Ida Ayu Made Budiwati
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Kinerja Struktur Rangka Beton Bertulang dengan Penambahan Dinding Pengisi Berlubang sebagai Perkuatan Seismik Budiwati, Ida Ayu Made; Sukrawa, Made
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2056.98 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.1.6

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan guna memperoleh model struktur rangka beton bertulang dengan dinding pengisi (RDP) berlubang, dengan dan tanpa perkuatan di sekitar lubang (lintel), sebagai perkuatan seismik, dengan membandingkan perilaku dan kinerja struktur RDP dengan berbagai rasio lubang. Pada tahap awal dilakukan validasi model dengan membandingkan perilaku struktur yang dimodel menggunakan elemen shell (RDPsh) dan strut diagonal (RDPst) dengan hasil uji laboratorium yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Model validasi menunjukkan bahwa RDPsh menghasilkan diagram beban simpangan lateral yang lebih mendekati hasil tes dibandingkan dengan RDPst. Disamping itu, persamaan lebar strut untuk dinding berlubang tanpa lintel tidak bisa digunakan untuk dinding berlubang dengan lintel karena lintel menambah kekakuan rangka, memperkuat dinding di sekitar lubang dan mengurangi tegangan maksimum pada sudut lubang sampai 40%. Lebar strut diagonal kemudian dimodifikasi untuk mendapatkan model yang menghasilkan respon sesuai dengan RDPsh. Kemudian model rangka beton bertulang 3, 4, dan 5 lantai dengan dinding pengisi berlubang sentris dengan lintel di sekeliling lubang dibuat dengan variasi rasio lubang 0 – 100%. Hasil analisis pada RDP 3 lantai menunjukkan bahwa, terjadi pengurangan simpangan lateral masing-masing sebesar 65%, 58%, 43%, 22%, dan 5% untuk rasio lubang 0%, 20%, 40%, 60%, dan 80%. Persentase pengurangan yang hampir sama juga terjadi pada rangka 4 dan 5 lantai. Untuk rangka 3-lantai, penambahan dinding pengisi dengan rasio lubang terbesar 60% cukup memadai untuk menahan beban gempa yang disyaratkan SNI 1726:2012. Tetapi, untuk rangka 4 dan 5 lantai, diperlukan dinding dengan rasio lubang maksimum 40%. Penambahan dinding pengisi meningkatkan kemampuan struktur dalam menahan gaya geser dasar akibat gempa. Namun demikian, peningkatan kekuatan ini disertai dengan penurunan daktilitas struktur seiring dengan menurunnya rasio lubang.AbstractThis research was conducted to develop a model of seismic retrofitting of reinforced concrete frame using infill wall with central openings, with and without lintels around the opening, by comparing the behaviour and performance of the frame structures with varying opening ratios. Prior to model the strengthened frames, validation was done by comparing the behaviour of computer models using shell element (RDPsh) and diagonal strut (RDPst) to those of laboratory tests conducted by others. The validation models show that the lateral load-displacement diagrams of RDPsh fit the test result better than the strut ones. It was also found that the strut width equation for opening without lintel can not be used for opening with lintels as the lintels stiffen the frame and strengthen the wall around the openings. Based on these results, the width of strut was modified to match the response of model using shell element with lintels around the opening. The RC frames of 3, 4, and 5 storey retrofitted using infill wall with central opening ratio varies from 0 to 100%, was then conducted by modeling the infill wall as an equivalent diagonal strut and shell elements in SAP2000 software. The analysis results of 3-storey frames show that, reduction on lateral drifts of 65%, 58%, 43%, 22%, and 5% was observed for opening ratio of 0%, 20%, 40%, 60%, dan 80%, respectively. Similar results were also found for the 4 and 5 storey frames. From the reinforcement requirements it can be concluded that the strengthening method can be applied with limitation on the wall opening ratios. For 3- storey frames, the addition of infill wall with opening ratio up to 60% is adequate to withstand the quake load specified in the SNI 1726:2012. For 4 and 5-storey frames however, opening ratio of 40% or less is required. Interestingly, the addition of infill wall with lintels can withstand higher base shear forces. However, the increased strength is followed by a decreased ductility in line with decreasing opening ratio.
PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DENGAN RSNI 03-1726-xxxx Rudiatmoko, Restu Wiro; Wiryasa, Ngakan Made Anom; Budiwati, I.A.M
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.65 KB)

Abstract

Abstrak : Lokasi Indonesia yang berada diantara empat sistem tektonik aktif menyebabkan Indonesia memiliki tingkat resiko gempa yang cukup tinggi. Dalam kondisinya terjadinya gempa kuat diharapkan bangunan pusat pelayanan utama yang penting terhadap penyelamatan setelah gempa terjadi seperti bangunan rumah sakit, bangunan penyimpanan air dan bangunan lainya yang non gedung, tidak boleh mengalami kerusakan yang berat sehingga tidak berfungsi. Salah satunya bangunan gedung rumah sakit perlu direncanakan untuk memiliki ketahanan terhadap gempa. Daktilitas penuh menjadi alternatif dalam perencanaan struktur tahan gempa dan syarat pendetailan dibutuhkan yang detail. Tujuan dari studi ini adalah dapat memahami penggunaan gedung tahan gempa dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan RSNI 03-1726-xxxx. Rencana lokasi gedung ini adalah di wilayah Denpasar dan termasuk wilayah gempa kuat berfungsi sebagai gedung rumah sakit, ukuran denah 12,25 m x 20,75 m, dengan 4 lantai struktur dan tinggi gedung 15,55 m. Perencanaan gedung meliputi perencanaan pelat atap, pelat lantai, tangga, balok, kolom dan pondasi. Gaya-gaya dalam akibat beban mati, hidup, air hujan, dam gempa dilakukan dengan bantuan software SAP 2000 v.11 dalam bentuk analisa struktur portal 3 dimensi.  
PENGUJIAN KEKUATAN PENGHUBUNG GESER YANG TERBUAT DARI BAJA TULANGAN BERBENTUK L YANG DIBENGKOKKAN DENGAN SUDUT 45 DERAJAT Evendy AR, Andriana; Giri, I. B. Dharma; Budiwati, Ida Ayu Made
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Volume 2, No. 1, Februari 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.736 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan penghubung geser yang terbuat dari baja tulangan berbentuk L dengan dua mutu beton ( ) yang berbeda, sedangkan panjang dan diameter penghubung geser adalah konstan. Mutu beton ) yang direncanakan adalah sebesar 20 dan 25 MPa. Benda uji yang digunakan untuk pengujian kuat tekan beton adalah silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm sebanyak 6 buah, sedangkan pengujian kekuatan penghubung geser dilakukan terhadap 6 spesimen komposit, dengan panjang masing-masing penghubung geser sebesar 200 mm dan diameter 10 mm. Masing-masing spesimen dibuat dari kombinasi baja profil IWF (250x125x6x9) mm dengan panjang 600 mm dan pelat beton dengan ukuran (2x450x225x150) mm. Hasil pengujian yang dilakukan terhadap benda uji komposit dengan  penghubung geser yang terbuat dari baja tulangan berbentuk “L” menunjukkan bahwa slip yang terjadi pada benda uji R20 lebih besar daripada benda uji R25. Dengan pemberian beban maksimum sebesar 140 kN, slip rata-rata yang terjadi pada R20  sebesar 1,762 mm sedangkan pada R25  sebesar 1,38 mm atau dengan kata lain slip rata-rata yang terjadi pada benda uji R20 lebih besar 21,68%  dibandingkan dengan slip rata-rata yang terjadi pada benda uji R25 yang mempunyai kenaikan mutu beton sebesar 29,74%. Pada benda uji R20 dan R25 beban ultimit belum tercapai hingga akhir pengujian dengan beban sebesar 140 kN sehingga dapat diyakini bahwa penghubung geser pada benda uji komposit masih mampu menerima beban lebih besar dari 140 kN.Abstract : This study aims to determine the shear connectors strength made of L-shape steel reinforcement with two different concrete quality ( ), while the length and diameter of the shear connector were kept constant. Concrete compressive strength (f 'c) was designed of 20 and 25 MPa. Specimens used for testing the concrete compressive strength are 6 cylinders with a diameter of 150 mm and height of 300 mm, while the strength of shear connector (push out test) was tested on six composite specimens, which the length of steel reinforcement were of 200 mm and diameter of 10 mm. Each specimen is made of a combination of IWF steel (250x125x6x9) mm with a length of 600 mm and a concrete slab with the size of (2x450x225x150) mm. The results of tests performed on composite specimens with L-shape steel reinforcement indicates that the slip that occurred in the specimen R20 is larger than that of specimens R25. By applying a maximum load of 140 kN, the average slip that occurs in R20 (f 'c = 23.77 MPa) is of 1.76 mm, while for the R25 (f’c = 30.44 MPa) is of 1.38 mm or in other words the average slip occurs in the specimen R20 is 21.68% larger than the average slip occurring in R25 which is having concrete quality increases by 29.74%. The ultimate loads were not reached for both specimens (R20 and R25) until the total load of 140 kN. It can be concluded that these shear connectors are still able to withstand a load greather than 140 kN.
Analisis Numerik Perilaku Rangka Beton Bertulang dengan Dinding Pengisi Budiwati, Ida Ayu Made; Dharma Giri, Ida Bagus
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 25, Nomor 1, JULI 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.022 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v25i1.20960

Abstract

The behavior of reinforced concrete frame with infill wall (RDP) has been studied numerically by modeling the RDP structure using the LUSAS software. The results were compared to other researchers’ results that conducted laboratory test and used SAP programs. The results of analysis using SAP show that the proposed model that subjected to load up to the maximum limit show similar behavior to the laboratory tests results in which parameters such as secant modulus for concrete and wall materials based on graphs of stress-strain relationships and a reduction in moment of inertia due to the crack of beam-column are taken into account. The model using LUSAS did not adopt this method instead applied plastic elastic material and non-linear analysis. The results of the analysis are still not in proportional to the magnitude of the laboratory test results, but the behavior of the load and deflection indicates similar form. The analysis models show the maximum stress points that occur on the wall similar to that with the pattern of failure in laboratory testing. The maximum stress occurs at the opening corner and the beam column joint corner that is in line with the results of laboratory testing.
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG KANTOR DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS BERDASARKAN BEBAN GEMPA SNI 03-1726-2002 DAN RSNI 03-1726-201X I Dewa Agung Sudarmanta; Ida Ayu Made Budiwati; I Wayan Sudarsana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 17, No. 2, Juli 2013
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.376 KB)

Abstract

Pada perancangan struktur gedung, pengaruh gaya gempa merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan, terutama untuk gedung-gedung yang berada pada wilayah yang sering dilanda gempa besar. Pada SNI 03-1726-2002 dan RSNI 03-1726-201X, selain konsep peta hazard gempa yang berbeda, juga terdapat perbedaan pada prosedur perhitungan beban gempa respons spektrum. Pada SNI 03-1726-2002, terdapat sedikit parameter yang harus ditentukan dan parameter tersebut sudah tersedia pada tabel dan grafik. Sedangkan pada RSNI 03-1726-201X, parameter yang harus ditentukan lebih banyak dan lebih mendetil dibandingkan SNI 03-1726-2002. Penelitian dilakukan menggunakan gedung fiktif tidak beraturan 5 tingkat yang difungsikan sebagai kantor sebuah bank yang berlokasi di kota Denpasar. Struktur gedung menggunakan konstruksi beton bertulang dengan sistem struktur open frame (SRPMK). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diperoleh bahwa nilai base shear yang dihasilkan oleh beban gempa RSNI 03-1726-201X meningkat rata-rata sebesar 14% dibandingkan SNI 03-1726-2002. Disamping itu, nilai joint displacement yang dihasilkan oleh beban gempa RSNI 03-1726-201X meningkat rata-rata sebesar 11% pada arah-x dan arah-y dibandingkan SNI 03-1726-2002. Hal ini memperlihatkan bahwa beban gempa RSNI 03-1726-201X masih memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan beban gempa SNI 03-1726-2002.
KARAKTERISTIK BATU BATA TANPA PEMBAKARAN TERBUAT DARI ABU SEKAM PADI DAN SERBUK BATU TABAS I Ketut Sudarsana; Ida Ayu Made Budiwati; Yohanes Angga Wijaya
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1 Januari 2011
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.646 KB)

Abstract

This research was conducted to determine the characteristics of the brick compressive strength and water absorption. The bricks are made by using waste rice husk ash and rock-tabas powder which are added to cement as a glue and mixed with clay and they are left dry without firing. A total of five kinds of mixtures were made with a proportion of total rice husk ash and rock-tabas powder of 30%, 60% of clay and cement as much as 10% mixed with weight ratio. Variations of composition of rice husk ash and rock-tabas powder were made using ratios of 0%: 30%, 7.5%: 22.5%; 15%: 15%, 22.5%: 7.5%, and 30%: 0 %. The samples used are in the form of cubes with a size of 6x6x6 cm. Six-cubes were made form each mixture where 3 of them were used for compressive strength test and the other 3 for water absorption test. Tests conducted at 14 and 28 days. The result showed that the highest compressive strength of bricks without firing was 22.90 kg/cm2 obtained from the mixture I with the percentage of rice husk ash and pulverized tabas of 30%:0% at 28 days, while the lowest water absorption is at 44.03% gained from bricks of mixture V in which the ratio between rice husk ash and rock-tabas powder was 0%:30% at 28 days.
FINITE ELEMENT MODELS OF POST-TENSIONED MASONRY COLUMNS Ida Ayu Made Budiwati
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12, No. 2 Juli 2008
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.463 KB)

Abstract

Applications of finite element method in modelling dynamic problems can be used to predict structural dynamic behaviour. In this paper the post-tensioned masonry column was modelled in 2D and 3D using two finite element analysis computer programs, LUSAS and ABAQUS. The frequency analyses were carried out to determine natural frequencies and the corresponding mode shapes of post-tensioned masonry columns. The effects of increasing post-tension force on the natural frequencies of the columns were determined A comparison was made between the 2D and 3D models and also between the two programs used by way of their natural frequency results. It has been shown that the natural frequencies of post-tensioned masonry column with zero post-tension force comprise the natural frequencies of its individual components (the masonry column with the concrete cap only and the post-tensioning bar only). With increasing post-tension force the natural frequency increased. Natural frequencies obtained using 2D models were in general higher than those of 3D models and ABAQUS results were almost smaller than LUSAS results. Nevertheless, it is appropriate to model dynamic behaviour of post-tensioned masonry in 2D and to use any of the two programs.
PENGUKURAN TOPOGRAFI DI LINGKUNGAN KAMPUS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL DI BUKIT JIMBARAN UNTUK KEPERLUAN MITIGASI BENCANA D. M Priyantha Wedagama; Putu Alit Suthanaya; I Ketut Sudarsana; G.A.P Candra Dharmayanti; I.A. Made Budiwati; A.A. Diah Parami Dewi; I Wayan Sudithayasa
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 22, No. 1, Januari 2018
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.624 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v22.i01.p07

Abstract

Mitigasi bencana adalah suatu rencana atau kegiatan yang dibuat untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian material jika terjadi kebakaran atau musibah lainnya. Salah satu cara untuk mitigasi bencana pada suatu institusi adalah titik berikumpul (emergency assembly point) yaitu sebuah tempat atau lokasi yang digunakan oleh masyarakat atau penghuni gedung untuk berkumpul jika terjadi sebuah bencana. Tujuan studi ini adalah untuk pengukuran topografi dan situasi di lingkungan kampus Teknik Sipil Unud di Bukit Jimbaran. Berdasarkan data hasil pengukuran topografi tersebut maka dapat direncanakan posisi titik-titik evakuasi untuk meminimalisir korban jika terjadi bencana. Penentuan titik-titik evakuasi mengacu kepada Peraturan Menteri PU dan National Fire Protection Association (NFPA). Dengan adanya kegiatan ini Program Studi Teknik Sipil berusaha untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada segenap civitas akademika khususnya dari segi aspek mitigasi bencana. Kata kunci: Mitigasi bencana, Pengukuran topografi, Titik kumpul
EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG 2 TINGKAT BETON BERTULANG DENGAN ATAP BAJA RINGAN MENGGUNAKAN ANALISIS STATIK PUSHOVER Putu Agus Nusada Putra; I Ketut Sudarsana; Ida Ayu Made Budiwati
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 20, No. 2, Juli 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.614 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2016.v20.i02.p03

Abstract

Evaluasi kinerja struktur terhadap beban gempa terutamanya pada  struktur gedung sekolah yang telah berdiri dan menggunakan rangka atap baja ringan dianggap perlu dilakukan, karena dalam perencanaannya gedung sekolah termasuk dalam kategori risiko gempa IV (risiko gempa tinggi). Terlebih setelah diterbitkannya peraturan perencanaan bangunan tahan gempa (SNI 03-1726-2012, di mana dalam analisis perilaku dinamis struktur akibat pengaruh beban gempa akan lebih relevan jika dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh interaksi tanah dengan struktur. Analisis dan evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan analisa pushover yang built-in pada program SAP2000. Analisis pushover dilakukan untuk menentukan level kinerja struktur yang akan dievaluasi terhadap batasan pada ATC-40 dengan parameter berupa gaya geser dasar,  simpangan antar lantai, nilai faktor daktilitas aktual, nilai faktor reduksi gempa aktual dan mekanisme keruntuhan yang terjadi pada struktur. Hasil analisis menunjukkan disain eksisting gedung sekolah tidak memenuhi persyaratan perencanaan struktur beton bertulang pada wilayah gempa kuat sesuai pasal 23 SNI 03-2847-2002 sehingga perlu dilakukan disain ulang terhadap struktur tersebut. Struktur dengan disain ulang memberikan kinerja yang diharapkan terlihat dari struktur tersebut memiliki kecukupan kapasitas saat terjadinya gempa rencana dan kinerja struktur yang berada pada level Immediate Occupancy (IO).
STUDI EKSPERIMENTAL PERILAKU TEKAN PASANGAN BATA DAN BAHAN PEMBENTUKNYA Ida Ayu Made Budiwati; Anak Agung Gede Sutapa; I Kade Era Kurniawan
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 23, No. 2, Juli 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.3 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2019.v23.i02.p10

Abstract

Dalam perencanaan struktur rangka dinding pengisi (RDP) diperlukan data propertis dari dinding pasangan berupa nilai kuat tekan dan modulus elastisitasnya. Di Indonesia belum tersedia standar nilai dari data propertis pasangan dinding dan material pembentuknya. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menambah informasi mengenai karakteristik pasangan bata merah dari produsen bata merah lokal Tulikup. Pengujian karakteristik unit bata merah seperti dimensi, penyerapan air, dan kuat tekan mengacu pada SNI 15-0686-1989 dan kuat tekan mortar menggunakan SNI 03-6825-2002. Dua variasi campuran mortar yang digunakan yaitu perbandingan berat semen portland dan pasir 1:3 dan 1:4. Pengujian pasangan bata merah mengacu pada BS EN 1052-1:1999 untuk menentukan nilai kuat tekan, modulus elastisitas, dan pola retak. Dimensi bata merah Tulikup diperoleh panjang (P) 22,5 cm, lebar (b) 11 cm dan tebal (t) 5,1 cm. Kuat tekan bata merah Tulikup diperoleh sebesar 5,15 N/mm2 dan penyerapan air sebesar 34%. Kuat tekan mortar campuran 1:3 sebesar 24,4 N/mm2 sedangkan campuran 1:4 sebesar 13,4 N/mm2. Kuat tekan karakteristik dan modulus elastisitas pasangan bata merah menggunakan campuran mortar 1:3 dan 1:4 berurutan 1,6 N/mm2, 1,28 N/mm2, 155,94 N/mm2 dan 186,7 N/mm2. Pola retak pasangan bata merah pada pengujian tekan berupa retak vertikal dan pada unit bata merah cenderung retak diagonal.