Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Etno-social knowledge: How does knowledge of basic school teachers in Indonesia? Asrial Asrial; Syahrial Syahrial; Dwi Agus Kurniawan; Maryono Maryono; Putut Nugroho; Rahmat Perdana
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 13, No 4: November 2019
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.992 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v13i4.13739

Abstract

Etnososial is learning that integrates culture and local wisdom into social learning. Indonesia is very rich with a variety of cultures and local wisdom. These cultural values and local wisdom must be used by the teacher as a material and source of learning. So from that, the purpose of this study is to know the ethnosocial knowledge of elementary school teachers and the obstacles in applying it. This research uses quantitative design with survey research design. This study used 30 teachers as respondents. The instruments used were questionnaires and interviews. The results of this study are about the knowledge of ethno-social elementary school teachers in Indonesia in good condition. It is known that the ethno-social knowledge of teachers in Bajubang District is 6.7% included in the very bad category. While 30.0% are in a bad category, 43.3% are in a good category and 20.0% are in the very good category. The teacher applies ethno-social knowledge through various methods, learning strategies, using simple learning media and using the environment as a learning resource. While the obstacles faced by teachers are the ability of different students, media and learning resources that are lacking, lack of knowledge and experience of ethno-social teachers.
Penerapan Model Project Based Learning Berbantuan Peer Tutoring Pada Pembelajaran Konsep Dasar IPA untuk Meningkatkan 4Cs Skills Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Maryono Maryono; Hendra Budiono
Jurnal Gentala Pendidikan Dasar Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Gentala Pendidikan Dasar
Publisher : Department of Primary School Teacher Education, Faculty of Teacher Training and Education, Jambi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.05 KB) | DOI: 10.22437/gentala.v4i2.7918

Abstract

The purpose of this study is to describe the application of the project based learning model with peer tutoring on the learning of Basic Science Concepts to improve 4Cs skills of Elementary School Teacher Education Students. This research is a classroom action research by adopting Kemmis and Taggart's research steps consisting of planning, action, observation and reflection. The subject of the study was the second semester PGSD students with a total of 39 people. Data collection instruments in this study were observation sheets of the implementation of the PjBL model, critical thinking skills tests, communication assessment observation sheets, student collaboration observation sheets, and student creativity assessment observation sheets in producing herbarium products. The results showed an increase in 4Cs student skills. In the first cycle, 4Cs skills of students with an average percentage of 70.11%, high category. In the second cycle showed an increase with an average percentage of 76.01% in the high category. Based on the results of the study it can be concluded that the project based learning model assisted by peer tutoring can improve the 4Cs skills of PGSD Jambi University students.
Pelatihan Pembelajaran Aktif secara Daring melalui Lembar Kerja Peserta Didik di Sekolah Dasar Muhammadiyah Singkut Maryono Maryono; Issaura Sherly Pamela
Publikasi Pendidikan Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v12i2.24672

Abstract

Pemberlakuan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 ditetapkan pemerintah melalui kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR). Kebijakan BDR sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Pelaksanaan pembelajaran secara daring dinilai kurang efektif dan cenderung membosankan bagi peserta didik. Keaktifan dan keterlibatan peserta didik kurang tereksplor dengan maksimal sehingga pembelajaran aktif kurang tercapai. Pembelajaran aktif yang dimaksud adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan peran peserta didik secara aktif. Kenyataan di lapangan tidak semua tugas yang diberikan guru dikerjakan sendiri oleh peserta didik. Pembelajaran aktif secara tatap muka lebih dirasa jauh lebih baik dari pada pembelajaran daring. Pembelajaran aktif secara daring dapat diwujudkan dengan penciptaan kondisi belajar yang melibatkan peserta didik melalui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). LKPD yang dirancang oleh guru disesuaikan dengan keadaan lingkungan peserta didik. Metode pelatihan pembelajaran aktif secara daring yaitu ceramah, tanya jawab, praktik mendesain pembelajaran aktif melalui LKPD, simulasi desain pembelajaran aktif, dan refleksi. Hasil penelitian memperlihatkan keterlibatan aktif peserta didik dalam pembelajaran daring dapat ditingkatkan melalui LKPD. Guru mampu mendesain pembelajran aktif secara daring melalui LKPD yang menjadi pedoman peserta didik selama BDR. Hasil angket menunjukan 91% guru mampu mendesain pembelajaran aktif secara daring.  
Penggunaan Media Konkret untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa pada Kelas V SDN 078 /I Teluk Ketapang Suci Okta Mela Dwisa; Maryono Maryono; Muhammad sholeh
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.672 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4679

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dan bertujuan untuk mengetahui penggunaan media konkret untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kelas V Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan di SDN.078/I Teluk Ketapang pada Januari 2022. Data penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran, wawancara guru, dan dokumentasi. Data pada penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan media konkret pada proses pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat terlihat pada analisis data setiap siklus pertemuan. Siklsus I pertemuan pertama sebanyak 48.85%, siklus I pertemuan kedua 67.5% dengan peningkatan sebanyak 18.65%. Pada siklus II pertemuan pertama 76.92% dengan peningkatan 9.42% dan pertemuan kedua sebanyak 83.08% mengalami peningkatan sebanyak 6.16%. Dari hasil penelitian ini diharapkan guru dapat meningkatkan proses pembelajaran dikelas, sehingga keaktifan belajar dikelas juga ikut meningkat, guru disarankan agar dapat menggunkana media pembelajaran dalam proses pembelajaran berlangsung, agar siswa dapat tertarik dan minat dalam mengikuti proses pembelajan.
Pelatihan Pembuatan Bigbook Digital Sebagai Media Pembelajaran Membaca di SDN 018/V Kuala Tungkal Maryono Maryono; Eko Kuntarto; Eka Sastrawati; Hendra Budiono
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.906 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5915

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada guru dalam membuat bigbook digital sebagai media pembelajaran dalam rangka mempermudah guru dalam membelajarkan membaca pada siswa sekolah dasar. Subjek kegiatan ini adalah guru kelas dan guru bidang studi SDN 018/V Kuala Tungkal sebanyaj 23 orang. Kegiatan dilakukan denngan penyampaian materi dalam bentuk diskusi, ceramah dan tanya jawab, serta praktik langsung pembuatan bigbook digital, diakhir kegiatan dilakukan evaluasi pencapaian keterampilan peserta yang dilihat dari bigbook digital yang dihasilkan. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan dari 23 peserta yang mengikuti pelatihan, 17 atau 73,91% sudah dapat membuat bigbook digital sesuai dengan konsep yang telah dijelaskan, dan selebihnya 6 orang peserta atau 26,09% masih perlu bimbingan.
Strategi Pengembangan Sikap Disiplin Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Mutmainah Putri Rizki; Maryono Maryono; Violita Zahyuni
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 2 No. 1 (2022): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.239 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v2i1.225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi guru dalam mengembangkan sikap disiplin siswa kelas V di SDN 34/I Teratai. Penelitian ini dilakukan di kelas VA SDN 34/I Teratai pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang guru terapkan dalam upaya mengembangkan karakter disiplin siswa, berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas VA SDN 34/I Teratai hal yang dilakukan guru yaitu mengidentifikasi perilaku siswa, membuat peraturan kelas, membuat konsekuensi dan memberi peringatan kepada siswa yang melanggar peraturan. Peraturan yang dibuat guru merupakan pengembangan dari tata tertib sekolah dan penyesuaian terhadap perilaku siswa di kelas. Strategi guru dalam mengembangkan kedisiplinan siswa yaitu dengan bentuk keteladanan, pembiasaan dan budaya sekolah. Bentuk keteladanan yang dilakukan di sekolah tersebut guru selalu menunjukkan perilaku yang disiplin berupa hadir ke sekolah tepat waktu, mengenakan seragam sesuai jadwal hari yang telah ditentukan, karena sebagai pembimbing guru harus berupaya untuk membimbing dan mengarahkan perilaku siswa ke arah yang disiplin. Sebagai contoh atau panutan sebagai teladan, guru harus senantiasa memperlihatkan perilaku disiplin yang baik kepada siswa, karena bagaimana siswa akan berdisiplin jika guru yang sebagai panutan tidak menunjukkan sikap disiplin tersebut. Sebagai pengendali, guru mampu mengendalikan seluruh perilaku siswanya. Strategi untuk mengembangkan dan melaksanakan pendidikan karakter dapat dilakukan melalui pembiasaan pada anak. Melalui pembiasaan, anak tidak hanya belajar benar dan salah saja tetapi anak akan merasakan dan dapat membedakan nilai baik dan tidak baik serta anak akan bersedia melakukannya atau tidak melakukannya. Suatu tingkah laku yang diperoleh dengan pembiasaan, maka akan sangat sulit untuk mengubah atau menghilangkannya. Kata Kunci: Strategi Pengembangan, Disiplin
Pelatihan Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka Berbasis Lingkungan dan Kebutuhan Belajar Siswa Di SD Swasta Muhammadiyah Kuala Tungkal Maryono Maryono; Eko Kuntarto; Eka Sastrawati; Hendra Budiono
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 2 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i2.174

Abstract

Seiring dengan implementasi Kurikulum Merdeka, masih banyak guru yang belum paham teknik menyusun dan mengembangkan modul ajar, terutama modul ajar berbasis lingkungan dan kebutuhan belajar siswa. oelh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan dalam pengembangan dan penyusunan modul ajar berbasis lingkungan dan kebutuhan siswa yang sesuai dengan tuntutan kurikulum merdeka sehingga meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Subjek kegiatan ini adalah guru kelas dan guru bidang studi di SD Swasta Muhammadiyah Kuala Tungkal yang berjumlah 13 orang. Pelaksanan kegiatan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, serta praktek langsung. Pada setiap tahapan pelaksanaan menggunakan strategi Direct Instruction. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kemampuan guru dalam membuat modul ajar berbasis lingkungan dan kebutuhan belajar siswa. Hal ini tampak dari modul ajar yang telah dihasilkan dalam proses maupun setelah kegiatan pengabdian. Dari hasil angket yang diberikan diakhir kegiatan, tampak bahwa kebermanfaatan langsung dari kegiatan PkM yang dilaksanakan dengan persentase 84,04% dengan kategori Sangat Baik. Kata Kunci: modul ajar, kurukulum merdeka, lingkungan, kebutuhan siswa
Analisis Upaya Guru Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila Pada Dimensi Gotong Royong di Sekolah Dasar Ella Alfinda Oktaviani; Maryono Maryono; Issaura Sherly Pamela; Muhammad Warosatul Ulum
Jurnal Tonggak Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Teori dan Hasil Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 2 (2023): JTPD
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jtpd.v2i2.28457

Abstract

Seiring perkembangan dunia yang kian cepat dan teknologi yang semakin canggih, gotong royong mulai dilupakan dan ditinggalkan. Gotong royong sebagai salah satu dimensi profil pelajar pancasila diharapkan mampu menghidupkan kembali karakter gotong royong yang memudar. Guru mempunyai tugas untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pembiasaan dan keteladanan, hasil dari pembiasaan, faktor pendukung dan kendala dalam mewujudkan profil pelajar pancasila pada dimensi gotong royong di sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek pada penelitian ini yaitu guru dan peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini pembiasaan yang dilakukan yaitu memungut sampah, piket kelas, infaq, kerja bakti, kerja kelompok, P5 dan keteladanan yang ditunjukkan guru yaitu ikut serta dalam kegiatan yang diadakan sekolah. Hasil dari upaya yang dilakukan yaitu 38,46% berkembang sesuai harapan, 46,15% mulai berkembang dan 15,38% sedang berkembang. Faktor pendukung yaitu kepribadian peserta didik yang baik, keteladanan guru dan kerjasama guru . Kendalanya yaitu kepribadian peserta didik, kegiatan kurang terlaksana secara konsisten dan sarana prasarana. Berdasarkan temuan hasil maka dapat disimpulkan dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila dimendi gotong royong melalui berbagai pembiasaan dan keteladanan oleh sekolah dan guru
MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MELALUI METODE GLENN DOMAN BERBANTUAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS I SD Mita Sawitri; Maryono Maryono; Silvina Noviyanti
Jurnal Muara Pendidikan Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Muara Pendidikan, Vol 8 No 2, Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/mp.v8i2.1424

Abstract

This study aims to determine the process of applying the Flashcard Media-Based Glenn Doman method in increasing Reading Interest of Class I Students at SDN 134/I Merbau. This type of research is classroom action research. The research data was obtained from observation. Then the data were analyzed qualitatively by describing the increase in students' reading interest using flashcard media and quantitatively in the form of students' reading interest scores. Based on the research results, the application of the Glenn Doman method based on flashcard media was able to increase students' interest in reading. This is because students experience an increase in reading interest by paying attention to each indicator of reading interest in their learning which can be seen in each cycle. In the cycle I know that the level of interest in reading students is in the "sufficient" classification with a percentage reaching 54.3%, meaning that it has not reached the expected indicators in this study, and after making improvements in the second cycle, it increases to the "good" classification with a percentage reaching 75.3%. From the results of this study it can be concluded that applying the Glenn Doman method based on flashcard media can increase students' interest in reading in class I SDN 134/I Merbau. This can be seen from the increase in each indicator of interest in reading in each meeting cycle
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Projek untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Materi IPAS Mutiara Khairani; Maryono Maryono; Issaura Sherly Pamela
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (4)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i4.814

Abstract

Penelitian ini berfokus pada evaluasi dan penyelesaian masalah selama proses pembelajaran karena model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) membantu siswa mengerjakan proyek dan menyelesaikan masalah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di kelas V SDN 209/IV yang memiliki tingkat sensitivity rendah. Karena metode yang monoton dan dominasi guru dalam menjelaskan materi, observasi awal menunjukkan bahwa siswa kurang terlibat dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan selama dua siklus yang setiap siklusnya memiliki alur mulai dari persiapan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Studi ini dilakukan pada seluruh siswa kelas V SDN 209/IV Jambi, yang berjumlah 26 siswa. Studi ini dilakukan dalam dua siklus dan termasuk 26 siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPAS. Siswa di kelas V SDN 209/IV Penyengat Rendah melihat hasil yang positif dari model ini. Beberapa tahapan implementasi model PjBL adalah menentukan pertanyaan dasar, merancang perencanaan proyek, menyusun jadwal, dan memonitor pembelajaran. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, menjawab pertanyaan, mendengarkan apa yang dikatakan guru, menyimpulkan hasil kerja, dan meningkatkan keberanian, rasa percaya diri, dan keinginan untuk belajar. Peningkatan ini terlihat pada setiap pertemuan selama siklus I dan II secara bertahap yang sebelumnya keaktifan siswa dari hanya 45% pada pra-tindakan menjadi 53,5% pada siklus I pertemuan 1 meningkat di pertemuan 2 sebanyak 69%. Kemudian dilanjutkan siklus II pertemuan 1 meningkat mencapai 78% dan 82,19% pada pertemuan 2.