Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) pada Budidaya Tanaman Caisim (Brassica Juncea L.) Siti M. Sholihah; Suryani Suryani; Clara Zulfania
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i1.2256

Abstract

Caisim merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai komersial dan digemari masyarakat Indonesia. Konsumen banyak menggunakan daun caisim sebagai bahan pokok maupun pelengkap masakan tradisional dan masakan cina. Tanaman ini sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia, digemari masyarakat,  dan mempunyai nilai ekonomis serta kaya akan zat esensial (protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral). Limbah kulit pisang dapat dijadikan pupuk organik cair karena masih banyak kandungan unsur hara yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman caisim. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh berbagai jenis POC kulit pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman caisim dan POC kulit pisang yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman Caisim terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia Jakarta pada bulan Desember  sampai bulan Maret  2022. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan.  Faktor penelitian adalah jenis POC Kulit Pisang (P), yang terdiri atas 4, yaitu P0 (kontrol), P1 (POC kulit pisang ambon), P2 (POC kulit pisang raja), dan P4 (POC kulit pisang kepok). Variabel penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan berat basah tanaman caisim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pupuk organik cair kulit pisang tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, tetapi berpengaruh terhadap jumlah daun, luas daun dan berat basah tanaman caisim. Jenis kulit pisang yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik untuk tanaman caisim adalah pupuk organik kulit pisang ambon. Kata kunci: Pupuk organik cair, kulit pisang, caisim
Peningkatan Pengetahuan Tentang Stunting pada Ibu Balita di Kelurahan Pondok Ranggon Cipayung Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta Yeny Sulistyowati; Lili Indrawati; Suryani Suryani; Sukma Aditya Putra; Muhammad Gumilar
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v6i2.2545

Abstract

Stunting in early life, especially in the first 1000 days from conception to the age of two years, impaired growth has adverse functional consequences in children. The current condition of the COVID-19 pandemic requires more and more multi-sectoral collaboration to prevent these consequences. Some of these consequences include poor cognition and educational performance, poor parenting, low adult wages, lost productivity, and accompanied by excessive weight gain later in life, an increased risk of chronic nutrition-related diseases in adult life. Mother's knowledge of toddlers also plays a role in this effort. Therefore, the purpose of this activity is to increase the knowledge of mothers under five about stunting. The activity was carried out in several Posyandu areas which was carried out in September – October 2022. The implementation was in collaboration with Cadres, Pondok Ranggon Village Health Center, Cipayung District Health Center and Pondok Ranggon Village and Cipayung District. The result of this activity is an increase in partner empowerment through increased knowledge (Post Test Results Increase compared to Pre Test) namely those whose knowledge is good from 95% to 98% after counseling and increasing partner skills (Cross-program collaboration, evidenced by the active involvement of community elements (Village government, RW, cadres, youth organizations and religious leaders.) With the increase in knowledge of mothers and children under five, it is hoped that the role of cooperation with cross-sectors will be increased so that the sustainability of the program can be well maintained. Keywords: Knowledge, Mother, Children Under Five, Stunting
Isolasi dan Uji Aktivitas Antifungi Actinomycetes Hutan Pinus Gunung Bunder Bogor Jawa Barat terhadap Colletotrichum capsici Olvi Dwi Ferina; Reni Nurjasmi; Suryani Suryani
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2706

Abstract

Colletotrichum capsici merupakan fungi penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai.  Serangan fungi ini berdampak pada menurunnya produksi dan nilai jual cabai. Pada umumnya pengendalian penyakit tersebut mengandalkan fungisida sintetik yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan manusia. Oleh karena itu, perlu alternatif fungisida yang ramah lingkungan seperti pemanfaatan mikrobia agens hayati Actinomycetes. Bakteri ini banyak ditemukan di dalam habitat tanah yang kaya kandungan bahan organik, salah satunya tanah hutan. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi Actinomycetes asal Hutan Pinus Gunung Bunder Bogor terhadap C. Capsici serta mendapatkan isolat yang menghasilkan daya hambat paling tinggi terhadap fungi patogen tersebut. Media Actinomycetes menggunakan Starch Nitrate Agar (SNA) sedangkan media C. Capsici  menggunakan Potato Dextrose Agar (PDA). Tahapan penelitian meliputi isolasi Actinomycetes (metode pour plate), purifikasi (streak plate), identifikasi berdasarkan morfologi koloni dan miselium sehingga diperoleh isolat-isolat yang berbeda. Aktivitas daya hambat isolat tersebut diujikan terhadap C. Capsici menggunakan metode peracunan medium. Berdasarkan hasil identifikasi, diperoleh 14 isolat Actinomycetes yang memiliki morfologi koloni dan miselium yang berbeda. Hasil uji aktivitas antifungi menunjukkan abhawa semua isolat mampu menghambat C. Capsisi dengan persentase daya hambat tertinggi dihasilkan isolat PnGB10 (85,10%) dan berbeda nyata dengan isolat PnGB8 (62,75%).Kata Kunci:  Actinomycetes, Antifungi, Colletotrichum capsici, Hutan Pinus
Respon Beberapa Varietas Pakcoy Terhadap Media Cocopeat Pada Sistem Wick Muhamad Indri Sanjaya; Suryani Suryani; Luluk Syahr Banu
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2711

Abstract

Kebutuhan pangan terutama sayuran yang sehat untuk di komsumsi semakin meningkat. Namun ketersediaannya masih belum mencukupi, karena keterbatasan lahan khususnya di wilayah perkotaan. Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut dengan meningkatkan produksi melalui budidaya tanaman menggunakan teknologi pertanian salah satunya sistem wick. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L)  terhadap media tanam cocopeat yang dibudidayakan dengan hidroponik system wick. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Satu faktor yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga di peroleh 18 satuan percobaan. Dengan taraf sebagai berikut: P1 : Cocopeat+ Fantana P2 : Cocopeat + Emone 26 P3 : Cocopeat+ Nauli F1 Teknik pengumpulan data menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon varietas pakcoy terhadap media tanam cocopeat, berpengaruh sangat nyata terhadap varietas Emone 26 pada tinggi tanaman, jumlah helai daun, berat segar tanaman, dan panjang akar tanaman. Respon varietas pakcoy Emone 26 memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman (29,817 cm) dan panjang akar tanaman (31,00 cm), dan respon varietas pakcoy Nauli F1 memberikan hasil terbaik pada jumlah daun tanaman (16,833 helai) dan berat segar tanaman (90,50 gram).Kata kunci: Varietas Pakcoy, Cocopeat, Hidroponik,Sistem Wick
Uji Mortalitas Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) dengan Pestisida Nabati Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altili) Yuliawati Yuliawati; Luluk Syahr Banu; Suryani Suryani
JURNAL PERTANIAN Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v14i1.3140

Abstract

 Wereng batang coklat (Nilaparvata lugens stal.) merupakan hama utama pada tanaman padi. Hama ini menyerang mulai dari fase persemaian sampai panen, pada populasi tinggi hama wereng batang coklat dapat menimbulkan kerusakan berat hingga gagal panen. Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian hama yang ramah lingkungan untuk menanggulanginya dengan menggunakan ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) pada berbagai konsentrasi terhadap mortalitas wereng batang coklat (Nilaparvata lugens stal.) serta konsentrasi efektifnya. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca dan laboratorium pestisida nabati Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Kementrian Pertanian karawang. Rancangan penelitian menggunakan RAL dengan 5 variasi konsentrasi yaitu 1 gr/lt, 3 gr/lt, 5 gr/lt, 7 gr/lt dan kontrol tanpa ekstrak daun sukun, dengan lima kali pengulangan. Metode pengujian dengan dua cara yaitu uji sifat racun kontak dan sifat racun perut yang terkandung dalam ekstrak daun sukun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun sukun sebesar 7 gram/liter merupakan konsentrasi yang efektif baik pada uji sifat racun kontak maupun sifat racun perut dengan menghasilkan  mortalitas hama wereng batang coklat sebesar 74% pada uji sifat racun kontak dan 86% untuk uji sifat racun perut.Kata kunci: Pestisida nabati, ekstrak daun sukun,  wereng batang coklat