Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal of Informatics, Information System, Software Engineering and Applications (INISTA)

Analisis K-Means Untuk Mengetahui Kelompok Tingkat Antusias Netizen Twitter Pada Kejadian Letusan Gunung Tangkuban Perahu Auliya Burhanuddin; Rifki Adhitama; Apri Junaidi
Journal of INISTA Vol 3 No 1 (2020): November 2020
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/inista.v3i1.165

Abstract

Internet merupakan produk terknologi yang menandai era revolusi industri 4.0 dimana telah merubah cara berkomunikasi dengan jenis interaksi sosial yang baru. Pada 27 Agustus 2010 gunung sinabung meletus dan banyak kerugian dirasakan. Gunung tangkuban perahu meletus pada 26 Juli 2019 pukul 15.48. Belajar dari meletusnya gunung Sinabung yang merugikan maka memunculkan empati dari masyarakat, bantuan moral dan spiritual. Untuk mendapatkan data twiter dari website twitter maka dapat dilakukan proses crawling data yang dicari. Dari hasil crawling twetter akan didapatkan data user berupa total tweet, total follower, total likes, website, source, bio profile, id, akun, nama, dan lokasi. Kemudian dilakukan proses pengelompokkan/clustering menggunakan metode K-Means Clustering untuk mengetahui kelompok antusias dari netizen sebelum, ketika, dan pasca kejadian bencana. Hasil yang didapat adalah jumlah tweet sebelum gunung meletus yaitu 11.324 Tweet ketika meletus 35 tweet, dan pasca meletus 26 Juli 2019 yaitu 1.170 tweet dan 26-29 juli 2019 yaitu 1.512 tweet. Tingkat antusias sebelum kejadian 6.572 antusias dan 4.696 sangat antusias. Setelah gunung meletus 812 dan 798 antusias; dan 346 dan 575 sangat antusias. Tingkat antusias netizen sangat tinggi pada sebelum kejadian maka dapat dilakukan aktivitas sosial yang dapat dimanfaatkan pasca kejadian bencana sehingga dapat membantu secara langsung setelah kejadian bencana terjadi.
Penerapan X Means Clustering Pada UMKM Kab Banyumas Yang Mendukung Mega Shifting Consumer Behavior Akibat Covid-19 Rifki Adhitama; Auliya Burhanuddin; Atik Febriani
Journal of INISTA Vol 4 No 1 (2021): November 2021
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/inista.v4i1.429

Abstract

The Covid-19 has become a epidemic that is troubling the public because of the extent and speed of the virus spreading. The Covid-19 has resulted in people being unable to move outside their homes freely so that household consumption has decreased. This condition is similar to the crisis in 1997-1998, where MSMEs and small traders could survive. In Banyumas district, the percentage of MSMEs are in the large, medium, and small groups that can support the habit of Mega Shifting, or businesses that can be done at home so that they can be an economic savior in the covid-19. Clustering is a method of grouping similar objects which are taken from several criteria. X-Means is a grouping method that can be used to effectively calculate the value of K. As for testing the quality of a cluster using the Purity test method, it is said to be "Good" if the results of this Purity are close to 1. The total of MSMEs in the Banyumas district which be grouped is 27,574 MSMEs. The purity based on the results of the cluster is 0.9892 (3 groups), 0.9894 (4 groups), 0.9928 (5 groups), and 0.9677 (6 groups). In 3 groups, the results of grouping are 58 MSMEs belong to large groups, 381 MSMEs belong to medium groups, and 26,602 MSMEs belong to small groups. The recommended MSMEs sectors to face mega shifting are food stalls, culinary, agriculture, snacks, traders, craftsmen, workshops, furniture, constructions, and grocery stores.
Analisis Aksesibilitas 10 Website E-Commerce Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process dan Simple Additive Weighting Zhafirah Zhafirah; Auliya Burhanuddin; Dwi Januarita
Journal of INISTA Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/inista.v4i2.532

Abstract

Perkembangan e-commerce cukup pesat di kalangan masyarakat Indonesia. Aksesibilitas merupakan faktor penting untuk pengukuran kualitas dan perkembangan website e-commerce yang bertujuan memberikan kenyamanan pada user. Dalam pengukuran kualitas, pengambil keputusan seringkali kesulitan menentukan bobot kriteria yang bersifat subjektif. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan metode yang memperhatikan kriteria yang bersifat subjektif melalui penilaian oleh pakar. Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) digunakan untuk menentukan bobot kriteria yang bersifat subjektif dan metode Simple Additive Weighting (SAW) digunakan untuk melakukan penjumlahan dari bobot yang sudah dihasilkan. Input utama dalam penelitian ini adalah penilaian para pakar sebagai pengambil keputusan yang bersifat subjektif dengan data 10 website e-commerce yaitu Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli, Orami, Ralali, Bhinneka, JD.ID dan Zalora. Dari penelitian ini dihasilkan analisis kualitas website e-commerce terbaik berdasarkan aksesibilitasnya yaitu website Bukalapak memperoleh nilai jumlah akhir tertinggi yaitu 0,83 dan menduduki peringkat pertama, sedangkan website JD.ID memperoleh nilai jumlah akhir terendah yaitu 0,12 dengan posisi peringkat terakhir. Permasalahan yang paling banyak muncul pada WCAG 2.1 A 4.1.2 Bagian 508 (2017) A 4.1.2 mengenai label kosong sehingga perlu ditambahkannya label untuk kontrol terkait agar mudah dipahami oleh pengguna/user.