Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PEMANFAATAN DAUN KELOR SEBAGAI BAHAN DASAR PRODUK OLAHAN MAKANAN DI KELURAHAN KAMBANIRU Junaedin Wadu; Anggreni Madik Linda; Elfis Umbu Katongu Retang; Elsa Christin Saragih
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.782 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4270

Abstract

ABSTRAKKelor menjadi salah satu tanaman yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan dasar pengolahan makanan ataupun minuman. Program pengabdian masyarakat dilakukan pada kelompok tani Ie Hari 1 di Kelurahan Kambaniru Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur. Metode yang digunakan pada pengabdian ini yaitu metode penyuluhan dengan memberikan materi terkait pengenalan produk kelor dan nilai gizinya, serta memberikan pelatihan langsung pembuatan pudding dan ice cream kelor. Anggota  kelompok tani Ie hari 1 didominasi oleh wanita yang mempunyai potensi dalam pengolahan produk makanan dari daun kelor, karena tersedia pohon kelor di sekitaran rumah para anggota kelompok. Hasil dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah kelompok tani mempunyai ketertarikan dalam mengenal produk olahan kelor yang mempunyai nilai ekonomis yang baik. Kata kunci : kelor; bahan dasar; kelompok tani Ie hari 1 ABSTRACTMoringa is a plant that has a high nutritional content and its leaves can be used as one of the basic ingredients for food or beverage processing. The community service program was carried out at the Ie Day 1 farmer group in Kambaniru Village, Kambera District, East Sumba Regency. The method used in this service is the extension method by providing material related to the introduction of Moringa product and its nutritional value, as well as providing direct training in making Moringa pudding and ice cream. The Ie day 1 farmer group members are dominated by women who have the potential in processing food products from Moringa leaves, because there is a Moringa tree around the house of the group members. The result of this Community Service is that farmer groups have an interest in getting to know Moringa processed products that have good economic value. Keywords: moringa; basic material; Ie farmer group day 1
PERAN KELOMPOK TANI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DAERAH IRIGASI TEKNIS KECAMATAN KAMBERA KABUPATEN SUMBA TIMUR Ferdinand Mangutu Kiki; Elfis Umbu katongu Retang; Junaedin Wadu
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 8, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v8i1.6512

Abstract

This studi aims to determine the role of farmer groups on the income of rice farmers in the technical irigation area Kambera District East Sumba Regency. This research was conducted for 2 months from may to july 2021. The data used in this study are primary data and secondari data. The result of this study indicate the role of farmer groups as a learning class to get a score of 312 with a role category. The role of farmer groups as a forum for cooperation received a score of 286 in the category of quite role and the role of farmer groups as a production unit scored 257 in the category of playing a sufficient role.based on the results of the recapitulation of the role of farmer groups, it obtained a score of 287 which indicates that the farmer groups have quite a role as a learning class, a forum for cooperation and production unit. While the incomes of rice farmers can be seen by using income analysis. The resultsof this study indicate that the average cost incurred by farmers is Rp.10.256.325,00/ Ha and ravenue of Rp.20185.818,00/ Ha so that the income of rice farmers in the technical irrigation area of the Kambera sub-district is Rp.10.525.493,00/Ha. To determinate the role of farmer groups on income, the spearman rank correlation test was used using SPSS.16 which showed that the role of farmer groups had a significant effect on the income of lowland rice farmers. The more the role of farmer groups is increased, it will increased the income of rice farmers in the technical irrigation area of the Kambera Sub-district.
Strategi menghadapi risiko produksi padi sawah di Kabupaten Sumba Timur Junaedin Wadu; Yuliawati Yuliawati; Bayu Nuswantara
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 22 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.851 KB) | DOI: 10.24914/jeb.v22i2.2342

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada Kecamatan Lewa Kabupaten Sumba Timur. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Lewa merupakan sentra produksi padi di Kabupaten Sumba Timur dan produksinya mengalami fluktuasi yang mengindikasikan adanya risiko. Sampel dalam penelitian ini adalah petani padi sawah, penyuluh pertanian, dan pemerintah setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan risiko produksi dengan responden 98 petani padi sawah, dan 2) menyusun strategi untuk menghadapi risiko produksi menggunakan analisis SWOT dengan sumber informan sebanyak 12 orang.Teknik pengambilan sampel digunakan secara acak sederhana (simple random sampling). Penelitian ini memakai model Cobb-Douglas dalam bentuk logaritma natural untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi dianalisis dengan model multiplicative heterocedasticity. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi adalah luas lahan, pupuk Urea, Phonska, pestisida, tenaga kerja, dan dummy musim tanam. Sedangkan faktor yang mempengaruhi risiko produksi adalah luas lahan, benih, dan herbisida. Sementara itu, hasil analisis menunjukkan strategi yang ditetapkan dengan TAS (Total Actractiveness Score) tertinggi adalah mengikuti pelatihan-pelatihan dan pembinaan melalui peningkatan kerjasama dengan pemerintah dan pihak lainnya.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KELURAHAN MALUMBI, KECAMATAN KAMBERA, KABUPATEN SUMBA TIMUR Junaedin Wadu; Anggreni Madik Linda
Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan Vol 8, No 3 (2020): AGRILAN : JURNAL AGRIBISNIS KEPULAUAN
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/agrilan.v8i3.1099

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta menetapkan strategi bagi pengembangan usahatani bawang merah di Kelurahan Malumbi, Kecamatan Kambera. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratif dengan menggunakan metode survei. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 10 orang. Metode yang digunakan untuk penentuan sampel adalah metode accidential sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation, Internal-Eksternal (IE), Matriks Strenghts, Weakness, Opportunities, Treats (SWOT), dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal adalah ketersediaan air yang cukup memadai, sistem pemasaran yang tidak efektif. Sedangkan, faktor eksternal adalah permintaan bawang merah tinggi, serta persaingan dan fluktuasi harga jual. Strategi utama pengembangan usahatani bawang merah adalah memperluas lahan usahatani bawang merah dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi dan merebut peluang pasar.
MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA PEMUDA DI MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN LOKAL Elsa Christin Saragih; Anggreni Madik Linda; Junaedin Wadu; Febyningsi Rambu Ladu Mbana; Elfis Umbu Katongu Retang
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8715

Abstract

ABSTRAKPandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat membatasi kegiatannya, dalam upaya untuk memutus rantai penyebaran penyakit tersebut. Bentuk pembatasannya berupa pembatasan aktivitas di luar rumah, pelarangan berkumpul atau berkerumun, dimana diharapkan masyarakat dapat bekerja dari rumah.  Kegiatan dengan tema “Membangun Jiwa Wirausaha Pemuda di Masa Pandemi Covid-19 dengan Pengolahan Hasil Pertanian Lokal” ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan berwirausaha pada pemuda binaan PPA IO-660 di Kelurahan Kambaniru pada masa pandemi covid-19 ini, dengan harapan dapat menimbulkan keinginan dan rasa percaya diri untuk terjun ke dalam dunia wirausaha. Mitra pada kegiatan pengabdian ini adalah Pusat Pengembangan Anak (PPA) IO 660 yang berlokasi di Kelurahan Kambaniru Kabupaten Sumba Timur. Metode yang digunakan pada kegiatan ini berupa pemberian materi terkait pengembangan jiwa kewirausahaan dan peluang wirusaha dimasa pandemi covid-19 dengan memanfaatkan hasil pertanian lokal, diskusi bersama peserta terkait materi yang diberikan, serta pelatihan praktek pengolahan bola-bola singkong keju dan bolu labu kuning. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, diketahui bahwa pengetahuan peserta saat sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan meningkat 36%. Sebelum pelaksanaan kegiatan rata-rata nilai pre test sebesar 50,60%, dan setelah pelaksanaan kegiatan rata-rata nilai post test meningkat menjadi 86,80%. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang konsep kewirausahaan, memiliki keinginan dan rasa percaya diri untuk memulai suatu usaha, serta peserta memiliki keterampilan yang baik dalam mengolah produk bola-bola singkong keju dan bolu labu kuning. Kata kunci: minat berwirausaha; pengolahan makanan local; penyuluhan kewirausahaan. ABSTRACTThe Covid-19 pandemic requires people to limit their activities, in an effort to break the chain of spreading the disease. The form of restrictions is in the form of restrictions on activities outside the home, prohibition of gathering or crowding, where people are expected to be able to work from home. The activity with the theme "Building Youth Entrepreneurial Spirit in the Covid-19 Pandemic Period with Local Agricultural Product Processing" aims to provide insight and entrepreneurial skills to youth assisted by PPA IO-660 in Kambaniru Village during the covid-19 pandemic, with the hope of causing desire and self-confidence to enter the world of entrepreneurship. The partner in this service activity is the Child Development Center (PPA) IO 660 which is located in Kambaniru Village, East Sumba Regency. The method used in this activity is in the form of providing material related to the development of an entrepreneurial spirit and entrepreneurship opportunities during the COVID-19 pandemic by utilizing local agricultural products, discussions with participants regarding the material provided, as well as practical training on processing cassava cheese balls and pumpkin cakes. From the results of the evaluation conducted, it is known that the knowledge of participants before and after the implementation of extension and training activities increased by 36%. Before the implementation of the activities the average value of the pre test was 50.60%, and after the implementation of the activities the average value of the post test increased to 86.80%. It can be concluded that there was an increase in participants' knowledge about the concept of entrepreneurship, having the desire and confidence to start a business, and participants having good skills in processing cassava cheese balls and pumpkin cake products. Keywords: interest in entrepreneurship; local food processing; entrepreneurship counseling.
Ketimpangan Luas Lahan Dan Ketersediaan Pangan Pokok Di Kabupaten Sumba Timur Rinto Tamu Ama; Elfis Umbu Katongu Retang; Junaedin Wadu
Sigmagri Vol 2 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/sigmagri.v2i01.675

Abstract

This research aims to find out the magnitude of the level of widespread inequality of planting and widespread inequality of basic food harvest of production between sub-districts in East Sumba Regency. The data in this study used secondary data of time series during 2017 - 2020 found in 22 sub-districts in East Sumba Regency.The analysis methods used are the Williamson Index and the Length of Food Availability. The results of the analysis showed high inequality in planting area and area of staple food harvest between sub-districts in East Sumba Regency. Williamson's inequality index for planting area is 0.59 and harvest area is 0.58. This high inequality occurs due to the widespread distribution of planting and uneven harvest area and is also caused by the number of residents between sub-districts. The average availability of rice equivalent staple food at the level of East Sumba Regency reached the adequacy of basic food for 2,830 days. This means that East Sumba Regency has been able to meet food adequacy for 365 days.in East Sumba Regency, there are 3 sub-districts that have not had enough food availability for 365 days, namely Waingapu City only enough for 13 days, Kanatang 273 days and Haharu 347 days.
FORAGE IDENTIFICATION IN PADDY RICE FIELD, PANDAWAI DISTRICT, EAST SUMBA REGENCY Marselinus Hambakodu; Junaedin Wadu
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 11 No 2 (2022): Pastura Vol. 11 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/Pastura.2022.v11.i02.p03

Abstract

Hijuan pada areal persawahan perlu didata dan dikelola karena merupakan sumber pakan yang murahdan mudah diperoleh untuk dikonsumsi ternak. Masalah penelitian pada areal persawahan belum adanyainformasi data jenis tanaman yang menjadi hijauan makanan ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi hijauan yang ada di lahan persawahan Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur.Penelitian menggunakan metode survei, pegamatan, dan pengukuran langsung di lapangan. Identifikasi hijauan menggunakan lembar identifikasi jenis dengan mencocokkan tunbuhan dan aplikasi PlanNet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa areal lahan persawahan Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur memiliki 10 spesies rumput yakni Leersia hexandra, Cyperus sphalelatus, Leptochioa filiformis, Imperata cylindrica, Echinochios colona, Eragrotis unioloides, Cyperus iria L., Setaria palide, Panicum repens, dan Eragrotis spp. Leguminosa terdiri dari 7 spesies yakni Pueraria phaseoloides, Siratro, Sesbania bispinosa, Chamaecrista mimosoides (L)., Nila, Desmodium desv., dan Desmodium sp. Rumba terdiri dari 5 spesies yakni Ludwigia otctovalvis, Stylosanthes, Phyliantus minuri, Mikania micranta dan Euphorbia hirta. Jenis hijauan yang mendominasi areal persawahan adalah jenis rumput 71,24%, diikuti leguminosa 17,79%, dan rumba 10,97%. Spesies rumput yang paling dominan adalah Leersia hexandra. Kata kunci: hijauan, komposisi botani, lahan persawahan
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KELURAHAN MALUMBI KECAMATAN KAMBERA KABUPATEN SUMBA TIMUR Elsa Christin Saragih; Junaedin Wadu; Febyningsi Rambu Ladu Mbana
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 10 No. 1 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.619 KB) | DOI: 10.31949/agrivet.v10i1.2727

Abstract

Adanya rantai pemasaran bawang merah yang panjang dan selisih harga ditingkat pelaku pemasaran menyebabkan para petani mendapatkan pendapatan yang tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola saluran pemasaran, margin pemasaran dan efisiensi pemasaran usahatani bawang merah di Kelurahan Malumbi, Kecamatan Kambera,Kabupaten Sumba Timur. Sampel diambil sebanyak 45 petani dengan teknik simple random sampling. Untuk sampel pada saluran pemasaran dengan menggunakan metode snowball sampling maka teridentifikasi 5 orang pedagang pengumpul dan 6 orang pedagang pengecer yang terlibat dalam saluran pemasaran. Pola saluran pemasaran dibahas secara deskritif sedangkan margin dan efisiensi pemasaran dibahas secara kuanitatif dengan mengolah data dengan rumus perhitungan margin dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 model saluran untuk bawang merah di Kelurahan Malumbi, yaitu Saluran pemasaran I: Petani – Konsumen; Saluran pemasaran II: Petani – Pedagang Pengecer – Konsumen; Saluran pemasaran III: Petani – Pedagang Pengumpul – Pedagang Pengecer – Konsumen. Margin saluran pemasaran I tidak ada, margin saluran pemasaran II sebesar Rp. 4.000/kg, saluran pemasaran III untuk total margin pemasaran dari pedagang pengumpul dan pedagang pengecer adalah Rp. 7.000/kg. Saluran pemasaran bawang merah di Kelurahan Malumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur yang paling efesien yaitu saluran pemasaran III dengan nilai efisiensi sebesar 4,1%.
DETERMINAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH IRIGASI KECAMATAN PANDAWAI KABUPATEN SUMBA TIMUR Junaedin Wadu; Febyningsi Rambu Ladu Mbana; Elsa Christin Saragih; Elfis Umbu Katongu Retang
Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan Vol 10, No 2 (2022): AGRILAN : JURNAL AGRIBISNIS KEPULAUAN
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/agrilan.v10i2.1608

Abstract

Usahatani padi sawah menjadi sumber pendapatan sebagian petani di Kabupaten Sumba Timur, hal ini didukung dengan adanya irigasi yang tersebar dibeberapa Kecamatan di Kabupaten Sumba Timur untuk mengairi areal persawahan. Penelitian ini bertujuan  untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah di daerah irigasi Kecamatan Pandawai. Fokus penelitian ini dilakukan pada Kelurahan Kawangu Kecamatan Pandawai. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan  metode simple random sampling. Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan model cobb-Doughlass dalam bentuk logaritma natural. Hasil penelitian menunjukkan setiap penambahan input benih berpengaruh signifikan menurunkan produksi padi sawah, sedangkan setiap penambahan pupuk kandang, pupuk NPK/Phonska, dan tenaga kerja berpengaruh meningkatkan produksi padi sawah di daerah irigasi Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAYUR KOL DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KAMBANIRU KABUPATEN SUMBA TIMUR Oscar Haru Kamuri; Elfis Umbu Katongu Retang; Junaedin Wadu
JURNAL TRANSFORMATIF UNKRISWINA SUMBA Vol 10 No 2 (2021): Vol X No 2 (November) 2021
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58300/transformatif.v10i2.209

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh petani sayur kol di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kambaniru. Penelitian ini dilaksanakan di DAS Kambaniru tepatnya di Kecamatan Kambera yang terdiri dari tiga desa/atau kelurahan, yaitu Desa Kiritana, Kelurahan Malumbi, dan Kelurahan Lambanapu Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani sayur kol didaerah aliran sungai kambaniru, teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sensus, jumlah seluruh sampel dalam penelitian ini adalah 60 responden. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah survey, dan wawancara dengan menggunakan kuisioner terstruktur. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata total biaya yang dikeluarkan oleh petani adalah sebesar Rp. 5.911.941,6 permusim tanam. Sedangkan pendapatan yang diperoleh petani adalah sebesar Rp. 11.187.933,43 permusim tanam.
Co-Authors Agustina Bulu Amah, Marthen B. Ngunju anagiri, widaningsi Andung, Evander Talu Anggraini Madik Linda Anggreni Madik Linda Anjelica Hama Aily, Asnat Antotio Umbu Tagela Ari Djami Bayu Nuswantara Bulu, Eduard Yanto Danga Lewu, Lusia Didu, Yohanis Jeiwu Djoh, Diana Andayani Elfis Umbu Katongu Retang Febrika Jekson, Alvalen Febyningsi Rambu L. Mbana Febyningsi Rambu Ladu Bana Febyningsi Rambu Ladu Mbana Febyningsi Rambu Ladu Mbana Fekianus Kaka Mesa Ferdinand Mangutu Kiki Galla, Niken Merdekawati Putri Alex Gerald, Fritz Hambakodu, Marselinus Hana, Lince Tanggu Ina Kaita Niwa Ina, Putriani Tamu Ina, Yessy Tamu Iven Patu Sirappa James Mandaha Janggakadu, Joshua Hendra Jawang, Uska Peku Killa, Yonce Melyanus Kumba, Yasinta Danga Lewu, Lusia Danga Lobo, Murry Albert A. Lusia Lewu Marco Gregorio Pareira Maris May Dema Marten U. Nganji Mbana, Febyningsi Rambu Ladu Melsyani Sintia Niko Melycorianda H. Ndapamuri Melycorianda H. Ndapamuri Muhamad Indra Saputra Asnawi Nganji, Marten Umbu Ngguna, Ardi Konda Ninnoy Aquino Jefra Kote Oscar Haru Kamuri Padaraga, Umbu Laura Panu, Stepanus Reku Pati, Susanti Rambu Koni Ratu, Edmilson Umbu Ray, Elvi Amba Rindawani Rambu Tagu Hana Rinto Tamu Ama Samsul Arip Umbu Kaboka Jangi Samuel Erwin Djami Saragih, Elsa Christin Sir, Omri Waang Sirappa, Iven Patttu Suryani K.K.L Kapoe Suryaningsih Ndahawali Talakua, Alfrian Carmen Umbu Yiama Selitara Wadu, Ronaldo Bryan Way, Priskila Anastasia Hunga Yessi Tamu Ina Yonce Melianus Killa Yuliawati Yurti Yanti Hamu Li