Claim Missing Document
Check
Articles

Perkuatan Pelat Jembatan Dek Baja dengan Overlay Beton Bertulang Sukrawa, Made; Sudarsana, I K.; Dana, I Wayan
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 3 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1228.119 KB)

Abstract

Abstrak. Penelitian tentang metode perkuatan pelat jembatan komposit dek baja bergelombang (CSD) telah dilakukan dengan mempertebal pelat menggunakan overlay beton bertulang. Pengujian Laboratorium dalam skala 1:2 dilakukan dengan membuat dan menguji 12 komponen pelat komposit tebal 95 mm, lebar 500 mm dan panjang 2 kali 700 mm berupa pelat menerus satu arah. Tiga pelat kontrol dan 9 pelat dengan perkuatan diuji sampai runtuh, delapan pelat diberikan pembebanan awal sampai terjadi retak awal pada daerah tumpuan tengah untuk menirukan pelat yang sudah retak. Analisis dengan model elemen hingga (MEH) menggunakan program LUSAS v 13.57 juga dilakukan sebagai perbandingan. Perilaku lentur pelat akibat dua beban garis diamati dalam bentuk grafik beban-lendutan pada umur beton overlay 3, 7 dan 28 hari, dengan bahan accelerator pada beton overlay. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan dan kekakuan lentur pelat dengan overlay beton meningkat secara meyakinkan dengan nilai masing-masing 45% dan 100% pada umur overlay 3 hari. Pada umur overlay 3 dan 7 hari kekuatan pelat komposit hampir mencapai kekuatan pelat pada umur 28 hari. Model Elemen Hingga memberikan kekuatan dan kekakuan pelat yang lebih besar dari hasil pengujian laboratorium, namun perilaku kedua pelat mirip, dimana, pada pembebanan yang lebih tinggi kekakuan pelat menurun. Abstract. Research on strengthening method of bridge deck with corrugated steel deck by increasing its thickness using reinforced concrete overlay was conducted by casting and testing 12 slab specimens with total thickness of 95 mm, width 500 mm and length 2 times 700 mm, which is a 1:2 scale of continuous one way slab. Three control slabs and 9 strengthened slabs were tested until failure, 8 slabs were preloaded until initial crack occurs on the middle support region to simulate cracked deck. Finite element model (FEM) using LUSAS v 13.57 was also done as comparison. Slab behavior under two strip loadings was recorded as load-deformation graph at concrete overlay age of 3, 7, and 28 days, with accelerator in concrete overlay. Test result showed that the strength and stiffness of deck with concrete overlay improved by 45% and 100%, respectively, at concrete overlay age of 3 days. Interestingly enough, at the overlay age of 3 and 7 days, the strength of composite slab almost reach its 28 days strength. Finite Element Model showed that the deck strength and stiffness are larger than those of the test results, however, their behavior is similar in which, at higher load level, the stiffness of the slab reduce noticeably.
PENGUJIAN KUAT LEKAT BETON BARU SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) PADA BETON LAMA Sudarsana, I Ketut
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.891 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1977

Abstract

Perkuatan elemen struktur beton bertulang yang telah berdiri sering dilakukan dengan memperbesar dimensinya melalui penambahan ketebalan beton sebesar 50 sampai 80 mm. Perma-salahan yang sering dijumpai pada aplikasi metode ini adalah hasil pengecoran yang keropos se-hingga lekatannya kurang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat lekat dari beton ba-ru SCC pada permukaan beton lama. Sebanyak sembilan buah benda uji prisma ukuran 100x100x500mm dibuat dari dua jenis beton yang berbeda yaitu beton normal (f’c = 22 MPa) dan SCC (f’c = 26,4 MPa). Ada tiga variasi sudut interface (α) yang ditinjau yaitu 60o, 70o dan 75o dengan masing-masing variasi dibuat 3 buah benda uji. Sebelum dilakukan pengecoran beton SCC, permukaan miring beton lama terlebih dahulu dikasarkan sehingga membentuk alur-alur ver-tical, horizontal dan diagonal dengan kedalaman +/- 2,5 mm. Beban konsentrik tekan dikerjakan secara menerus dengan kecepatan standar test silinder beton sampai benda uji runtuh. Tegangan normal (σ) dan tegangan geser (τ) yang dihitung dari gaya aksial maksimum masing-masin benda uji dipakai untuk menentukan nilai kohesi (c) dan sudut geser () beton. Hasil pengujian menun-jukan bahwa nilai kohesi (c) beton SCC dan beton lama adalah sebesar 1.13 MPa dengan sudut ge-ser 53,2o.
PERBANDINGAN PERUBAHAN KINERJA STRUKTUR RANGKA STRUKTUR BETON BERTULANG DAN BAJA DENGAN DINDING PENGISI I Ketut Sudarsana; Putu Deskarta -
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19, No. 2, Juli 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.2 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan kinerja struktur rangka dengan dinding pengisi pada struktur beton bertulang dan struktur baja. Analisis dilakukan dengan membuat empat model struktur yaitu M1, M1I, M2 dan M2I yang berurutan merupakan struktur beton rangka terbuka (open frame), struktur beton rangka dinding pengisi (infill frame), struktur baja rangka terbuka dan struktur rangka dinding pengisi. Kinerja dari struktur didapatkan melalui analisis non-linear static pushover. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemodelan dinding pengisi pada struktur baja lebih efektif untuk meningkatkn kekakuan dari struktur baja dan membuat struktur baja berada dalam level kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan struktur beton bertulang. Namun pemodelan dinding pengisi pada struktur baja memberikan pengaruh yang lebih kecil terhadap kekuatan dan daktilitas struktur dibandingkan dengan struktur beton bertulang. Pada struktur rangka dinding pengisi baik pada struktur baja maupun struktur beton bertulang, keruntuhan struktur ditentukan oleh kegagalan pada elemen strut.
KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON DENGAN PENAMBAHAN STYROFOAM (STYROCON) Ida Bagus Dharma Giri; I Ketut Sudarsana; Ni Made Tutarani
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12, No. 1 Januari 2008
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.205 KB)

Abstract

This experiment is aimed to know the value of compressive strength and elastic modulus of concrete by adding granular styrofoam and also relationship between compressive strength and elastic modulus of concrete by percentage increased granular styrofoam. Granular styrofoam is used by consideration it can reduce the weight of concrete but still has enough strength to arrest loads. The comparison of mixture is 1 : 2 : 3 (cement : sand : crush stone) by comparison of weight with water cement ratio is 0,50 and maximum size of aggregates are 25 mm. Variation of percentage increased granular styrofoam are 0%, 10%, 20%, 30%, 40% to volume of mixture. The range of diameter granular styrofoam are 3-10 mm, with volume of weight 22,89 kg/m3. The specimen for compression and elastic modulus test in cylindrical form by size 150 mm of diameter and 300 mm of height with amount 7 specimens for each percentage increased granular styrofoam where 5 specimens are read the change of length to get modulus of elasticity. The tests are done when specimens age 28 days. Experiment results show that compressive strength and elastic modulus decrease with increased percentage granular styrofoam which add to concrete mixture. The value of compressive strength by adding granular styrofoam 0%, 10%, 20%, 30%, 40% are 32,395 MPa, 24,144 MPa, 17,994 MPa, 13,411 MPa, 9,995 MPa. Decreased of elastic modulus by adding granular styrofoam 10%, 20%, 30%, 40% based on ASTM C 469 are 0,278%, 5,797%, 16,555%, and 32,553%, and based on slope of the stress-strain curve are 0,587%, 6,256%, 17,006%, and 32,838%.
KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU PETUNG DAN BAMBU TALI DALAM BETON NORMAL I Ketut Sudarsana; Dharma Putra; I Gusti Ayu Putu Wegie Puryandhari
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 1, Januari 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.886 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2020.v24.i01.p06

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh nilai kuat lekat antara bambu yang dicoating vernis dalam beton dengan variasi panjang tulangan tertanam dalam beton dan jenis bamboo yang dipakai. Bambu yang digunakan adalah bambu Petung yang berasal dari Desa Sidemen, Karangasem dan bambu Tali yang berasal dari Desa Manggisari, Negara. Benda uji berupa tulangan bambu Petung dan bambu Tali dengan dimensi lebar 15 mm dan tebal 5 mm tertanam kedalam kubus beton 150 mm x 150 mm x 150 mm dengan kuat rencana 20 MPa. Tulangan ditanam pada pusat kubus sedalam 100 mm dan 75 mm dilakukan penarikan dengan Universal Testing Machine (UTM). Untuk mengetahui kuat tarik bambu, maka dilakukan uji tarik bambu dengan buku (nodia) dan tanpa buku (nodia) dengan dimensi lebar 5 mm dan tebal 5 mm untuk bambu Petung, sedangkan dimensi lebar 5 mm dan tebal 3 mm untuk bambu Tali. Hasil pengujian kuat tarik bambu Petung dengan buku dan tanpa buku diperoleh masing-masing 155.14 MPa dan 268.08 MPa. Sedangkan kuat tarik bambu Tali dengan buku dan tanpa buku diperoleh masing-masing 138.42 MPa dan 182.13 MPa. Hasil pengujian lekatan diperoleh nilai kuat lekat rata-rata pada beton dari tulangan bambu Petung, panjang penanaman 100 mm dengan nodia adalah 1.44 MPa dan tanpa nodia adalah 1.34 MPa, sedangkan panjang penanaman 75 mm dengan nodia adalah 2.61 MPa dan tanpa nodia adalah 1.74 MPa. Kuat lekat rata-rata pada beton dari tulangan bambu Tali, panjang penanaman 100 mm dengan nodia adalah 1.07 MPa dan tanpa nodia adalah 0.91 MPa, sedangkan panjang penanaman 75 mm dengan nodia sebesar 1.39 MPa dan tanpa nodia sebesar 0.94 MPa.
KINERJA STRUKTUR GEDUNG SISTEM GANDA (DUAL SYSTEM) DENGAN BERBAGAI KONFIGURASI DAN POSISI DINDING GESER I Ketut Sudarsana; I Nyoman Sutarja; Mulya Dewi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 23, No. 2, Juli 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.173 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2019.v23.i02.p09

Abstract

Kinerja struktur suatu gedung dengan sistem ganda dapat menjadi lebih optimal bila penempatan dan penggunaan bentuk dinding geser yang digunakan diperhitungkan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh konfigurasi dan posisi dinding geser pada struktur gedung beton bertulang beraturan dengan mengevaluasi kinerja struktur yang dicapai gedung tersebut. Lima model struktur yang ditinjau terdiri dari 25 tingkat, dengan 2 variasi bentuk dan penempatan dinding geser yang berbeda antar denahnya. Konfigurasi bentuk dinding yang digunakan yakni bentuk I dan L. Struktur gedung berfungsi sebagai perkantoran yang terletak di wilayah kelas situs D dengan kondisi tanah sedang. Denah struktur terdiri dari 5 bentang ke arah X dan 3 bentang ke arah Y dengan lebar tipikal sebesar 5 meter. Tinggi lantai dasar yaitu 4 meter dan tinggi setiap lantai di atasnya sebesar 3,5 meter. Struktur dianalisis dengan analisis statis nonlinier pushover dan dimodel secara 3 dimensi pada program SAP2000. Dinding geser dimodel sebagai kolom lebar agar sendi plastis pada dinding dapat didefinisikan. Evaluasi level kinerja struktur mengikuti FEMA 440. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh struktur telah mencapai target perpindahan yang telah dihitung berdasarkan parameter dari FEMA 440 dan level kinerja yang dihasilkan mencapai level beyond E atau collapse. Gaya geser dasar desain yang telah dihitung berdasarkan peraturan SNI 1726:2012 juga telah dicapai oleh seluruh model denah struktur. Nilai daktilitas aktual yang dihasilkan oleh struktur dengan dinding geser berbentuk I lebih besar daripada struktur dengan dinding geser berbentuk L.
EFEK PENAMBAHAN DINDING GESER ATAU PERIMETER BEAMS TERHADAP PERILAKU DINAMIS STRUKTUR PELAT DATAR EMPAT TINGKAT I Ketut Sudarsana; Ida Bagus Dharma Giri; I Gede Gegiranang Wiryadi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 18, No. 1, Januari 2014
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.398 KB)

Abstract

Flat plate structural system is a plate structural system that supported directly by columns without column heads or drop panels. The advantages of this system are distance between the floors can be shortened, faster construction, ease of architectural work and installation of Mechanical, Electrical and Plumbing Equipment (MEP). However, this system has a weakness on the join (connection of slab-column) that is too flexible and susceptible to punching shear failure especially when the existence of moment due to earthquake. This study investigates the changes on dynamic behaviors of flat plate structures when it is added lateral stiffeners such as shear walls or perimeter beams in terms of its natural period, base shear force, floor displacement, and a change on the forces of the structural elements. The structure of the building being simulated is regular structure consisting of 4 floors with 3 meter floor to floor space and 4 spans along X axis direction (Lx = 6 m) and 3 spans along Y axis direction (Ly = 5 m). The building is a hotel, which stands on medium soil in Bali Provice. Flat plate structures with additional of shear walls or perimeter beam are designed in accordance with the requirements of SNI 03-2847-2002. Analyses were performed in three dimensions (3D) using commercial software SAP2000 v15, where the three structure models have the same property namelyplate thickness, column dimensions, mass and material properties. Dynamic behaviorsare studied based on time history analysis (integration time step) according to the average acceleration method from Newmark with acceleration record of the El-Centro earthquake 1940. Analysis shows that addition of shear walls or perimeter beam causes the natural period of structure and horizontal displacement decrease, while the base shear force and structural rigidity increase. Moments, shear forces on columns and shear forces on the plate around the column decrease with the addition of shear walls. The addition of perimeter beam increases the moments and shear forces on first floor columns and shear forces on the plate around the column decrease dramatically on the edge columns
KARAKTERISTIK BATU BATA TANPA PEMBAKARAN TERBUAT DARI ABU SEKAM PADI DAN SERBUK BATU TABAS I Ketut Sudarsana; Ida Ayu Made Budiwati; Yohanes Angga Wijaya
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1 Januari 2011
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.646 KB)

Abstract

This research was conducted to determine the characteristics of the brick compressive strength and water absorption. The bricks are made by using waste rice husk ash and rock-tabas powder which are added to cement as a glue and mixed with clay and they are left dry without firing. A total of five kinds of mixtures were made with a proportion of total rice husk ash and rock-tabas powder of 30%, 60% of clay and cement as much as 10% mixed with weight ratio. Variations of composition of rice husk ash and rock-tabas powder were made using ratios of 0%: 30%, 7.5%: 22.5%; 15%: 15%, 22.5%: 7.5%, and 30%: 0 %. The samples used are in the form of cubes with a size of 6x6x6 cm. Six-cubes were made form each mixture where 3 of them were used for compressive strength test and the other 3 for water absorption test. Tests conducted at 14 and 28 days. The result showed that the highest compressive strength of bricks without firing was 22.90 kg/cm2 obtained from the mixture I with the percentage of rice husk ash and pulverized tabas of 30%:0% at 28 days, while the lowest water absorption is at 44.03% gained from bricks of mixture V in which the ratio between rice husk ash and rock-tabas powder was 0%:30% at 28 days.
PENGUKURAN TOPOGRAFI DI LINGKUNGAN KAMPUS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL DI BUKIT JIMBARAN UNTUK KEPERLUAN MITIGASI BENCANA D. M Priyantha Wedagama; Putu Alit Suthanaya; I Ketut Sudarsana; G.A.P Candra Dharmayanti; I.A. Made Budiwati; A.A. Diah Parami Dewi; I Wayan Sudithayasa
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 22, No. 1, Januari 2018
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.624 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v22.i01.p07

Abstract

Mitigasi bencana adalah suatu rencana atau kegiatan yang dibuat untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian material jika terjadi kebakaran atau musibah lainnya. Salah satu cara untuk mitigasi bencana pada suatu institusi adalah titik berikumpul (emergency assembly point) yaitu sebuah tempat atau lokasi yang digunakan oleh masyarakat atau penghuni gedung untuk berkumpul jika terjadi sebuah bencana. Tujuan studi ini adalah untuk pengukuran topografi dan situasi di lingkungan kampus Teknik Sipil Unud di Bukit Jimbaran. Berdasarkan data hasil pengukuran topografi tersebut maka dapat direncanakan posisi titik-titik evakuasi untuk meminimalisir korban jika terjadi bencana. Penentuan titik-titik evakuasi mengacu kepada Peraturan Menteri PU dan National Fire Protection Association (NFPA). Dengan adanya kegiatan ini Program Studi Teknik Sipil berusaha untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada segenap civitas akademika khususnya dari segi aspek mitigasi bencana. Kata kunci: Mitigasi bencana, Pengukuran topografi, Titik kumpul
EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG 2 TINGKAT BETON BERTULANG DENGAN ATAP BAJA RINGAN MENGGUNAKAN ANALISIS STATIK PUSHOVER Putu Agus Nusada Putra; I Ketut Sudarsana; Ida Ayu Made Budiwati
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 20, No. 2, Juli 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.614 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2016.v20.i02.p03

Abstract

Evaluasi kinerja struktur terhadap beban gempa terutamanya pada  struktur gedung sekolah yang telah berdiri dan menggunakan rangka atap baja ringan dianggap perlu dilakukan, karena dalam perencanaannya gedung sekolah termasuk dalam kategori risiko gempa IV (risiko gempa tinggi). Terlebih setelah diterbitkannya peraturan perencanaan bangunan tahan gempa (SNI 03-1726-2012, di mana dalam analisis perilaku dinamis struktur akibat pengaruh beban gempa akan lebih relevan jika dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh interaksi tanah dengan struktur. Analisis dan evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan analisa pushover yang built-in pada program SAP2000. Analisis pushover dilakukan untuk menentukan level kinerja struktur yang akan dievaluasi terhadap batasan pada ATC-40 dengan parameter berupa gaya geser dasar,  simpangan antar lantai, nilai faktor daktilitas aktual, nilai faktor reduksi gempa aktual dan mekanisme keruntuhan yang terjadi pada struktur. Hasil analisis menunjukkan disain eksisting gedung sekolah tidak memenuhi persyaratan perencanaan struktur beton bertulang pada wilayah gempa kuat sesuai pasal 23 SNI 03-2847-2002 sehingga perlu dilakukan disain ulang terhadap struktur tersebut. Struktur dengan disain ulang memberikan kinerja yang diharapkan terlihat dari struktur tersebut memiliki kecukupan kapasitas saat terjadinya gempa rencana dan kinerja struktur yang berada pada level Immediate Occupancy (IO).
Co-Authors A. A. Diah Parami Dewi A. A. N. A. Angga Pradhana A.A. Ayu Istri Laksemana Dewi A.A. Ayu Istri Laksemana Dewi A.A.G.A. Yana Amanda, Anastasia Anak Agung Gde Agung Asmara Anak Agung Gede Sutapa Arnawa, I Putu Ayu Swandewi Trikusuma Caridad N. Barrameda D.M Priyantha Wedagama D.P.G Sugupta David Pramono Dewa Ayu Hendrawathy Putri Dharma Putra Dharma Putra Dharmayanti, Gusti Ayu Putu Candra Dwi Wiranata Gd. Astawa Diputra Gede Pringgana Gilbert S. Arrieta Gusti Ayu Rai Mahayani Hendra Wijaksana I Dewa Gede Rat Dwiyana Putra I G. A. Susila I G.N.K. Udara I Gede Adi Susila I Gede Gegiranang Wiryadi I Gede Wira Sayoga I Gusti Ayu Putu Wegie Puryandhari I Gusti Ketut Sudipta I Gusti Ketut Wirawan I K. Ade Siswanta I Made Alit Karyawan Salain I Nyoman Sutarja I P. Alit Suthanaya I Putu Laintarawan I Wayan Dana I Wayan Dana I Wayan Sudithayasa I.B. Dharma Giri I.G.N. Suditha I.N. Lanus Ida Ayu Budiwati Ida Ayu Made Budiwati Ida Bagus Dharma Giri Ida Bagus Ngurah Purbawijaya Ida Bagus Rai Widiarsa K. Astawa Ketut Ardhana Ketut Sidang Partayasa Luh Putu Eka Anggreni Made Respawan Made Sukrawa Made Yani Anggreni Marselinus Anggur Ngganggus Mayun Nadiasa Mulya Dewi N.L.P. Eka Agustiningsih Nanda Dwi Wulan Sari Ni Kadek Armini Ni Luh Putu Pradnyadewi Ni Made Anggreni Ni Made Dwi Ari Astuti Ni Made Tutarani Ni Nengah Selasih Ni Putu Candra Prastya Dewi Ni Wayan Novi Suryantari Putera Kumarayasa Mudita Putu Agus Nusada Putra Putu Deskarta Putu Didik Sulistiana Putu Hendra Kusuma Putu Lokantara Rahayu Ria Kusumawati Saputra, I Gede Yoga Dana Wayan Mustika Yohanes Angga Wijaya