Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Relationship Between Parenting Self Efficacy And Parenting Stress In Parents Of Children With Special Needs Rizka Nurlatifah; Fikrie Fikrie
Healthy-Mu Journal Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : MBUnivPress

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/hmj.v5i2.207

Abstract

This study aims to determine the relationship between parenting self-efficacy and parenting stress on parents of children with special needs. The hypothesis proposed in this study is that there is a relationship between parenting self-efficacy and parenting stress in parents of children with special needs. The subjects of this study are parents who have children with special needs with an age range of 30-55 years. The scale used for data collection is the parenting stress scale with an item power range of 0.400-0.585 and has a Cronbach's alpha reliability value of 0.889 and a parenting self-efficacy scale with an item power range of 0.550-0.883 and has a Cronbach's alpha reliability value of 0.965. The research method used is quantitative with a correlational design and the data analysis used in this study uses Spearman Rho correlation analysis using SPSS 23.0 (Statistical Product and Service Solution). The results of statistical calculations showed a correlation value (r = -.480 ; p < 0.05). These results indicate that there is a relationship between parenting self-efficacy and parenting stress in parents of children with special needs
Students’ Engagement dalam Proses Pembelajaran Daring Melalui Lesson Study pada Mata Kuliah Kalkulus Integral Iin Ariyanti; Fikrie Fikrie; Dyta Setiawati Hariyono
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i1.1287

Abstract

Students' engagement in the learning process is very important to identificate because it affects student success in the learning process. Students’ engagement is a psychological process that shows the attention, interest, investment, effort, and involvement of students which is poured into learning work includes emotional, cognitive, and behavioral engagement. This study aimed to see students' engagement in the online learning process through lesson study because from the beginning, the learning process had good planning (plan, do & see). This study used a qualitative-quantitative approach where the qualitative approach in this study aimed to produce an in-depth description of student engagement based on speech, writing and behavior observed by the observer during the stage of "do" lesson study while the quantitative approach aimed to determine students’ engagement from the point of students' views through a survey. Based on the results of the study, it was found that there were differences in the qualitative and quantitative results of student engagement in integral calculus students. In the qualitative analysis, only 12 out of 22 people showed student engagement during class discussions and/or group discussions. The rest are classified as not showing visible participation, only being seen taking notes, writing, or counting as well as facial expressions that show trying to understand the material presented, but there is still no involvement even though they are in a smaller group. Meanwhile, based on the results of quantitative analysis, there are no students who feel that their student's engagement is low both from the emotional, cognitive, and behavioral aspects.
Apakah Anda Merasa Kesepian ? Eksplorasi Kepribadian dan Kualitas Pertemanan pada Remaja Fikrie Fikrie; Ceria Hermina; Lita Ariani
Jurnal Studia Insania Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jsi.v9i1.4166

Abstract

This study examined the role of hardiness, friendship quality, and loneliness on first-year college students. 333 participants completed three scales: hardiness scale, friendship quality scale, and loneliness scale. A multiple linear regression test was used with hardiness and friendship quality as an independent variable and loneliness as a dependent variable. The result showed that hardiness and friendship quality simultaneously were significant predictors of loneliness (F = 101,03; p <,001). Loneliness variance was explained by both hardiness and friendship quality of 38% (R2 =,38). When given separately, hardiness was significant predictor to loneliness with variance explained of 26,22% (R2 = ,2622 ; p < ,001) and friendship quality was significant predictor to loneliness with variance explained of 11,25% (R2 = ,1125 ; p < ,001). It can be concluded that improving the hardiness and friendship quality of the first-year college students will lead them to reduce loneliness.
STUDI LITERATUR KENAKALAN REMAJA DI TINJAU DARI RELASI DI DALAM KELUARGA Fikrie Fikrie; Ceria Hermina
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.146 KB) | DOI: 10.31602/jmbkan.v6i4.3766

Abstract

Mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok dan membentuk perilaku untuk memenuhi harapan sosial merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dikuasai remaja. Kelompok sosial tentunya mengharapkan remaja berperilaku terhadap hal-hal yang positif, namun pada kenyataannya banyak permasalahan yang meresahkan di lingkungan sosial yang disebabkan oleh remaja. Kualitas hubungan remaja dengan orang tua dalam keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keterlibatan remaja dalam berbagai permasalahan di lingkungan sosialnya. Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengeksplorasi hubungan remaja dalam keluarga yang berpotensi menyebabkan mereka terlibat dalam perilaku kenakalan remaja. Metode penulisan ini adalah studi literatur dengan menggunakan pendekatan tematik dalam menganalisis data. Hubungan yang berupa kehangatan, keamanan, kepercayaan, kasih sayang yang positif dan responsivitas dengan orang tua dalam keluarga dapat menghindarkan remaja dari masalah kenakalan remaja. Orang tua yang lembut, hangat dan penuh dukungan membuat remaja merasa percaya diri dan aman, sehingga anak akan mampu mengelola dan menyelesaikan masalah yang dialaminya. Selain itu, hubungan positif dari orang tua seperti empati, perhatian dan kasih sayang dapat membuat mereka belajar berperilaku dalam bentuk yang sama kepada teman sebayanya, sehingga anak tidak memiliki potensi untuk menjadi lebih agresif dan dapat diterima oleh teman sebayanya. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terlibat langsung dalam penanganan kenakalan remaja sehingga perlu diperhatikan faktor-faktor hubungan remaja dalam keluarga dalam penanganan kasus kenakalan remaja.
Peranan Regulasi Diri Terhadap Kecenderungan Kecanduan Media Sosial Pada Mahasiswa Rafika Awalia; Fikrie Fikrie; Akhmad Rifandi
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol 6, No 2 (2022): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu fitur yang dimanfaatkan oleh seseorang karena adanya perkembangan internet yaitu media sosial. Penggunaan media sosial yang tidak semestinya, memberikan dampak negatif kepada penggunanya, Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat dibatasi dengan salah satu nya regulasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peranan regulasi diri terhadap kecanduan media sosial pada mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain korelasional. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala regulasi diri dan skala kecanduan media sosial. Teknik pengambilan subjek menggunakan purposive random sampling dengan kriteria individu mahasiswa aktif di kota Banjarmasin (18 – 23 tahun) yang menggunakan media sosial pada frekuensi penggunaan media sosial lebih dari 6 jam dalam sehari. Total subjek sebanyak 279 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan regulasi diri secara signifikan berperan memprediksi kecanduan media sosial pada mahasiswa. Regulasi diri dapat berperan memprediksi kecanduan media sosial sebesar 5,8%  (R2=0,058; F(1,277) = 17.194; sig <,000).
Relationship Between Parenting Self Efficacy And Parenting Stress In Parents Of Children With Special Needs Rizka Nurlatifah; Fikrie Fikrie
Healthy-Mu Journal Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : MBUnivPress

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/hmj.v5i2.207

Abstract

This study aims to determine the relationship between parenting self-efficacy and parenting stress on parents of children with special needs. The hypothesis proposed in this study is that there is a relationship between parenting self-efficacy and parenting stress in parents of children with special needs. The subjects of this study are parents who have children with special needs with an age range of 30-55 years. The scale used for data collection is the parenting stress scale with an item power range of 0.400-0.585 and has a Cronbach's alpha reliability value of 0.889 and a parenting self-efficacy scale with an item power range of 0.550-0.883 and has a Cronbach's alpha reliability value of 0.965. The research method used is quantitative with a correlational design and the data analysis used in this study uses Spearman Rho correlation analysis using SPSS 23.0 (Statistical Product and Service Solution). The results of statistical calculations showed a correlation value (r = -.480 ; p < 0.05). These results indicate that there is a relationship between parenting self-efficacy and parenting stress in parents of children with special needs
Peningkatan Perilaku Prososial melalui Media : Studi Eksperimental Lita Ariani; Ceria Hermina; Fikrie Fikrie
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v7i3.3644

Abstract

Perkembangan perilaku prososial anak terancam seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Media audio visual yang mengandung konten kekerasan justru mengarahkan anak kepada perilaku agresif. Kompetensi sosial yang penting dimiliki oleh anak salah satunya adalah perilaku prososial.  Selain berdampak negatif, konten media audio visual seharusnya dapat memunculkan dampak positif bagi perkembangan anak khususnya perkembangan perilaku prososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan perilaku prososial pada anak melalui pemberian video yang bermuatan perilaku prososial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen one grup Pretest-Postest Design. Populasi dalam Penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar Muhammadiah 09. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Jumlah subjek sebanyak 10 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Prosocial Behaviour Questionairre (PBQ). Pemberian perlakuan dilakukan sebanyak 4 kali setiap dua minggu. Durasi video selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku prososial sebelum dan sesudah pemberian video perilaku prososial.
Peranan Regulasi Diri Terhadap Kecenderungan Kecanduan Media Sosial Pada Mahasiswa Rafika Awalia; Fikrie Fikrie; Akhmad Rifandi
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol. 6 No. 2 (2022): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jpm.v6i2.2006

Abstract

Salah satu fitur yang dimanfaatkan oleh seseorang karena adanya perkembangan internet yaitu media sosial. Penggunaan media sosial yang tidak semestinya, memberikan dampak negatif kepada penggunanya, Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat dibatasi dengan salah satu nya regulasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peranan regulasi diri terhadap kecanduan media sosial pada mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain korelasional. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala regulasi diri dan skala kecanduan media sosial. Teknik pengambilan subjek menggunakan purposive random sampling dengan kriteria individu mahasiswa aktif di kota Banjarmasin (18 – 23 tahun) yang menggunakan media sosial pada frekuensi penggunaan media sosial lebih dari 6 jam dalam sehari. Total subjek sebanyak 279 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan regulasi diri secara signifikan berperan memprediksi kecanduan media sosial pada mahasiswa. Regulasi diri dapat berperan memprediksi kecanduan media sosial sebesar 5,8%  (R2=0,058; F(1,277) = 17.194; sig <,000).
PENERIMAAN DIRI: STUDI FENOMENOLOGI PADA GURU ABK Aulia Rakhmah; Fikrie
Berajah Journal Vol. 3 No. 3 (2023): August
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v3i3.258

Abstract

Self-acceptance is the ability to embrace both one's strengths and weaknesses. Special schools are formal educational institutions designed for specific participants, catering to children with special needs. This research aims to identify the factors influencing self-acceptance among special education teachers (SETs). The research methodology used is qualitative research with a phenomenological design. The study involved three participants who possess the characteristics of SETs and exhibit good self-acceptance. Data collection techniques used were semi-structured interviews and non-participant-overt-naturalistic observation. The results indicate that SETs' self-acceptance is influenced by self-understanding, realistic expectations, favorable attitudes of society members, absence of severe emotional disturbances, influence of past success experiences, identification with individuals displaying good self-adjustment, stable self-concept, and additional factors such as age maturity that can affect self-acceptance among SETs.