Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Pengaruh lama pengeringan terhadap kualitas butter cake mangga kweni kering Febby Safitri; Ridawati; Cucu Cahyana
Jurnal Sains Boga Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Sains Boga, Volume 3 Nomor 1, Mei 2020
Publisher : Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.003.1.04

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh lama pengeringan terhadap kualitas butter cake mangga kweni kering pada aspek warna, aroma, rasa, dan tekstur. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pastry dan Bakery Program Studi Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta dan dilaksanakan pada bulan September 2019 – Januari 2020. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan perlakuan lama waktu pengeringan yang berbeda yaitu 60 menit, 90 menit, dan 120 menit kemudian dilakukan uji organoleptik kepada 45 panelis agak terlatih. Hasil analisis deskriptif menunjukan rata-rata tertinggi pada aspek warna yaitu 4,7 mendekati kuning tua dengan waktu pengeringan selama 120 menit, aspek aroma dengan nilai tertinggi 3,4 yaitu agak beraroma mangga kweni dengan waktu pengeringan selama 60 menit, pada aspek rasa mangga kweni nilai tertinggi 3,3 yaitu rasa agak terasa mangga kweni dengan waktu pengeringan selama 60 dan 90 menit, pada aspek rasa manis nilai tertinggi 3,7 mendekati terasa manis dengan waktu pengeringan selama 90 menit, dan pada aspek tekstur nilai tertinggi 4,3 yaitu tekstur agak renyah. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan Uji Kruskal Wallis menyatakan bahwa aspek warna dilanjutkan Uji Tuckey’s dan hasil terbaik yang didapatkan adalah pada lama waktu pengeringan 120 menit menunjukan aspek warna mendekati kuning tua. Hasil uji kadar untuk lama waktu pengeringan 60 menit 2,97%, 90 menit 1,44%, dan 120 menit 0,46% sudah sesuai dengan SNI 01-2973-2011 yaitu maximum kadar air 5%, kemudian hasil uji kadar abu untuk lama waktu pengeringan 60 menit 1,5%, 90 menit 1,46%, dan 120 menit 1,41% sudah sesuai dengan SNI 01-2973-2009 maximum kadar abu 1,5%.
Pengaruh Lama Penyeduhan Terhadap Kualitas dan Jumlah Padatan Minuman Kopi Seduh Dingin Kopi Arabika Flores Bajawa Rezky Haryono; Ridawati; Mariani
Jurnal Sains Boga Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Sains Boga Volume 4 Nomor 2, November 2021
Publisher : Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.004.2.02

Abstract

Coffee is one of the most traded commodities in the world, quoted from the oec.world website (2018) with a total trade of 30.9 billion USD. Consuming coffee has many positive benefits, quoted from the journal review on health benefits and risks of coffee consumption, consuming cafeine from coffee can increase physical performance, burn fat, reduce the risk of stroke, liver and prostate cancer by 20%. Quoted from the journal acidity and antioxidant activity of cold brew (2018), cold brewed coffee drinks have lower acidity when compared to hot brewed coffee drinks with the same amount of coffee, making it a more acceptable choice for those who suffer from GERD (gastroesophageal reflux disease or stomach acid) and ulcers (www.healthline.com, 2018). This research aims to examine different brewing times (6, 12, 18 and 24 hours) by examining the organoleptic quality of cold brewed coffee from various quality aspects such as aroma, flavor, balance, aftertaste, acidity, sweetness, body and total dissolved solids to expert panelists using experimental methods. The results showed that there was a sensory effect on cold brewed coffee with different brewing times. Based on research, cold brewed coffee with 24 hours of brewing time has the highest value in every aspect compared to brewing times of 6, 12 and 18 hours. Where the flavor aspect has a value of 7.02 (very good), balanced has a value of 6.93 (good), aftertaste has a value of 7.01 (very good), acidity has a value of 6.85 (good), sweetness has a value of 6, 87 (good) and body has a value of 6.97 (good). Kopi merupakan salah satu komoditas yang paling sering diperdagangkan di dunia, dikutip dari website oec.world (2018) dengan total perdagangan 30.9 miliar USD. Mengkonsumsi kopi memiliki banyak manfaat positif, dikutip dari jurnal review on health benefit and risk of coffee consumption mengkonsumsi kafein dalam kopi dapat meningkatkan kinerja fisik, membakar lemak, mengurangi resiko stroke, kanker hati dan prostat sebanyak 20%. Dikutip dari jurnal acidity and antioxidant activity of cold brew (2018) minuman kopi seduh dingin memiliki kadar keasaman yang lebih rendah jika dibandingkan dengan minuman kopi yang diseduh menggunakan air panas, sehingga membuatnya menjadi pilihan yang lebih dapat diterima bagi mereka yang menderita GERD (gastroesophageal reflux disease atau asam lambung) dan maag (www.healthline.com, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti lama penyeduhan yang berbeda-beda (6, 12, 18 dan 24 jam) dengan menguji kualitas minuman kopi seduh dingin dari berbagai aspek kualitas seperti aroma, flavor, balance, aftertaste, acidity, sweetness, body dan jumlah padatan terlarut kepada panelis ahli dengan menggunakan metode eksperimen. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh sensoris pada kopi seduh dingin dengan lama penyeduhan yang berbeda-beda. Berdasarkan penelitian, kopi seduh dingin dengan lama penyeduhan 24 jam memiliki nilai tertinggi di setiap aspek dibandingkan dengan waktu penyeduhan 6, 12 dan 18 jam. Dimana pada aspek flavor memiliki nilai 7,02 (very good), balanced memiliki nilai 6,93 (good), aftertaste memiliki nilai 7,01 (very good), avidity memiliki nilai 6,85 (good), sweetness memiliki nilai 6,87 (good) dan body memiliki nilai 6,97 (good).
Pelatihan Pembuatan Permen Jelly Jahe Dalam Kemasan Untuk Meningkatkan Imun Tubuh Di RW 02 Duren Sawit, Jakarta Timur Ridawati Ridawati; Alsuhendra Alsuhendra
Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Vol 4, No 2 (2022): JPDL (Jurnal Pengabdian Dharma Laksana)
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.pdl.v4i2.18233

Abstract

Kegiatan dengan judul “Pelatihan Pembuatan Permen Jelly Jahe dalam Kemasan untuk Meningkatkan Imun Tubuh di RW 02 Duren Sawit, Jakarta Timur” merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai dari dana BLU POK Fakultas Teknik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Kelurahan Duren Sawit, khususnya RW 02. Kegiatan yang direncanakan dalam masa pandemi covid-19 juga ditujukan untuk menambah pengetahuan masyarakat untuk meningkatkan imunitas dengan cara mengonsumsi produk yang mengandung senyawa fungsional seperti jahe, Kegiatan diawali dengan penyusunan proposal kegiatan, diskusi program kegiatan, survei lokasi kegiatan, pengurusan kemitraan, persiapan bahan, pelaksanaan dan analisis data serta pelaporan. Pelaksanaan dilakukan selama 4 bulan dari bulan Juni hingga September 2021. Jumlah khalayak sasaran strategis yang hadir pada kegiatan ini adalah 31 orang. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan diskusi. Ceramah dilakukan oleh tim pelaksana kegiatan P2M.   Setelah pelaksanaan peserta diminta untuk mengisi angket untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap sasaran terhadap produk permen jelly jahe. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam membuat permen jelly jahe. Peserta sangat antusias untuk mempraktekkan dan memproduksi permen jelly jahe.
PEMBUATAN MINUMAN DARI EKSTRAK DAUN PISANG BATU (Musa balbisiana Call) DENGAN PENAMBAHAN FERRO SULFAT Alsuhendra Hendra Jr; Ridawati Ridawati
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 20 No. 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.816 KB) | DOI: 10.33830/jmst.v20i2.190.2019

Abstract

Chlorophyll was extracted from ‘batu’ banana leaves and used as raw material for making beverage. The research was conducted at the Laboratory of Food Analysis and Engineering, Faculty of Engineering, State University of Jakarta from April to September 2018. The results of the research showed that chlorophyll of ‘batu’ banana leaf could be extracted using 0.1% NaHCO3 solution in a ratio of 1: 5. The beverage were made using chlorophyll extract with Fe2+ ion 15, 20, and 25 mg/L. By organoleptic test, the panel accepted the beverage between rather like to like for color, aroma, taste, and consistency. The general acceptance of panel on the beverage made by adding Fe2+ ions as much as 25 mg/L was higher than others. Klorofil diekstrak dari daun pisang batu untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan minuman. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Analisis dan Rekayasa Boga, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta dari bulan April sampai September 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klorofil daun pisang batu dapat diekstrak menggunakan larutan NaHCO3 0,1% dengan perbandingan 1:5. Minuman dibuat dari ekstrak klorofil daun pisang batu dengan menambahkan ion Fe2+ sebanyak 15, 20, dan 25 mg/L. Berdasarkan hasil uji organoleptik diketahui bahwa minuman tersebut dapat diterima panelis dengan tingkat kesukaan antara agak suka hingga suka untuk aspek warna, aroma, rasa, dan konsistensi. Tingkat penerimaan umum panelis terhadap minuman yang dibuat dengan penambahan ion Fe2+ sebanyak 25 mg/L lebih tinggi dibandingkan dengan minuman lainnya.
FORMULASI PELAPIS TIPIS AKTIF DAPAT DIMAKAN DARI MALTODEKSTRIN DAN EKSTRAK ANGKAK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PELAPIS DAN PENGAWET BAKSO Ridawati Ridawati; Alsuhendra Alsuhendra
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 17 No. 2 (2016)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.842 KB)

Abstract

This research aims was to obtain the active edible coating of with the addition of red rice extract as meatballs coating. This research was conducted in four steps: extraction of antimicrobial compounds from red rice, preparation the red rice edible coating, formulation meatballs and application the red rice edible coating, and analysis of physical properties and organoleptic. The quality of meatballs was strongly influenced by the quality of materials that has been used and the process of production. The addition of red rice extract as much as 0,125%, 0,25% and 0,5% compared with the control and analysis by the sensory test. Statistically, the addition of red rice extract on making meatballs did not effect the level of panelists from the aspect of shape, flavor, color and aroma of the meatballs (α = of 0,05%). The use of red rice extracts in the production of edible film for coating the meatballs affect the texture of the meatballs that has been stored for 0, 6, 12 and 18 hours. Most of the panelists mentioned meatballs controls have somewhat glutinous, dry, elastic and compact. After 18 hours of storage meatball has a glutinous, wet, slimy, less elastic and less compact, especially meatballs controls (38,5%). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pelapis tipis aktif dapat di makan (active edible coating) dari maltodekstrin dengan penambahan ekstrak angkak sebagai pelapis bakso. Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap, yaitu ekstraksi senyawa antimikroba dari angkak, pembuatan larutan active edible coating dengan penambahan ekstrak angkak, pembuatan bakso dan pelapisannya dengan larutan active edible coating, dan analisis sifat fisik, organoleptik produk bakso yang telah dilapis dengan active edible coating. Dari penelitian ini diperoleh informasi tentang teknologi proses pembuatan active edible coating dari maltodekstrin dengan penambahan senyawa antimikroba dari angkak, aktivitas antimikroba dari larutan active edible coating yang dikembangkan, serta produk bakso yang diberi active edible coating. Kualitas dari bakso daging sapi sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan serta proses pembentukan adonan. Penambahan ekstrak angkak sebanyak 0,125%, 0,25% dan 0,5% dibandingkan dengan control tetap disukai oleh panelis. Secara +statistik, penambahan ekstrak angkak pada pembuatan bakso tidak berpengaruh terhadap tingkat kesukaan panelis dari aspek bentuk, rasa, warna, dan aroma dari bakso (α=0,05%). Penggunaan ekstrak angkak dalam pembuatan edible film untuk pelapis bakso berpengaruh terhadap tekstur dari bakso selama penyimpanan 0, 6, 12 dan 18 jam. Sebagian besar panelis menyebutkan bakso kontrol memiliki tekstur agak lengket-lengket, kering, kenyal dan kompak. Setelah penyimpanan 18 jam bakso memiliki tekstur lengket, basah, berlendir, kurang kenyal dan kurang kompak, terutama bakso kontrol (38,5%).
DAYA TERIMA MINUMAN FUNGSIONAL BERBASIS KLOROFIL DARI RUMPUT PAHIT (ANOXOPUS COMPRESSUS [SCWARTZ] BEAUV) DAN ANTOSIANIN DARI UBI JALAR UNGU (IPOMOEA BATATAS L.) Alsuhendra Alsuhendra; Ridawati Ridawati
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 17 No. 2 (2016)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.637 KB)

Abstract

A functional beverage made of chlorophyll extract from bitter grass and anthocyanin from purple sweet potato was formulated and evaluated. Chlorophyll was extracted using of NaHCO3solution with a concentrations of 0.1% (w / v) and then was stabilized with Cu2+ ions through the addition of CuSO4 as much as 100 mg Cu2+/L chlorophyll extract. Meanwhile, anthocyanin was extracted using a mixture of water and 25% acetic acid at a ratio of 30:0.5. Functional beverage was prepared by blending different ratios of chlorophyll and anthocyanin extracts(1: 1, 1: 2 and 1: 3). To increase the acceptance of the panelists, honey, banana flavorand menthol flavorwas added into the beverages. Sensory characteristic was evaluated by 28 panelists using hedonic test. Hedonic test found that the three types of functional beverages has a acceptance score between 3.4-3.8 or in the range rather like to like, both for the aspect of color, flavor, and aroma (p > 0.05). It can beconcluded that the bitter grass and purple sweet potato can be used as raw material in making of functional beverages. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari daya terima minuman fungsional kaya antioksidan dari ekstrak klorofil rumput pahit dan antosianin ubi jalar ungu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2016 di Laboratorium Rekayasa dan Analisis Boga, Fakultas Teknik UNJ. Ekstraksi klorofil dari rumput pahit dilakukan dengan menggunakan larutan NaHCO3 pada konsentrasi 0.1% (b/v). Ekstrak klorofil tersebut selanjutnya ditambah dengan ion Cu2+ dalam bentuk CuSO4 sebanyak 100 mg Cu2+/L ekstrak klorofil rumput pahit untuk mendapatkan ekstrak klorofil yang lebih stabil. Sementara itu, ekstraksi antosianin dari ubi jalar ungu dilakukan dengan menggunakan pelarut air dan asam asetat 25% pada perbandingan 30:0.5. Ekstrak klorofil dan antosianin kemudian dicampur dengan perbandingan 1:1, 1:2, dan 1:3 untuk mendapatkan tiga minuman fungsional. Agar dapat diterima panelis, ke dalam campuran tersebut ditambahkan pemanis madu serta flavor pisang dan menthol. Minuman yang dihasilkan selanjutnya dinilai oleh 28 orang panelis agak terlatih dengan menggunakan uji organoleptik (uji hedonik). Hasil uji organoleotik memperlihatkan bahwa ketiga jenis minuman fungsional memiliki tingkat penerimaan agak suka hingga suka (skor 3.4-3.8) untuk aspek warna, rasa, dan aroma. Tidak ada perbedaan nyata tingkat penerimaan panelis terhadap warna, rasa, dan aroma untuk ketiga jenis minuman tersebut. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa rumput pahit dan ubi jalar ungu dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan minuman fungsional.
Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Jagung Manis pada Tutor Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur . Alsuhendra; . Ridawati
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2017): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.3.2.100-107

Abstract

Knowledge and skills about food to be consumed by an early child is one of the important things that need to be mastered by the tutor of Early Childhood Education (ECE). This activity was aimed to improve the knowledge and skills in diversity processing sweet corn products ECE tutors in subdistrict Makasar, East Jakarta. This activity was conducted in PAUD Kuntum Melati, Makasar Village, East Jakarta on September 29, 2015. The method used is counseling and demonstration with pre-activity stage, implementation, evaluation of target knowledge, and motivation. The results showed that the activity could improved the knowledge and skills of ECE tutors about sweet corn, the nutritional content, and its products, sweet corn beverage and kue talam from corn waste. All tutors liked the taste, color, and aroma of corn extract beverage and talam cake.
Pengaruh Teknik Pemanasan Basah dalam Pembuatan Oncom Instan Terhadap Kualitas Tumis Oncom Imaduddin Zamakhsyari; Alsuhendra Alsuhendra; Ridawati Ridawati
Jurnal Sains Boga Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Sains Boga, Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.001.1.03

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh teknik pemanasan basah dalam pembuatan oncom instan terhadap kualitas tumis oncom. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium pastry, Program Studi Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta pada bulan Agustus 2016 sampai Februari 2017. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pemanasan basah teknik rebus, teknik presto teknik kukus. Data hasil penilaian panelis dianalisis dengan menggunakan uji kruskal-wallis pada taraf signifikan α = 0,05. hasil pengujian hipotesis dengan uji kruskal-wallis menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap mutu sensoris tumis oncom yang meliputi aspek warna, aroma, rasa, dan tekstur.
Pengaruh Penggunaan Gliserin dengan Persentase Berbeda pada Tepung Marzipan Instan Substitusi Tepung Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L) terhadap Daya Terima Konsumen Paramita Rohadi; Ridawati; Alsuhendra
Jurnal Sains Boga Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Sains Boga, Volume 3 Nomor 2, November 2020
Publisher : Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.003.2.01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis pengaruh penggunaan gliserin dengan persentase berbeda pada pembuatan marzipan substitusi tepung kacang hijau terhadap daya terima konsumen berdasarkan aspek warna, rasa, aroma dan tekstur terhadap daya terima konsumen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah marzipan substitusi tepung kacang hijau dengan perbedaan penggunaan gliserin sebanyak 6%, 9%, dan 12% yang diujikan terlebih dahulu kepada 5 panelis ahli untuk menilai kualitas marzipan dari aspek warna, rasa, aroma, kelunakan, kelengketan, dan elastisitas. Marzipan dengan gliserin 12% memiliki kualitas beraroma langu lemah, lunak hingga sangat lunak, dan mudah dibentuk pada aspek aroma, kelunakan, dan elastisitas. Aspek warna dan rasa yang berkualitas putih kekuninggan dan mendekati manis berada pada marzipan dengan gliserin 9% dan pada aspek tingkat kelengketan berkualitas tidak lengket ketika dipegang berada pada marzipan dengan gliserin 6%. Selanjutnya, responden dari penelitian ini adalah 30 panelis agak terlatih untuk menilai marzipan pada aspek warna, rasa, aroma, dan tekstur. Hasil uji hipotesis friedman menunjukkan tidak terdapat pengaruh penggunaan gliserin pada aspek warna dan aroma, sedangkan pada aspek rasa dan tekstur terdapat perbedaan nyata, berdasarkan hasil uji lanjutan tuckey diperoleh produk yang paling disukai oleh konsumen pada perlakuan penggunaan gliserin 9%. Berdasarkan hasil penilaian uji organoleptik, produk marzipan dapat diterima konsumen karena memiliki skor berada pada kategori antara agak suka hingga suka.
Hubungan Pengetahuan Produk Minuman Kopi Terhadap Keputusan Pemilihan Minuman Di Coffee Shop “404 Eatery And Coffee” Jessica Rizky Darda; Mariani; Ridawati
Jurnal Sains Boga Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Sains Boga, Volume 2 Nomor 1, Mei 2019
Publisher : Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.002.1.01

Abstract

Nowadays drinking coffee in a coffee shop become a trend and a lifestyle in Indonesia. At the first coffee shop is one kind of a food and beverages industries that only focus for served only coffee. But, as long as food and beverages industries getting bigger, coffee shops did some innovation to their menus. They are not only serving coffee, coffee shops has another option for non coffee people. The innovation has bring the new problem for consumer and it is called as a purchase decision. The purchase decision has some factors that maybe can impact to itself, one of them is product knowledge. This research is about to find the correlation between product knowledge and purchase decision in coffee shop “404 eatery and coffee”. This research used explanatory survey methods and used questionnaire as an instrument. The instrument separated into two questionnaire, the first questionnaire is about product knowledge which has fouth indicator :product attributes, the functional benefits, the pshycologic benefits, and points of product. For the second questionnaire it has fifth indicator : introduction of needs, information searching, alternative evaluates, buying decision and post buying decision. The result of this research showed that x variable (product knowledge) has a significant correlation to y variable (purchase decision) with the positively and significantly of regression result (0,98) Keywords: Product knowledge, purchase decision, coffee shop, coffee