Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Rencana Umum Kapal Katamaran Tipe Glass Bottom Untuk Sarana Pariwisata di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur: The General Arragement Catamarans Ship of Glass Bottom Type for Vacation Tools at Derawan Islands of Berau Regency East Kalimantan alamsyah Alam; Bebeto Fandi Birana
JURNAL SAINTIS Vol. 19 No. 2 (2019)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.037 KB) | DOI: 10.25299/saintis.2019.vol19(2).3455

Abstract

[ID] Banyak wisatawan yang berkunjung di Kepulauan Derawan, sebagian besar melakukan kegiatan penyelaman. Namun, jumlah kunjungan ini tidak diimbangi dengan sarana transportasi laut yang layak teknis dan layak laut. Tujuan penelitian ini yakni menemukan data-data berupa ukuran utama, rencana garis, dan rencana umum desain kapal katamaran. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan Trend Curve Approach dan optimasi desain dengan software Maxurf Modeler Advanced. Hasil penelitian yang didapat adalah ukuran utama kapal dengan rincian sebagai berikut; L = 21m, B =10m, B1 =2.4m, H = 5m, T = 2m, Vs = 10 knot, Cb = 0.33, Daya Mesin = 86 HP (Untuk 1 Mesin), Jumlah Penumpang dan Kru = 87 Orang. [EN] Many tourists visiting the Derawan Islands, most do diving. However, the number of visits is not balanced with the means of sea transportation that is technically feasible and seaworthy. The purpose of this study was to find data in the form of main dimention, lines plan, and general arragement for the design of glass bottom catamaran vessels. The methodology used in this study is the Trend Curve Approach and design optimization with Maxurf Modeler Advanced software. The results of the research obtained are the main size of the ship obtained as follows; L = 21m, B = 10m, B1 = 2.4m, H = 5m, T = 2m, Vs = 10 knots, Cb = 0.33, Engine Power = 86 HP (For 1 Machine), Number of Passengers and Crew = 87 Persons.
Analisis Stabilitas Kapal Ikan Katamaran Daerah Perairan Kalimantan Timur Alamsyah Alam; Wira Setiawan; Elyazha D. C.
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 2 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i2.865

Abstract

This paper discusses fishermen who have modified fishing vessels to get a greater number of captures, so that the technical requirements of the ship are not met. Catamaran hull shape has a wider deck surface and has a good level of safety. The purpose of this study is to analyze the stability of fishing vessels when operating. The method used is ship basic data and optimization methods using maxsurf software. The results showed the stability curve area at a heeling of 0° - 30°, 0° - 40°, and 30° - 40°, there was a reduction in the area from loadcase 1 to loadcase 3. The actual GM is above the minimum GM while the actual maximum GZ value occurs above the 10° heeling. All variable values of catamaran hull ship stability value meet the criteria in accordance with IMO A. 749 chapter 3regulations and High Speed Craft 2000 annex 7 Multihull.Key words :  Stability, Loadcase, Fishing Vessels, CatamaranABSTRAKMakalah ini membahas tentang nelayan yang telah memodifikasi kapal ikan untuk mendapatkan jumlah tangkap yang lebih besar, sehingga persyaratan teknis kapal tidak terpenuhi. Bentuk lambung katamaran mempunyai  permukaan deck yang lebih luas dan mempunyai tingkat keselamatan yang baik. Tujuan penelitian menganalisa stabilitas kapal ikan ketika beroperasi. Metode yang digunakan adalah ship basic data dan metode optimasi menggunakan software maxsurf. Hasil penelitian didapatkan area kurva stabilitas pada kemiringan 0°-30°, 0°-40°, dan 30°-40°, terjadi reduksi luasan dari loadcase 1 menuju loadcase 3. GM aktual berada di atas GM minimum sedangkan nilai GZ maksimum aktual terjadi di atas kemiringan 10°. Semua variabel nilai stabilitas kapal ikan lambung katamaran memenuhi kriteria sesuai regulasi IMO dan High Speed Craft 2000 annex 7 Multihull.Kata kunci :Stabilitas, skenario pemuatan, Kapal Ikan, Katamaran
Getaran Longitudinal Pada Sistem Propulsi Kapal Tugboat Alamsyah Alam
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 9, No 2 (2021): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v9i2.1174

Abstract

Getaran biasa terjadi pada sistem propulsi kapal sebagai akibat dari perputaran poros baling – baling, salah satu getaran yang terjadi pada sistem propulsi ialah getaran longitudinal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai Arms (Amplitudo Root Mean Square) dari getaran longitudinal kapal TB. BPW 3 dan nilai radiasi kebisingan sesuai dengan standart ICES 209 dengan variasi Baja ST.60, Stainless Steel 304 dan Carbon Steel ST 37 pada sistem propulsi, menggunakan metode Analitis. Hasil penelitian didapatkan nilai Arms sistem propulsi kapal TB. BPW 3 untuk material baja ST.60 yaitu sebesar 0.221464306, sedangkan untuk material stainless steel 304 yaitu sebesar 0.221451701 dan untuk material carbon steel ST 37 yaitu sebesar 0.221472008. Dari ketiga nilai Arms yang didapatkan, diketahui bahwa nilai Arms ketiga variasi material tersebut masih memenuhi standar ABS. Untuk nilai radiasi kebisingan (SL) pada material baja ST.60 menunjukkan nilai sebesar 131.205 dB, sedangkan untuk material stainless steel 304 menunjukkan nilai sebesar 131.201 dB dan untuk material carbon steel ST 37 131.208 dB. Dari ketiga nilai radiasi kebisingan (SL) yang didapatkan diketahui bahwa nilai radiasi kebisingan (SL) tersebut masih memenuhi standar tingkat kebisingan ICES 209.
Design of Catamaran Ship as Inland Waterways Transportation Mode in Samarinda Alamsyah Alam; Muhammad Dipo Nugroho
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 12 No. 1 (2018)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i1.2897

Abstract

At the end of 2016 public transport had only reached urban area of Samarinda, and it has not yet accessed the outskirt area of Samarinda. The lack of transportation connecting communities from each region is a problem. The purpose of this research was to design the inland waterways tranportation mode in the out skirt city of Samarinda. The used method was the trend curve and optimization approach. The results showed the principal dimension of ships had lenght over all (Loa) = 12.7 meters, draft (T) = 0.53 meters, the breadth of each hull (B) = 1.3 meters, the total breadth (BT) = 5.5 meters and height (H) = 1.6 meters, Cb = 0.54, Vs = 10 knots, Crew = 4 person, passenger = 36 person.
ANALISIS KEKUATAN DAN UMUR KELELAHAN SHAFT PROPELLER KAPAL SPOB Alamsyah Alam; Amalia Ika Wulandari; Ivan Fadilah
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 13 No. 2 (2019)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v13i2.4162

Abstract

Makalah ini membahas tentang kekuatan, putaran, dan umur kelelahan dari poros propeller kapal SPOB. Poros propeller yang dirancang harus cukup aman untuk menahan beban – beban yang bekerja saat beroperasi yang berefek pada umur kelelahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan dan umur kelelahan poros propeller. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Finite Element Method (FEM) dibantu dengan aplikasi berbasis elemen hingga. Hasil penelitian didapatkan nilai tegangan von mises (equivalent) pada poros propeller adalah sebesar 203,05 MPa dan tegangan geser sebesar 93,52  MPa. Nilainya di bawah tegangan izin pada poros propeller yakni 104,67 MPa untuk tegangan izin geser dan 209,34 MPa untuk tegangan izin von mises. Sedangkan fatigue life poros propeller yakni 16,33 tahun dengan siklus tegangan sebesar 3,24 x 109.
KEKUATAN FIBERGLASS REINFORCED PLASTIC (FRP) SEBAGAI BAHAN GADING KAPAL KAYU Alamsyah Alam; Rodlian Jamal Ikhwani; Taufik Hidayat; Suardi
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v15i1.4719

Abstract

Penggunaan baja untuk menggantikan kayu Bitti sebagai bahan konstruksi gading kapal kayu dinilai tidak praktis karena melalui proses pembentukan dan pemeliharaan, sehingga penggunaan bahan lain seperti FRP sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran dan bentuk penampang bahan FRP yang sesuai sebagai pengganti gading kayu ditinjau dari segi kekuatan. Metode yang digunakan yaitu elemen hingga (FEM) dan dianalisis menggunakan metode eksperimen numerik pada software. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan mengoptimalkan bahan FRP dengan bentuk penampang I beam, I beam+flange, box of hole beam, T beam, dan U beam+flange sebagai pengganti bahan kayu Bitti. Hasil penelitian menunjukkan gading kayu Bitti memiliki elastisitas (E) = 9534.02 MPa dan momen inersia penampang (I) = 2197x104 mm4 terjadi tegangan maksimum (?k) = 7.682 N/mm2 dan lendutan maksimum (?) = 0.1 mm, untuk faktor keamanan gading kayu Bitti (Sf) = 1.28, sedangkan bahan FRP pengganti gading kayu dengan nilai (E) = 69000 MPa dapat digunakan penampang I beam dengan nilai I = 316x104 mm4, I beam+flange dengan nilai I = 288x104 mm4, box of hole beam dengan nilai I = 317x104 mm4, T Beam dengan nilai I = 478 x104 mm4, serta U beam+flange dengan nilai I = 375x104 mm4, terjadi tegangan maksimum (?k) = 52.00 N/mm2 dengan lendutan maksimum (?) < 0.082 mm dan faktor keamanan (Sf) = 1.28. Bahan FRP pengganti kayu gading membutuhkan momen inersia penampang sebesar 1/7~1/5 kali lebih kecil dari momen inersia penampang kayu gading dengan elastisitas tujuh kali lebih besar dari kayu gading. Nilai ini dapat dijadikan patokan untuk ukuran kapal di atas ataupun di bawah 70 GT ketika akan menggunakan bahan FRP sebagai pengganti gading kayu.
ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA PELAT DECK DAN BOTTOM KAPAL FERRY RO-RO MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHOD Amalia Ika Wulandari; Alamsyah; Cindy Lionita Agusty
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v15i1.4782

Abstract

Tegangan dan regangan merupakan suatu hal yang krusial pada kekuatan kapal, hal ini menjadi sangat penting untuk mengetahui beban maksimal yang bisa diterima oleh kapal karena antara kedua hal tersebut saling berkaitan, alasan keselematan juga menjadi satu hal mengapa tegangan regangan patut untuk diketahui. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tegangan regangan maksimum kapal dengan variasi ketebalan pelat 100%, 90%, 80% dan 60%, menggunakan metode yakni Finite Element Method. Hasil penelitian didapatkan nilai tegangan maximum pada ketebalan 100% yaitu 312.539 N/mm2 dengan regangan maximum yang dihasilkan yaitu 1,48 x 10-3. , untuk ketebalan 90% dihasilkan tegangan maximum sebesar 353.47 N/mm2 dan regangan maximum yang dihasilkan yaitu 1,68 x 10-3. , keteblan 80% tegangan maximum yang dihasilkan sebesar 617.78 N/mm2 dengan regangan maximum yang dihasilkan yaitu 0,29 x 10-3., ketebalan 60% tegangan maximum yang dikeluarkan sebesar 820.03 N/mm2 dengan regangan maximum yang dikeluarkan yaitu 0.39 x 10-3 . Untuk pelat 100% dan 90% tidak melebihi tegangan izin, sedangkan untuk pelat 80% dan 60% melebihi tegangan izin.
Analisis Whirling Vibration Sistem Propulsi Pada Kapal Tugboat BPW 3 Alamsyah bin Muhammad Saleh
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 8, No 2 (2020): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v8i2.870

Abstract

Getaran yang terjadi pada kapal memiliki efek samping yang berpengaruh cukup besar terhadap ketahanan kontruksi kapal. Sistem propulsi merupakan salah satu komponen utama yang menyebabkan terjadinya getaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis getaran lateral dengan variasi nilai (b) dan (l) untuk mendapatkan kecepatn kritis yang disebabkan propeller serta mendapatkan nilai tingkat kebisingan. Metode yang digunakan metode numerical dan estimation method. Hasil penelitian didapatkan nilai estimasi terbesar terjadi pada kondisi fixed forward end, reverse whirl sebesar 31,96 Rpm dengan variasi (b) = 298,39 mm, dan pada kondisi simple support, reverse whirl estimasi kecepatan kritis terbesar adalah 10,72 Rpm. Sedangkan untuk nilai kebisingan pada nilai (b) = 298,39 mm pada frekuensi 2,13 Hz, nilai (b) = 399,99 mm pada frekuensi 1,5 Hz, dan pada nilai (b) = 544 mm pada frekuensi 1,07 Hz bernilai 134 dB, semuanya di bawah  nilai  standar ICES 209 yakni 135 dB yang berarti kodisinya baik.
Analisa fatigue life konstruksi geladak pada kapal Landing Craft Tank menggunakan metode elemen hingga Alamsyah Alamsyah; Merlistyo Driantama Arwan; Amalia Ika Wulandari
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 1 (2021): Jurnal TURBO Juni 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i1.1514

Abstract

The Landing Craft Tank ship is the usual vessels used to transport massive vehicles like excavator, bulldozer, heavy cargo and other heavy equipment indispensable for construction work. There are heavy equipment decks on the LCT vessels that are use to hold or support the cargo above it. The purpose of this study was to determine the stress value in the deck construction that has been modeled before with a plate thickness variation of 80%, 90% and 100% which is then followed by finding the value of fatigue life in the deck construction. The method used in the analysis this time is the finite element method which models the construction deck of LCT vessels assisted by finite element based applications. From the results of the study it was found that the stress on the deck construction of LCT vessels with plate thickness 100% was 99.513 MPa, plate thickness 90% was 104.72 MPa and at plate thickness 80% was 105.19 MPa. While the value of fatigue life with a deck plate thickness of 100% is 26.84 years with a number of cycles of 1006700 times, deck plate thickness of  90% is 16.22  years with a number of cycles 129000 times and deck plate thickness of 80% is 15.91 years with a number of cycles 125000.Keywords: Landing Craft Tank, finite element, fatigue life.
Respon struktur akibat perubahan jarak stiffener pada car deck Kapal Ferry Ro-Ro Alamsyah Alamsyah; Septiany Tri Pangestu; Amalia Ika Wulandari
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 2 (2021): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i2.1705

Abstract

Ro-Ro type trans ships have a Car Deck which is useful for accommodating cargo in the form of vehicles. The construction of the deck must be strong enough so that it does not suffer structural damage when working with a certain load. In this case the stress strain becomes very important as an element of deck strength. As for what affects the strength of the deck construction, one of which is the stiffener distance. This purpose of research to determine the response of the car deck structure with variations in stiffener distance to the stress-strain value. The method used is the Finite Element Method. The results of detected the maximum stress value at a stiffener distance of 550 mm 325.471 N/mm2 with a maximum strain of 3.33 x 10-2 mm, for a stiffener distance of 650 mm the maximum stress was 407.521 N/mm2 and a maximum strain of 3.35 x 10-2 mm, a stiffener distance of 750 mm the maximum stress generated is 444.129 N/mm2 with a maximum strain of 3.36 x 10-3 mm, a stiffener distance of 850 mm, the maximum stress generated is 448.469 N/mm2 with a maximum strain of 3.43 x 10-3 mm. For a stiffener distance of 950 mm, the maximum stress is 452.567 N/mm2 with a maximum strain of 3.53 x 10-3 mm.