Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENGARUH SUBSTITUSI PAKAN KOMERSIAL DENGAN PAKAN KONSENTRAT BUATAN TERHADAP PERFORMANS ITIK UMUR 2 MINGGU I Made Adi Sudarma; Maulana Bahasuan; Marselinus Hambakodu
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 5, No 2 (2021): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v5i2.1780

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi pakan komersial dengan pakan konsentrat buatan terhadap bobot hidup, pertambahan bobot badan harian dan konversi ransum ternak itik umur 2-10 minggu. Penelitian ini menggunakan itik sebanyak 36 ekor dan ditempatkan dalam 12 kandang yang masing-masing berukuran 1x1 meter. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah pakan komersial BR2 100% (P0), Pakan komersial BR2 50% + Pakan konsentrat buatan 50% (P1) dan Pakan konsentrat buatan 100% (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata terhadap variabel bobot hidup ternak itik umur dua minggu sampai 10 minggu (1.497,08 gram/ekor/hari) dan pertambahan bobot badan harian ternak itik (21,50 gram/ekor/hari) namun memberi pengaruh nyata terhadap konversi ransum untuk setiap perlakuan (P0:4,85, P1:5,52 dan P2:6,63). Disimpulkan bahwa pakan konsentrat buatan (P2) dapat mengganti 100% pakan komersial BR2 dengan nilai konversi ransum yang lebih tinggi namun diimbangi dengan harga yang lebih ekonomis.  
Evaluasi Nilai Nutrisi dan Kecernaan In Vitro Beberapa Rumput Alam dari Lahan Perkebunan dan Padang Penggembalaan M. Hambakodu
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 23, No 2 (2021): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.23.2.130-135.2021

Abstract

Identifikasi Hijauan Makanan Ternak di Lahan Pertanian dan Padang Penggembalaan Kecamatan Haharu Kabupaten Sumba Timur Marselinus Hambakodu; Jeni Pindi Pawulung; Merry Christine Nara; Umbu Artur Ratu Amah; Elvis Pati Ranja; Alfons Hina Tarapanjang
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 1 (2021): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2594.032 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i1.14601

Abstract

ABSTRAK Padang penggembalaan perlu dikelola dan didata kondisinya karena sebagai sumber pakan utama bagi ternak gembala di Pulau Sumba. Rumput alam di padang penggembalaan dan lahan pertanian Kecamatan Haharu Kabupaten Sumba Timur memiliki jenis yang beragam dan merupakan pakan utama yang dikonsumsi oleh ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi jenis-jenis rumput dan komposisi kimia rumput alam di padang penggembalaan dan lahan pertanian Kecamatan Haharu Kabupaten Sumba Timur. Penelitian menggunakan metode survei dan pengamatan langsung di lapangan. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 titik yakni Desa Wunga, Napu, Praibakul, dan Rambangaru. Sampel rumput alam yang diperoleh diidentifikasi menggunakan referensi buku indentifikasi rumput alam. Pengujian komposisi kimia dengan analisis proksimat. Hasil penelitian identifikasi rumput alam lokal sebagai berikut: mbelar penji (Heteropogon insignis), moru kapuka (Sorghum nitidum), wolu kamemu (Brachiaria decumbes), mapu bokul (Themeda triandara), mapu baokul kangadu (Hetropogon contortus),  kahanga keri (Ischaemun timorense), bara minah (Brachiaria humidcola), kandaung hondu karambo (Cynodon dacylon), Kandaung hira panggu (Cynodon dactylon (L) Pers.), kandaung mmbata kambaku (Digitaria ciliaris), uhu randu (Echinochloa cruss-galli), ndaica (Panicum maximum), ilah (Saccharum spontaneum). Kesimpulan, rumput alam di Kecamatan Haharu terdapat 12 spesies, rumput alam uhu randu, kandaung mbata kambaku, kandaung hondu karambo memiliki komposisi kimia yang lebih baik dibanding rumput alam yang lainnya.Kata kunci: hijauan, padang penggembalaan, lahan pertanian Green Fodder Identification on Agriculture Land and Pasture of Haharu Sub District in East Sumba RegencyABSTRACTPasture condition needs to be managed and recorded because as the main feed source for livestock shepherd on the island of Sumba. Natural grass in the grazing fields and agricultural land of Haharu District, East Sumba Regency has various types and is the main feed consumed by ruminants. This study’s purpose to explore the types of grass and the chemical composition of natural grass in the pasture and agricultural land in the Haharu District of East Sumba. The research used survey methods and direct field observations. Sampling was conducted at 4 points i.e Wunga, Napu, Praibakul, and Rambangaru villages. The natural grass samples obtain were identified using a natural grass identification book reference. The research results identified local natural grasses as follows; mbelar penji (Heteropogon insignis), moru kapuka (Sorghum nitidum), wolu kamemu (Brachiaria decumbes), mapu bokul (Themeda triandara), mapu baokul kangadu (Hetropogon contortus), kahanga keri (Ischaemun timorense), bara minah (Brachiaria brizantha), kandaung hondu karambo (Cynodon dacylon), kandaung hira panggu (Cynodon dactylon (L) Pers.), kandaung mmbata kambaku (Digitaria ciliaris), uhu randu, dan ndaica. In conclusion, the grassland in District Haharu there were 12 species, uhu randu, kandaung mbata kambaku, kandaung hondu karambo grassland have better chemical composition than the other grassland.Keywords: forage, pasture, agricultural land 
Kajian In Vitro Kecernaan Fraksi Serat Hijauan Tropis pada Media Cairan Rumen Kambing Marselinus Hambakodu; Alexander Kaka; Yessy Tamu Ina
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 1 (2020): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.22 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i1.8907

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan NDF, kecernaan ADF dan kecernaan hemiselulosa pada hijauan pakan tropis secara in vitro. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 jenis pakan hijauan tropis dan cairan rumen kambing PE berfistula yang diberi pakan dengan kandungan PK 12% dan TDN 62%. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap 8 perlakuan pakan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari P1 = turi (Sesbania grandiflora), P2 = nangka (Artocarpus heterophyllus), P3 = pisang (Musa acuminate), P4 = mangga (Mangifera indica L.), P5 = gamal (Gliricidia sepium), P6 = mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.), P7 = kaliandra (Calliandra calothyrsus) dan P8 = lamtoro (Leucaena leucocephala). Data dianalisis menggunakan ANOVA taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecernaan NDF, kecernaan ADF, dan kecernaan hemiselulosa berbeda nyata (P<0,05). Hijauan pakan tropis lamtoro, kaliadra dan gamal memiliki kecernaan NDF, kecernaan ADF lebih tinggi dibandingkan turi, nangka, pisang, mangga, dan mahoni, namun kecernaan hemiselulosa kaliandra, manga dan lamtoro tertinggi. Kesimpulan, hijauan Leucaena leucocephala, Calliandra calothyrsus, dan Gliricidia sepium memiliki kecernaan NDF tertinggi (70,34%; 66,26% dan 62,29%), dan kecernaan ADF tertinggi (53,79%; 48,08%; dan 58,91%), namun kecernaan hemiselulosa tertinggi adalah Calliandra calothyrsus, Mangifera indica L, dan Leucaena leucocephala (18,18%; 17,80% dan 16,55%).Kata kunci: in vitro, hijauan tropis, kecernaan, serat ABSTRACTThis research was conducted to evaluate neutral detergent fiber digestibility, acid detergent fiber digestibility, and hemicellulose digestibility on tropical browse plants in vitro. The materials used in this research were 8 types of tropical forages and rumen fluid from Etawa Crossbreed goat fistulated with CP 12 % and 62 % TDN. The experimental design used was the completely randomized design of 8 feed treatments and 3 replications. Treatments consisted of P1 = Sesbania grandiflora, P2 = Artocarpus heterophyllus, P3 = Musa acuminata, P4 = Mangifera indica L., P5 = Gliricidia sepium, P6 = Swietenia mahagoni (L.) Jacq, P7 = Calliandra calothyrsus, and P8 = Leucaena leucocephala. Data were analyzed using ANOVA 5%, and continued by Duncan test. The results of the study showed that neutral detergent fiber digestibility, acid detergent fiber digestibility, hemicellulose digestibility were significantly (P<0.05). Tropical forages of Leucaena leucocephala and Gliricidia sepium were highest neutral detergent fiber digestibility (70,34% and 62,29%), and highest acid detergent fiber digestibility (57,14% and 58,91%), with hemicellulose digestibility (64,10% and 65,00%).Keywords: digestibility, fiber, tropical browse plants, in vitro
Kualitas Fisik Daging Kambing Kacang Jantan Muda yang Diberi Rumput Lapang dan Tiga Level Konsentrat Marselinus Hambakodu; Luh Sri Enawati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 1 (2019): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.047 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i1.5491

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian level konsentrat sebagai pakan suplemen terhadap kualitas fisik daging kambing yang meliputi susut masak, daya ikat air, keempukan dan pH. Penelitian ini menggunakan daging bagian otot Longisimus dorsi dan Bisef femoris dari 12 ekor kambing Kacang jantan muda berumur 6-8 bulan dengan berat badan awal 11,82 ± 1,29 kg (koefisien variasi 10,92%). Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap 3 perlakuan dan 4 ulangan yaitu   R1 = rumput lapangan ad libitum + konsentrat 0,5% BB, R2 = rumput lapangan ad libitum + konsentrat 0,75% BB , R3 = rumput lapangan ad libitum  +  konsentrat 1% BB. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap susut masak, daya ikat air, keempukan dan pH. Pemberian konsentrat sebagai suplemen dengan level 0,5%; 0,75% dan 1% menghasilkan kualitas fisik daging (susut masak, daya ikat air, keempukan dan pH) yang relatif sama pada otot Longissimus dorsi dan Biceps femoris dari kambing Kacang jantan muda.Kata kunci: Kambing kacang jantan, konsentrat, sifat fisik daging.ABSTRACTThis study aims to determine the effect of level concentrate as a feed supplement on the physical quality of meat of Kacang male goat including cooking loss, water holding capacity, tenderness and pH. This research used meats the muscle section of Longissimus dorsi and Bicep femoris from 12 heads of young male Kacang goat aged 6-8 months with the initial body weight 11,89 ± 1,29 kg (variation coefficient 10,92%). The research method used completely randomized design with three treatments and four replicates, i.e.: R1 = native grass ad libitum + concentrates 0,5% BW, R2 = native grass ad libitum + concentrates 0,75% BW, R3 = native grass ad libitum + concentrates 1% BW. Statistical analysis showed that the treatment effect insignificant (p> 0.05) against cooking loss, water holding capacity, tenderness and pH. Giving of concentrate as a supplement to the level of 0,5%; 0,75% and 1% resulted in the physical quality of the meat (cooking loss, water holding capacity, tenderness and pH) were relatively similar to the muscle Longissimus dorsi and Biceps femoris of young male Kacang goats.Keywords: Male Kacang goat, concentrate, the physical quality of meat.
EFFECT OF GIVING CHICKEN FERTILIZERS WITH DIFFERENT DOSES ON PRODUCTIVITY OF ODOT GRASS (Pennisetum purpureum cv. Mott) Matias Peli Kadu Amah; I Made Adi Sudarma; Marselinus Hambakodu
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 11 No 1 (2021): Pastura Vol. 11 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/Pastura.2021.v11.i01.p09

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokasi kotoran ayam dengan levelyang berbeda terhadap produktivitas rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott). Penelitian dilaksanakandi Kelurahan Wangga, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Penelitianmenggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan yakni R = kontrol, R1 = pupuk bokasi kotoran ayam 10%/polybag, R2 = pupuk bokasi kotoran ayam 20%/polybag, dan R3 = pupuk bokasi kotoran ayam 30%/polybag. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, produksi bahan segar, dan produksi bahan kering. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), bila berpengaruh nyata maka akan dilanjutkan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukan perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi bahan kering dan jumlah daun, tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi bahan segar dan tinggi tanaman rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott). Disimpulkan, penggunaan dosis pupuk bokasi feses ayam 30% lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott). Kata kunci : pupuk feses ayam, pertumbuhan, produksi, Pennisetum purpureum cv. Mott
Substitusi rumput gajah dengan rumput laut coklat (Sargassum polycys-tum) terhadap produk metabolisme rumen dan kecernaan nutrien secara in vitro Marselinus Hambakodu; Eko Pangestu; Joelal Achmadi
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 29, No 1 (2019): April
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2019.029.01.05

Abstract

This research was conducted to assess the level of substitution of napier grass with brown seaweed (Sargassum polycystum) in diet of the goat on rumen metabolism product and nutrient digestibility in vitro. The experimental design used was completely randomized design with 4 treatments and 4 replications. Feed treatments consisted of T1 (control) = 50% napier grass + 50% concentrate; T2 = napier grass 37,5% + S. polycystum 12,5% + 50% concentrate; T3 = napier grass 25% + S. polycystum 25% + 50% concentrate; T4 = napier grass 12,5% + S. polycystum 37,5% + 50% concentrate. The result, substitution of napier grass with brown seaweed (S. polycystum) did not significant (P>0.05) effect on pH, N-NH3, VFA total, acetate, propionate, butyrate, adenosine triphosphate (ATP), dry matter digestibility, organic matter digestibility, and neutral detergent fiber digestibility. It is suggested that brown seaweed (S. polycystum) could replace napier grass on goat feed at up to 37,5%.
PELATIHAN PENGOLAHAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) SEBAGAI MINUMAN SUPLEMEN PADA MASA PENDEMI COVID 19 DI DESA WUNGA Marselinus Hambakodu; Alfons Hina Tarapanjang; Elvis Pati Ranja; Merry Christine Nara
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.822 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2756

Abstract

ABSTRAKKelapa merupakan tanaman perkebunan yang dapat tumbuh pada daerah tropis, dan selama ini masyarakat Desa Wunga masih mengolah buah kelapa menjadi minyak goreng. Penganekaragaman pengolahan buah kelapa perlu adanya inovasi baru dalam pengolahan buah kelapa tanpa menggunakan panas yang dilakukan secara alami. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan warga dalam mengolah kelapa menjadi pangan fungsional sebagai minuman suplemen dalam menghadi pandemi Covid 19. Metode yang digunakan mulai dari perencanaan, pengolahan dan pelatihan. Hasil pelaksanaan adalah (1). Adanya peningkatan ketrampilan yang diperoleh warga Desa Wunga terkait pengolahan kelapa menjadi minyak kelapa murni; tanggapan kesesuaian materi dengan tujuan pelatihan 55,6% baik, kesesuaian dengan kebutuhan 55,6% baik, kualitas materi 50% baik, penyampaian materi 50% baik, sistematika dan alur materi 55,6% baik,  partisipatif dan kedekatan dengan peserta 55,6% baik, dan tanggapan organoleptik 60-66% sangat suka. (2)Dari tujuh indikator tanggapan yang didapatkan, terlihat bahwa secara umum para peserta memberikan tanggapan positif dan menganggap bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka dalam menghadapi pandemi Covid 19 serta organoleptik VCO. Indikator organoleptik VCO terdiri dari warna, aroma dan rasa memberikan tanggapan sangat suka. Kata kunci: desa Wunga; pelatihan; pengolahan; virgin coconut oil. ABSTRACTCoconut is a plantation crop that can grow in tropical areas, and so far the people of Wunga Village are still processing coconuts into cooking oil. Diversification of coconut fruit processing requires new innovations in coconut fruit processing without using heat which is done naturally. This activity aims to improve the skills of residents in processing coconut into functional food as a supplement drink in fighting the Covid 19 pandemic. The methods used range from planning, processing and training. The results of the implementation are (1). An increase in the skills acquired villager related Wunga oil processing into pure coconut oil; responses of material suitability with training objectives 55.6% good, conformity to needs 55.6% good, 50% good quality of material, 50% good material delivery, 55.6% good systematic and flow of material, participatory and closeness to participants 55, 6% was good, and 60-66% organoleptic responses were very favorable. (2). Of the seven indicators obtained responses, it appears that in general the participants responded positively and considers that this activity is very beneficial for them in the face of a pandemic Covid 19 and organoleptic VCO. VCO organoleptic indicators consisting of color, aroma and taste gave very favorable responses. Keywords: wunga village; processing; virgin coconut oil.
The Training on the Making of Supplementary Multinutrient Block for Sumba Ongole Cattle in Wunga Village, Haharu District, East Sumba Regency Marselinus Hambakodu; Mersan M. Yanggu; Andreas Maramba Jara
MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitra.v6i1.3016

Abstract

The livestock farming system of sumba ongole cattle that people in Wunga Village, Haharu District, East Sumba Regency, commonly practice is the extensive system. In this system, sumba ongole cattle are released during the day to graze on natural grazing fields and put back into their pens at night. However, the quality of the pasture during the dry season tends to be very poor, characterized by high crude fiber content and low crude protein content. This condition can cause a nutritional deficiency in the livestock. Therefore, there have been some efforts to meet the nutritional needs of the livestock by providing supplementary feed in the form of a multi-nutrient block (MnB). This community service aims to provide training on how to produce multi-nutrient block as additional supplementation for the sumba ongole cattle, targeted at the Parengu Wunga farmer community (KO MANUNGGA) in Wunga Village, Haharu District, East Sumba Regency as the work partner. The program consisted of several activities, such as lectures, question and answer sessions, discussion, simulation, and practice. These activities were carried out in several stages, namely the survey, the provision of tools and materials, training and mentoring, the feeding of the livestock, and evaluation. The results showed that the livestock farmers in Wunga Village learned about the formulation of a multi-nutrient block, the manufacturing of the multi-nutrient block using local feed ingredients, and the ways to feed the multi-nutrient block to the livestock. It is also revealed that feeding the multi-nutrient block to the sumba ongole cattle can increase their appetite and lead to a high body condition score in the dry season.
SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF BIBIT SAPI SUMBA ONGOLE KECAMATAN PANDAWAI KABUPATEN SUMBA TIMUR Denianus Hapu Kambanu; Alexander Kaka; Marselinus Hambakodu
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 5, No 3 (2022): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i1.4705

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa bibit Sapi Sumba Ongole berdasarkan sifat kualitatif dan kuantitatif di Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini menggunakan metode survei langsung di lapangan. Penelitian menggunakan sebanyak 383 ekor sapi Sumba Ongole, dengan jenis kelamin jantan dan betina, kemudian dikelompokkan beradasarkan umur ternak 18 - < 24 dan 24 – 30 bulan. Observasi dan pengukuran dilakukan untuk mengumpulkan data hubungan dari pengukuran variabel. Variabel penelitian meliputi tinggi pundak, panjang badan, lingkar dada, dan lingkar scrotum, sedangkan sifat kualitatif meliputi warna dan bentuk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sifat kuantitatif sapi SO jantan umur 18 - < 24 bulan pada kelas I terjadi penurunan di bawah SNI, sedangkan  kelas II dan III sesuai SNI. Sapi SO jantan umur 24-30 bulan kelas I dan III tidak sesuai SNI, sedangkan kelas II sesuai standar SNI. Performa kuantitatif sapi SO betina umur 18<24 kelas I kelas II dan III tidak memenuhi stndar SNI. Sapi SO umur 24-30 bulan kelas I dan II mencapai SNI, sedangkan kelas III tidak mencapai SNI. Performa kualitatif sapi SO jantan berwarna putih yakni mencapai 70%, sedangkan yang berwarna hitam 30%, dan sapi betina 100% berwarna putih.