantung pada morfologi dasar sungai dengan aliran yang seragam. Hasil penelitian menunjukkan n Manning berbanding terbalik terhadap n Entropi, nManning = -0,052 nEntropi + 0,0204 dengan R2 = 0,1099 dan Ф (M) = 0,716 juga nManning = -0,0745 nEntropi + 0,0239 dengan R2 = 0,0532 dan Ф (M) = 0,619. Memiliki rasio rata-rata = 1,004 – 1,509 dan kesalahan absolut rata-rata = 0,271% - 1,048%.Kata Kunci: Entropi, Koefisien Kekasaran Manning, Rumusan Empiris.
KAJIAN ANGKUTAN SEDIMEN PADA SALURAN YANG DIPENGARUHI PASANG SURUT Eka Kristianto Raden; Azwa Nirmala; Eko Yulianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.57193

Abstract

ABSTRAK Parit Lintang merupakan saluran yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan terletak di kawasan padat penduduk sehingga aktivitas penduduk di sepanjang aliran parit, khususnya Parit Lintang sangat mempengaruhi ekosistem di perairan parit. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya angkutan sedimen melayang (Suspended Load) yang dipengaruhi pasang surut dan mengkaji perbedaan antara angkutan sedimen melayang pada saat pasang dan surut di Parit Lintang Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer berupa hasil pengukuran hidrometri (lebar, kedalaman dan kecepatan), data pasang surut, perhitungan debit aliran, sampel air dan perhitungan angkutan sedimen melayang. Analisa angkutan sedimen melayang menggunakan metode sesaat. Penelitian ini dilakukan pada 3 titik, yaitu titik 1 (hilir), titik 2 (tengah) dan titik 3 (hulu). Penelitian dilakukan selama 24 jam pengamatan dengan interval waktu pengamatan per 2 jam. Berdasarkan hasil analisa angkutan sedimen melayang dengan metode sesaat pada kondisi pasang dan surut di lokasi Parit Lintang didapat debit angkutan sedimen melayang total pada titik 1 (hilir) sebesar 21925,935 Kg/hari, titik 2 (tengah) sebesar 12908,441 Kg/hari dan titik 3 (hulu) sebesar 16077,285 Kg/hari.Kata kunci : Angkutan Sedimen Melayang, Debit Aliran, Pasang Surut, Parit Lintang. ABSTRACT Parit Lintang is a channel that is influenced by tides and is located in a densely populated area so that population activities along the flow of the ditch, especially the Parit Lintang, greatly affect the ecosystem in the waters of the ditch. Therefore, this study aims to determine the amount of suspended sediment transport (suspended load) which is influenced by the tides and to examine the difference between floating sediment transport at high tide and low tide in Parit Lintang, Sungai Kakap District, Kubu Raya Regency, West Kalimantan. In this study the data used are primary data in the form of hydrometric measurements (width, depth and speed), tidal data, flow discharge calculations, water samples and floating sediment transport calculations. The analysis of floating sediment transport uses the instantaneous method. This research was conducted at 3 points, namely titik 1 (hilir), titik 2 (tengah) and titik 3 (hulu). The study was conducted for 24 hours of observation with an interval of 2 hours of observation. Based on the analysis of floating sediment transport using the instantaneous method at high and low tide conditions at the Parit Lintang location, the total floating sediment transport discharge at titik 1 (hilir) is 21925,935 Kg/day, titik 2 (tengah) is 12908,441 Kg/day and titik 3 (hulu) of 16077,285 Kg/day.Key Words: Floating Sediment Transport, Flow Discharge, Tidal, Parit Lintang.
Kapasitas Tampung Saluran Drainase Parit Gertak Kuning Kubu Raya Wifki Leonardo; Nurhayati Nurhayati; Eko Yulianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.59069

Abstract

Kubu Raya merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Barat. Kubu Raya secara astronomis terletak di sekitar garis khatulistiwa yang menyebabkan mengalami dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Air hujan menjadi limpasan permukaan (surface runoff) akan mengalir di permukaan tanah karena gaya gravitasi dan akan mengalir melalui saluran-saluran seperti  saluran drainase, sungai, danau, laut hingga samudra. Saat ini lah permasalahan akibat limpasan akan terjadi yaitu banjir. Penelitian ini berlokasi di Parit Gertak Kuning, Desa Limbung, Kabupaten Kubu Raya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis besar debit aliran saluran drainase pada kawasan Parit Gertak Kuning; mengkaji kombinasi pasang surut dan curah hujan terhadap kejadian banjir di kawasan Parit Gertak Kuning. Simulasi aliran di saluran menggunakan program aplikasi HEC-RAS. Simulasi dilakukan pada saat kondisi pasang tanpa hujan dan hujan rencana periode ulang 2 Tahun dan 5 Tahun. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada saat terjadi pasang dan disertai debit rancangan dengan periode ulang 5 Tahun, beberapa segmen penampang tidak mampu menampung debit air tersebut.Kata Kunci: analisis, banjir, curah hujan, HEC-RAS, hidrologi, kinerja saluran.