Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KISAMPANG (Melicope denhamii) DALAM KONSENTRASI RENDAH TERHADAP PERKEMBANGAN STADIUM LARVA-PUPA Aedes aegypti L. aminah hajah thaha
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.693 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v4i1.4

Abstract

Kaderisasi Penyedia Daging Qurban ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) dan Layak Aminah Hajah Thaha; Andi Suarda; Andi Mulia; Muh Ali Arsyad
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i3.4433

Abstract

Salah satu kendala yang dihadapi pemerintah terkait pembinaan penyembelihan hewan qurban adalah masih banyak masyarakat yang tidak melaporkan ke pemerintah setempat penyembelihan hewan qurban selain itu jumlah petugas yang tidak sebanding dengan luas wilayah dan banyaknya lokasi penyembelihan pada waktu yang bersamaan sehingga sulit untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan ke masyarakat agar dapat menyediakan daging hewan qurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) serta layak bagi masyarakat yang mengkonsumsi. Salah satu cara yang dilakukan yaitu melalui pembentukan kader penyedia daging hewan qurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) serta Layak bagi Masyarakat pada Mesjid. Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dan diikuti sebanyak 14 mesjid dan 100 orang kader se Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Hasil monitoring evaluasi diketahui bahwa salah satu titik kritis yang harus menjadi perhatian dan perlu ditingkatkan oleh pada kader tersebut adalah penanganan daging qurban meliputi setelah penyembelihan.Kata Kunci: Takmir Mesjid, Daging Qurban, ASUH, LayakAssistance of the Takmir of the Mosque in Providing Sacrificial Meat that is FARE (Safe, Healthy, Whole, Halal) and AppropriateABSTRACTOne of the government's obstacles regarding the development of sacrificial animal slaughter is that there are still many people who do not report to the local government the slaughter of sacrificial animals. Also, the number of officers is not proportional to the area of the area and the number of slaughtering locations simultaneously, so it is difficult to carry out further training. Therefore an effective method is needed to increase knowledge to the public to provide ASUH (Safe, Healthy, Whole, and Halal) qurban meat and suitable for those who consume it. One way to do this is through the assistance of mosque takmirs to provide ASUH (Safe, Healthy, Whole, and Halal) qurban meat and is appropriate for the community at the mosque. The entire series of activities consisting of location surveys, preparation and coordination, training implementation, and monitoring evaluation were carried out from March to August 2019. The training consisted of theory and practice, which lasted for 2 days attended by 100 mosque takmirs from 14 mosques in Rappocini District, Makassar City. The monitoring and evaluation results show that one of the critical points that should be of concern and need to be improved by mosque takmirs is the handling of qurban meat, including the stages after slaughter.Keywords: Mosque takmirs, Meat Qurban, ASUH, Appropriate
GAMBARAN KLINIS DAN PREVALENSI SALMONELLOSIS PADA AYAM RAS PETELUR DI DESA TANETE KEC. MARITENGGAE KABUPATEN SIDRAP Aminah Hajah Thaha
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan Vol 3 No 1 (2016): DESEMBER
Publisher : State Islamic University (UIN) Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.126 KB) | DOI: 10.24252/jiip.v3i1.3926

Abstract

Salmonellosis atau yang dikenal sebagai penyakit pullorum adalah penyakit bakteri septikemik (Septicaemic bacterial diseases) yang umumnya terjadi pada ayam dan kalkun, disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Penyakit ini merupakan penyebab penularan penyakit secara vertikal dari induk ke anaknya. Vaksin yang diterapkan pada ternak unggas di lapangan saat ini masih belum efektif digunakan untuk penanggulangan penyakit ini. Salah satu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan Salmonella sp. adalah uji aglutinasi serum merupakan salah satu upaya deteksi dini mencari reaktor positif dalam suatu peternakan utamanya breeding. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai Juni 2016, pada peternakan ayam ras petelur di Desa Tanete Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi dengan menggunakan desain cross sectional stud. Dari 72 peternakan yang kami kunjungi, seluruh peternakan tersebut menunjukkan tanda-tanda klinis pernah dan sedang terjangkit Salmonellosis. Hasil observasi menunjukkan tanda-tanda klinis berupa diare kapur dengan tingkat kejadian berulang pada layer, diare kapur pada dus DOC, dan penurunan produksi telur. Berdasarkan tanda-tanda klinis dan riwayat penyakit unggas yang dipelihara dari hasil wawancara dengan peternak, diketahui bahwa prevalensi Salmonellosis sebesar 76,39% yang berarti bahwa sebanyak 55 peternakan mulai dari periode starter hingga layer diindikasikan pernah terjangkit pullorum 
Pemanfaatan Limbah Pertanian Dalam Mendukung Pengembangan Kawasan Sapi Potong Di Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Mandar Juliawati Rauf; Aminah Hajah Thaha
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan Vol 4 No 1 (2018): JUNI
Publisher : State Islamic University (UIN) Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.56 KB) | DOI: 10.24252/jiip.v4i1.9812

Abstract

Kabupaten Polewali Mandar merupakan salah satu daerah jumlah populasi sapi potong tertinggi di Sulawesi Barat. Wilayah ini sangat berpotensi dalam pengembangan ternak sapi potong.  Untuk itu, pihak pemerintah di Provinsi Sulawesi Barat melihat potensi lahan yang yang memadai di Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Mandar untuk pengembangan peternakan sapi potong. Tahap awal yang bisa dilakukan adalah penyediaan pakan untuk keberlangsungan hidup ternak sapi, karena itu hal yang paling pokok dalam pengembangan peternakan khususnya pada ternak sapi adalah ketersediaan  pakan  hijauan.  Namun demikian terkadang ketersediaan pakan berupa hijauan rumput masih sangat terbatas, sehingga dalam pengembangan peternakan sapi dapat diintegrasikan dengan usaha pertanian. Hal ini merupakan salah satu strategi dalam penyediaan pakan ternak melalui optimalisasi pemanfaatan limbah pertanian dan limbah agroindustri pertanian. 
Evaluasi Penerapan Kesejahteraan Hewan pada Tempat Pemotongan Unggas di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan Aminah Hajah Thaha; Ichsan Nur Halim; Rasyidah Mappanganro; Jumriah Syam; Muhammad Nur Hidayat; Andi Suarda
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan Vol 7 No 1 (2021): JUNI
Publisher : State Islamic University (UIN) Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jiip.v7i1.20335

Abstract

Perlakuan yang tidak baik sebelum hingga saat penyembelihan berpotensi besar menyebabkan stress sehingga berpengaruh terhadap ternak dan kualitas produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan kesejahteraan hewan pada tempat pemotongan unggas di Kabupaten Takalar. Variabel dan indikator penelitian didasarkan pada  konsep kesejahteraan hewan berupa 1) Bebas dari rasa lapar dan haus;  2) Bebas dari rasa panas dan tidak nyaman; 3) Bebas dari luka, penyakit dan sakit;  4) Bebas dari rasa takut dan penderitaan; serta 5) Bebas mengekspresikan perilaku normal dan alami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar konsep kesejahteraan hewan telah diterapkan dengan baik pada tempat pemotongan unggas di Kabupaten Takalar kecuali pada aspek bebas dari luka, penyakit dan sakit yang masih terdapat 53% menggunakan keranjang besi untuk pengangkutan ternak yang berpotensi melukai ternak saat sebelum proses penyembelihan sebagai salah satu indikator aspek tersebut.
Identifikasi keanekaragaman lalat pada peternakan unggas pedaging (Studi kasus: Teaching farm UIN Alauddin Makassar) Aminah Hajah Thaha; Jumriah Syam; Muhammad Arsan Jamili; Suci Ananda; Syamsinar Sidik; Sartika Sartika; Mawar Anwar; Andi Anisa Nisda; Agung Utama
Prosiding Seminar Biologi Vol 7 No 1 (2021): PROSIDING BIOLOGI ACHIEVING THE SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS WITH BIODIVERSITY I
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v7i1.24729

Abstract

Lalat memiliki peranan yang penting dalam penyebaran penyakit hewan menular pada ternak yaitu sebagai vektor mekanik yang mampu memindahkan mikroorganisme pathogen dari ternak yang sakit ke ternak yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman lalat pada peternakan unggas pedaging yang berada pada area Teaching Farm UIN Alauddin Makassar, yang diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pencegahan lalat sebagai vektor penyebaran penyakit pada peternakan unggas pedaging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil identifikasi dan keanekaragaman lalat ditemukan Genus Haematobia di dalam kandang unggas, Genus Musca di luar kandang unggas, Genus Musca pada feses, Genus Tachinid pada pohon sekitar kandang, dan Genus Stomoxys di tempat sampah.
Mapping the spread of Avian Influenza Virus in Poultry at Polewali Mandar Regency, 2008-2013 Aminah Hajah Thaha; Juliawati Rauf; Isnaniah Bagenda
Jurnal Riset Veteriner Indonesia (Journal of The Indonesian Veterinary Research) VOLUME 2 NO. 1, JANUARY 2018
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jrvi.v2i1.4352

Abstract

The spread of Avian Influenza (AI) virus have a significant impact on the decline in the bird population, economic losses, and food safety. The purpose of this study was to determine level and patterns of distribution AI in chicken at Polewali Mandar Regency, period 2008-2013. The results showed that in 2008 to 2013 cases of poultry deaths by AI has spread in 13 districts of the total 16 districts and 53 villages of the total 167 villages in Polewali Mandar Regency. It shows that 81,25% of district and 31,74% of villages in Polewali Mandar has been infected with AI.  The number of deaths of poultry caused AI period 2008 to 2013 is 49,182. The chicken that are infected native chicken, broiler, ornamental chickens (Philipin), cuckoo, rooster, and ducks. The chicken reared in backyard and commercial poultry sector 3 with the number of chicken are 10-10000. Trend increase in cases of poultry death by AI period 2008 to 2013 in Polewali Mandar generally occurs in January, February, March, July, September, November, and December.
Effect of the Use of Noni Leaf Extract as a Natural Disinfectant on the Percentage of Hatchability and Day Old Quail (DOQ) Hatching Muhammad Nur Hidayat; Amina Hajah Thaha; Reny Mayanti
Chalaza Journal of Animal Husbandry Vol 4, No 2 (2019): Chalaza Journal of Animal Husbandry (CJAH)
Publisher : UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.941 KB) | DOI: 10.31327/chalaza.v4i2.1135

Abstract

This study aims to determine the effect of noni leaf (Morinda citrifolia lignosae) extract as a natural disinfectant on the percentage of hatchability and the hatchability weight of quail (Coturnix-coturnix japonica). This study used 1,500 quail hatch eggs with a male and female parent ratio of 1: 4. This study used a Completely Randomized Design (CRD) method, with five treatments and three replications each repetition consisting of 100 quail eggs with 10-gram weight. The treatments used were: T0 (control treatment), T1 (commercial disinfectant), T2 (noni leaf extract 10%), T3 (noni leaf extract 20%) and T4 (noni leaf extract 30%). The results of variance showed the average percentage of hatchability produced during the study, namely T0 (85%), T1 (83%), T2 (86%), T3 (84%), and T4 (93%). Furthermore, the average weight of hatchability produced, namely T0 (6.67 grams), T1 (6.76 grams, T2 (6.89 grams), T3 (6.84 grams) and T4 (6.89 grams). Overall administration of noni leaf extract had no significant effect (P 0.05) on the percentage of hatchability and DOQ hatching weight of the quail.