Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI POKOK BAHASAN PERUBAHAN SOSIAL (CONTRAVENTION) MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAM ACCELERATE DINTRUCTION PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA. Arfenti Amir; Irwan Nur
MAHARSI Vol 1 No 02 (2019): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v1i02.606

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana meningkatkan hasil belajar sosiologi pokok bahasan perubahan sosial (Contravention) melalui metode pembelajaran Team Accelerated Intruction pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Bontomarannu Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan hasil belajar sosiologi pokok bahasan perubahan sosial (Contravention) melalui Metode pembelajaran Team Accelerated Intruction pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Bontomarannu Kabupaten Gowa Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dengan 4 tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilakukan secara berulang. Guru sebagai salah satu komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki peran ganda yakni sebagai pengajar dan sebagai pendidik. Selain sebagai pengajar dan pendidik, guru juga memiliki peran yang sangat besar dalam pengelolaan kelas. Dengan pemaksimalan fungsi dan peran guru akan berimplikasi pada perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran yang salah satu indikatornya berupa peningkatan hasil belajar siswa.Salah satu kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh pendidik dalam hal ini adalah bagaimana mengajarkan sosiologi dengan baik dan benar agar tujuan pengajaran dapat dicapai semaksimal mungkin. Pengajaran sosiologi di sekolah menengah berfungsi untuk meningkatkan kemampuan siswa mengaktualisasikan potensi-potensi diri mereka dalam memahami dan mengungkapkan berbagai perubahan sosial yang ada dewasa ini.Materi peubahan Sosial merupakan salah satu materi pelajaran sosiologi yang di ajarkan di kelas XII SMA/MAN sederajat.
STRATEGI PEMBERANTASAN BUTA HURUF MELALUI SPAS PADA MASYARAKAT TOMBOLO KABUPATEN GOWA Arfenti Amir; Akhiruddin Akhiruddin; Eka Fitriana
JPM PAMBUDI Vol 3 No 2 (2019): JPM Pambudi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.734 KB) | DOI: 10.33503/pambudi.v3i2.775

Abstract

The aim of this community services was conducted to sharpen of respondents’ sensitivity and the ability to identify, understand, interpreter, make, communicate, and count. In the end of this program, to involve the learning continuously in which individuals probably got their goals, to develop their knowledge and capacity, and full participation of their community and in whole community. Method was applied in this program namely method that emphasized the respondents’ participation. There were three steps in implementing the programs namely: (1) planning, (2) action, (3) evaluation stages. There were 40 respondents from their ages beginning from 12 to 55 years old and they had productive age. The results of this community services, there were increasing respondents’ literacy each kinds of community services more than 70%. Based on post test results showed that there were 90% (36 respondents) had to be able to read, 92% (37 respondents) had to be able to write, and 85% (34 respondents) had to be able to count. 87.5% (35 respondents) had to be able to read Al-Quran. Based on the results obtained from this community service program, so it was stated success to motivate community got out from illiterate.
PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBANGUNAN DI DESA GOLO LEBO KECAMATAN ELAR KABUPATEN MANGGARAI TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR Petrus Yoven Romla; Muh. Reski Salemuddin; Arfenti Amir; Akhiruddin
JISOS: JURNAL ILMU SOSIAL Vol. 1 No. 2: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.373 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini menunjukan bahwa: 1. Peran Badan Permusyawaratan Desa dalam Pembangunan di Desa Golo Lebo Kecamatan Elar Kabupaten Manggarai Timur belum sepenuhnya dilakukan secara optimal karena hanya 3 (tiga) yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, pembahasan dan penetapan Peraturan Desa bersama dengan Kepala Desa, Selanjutnya mengenai pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan telah dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan APBDes. 2. Faktor yang mempengaruhi Badan Permusyawaratan Desa dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor yaitu faktor pendorong yang meliputi dukungan partisipasi masyarakat terhadap BPD, dan hubungan kerjasama yang baik antara BPD dengan Pemerintah Desa. Sedangkan faktor yang kedua yaitu faktor penghambat yang meliputi kurangnya tujangan yang diberikan kepada anggota BPD. Sarana dan prasarana, kurangnya SDM yang mengisi keanggotaan BPD serta adanya masyarakat yang pro dan kontra terhadap setiap keputusan yang ditetapkan. Penelitian yang digunakaan dalam penelitian menggunakan jenis kualitatif deskriptif. Lokasi dalam penelitian ini adalah Desa Golo Lebo Kecamatan Elar Kabupaten Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur. Informan ditentukan secara puposive sampling, artinya pemilihan informan secara gejala dengan kriteria tertentu. Informan dipilih berdasarkan keyakinan bahwa yang dipilih mengetahui masalah yang akan diteliti dan yang menjadi informan adalah BPD Dan pemerintah. Penentuan pada penelitian ini menggunakan kriteria sebagai berikut : (a) Informan utama: seluruh perangkat BPD (5 orang), (b) Informan kunci : kepala Desa Golo Lebo (1 orang. (c) Informan pendukung : masyarakat (2 orang). Hasil Penelitian ini menujukkan bahwa Peran Badan Permusyawaratan Desa dalam membuat, membahas dan menyepakati peraturan desa dalam melakukan pengawasan terhadap perencanaan pembangunan yang ada di desa Golo Lebo Kecamatan Elar Kabupaten Manggarai Timur Hal ini belum sepenuhnya terlaksana, terlihat bahwa tugas pokok Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah memperhatikan dan menyalurkan keinginan masyarakat, membentuk panitia pemilihan kepala desa, proses pembahasan dan penetapan. Peraturan Desa bersama Badan Permusyawaratan Kepala Desa (BPD) telah dilaksanakan dengan baik untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Faktor Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat di Desa Golo Lebo Kecamatan Elar Kabupaten Manggarai Timur dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor pendorong yaitu dukungan atau partisipasi masyarakat
Pola Perilaku Sosial Masyarakat Dalam Mempertahankan Budaya Lokal (Studi Kasus Pembuatan Rumah di Desa Minanga Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa) Rilmi Eptiana; Arfenti Amir; Akhiruddin; Sriwahyuni
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN BUDAYA Vol 1 No 1 (2021): December (EDULEC)
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.015 KB) | DOI: 10.56314/edulec.v1i1.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui bagaimana pola perilaku sosial masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal pembuatan rumah di Desa Minanga Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa 2) mengetahui mengapa budaya lokal pembuatan rumah masih dipertahankan bagi masyarakat di Desa Minanga Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa 3) mengetahui apa dampak budaya lokal pembuatan rumah bagi masyarakat di Desa Minanga Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Adapun jumlah informan 14 orang dengan rincian anggota masyarakat yang memiliki rumah 20-39 tahun 3 orang dan yang baru memiliki rumah 1-13 tahun 3 orang, tokoh adat 1 orang, ketua pemuda 2 orang, Tokoh Agama 1 orang dan Kepala Tukang bangunan 4 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Peneliti menggunakan member check untuk memperoleh keabsahan data. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, 1) Pola perilaku sosial dalam mempertahankan budaya lokal pembuatan rumah yaitu (a) Gotong royong (b) Tolong menolong. 2) Alasan budaya lokal pembuatan rumah masih dipertahankan oleh masyarakat Desa Minanga antara lain (a) Merupakan suatu tradisi sejak zaman nenek moyang yang diwariskan secara turun-temurun (b) Mempunyai ciri khas dan keunikan. 3) Dampak budaya lokal pembuatan rumah yaitu, dampak positifnya seperti merasa nyaman dan terhindar dari segala penyakit dalam menghuni rumah, sedangkan dampak negatif tidak merasa nyaman dalam menghuni rumah dan terjadinya kebakaran jika membangun rumah tidak sesuai dengan kebiasaan.
Sustainability Of Ngaben Culture In Balinese Transmigration Abdul Malik Iskandar; Arfenti Amir; Syamsul Alam; Harifuddin; Andi Herlina
International Journal of Educational Research and Social Sciences (IJERSC) Vol. 3 No. 4 (2022): August 2022
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijersc.v3i4.410

Abstract

Cultural diversity is a necessity. Every tribe has own culture. The aim of study is to analyze the description of Ngaben ceremony procession, the sustainability or survival of Ngaben culture and the perception of local community in Balinese transmigration communities in Martajaya Village, Pasangkayu Regency. This study applied descriptive qualitative method by taking informants intentionally based on certain considerations obtained through in-depth interviews, observation, and documentation. Data were obtained and tested for the validity of the data by means of triangulation, extending observations, Focus Group Discussion (FGD).The results of study showed that 1) Ngaben ceremony was directly held for some days with various long time and sacred processes with the aim of being able to return to the creator without any obstacles and being reincarnated for the better in every ritual, 2) there are two types of Ngaben namely Sawa Wedana Ngaben is carried out by people who are able to do it individually, while mass Ngaben is carried out in mutual cooperationonce every five years, 3) the local community perception of Ngaben that they are used to and can tolerate the culture and customs of the Balinese community. Ngaben is a good culture and full of meaning in life.
BERTAHANNYA PEDAGANG BUNGA ZIARAH DI TENGAH HIMPITAN EKONOMI DI TPU KRISTEN PANAIKANG KOTA MAKASSAR Abdul Malik Iskandar; Veronika Mitan Dua Lodang; Mochammad Noer Alim Qalby; Arfenti Amir; Harifuddin Harifuddin
Phinisi Integration Review Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v6i1.43367

Abstract

This study aims to determine and describe the economic conditions of pilgrimage flower traders at Panaikang Christian Cemetery and what strategies are used to survive by pilgrimage flower traders at Panaikang Christian Cemetery, Makassar City. This type of research used descriptive qualitative research with a case study approach and the determination of the number of informants consisted of 9 informants selected by purposive sampling technique with informant criteria namely pilgrimage flower traders at Panaikang Christian Cemetery. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used by the researcher went through three stages of work, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Data validation techniques used were source triangulation and method triangulation. The results showed that 1) The economic condition of the pilgrimage flower traders at the Panaikang Christian TPU in Makassar City was low due to the income and the uncertain number of pilgrims each day, 2) The survival strategy used by pilgrimage flower traders at the Panaikang Christian TPU in Makassar City was to sell goods others, income from other working family members, reducing family expenses and capital, borrowing money from friends and cooperatives. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi ekonomi pedagang bunga ziarah di TPU Kristen Panaikang dan strategi apa yang digunakan untuk bertahan hidup oleh pedagang bunga ziarah di TPU Kristen Panaikang Kota Makassar. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan penentuan jumlah informan terdiri dari 9 informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling dengan kriteria informan yaitu pedagang bunga ziarah di TPU Kristen Panaikang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti melalui tiga tahapan kerja yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahaan data yang digunakan yakni triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Kondisi ekonomi pedagang bunga ziarah di TPU Kristen Panaikang Kota Makassar yang rendah akibat pendapatan dan jumlah peziarah yang tidak menentu setiap harinya, 2) Strategi bertahan hidup yang digunakan pedagang bunga ziarah di TPU Kristen Panaikang Kota Makassar adalah dengan menjual barang lain, penghasilan dari anggota keluarga lain yang bekerja, mengurangi pengeluaran keluarga dan modal, meminjam uang pada teman dan koperasi.
PERILAKU BUDAYA HYPEBEAST PADA KALANGAN REMAJA DI DESA BONTO BAJI KABUPATEN BULUKUMBA Abdul Malik Iskandar; Arfenti Amir; Agus Agus; Akhiruddin Akhiruddin; Abdul Rahman; Harifuddin Harifuddin
Phinisi Integration Review Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v6i1.43445

Abstract

This study aims to examine and describethe behavior of adolescents in following the hypebeast culture and the causes of hypebeast cultural behavior among adolescents in Bonto Baji Village, Bulukumba Regency. The approach used in this research is qualitative with the type of explanatory case study. The focus of this research is teenagers who behave hypebeast. The number of informants was 8 people using the snowball sampling technique. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. Data analysis technique is by using data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions.The validity of the data in this study was carried out through internal validation (credibility), dependability (defendability) and certainty of objectivity (confirmability). Data validation techniques used were source triangulation and method triangulation. The results of the study show that: 1) the rapid development of technology is one of the indicators of the large number of teenagers who are starting to follow contemporary cultural trends such as hypebeast behavior. Teenagers have the perception that following the cultural trend of hypebeast behavior like that will give self-confidence. 2) The causes of hypebeast cultural behavior among adolescents are environmental influences which are one of the factors that cause adolescents to behave hypebeast and a lack of knowledge of the impacts and consequences in terms of the hypebeast trend cultural behavior which can plunge into negative things, which are generally as a teenager does have a very high curiosity when discovering or seeing something new and following the hypebeast lifestyle such as joining friends, media influence and self-desire.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan perilaku remaja dalam mengikuti budayahypebeastdan penyebab terjadinya perilaku budayahypebeast pada kalangan remaja di Desa Bonto Baji Kabupaten Bulukumba. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan jenis studi kasus eksplanatoris. Fokus penelitian ini adala remaja yang berperilaku hypebeast.Jumlah informan berjumlah 8 orang dengan menggunakan teknik snowball sampling.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu dengan menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pada keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui validasi internal (credibility), Kebergantungan (defendability) dan kepastian objektivitas (confirmability).Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) berkembangnya teknologi yang begitu pesat menjadi salah satu indikator banyaknya remaja yang mulai mengikuti budayatrendkekinian seperti perilakuhypebeast. Remaja memiliki persepsi bahwa mengikuti budayatrend perilaku hypebeast yang seperti itu akan memberikan kepercayaan diri tersendiri. 2) Penyebab terjadinya perilaku budaya hypebeast pada kalangan remaja adalah pengaruh lingkungan yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan remaja berperilaku hypebeast serta kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat dalam hal perilaku budayatrend hypebeast yang dapat menjerumuskan kedalam hal-hal yang negatif, dimana pada umumnya sebagai seorang remaja memang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi apabila menemukan atau melihat suatu hal barudan mengikuti gaya hidup hypebeast seperti ikut-ikutan teman,pengaruh media serta keinginan diri.
Sociology Textbook Based on Inside Out Circle Model to Implement Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Program Arfenti Amir; Akhiruddin
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 56 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v56i1.54489

Abstract

Students have a role in maintaining values for the development of country. One effort to strengthen the role of these students is through the independent learning program (MBKM). Independent Learning – Independent Campus (MBKM) is one of the policies of the Ministry of Education, Culture, Research and Technology. This study aims to develop a Sociology textbook based on the IOC (Inside Outside Circle) model for the implementation of MBKM. This research method uses research and development (R & D) which aims to develop certain products and test the effectiveness of these products. The essence of this development research is the validation and revision of the class X sociology textbook based on the 4-D model which consists of 4 stages of development, namely Define, Design, Develop and Desiminate. The results of trials conducted on 35 students showed that student learning outcomes were in the very good category, student learning outcomes were in the good category. Of the 35 students who have completed, individually in the sociology class, it means that students have achieved the KKM that has been set, namely 80%. It can be concluded that students have met the criteria set in the development of sociology textbooks in sociology subjects.
A Survey of Wuat Wa’i Ritual Culture As Solidarity Value Of Golo Lebo Community Sriwahyuni; Muh. Reski Salemuddin; Arfenti Amir; Abdul Malik Iskandar; Jalal
JPTK : JURNAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Vol 1 No 1 (2022): MAY : IJOLEH
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.478 KB) | DOI: 10.56314/ijoleh.v1i1.40

Abstract

Pesta sekolah or known wuat wa’I ritual is a form to support and the togetherness from the Manggarai community to help others who have difficulties in funding their son and girl in education. The purpose of this research is to find out why the wuat wa’I ritual culture has been survive until now in Golo Lebo Village. The research used qualitative type in a descriptive approach. Determination of informants in this study using snowball sampling technique. The symbol used during the event (prayer) is to slaughter a white chicken as an offering. The meat was eaten together and the inside is put in a container and then given to the ancestors as a symbol that they are also present at the ceremony and always guide the prospective nomad, and that hope can be symbolized by the expression lalong bakok du lakom lalong rombeng du kolem which means to go with a hope that the return will bring success. And if they finished college later, a thanksgiving event will also be held by slaughtering a black chicken as an expression of gratitude and gratitude to God and the ancestors who had protected and guided them while completing their studies in out of their land. In wuat wa'i ritual in an attitude of solidarity is manifested which is not hindered by certain forms of diversity. All community groups are present together to help the parties concerned. As conclusion that Wuat wa'i is very well known by the wider community in Manggarai. Because it is not told orally and handed down from generation to generation, but all people, from young children to adults are always involved in the wuat wa'i event.
The Application of Time Token Learning Technique in Improving Students' Sociology Learning Activities Arfenti Amir; Muh. Reski Salemuddin; Akhiruddin; Sriwahyuni; Jalal; Abdul. Malik Iskandar
JPTK : JURNAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Vol 1 No 2 (2022): November : IJOLEH
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.581 KB) | DOI: 10.56314/ijoleh.v1i2.72

Abstract

This study aimed to determine the increase in sociological learning activities of students by applying the Time Token type Cooperative learning technique, this type of research used classroom action research (CAR), the subject of this research was class XI Social Science 1 students of SMA Negeri 10 Makassar, The total numbers of students were 29 students. Data were obtained through observation sheets of students’ activities during group work presentations from cycle I to cycle II, data analysis was carried out using scores based on reference assessments. Data shows that there is an increase in student learning activities after applying the Time Token Cooperative learning model. In class XI Ips1 students at SMA Negeri 10 Makassar, in cycle I 78.6 and cycle II 82.7. The conclusion of this study is that by applying the Cooperative Learning model of Time Token type, it can increase the sociology learning activities of students in class XI IPS 1 SMA Negeri 10 Makassar.