Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN SEDIMENTASI PADA SUMBER AIR BAKU PDAM KOTA PONTIANAK Erlanda, Ella Prastika; Soeryamassoeka, Stefanus Barlian; Yuniarti, Erni
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2012): Edisi desember 2012
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.052 KB) | DOI: 10.26418/jtsft.v12i2.1354

Abstract

Abstrak Peristiwa sedimentasi atau pengendapan partikel-partikel tanah yang terbawa aliran sungai seringkali terjadi di sungai-sungai, tidak terkecuali Sungai Kapuas di Pontianak Kalimantan Barat, khususnya pada sumber-sumber air baku PDAM Kota Pontianak. Tingkat sedimentasi yang tinggi mengakibatkan pendangkalan dan perubahan kualitas air sungai sehingga dapat mempengaruhi beberapa aktivitas masyarakat yang memanfaatkan sumber-sumber air baku tersebut, sehingga perlu diketahui besarnya tingkat sedimentasi dan debit air yang terjadi di sekitar intake PDAM Kota Pontianak. Metode yang digunakan pada saat pengambilan data primer menggunakan metode sesaat di mana hasil yang ada menggambarkan kondisi pada lokasi tertentu pengambilan sampel. Dalam menganalisis data digunakan metode grab sample (metode sesaat) dan metode L.C Van Rijn. Analisis data perhitungan menggunakan kedua metode ini menghasilkan nilai yang berbeda karena cara pandang setiap metode berbeda. Untuk metode sesaat debit sedimen dipengaruhi oleh debit aliran dan konsentrasi sedimen, sedangkan metode L.C Van Rijn debit sedimen dipengaruhi oleh diameter ukuran sedimen, kerapatan jenis, dan kecepatan. Dari hasil analisis didapat besar debit sedimen dengan metode sesaat di intake Selat Panjang saat pasang 3393,387 ton/hari, saat surut 927,208 ton/hari; di intake Imam Bonjol saat pasang 308,558 ton/hari, saat surut 158,506 ton/hari; di intake Penepat saat pasang 55,019 ton/hari, saat surut 34,388 ton/hari. Jumlah angkutan sedimen dengan metode L.C Van Rijn di intake Selat Panjang saat pasang 980,0276 ton/hari, saat surut 1,1517 ton/hari; di intake Imam Bonjol saat pasang 129,7662 ton/hari, saat surut 0,4585 ton/hari; di intake Penepat saat pasang 0,1267 ton/hari, saat surut 0,2964 ton/hari. Debit air di intake Selat Panjang saat pasang 1354,321 m3/detik, saat surut 357,989 m3/detik, di intake Imam Bonjol saat pasang 223,205 m3/detik, saat surut 114,660 m3/detik; di intake Penepat saat pasang 18,729 m3/detik, saat surut 12,876 m3/detik. Kata-kata kunci: PDAM Kota Pontianak, debit aliran, debit sedimen
PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP BESARNYA DEBIT(Q) PADA SUATU KAWASAN (STUDI KASUS PASAR FLAMBOYAN) ; Soeryamassoeka, Stefanus Barlian; Yuniarti, Erni
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2012): Edisi desember 2012
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtsft.v12i2.1529

Abstract

Abstrak Akibat adanya perluasan wilayah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pesatnya pembangunan, sistem drainase seperti parit-parit maupun drainase buatan tidak terpelihara dengan baik. Akibat dari kondisi tersebut maka tidak heran apabila Kota Pontianak menjadi salah satu kota banjir di Indonesia. Padahal pada saat tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an bencana banjir jarang terjadi. Banyaknya pembangunan yang dilakukan dari tahun ke tahun mengakibatkan perubahan tata guna lahan yang ada. Penelitian ini merupakan suatu bentuk kajian mengenai pengaruh perubahan tata guna terhadap besarnya debit (Q) pada suatu kawasan, dengan daerah yang dijadikan sampel penelitian adalah pasar Flamboyan Pontianak. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap besarnya debit aliran di kawasan pasar Flamboyan, Kota Pontianak dan membuat suatu konsep desain pasar Flamboyan sehingga dapat mengurangi besarnya debit yang ada sekarang. Dari kajian yang dilakukan didapatkan hasil perbedaan debit yang signifikan sebelum dan setelah pasar Flamboyan dibangun. Perubahan tata guna lahan di pasar Flamboyan dari lahan terbuka menjadi daerah yang terbangun mengakibatkan perubahan debit air secara signifikan di mana debit sebelum dibangun adalah 0,073 m3/detik, dan setelah dibangun adalah S1 Q5 = 0,152 m3/detik, S2 Q5 = 0,064 m3/detik, S3 Q5 = 0,041 m3/detik, S4 Q5 = 0,060 m3/detik. Hasil yang didapat dari desain pasar Flamboyan yang baru dapat mengurangi debit pasar Flamboyan yang sekarang dan debit setelah didesain menjadi 0,67 m3 sehingga debit aliran yang ada pada saat sekarang ini dapat berkurang dan meminimalisir terjadinya banjir. Kata-kata kunci: debit, tata guna lahan, pasar Flamboyan
3D Modeling of Leachate Distribution Around Zone E of Batu Layang Landfill, Pontianak, West Kalimantan, Indonesia Using the Geoelectrical Method Stefanus Barlian Soeryamassoeka; Fitriana Meilasari; Hendri Sutrisno; Erni Yuniarti; Zulfian Zulfian
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 55 No. 2 (2023)
Publisher : Directorate for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2023.55.2.5

Abstract

Open dumping systems as implemented by the Batu Layang landfill in Pontianak City, Indonesia can cause leachate pollution in the environment. The constituent soil condition affects the leachate distribution into the ground. One of the landfill constituents of the soil at the site of the Batu Layang landfill is peat soil, in which organic content (>75%), porosity, and permeability are high. Leachate that seeps below the earth’s surface can cause soil and groundwater contamination. Meanwhile, people around landfills use groundwater for their daily needs and use the land around the landfill to grow papaya, banana, sugarcane, and taro. Therefore it is necessary to prevent and minimize leachate spread. One of the efforts that can be done is to model the leachate distribution. In this study, leachate distribution modeling was done with a geoelectric method, the Wenner configuration, with a smallest electrode distance of 5 m. There were six tracks, with a length of 195 m each. The model obtained from this study was a 3D resistivity section. 3D data processing was done using the inverse distance method. The results showed that a resistivity value ≤10 Ωm identified the soil layer contaminated with leachate. The contaminated soil layers were estimated to be peat, clay, and loamy sand. The leachate distribution is suspected of seeping up to 195 m south of the landfill. The leachate distribution into the soil was estimated from the surface to 33.8 m.
ANALISIS SISTEM JARINGAN AIR BERSIH PERUMDAM TIRTA SENENTANG PADA UNIT TANJUNG PURI KABUPATEN SINTANG Apri Ananda Putra; Stefanus Barlian Soeryamassoeka; Henny Herawati
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan - CENTECH Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan, Oktober 2023 ISSN 2722-0230 (Onlin
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cen.v4i2.5222

Abstract

The requirement for clean water in Sintang Regime, particularly served by Perumdam Tirta Senentang Tanjung Puri unit, is expanding step by step alongside the rising populace. The motivation behind this study is to get the aggregate sum of water request served and get the consequences of the dispersion network condition examination until 2037. To decide the accessibility of Kapuas Stream water, the False technique and dissemination network reenactment investigation utilizing the Epanet 2.2 program were utilized. How much pinnacle hour water interest in 2022 is 29,31 liters/second and in 2037 is 56,09 liters/second. Examination of the circulated water request network in existing circumstances in 2022 there is a speed that has not met the prerequisites with the least worth of 0,06 m/second and the most elevated worth of 0,88 m/second. Besides, an extra release was completed in 2037 circumstances, it was found that few lines didn't meet the prerequisites, in particular the least headloss unit worth of 0,21 m/km and the most noteworthy of 15,44 m/km, while the least speed esteem was 0,11 m/second and the most elevated was 1,69 m/second. In the wake of supplanting the line distance across in 2037, pressure results and headloss units that meet the prerequisites are acquired. Nonetheless, there are a few lines with speed esteems that don't meet the prerequisites, the least worth is 0,11 m/second and the most noteworthy worth is 0,95 m/second. This shows that the state of the spotless water circulation organization can in any case be grown so that administrations can be more ideal. Keywords: Clean Water Network Distribution; Epanet 2.2; the need for clean water; mock method; Perumdam Tirta Senentang; Kapuas River
RUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUMDA AIR MINUM TIRTA SENENTANG BERDASARKAN HASIL EVALUASI KINERJA Elsy Ivana Clara Ivana; Stefanus Barlian Soeryamassoeka; Herawati Henny
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan - CENTECH Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan, Oktober 2023 ISSN 2722-0230 (Onlin
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cen.v4i2.5224

Abstract

Water is part of our daily life needs. To meet the need for clean water in Sintang Regency, PERUMDA Tirta Senentang Drinking Water uses 4 water sources, namely from the Kapuas River, Melawi River, Ketungau River, Kayan River with a total capacity of 295 lt/sec. This research aims to find and formulate strategies in efforts to develop the performance of PERUMDA Air Minum Tirta Senentang as a clean water supply agency based on the results of performance evaluations. The analytical method used in this research is performance evaluation analysis using the Balanced Scorecard method by paying attention to four aspects, namely financial aspects, service aspects, operational aspects and human resource aspects. And for analysis of the formulation of strategies in efforts to develop performance using SWOT analysis. Based on the performance evaluation, the results obtained from a series of SWOT analyzes are the strategy formulation that best suits the performance development efforts of PERUMDA Air Minum Tirta Senentang, namely by optimizing Strengths so that existing opportunities can be maximized so that six strategy formulations are obtained for strengthening and implementing regulations in the development of PERUMDA Water Drink Tirta Senentang. From the results of the QSPM analysis, an alternative strategy with the best policy was obtained, accompanied by determining the time period, a short-term strategy was obtained, namely increasing service coverage, production capacity and service blocks. The medium term strategy is to optimize the home connection network and idle capacity. And the long-term strategy is to collaborate with competent parties.Keywords: SWOT analysis ; Performance evaluation ; Tirta Senentang Drinking Water Municipal Corporation.
STRATEGI PENGENDALIAN BANJIR TERPADU DI SUB DAS MELAWI KALIMANTAN BARAT Stefanus Barlian Soeryamassoeka; Danang Gunarto; Umar; Fiqih Rahmanto; Riyanda Nurcahyo
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan - CENTECH Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan, Oktober 2023 ISSN 2722-0230 (Onlin
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cen.v4i2.5233

Abstract

As in Indonesia in general, the Melawi Sub-watershed, part of the Kapuas River Basin, is also experiencing an increasing frequency of flooding. Currently, flooding in the Melawi Sub-watershed occurs not only in urban areas but also in rural areas in the middle and upper reaches of the Melawi Sub-watershed. To reduce the impact of floods in the Melawi Sub-watershed, a comprehensive and integrated flood control and management effort is needed. Whole means taking an approach that sees the Melawi Sub-watershed as an inseparable unit, including the upstream, middle, and downstream parts. Integrated means that flood control and management are carried out by considering technical, environmental, social, economic, legal, and institutional aspects in and around the Melawi Sub Watershed. This research aims to create a concept that can be used and applied in minimizing flooding in the Melawi Sub Watershed to prevent the frequency of flooding in the Melawi Sub Watershed from increasing by creating an integrated flood control strategy from various sectors. The results of this study can be helpful for policymakers in West Kalimantan, especially Sintang Regency and Melawi Regency, in overcoming flood problems in the Melawi Subwatershed. This research used secondary data (rainfall data, maps, and information from previous studies) and primary data (soil sample data, Focus Group Discussion results) with geographic information system software and MS Excel for analysis. The spatial analysis shows that flooding in Melawi Sub Watershed mainly occurs due to land conversion for settlements, plantations, and mining.
UJI LABORATORIUM KARAKTERISTIK ALIRAN DENGAN VARIASI AMBANG DAN DASAR PERMUKAAN SALURAN TERBUKA Siti Aprilianti; Stefanus Barlian Soeryamassoeka; Umar Umar
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 4 (2022): JeLAST Desember 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i4.59122

Abstract

Ambang merupakan jenis bangunan air yang dapat digunakan untuk menaikkan tinggi muka air, menentukan debit aliran, mengetahui besarnya kecepatan dan kedalaman aliran pada saluran terbuka. Karakteristik aliran sangatlah penting untuk menentukan bangunan ambang yang akan dipilih sesuai kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aliran dan energi spesifik yang terjadi pada bangunan ambang. Menggunakan metodologi penelitian eksperimen laboratorium meliputi pengamatan dan pengukuran terhadap parameter aliran pada saluran terbuka berukuran kecil dengan adanya bangunan ambang. Kesimpulan penelitian bahwa aliran air dapat mengalami perubahan ketinggian karena adanya bangunan ambang dan berpengaruh pada karakteristik alirannya. Semakin tinggi muka air maka semakin besar kecepatan aliran yang terjadi. Aliran pada daerah hulu merupakan aliran sub kritis (FR < 1) kemudian menjadi kritis (FR = 1) pada saat berada di atas bangunan ambang. Setelah melewati bangunan ambang maka aliran menjadi super kritis (FR > 1), berangsur-angsur menjadi normal kembali pada saat berada di daerah hilir. Energi spesifik berpengaruh terhadap besarnya kecepatan aliran dan tinggi muka air yang terjadi.
ANALISIS SEDIMEN SUNGAI MENYUKE KABUPATEN LANDAK Fikry Putra Ramadhani; Kartini Kartini; Stefanus Barlian Soeryamassoeka
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49625

Abstract

Banjir yang terjadi di beberapa  kecamatan yang ada di Kabupaten Landak disebabkan meluapnya air sungai, salah satunya sungai Menyuke. Proses angkutan dan pengendapan sedimentasi menyebabkan naiknya dasar sungai, dan tingginya muka air sehingga berakibat terjadinya banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sedimen dan laju sedimentasi di Hilir Sungai Menyuke dan dilakukan pada 5 segmen. Analisis sedimen dilakukan menggunakan Metode Meyer-Peter-Muller, Metode L.C Van Rijn, dan Metode Einstein. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data pengukuran hidrometri sungai, dan sampel sedimen dasar. Hasil penelitian ini  menunjukkan bahwa karakteristik sedimen berjenis pasir dengan diameter rata-rata sebesar 0,330 mm dan berat jenis berkisar antara 2,645 ton/m3 - 2,721 ton/m3. Hasil penelitian ini didapat laju angkutan sedimen total, metode yang cocok digunakan pada penelitian ini adalah Metode L.C Van Rijn, dengan total angkutan sedimen minimum terletak pada segmen 1 sebesar 2,936 ton/hari dan maksimum terletak pada segmen 5 sebesar 6,585 ton/hari.Kata kunci: karakteristik sedimen, laju sedimentasi
KEBUTUHAN AIR IRIGASI SAWAH PADA DAERAH IRIGASI SENAKIN KOMPLEK BENDUNG TUNGKALANG I Abang Alvin Septiady Pratama; Nurhayati Nurhayati; Stefanus Barlian Soeryamassoeka
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 4 (2022): JeLAST Desember 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Besarnya kebutuhan air yang diperlukan untuk kegiatan irigasi harus diketahui terlebih dahulu, salah satunya pada Daerah Irigasi Senakin Komplek Bendung Tungkalang I terletak di desa Senakin Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Areal persawahan di D.I Senakin Komplek ditanami padi sebesar 95 %, dan sisanya ditanami tanaman Palawija. Sumber air Daerah Irigasi Senakin Komplek berasal dari air Sungai Tungkalang. Dengan Luas daerah tangkapan air sebesar 1085 Ha (Hektare). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air irigasi di Daerah Irigasi Senakin Komplek. Data yang digunakan, yaitu debit lapangan berupa debit sesaat Sungai Tungkalang, curah hujan dan iklim. Evapotranspirasi Potensial dihitung menggunakan metode Penman-Modifikasi kebutuhan air untuk tanaman, dan Curah Hujan Efektif dihitung menggunakan Metode Harza. Hasil kebutuhan air tanaman menyesuaikan simulasi pola tanam padi-padi yang dimulai pada April I dan II sampai dengan Maret I dan II dengan Data hujan harian setengah bulan pertama dan kedua. kebutuhan air tertinggi untuk tanaman padi sebesar 1,412 lt/det/ha atau sebesar 12,196 mm/hari dalam satu tahun.Kata kunci: Daerah Irigasi Senakin Komplek Bendung Tungkalang I, Debit Lapangan,Kebutuhan Air.
Perencanaan Sistem Jaringan Transmisi Dan Instalasi Pengolahan Air Bersih Desa Datah Diaan Mendalam Kabupaten Kapuas Hulu Edwardo Dommy, Bung Nemesio; Kartini, Kartini; Soeryamassoeka, S. B.
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.68882

Abstract

Desa Datah Diaan Mendalam kecamatan Putussibau Utara yang terletak di kabupaten Kapuas Hulu provinsi Kalimantan Barat merupakan desa yang belum memiliki jaringan pipa transmisi air dan pengolahan air bersih. Penelitian ini bertujuan merancang bangunan intake terapung, Jaringan pipa transmisi dan instalasi pengolahan air bersih desa Datah Diaan. Metode yang dilakukan dalam menganalisis ketersediaan air bersih pada Desa Datah Diaan adalah metode Mock, dalam perencanaan pipa transmisi menggunakan bantuan aplikasi EPANET, untuk perencanaan bangunan intake terapung dengan metode hukum archimedes dan instalasi pengolahan air bersih berdasarkan studi atau literatur mengenai tata cara perencanaan unit instalasi pengolahan air. Hasil perancangan bangunan intake didapatkan dimensi ponton panjang 2,00 m, lebar 0,40 m dan tinggi 0,50 m, perancangan jaringan transmisi dengan diameter pipa 180mm "“ 200mm, perancangan bangunan instalasi pengolahan air bersih dengan dimensi bak koagulasi panjang 1,50 m lebar 1,00 m dan tinggi 2,0 m, bak flokulasi dengan luas dasar 2,0 m ² serta ketinggian air yang berbeda-beda disetiap tahap dengan tahap pertama yaitu 4,0 m, bak sedimentasi dengan panjang 5,0 m, bak filtrasi dengan panjang 4,0 m, dimensi reservoir dengan tinggi bak 3,0 m dan lebar 3,0 m serta panjang 3,0 m.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abang Alvin Septiady Pratama Akafi, M. Ma'ruf Alfaro, Aldi Alfira, Dhea Apri Ananda Putra Azwa Nirmala Azwa, Nirmala Baihaqi, Reza Barage, Lourdes Meirista Buan, Berloskoni Candra, Diki Danial, Mochammmad Meddy Edwardo Dommy, Bung Nemesio EKO YULIANTO Eko Yulianto Ella Prastika Erlanda Elsy Ivana Clara Ivana Erni Yuniarti Erni Yuniarti Erwin Sutandar Fahrul Razi Fattah, Fathan Abdul Ferdyansyah, Syarif Muhammad Fikriansyah, Irfan Fikry Putra Ramadhani Fiqih Rahmanto Firjatullah, Muhammad Fitriana Meilasari Fitrianingsih, Yulisa Gampo, Edi Goewin, Felix Wesley Gunarto, Danang Haryanda, Andi Fikri Hendri Sutrisno Henny Herawati Herawati, Henny Irfansyah, Muhammad Irmansyah, Fitri Iwansyah, Iwansyah Kartini Kartini Kartini Kartini Kembara, Riko Kurniadi, Tedi Kurniawan, Muhammad Hafiz Liehan, James Manurung, Amos Parulian Meilasari, Fitriana Meirany, J. Meiteza, Shella Mesio, Marsianus Miranda, Juwita Mochammad Meddy Danial Muhammad Azhar Irwansyah Muhammad Sidik Muslim, Alfin Islami Ibnu Nathaniel, Yose Gerard Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurul Hidayati Paraya, Mario Igor Pradanapa, Permada Garah Pratama, Andikha Pratama, Ya'Muhammad Erdi Putra, Enggar Jaya Ranate, Chelsea Riandini, Alfi Rifani, Hastami Riyanda Nurcahyo Rizki Purnaini Rizky, Firgenius Robby Irsan Safaruddin, Nuh M. Senoaji, Arif Setiawan, Eric Silalahi, Kevin Aglesio Simanjuntak, Nunut Rialdi Simbolon, Roy Binsar Sahat Maruli Tua Siti Aprilianti Suci Suci, Suci Susanto, Nugroho Adji Sutera, Mahardika Wira Aji Bayu Sutrisno, Hendri Syahrudin Syahrudin, Syahrudin Tangkadas, Charles Gonzaga Teguh, Rahmat Umar Umar Umar Umar Wandi, Thomas yance yance Yuanita, Ezzy Zulfian Zulfian