Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

LAJU EKSPLOITASI SUMBER DAYA IKAN YANG TERTANGKAP PUKAT CINCIN DI SELAT SUNDA (Exploitation Rate of Fisheries Resources which Caught by Purse seine in Sunda Strait) Widyanti Octoriani; Achmad Fahrudin; Menofatria Boer
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 6 No. 1 (2015): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.672 KB) | DOI: 10.29244/jmf.6.1.69-76

Abstract

ABSTRACTSunda Strait is waters which have great fishery potential in Indonesia. Catches of the Sunda Strait were landed in Pandeglang Regency, one of which is in the Coastal Fishing Port (PPP) Labuan. Purse seine is fishing gear with the highest production in Sunda Strait. Species targets of purse seine are Fringescale sardinella, Mackerel, Short mackerel, Indian mackerel, Kawakawa, and Indian scad. The high price of the fish lead purse seine operation continuously. Increasing purse seine operation can lead to the scarcity fishery resources. Therefore, a study about fish exploitation rate is needed to know the utilization status. The purpose of this study was to evaluate the exploitation rate of multispesies fisheries which caught by purse seine in Sunda Strait based on catch data landed data in PPP Labuan. This study used the ELEFAN I methods and Pauly formula. The result showed that the exploitation rate of fish resources for female and male fringescale sardinella are 0,79 and 0,70; Island mackerel are 0,78 and 0,60; short mackerel are 0,85 and 0,88; Indian mackerel are 0,80 and 0,83; kawakawa are 0,95 and 0,90; Indian scad are 0,75 and 0,62. Nowadays, all fish which caught by purse seine in the Sunda Strait has been indicated to over-exploitation.Keywords: exploitation rate, pelagic fish, purse seine, Sunda strait------ABSTRAKSelat Sunda merupakan perairan yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar di Indonesia. Hasil tangkapan ikan dari Selat Sunda didaratkan di Kabupaten Pandeglang, salah satunya adalah di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan. Pukat cincin merupakan alat tangkap dengan produksi paling banyak di Selat Sunda. Spesies yang merupakan target tangkapan pukat cincin yaitu tembang, kembung, kembung perempuan, kembung laki-laki, tongkol, dan layang. Harga jual ikan yang tinggi menyebabkan pengoperasian pukat cincin terus ditingkatkan. Pengoperasian pukat cincin yang terus meningkat dapat menyebabkan kelangkaan terhadap sumber daya perikanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mengenai laju eksploitasi sumber daya ikan agar diketahui status pemanfaatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi laju eksploitasi multispesies yang tertangkap pukat cincin di Selat Sunda berdasarkan data tangkapan yang didaratkan di PPP Labuan. Pada penelitian ini digunakan metode ELEFAN I dan rumus Pauly. Hasil analisis menunjukkan bahwa laju eksploitasi sumber daya ikan berturut-turut betina dan jantan spesies tembang sebesar 0,79 dan 0,70; kembung 0,78 dan 0,60; kembung laki-laki 0,85 dan 0,88; kembung perempuan 0,80 dan 0,83; tongkol 0,95 dan 0,90; layang 0,75 dan 0,62. Saat ini kondisi semua ikan hasil tangkapan dominan pukat cincin di Selat Sunda telah mengalami tangkap lebih.Kata kunci: ikan pelagis, pukat cincin, laju eksploitasi, Selat Sunda
A STUDI KOMPARASI BIOAKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA TAMBAK TRADISIONAL IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI PANTURA JAWA TIMUR: GRESIK, SIDOARJO, DAN PASURUAN Parikesit, Prismadian Aji; Dewi, Nina Nurmalia; Hidayati, Nuning Vita; Octoriani, Widyanti; Andriyono, Sapto
Journal of Aquatropica Asia Vol 10 No 1 (2025): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Program Studi Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v10i1.6261

Abstract

Abstrak Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan potensi perikanan payau. budidaya ikan bandeng di Jawa Timur masih menggunakan sistem tradisional, dimana air baku tambak menggunakan aliran air sungai setempat dan pasang surut air laut. Budidaya ikan bandeng secara tradisional memiliki kelemahan yaitu sulit menjaga kualitas air sehingga mudah tercemar oleh limbah rumah tangga maupun limbah industri. Bioakumulasi logam berat merupakan proses peningkatan konsentrasi suatu zat yang masuk kedalam tubuh mahkluk hidup. Salah satu logam berat yang dapat mencemari perairan yaitu logam timbal (Pb). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi limbah timbal (Pb) yang terkandung pada air, sedimen, dan daging ikan bandeng di tambak tradisional Desa Watuagung (Gresik), Desa Kalanganyar (Sidoarjo), dan Desa Jarangan (Pasuruan). Selain itu, untuk mengetahui tingkat pencemaran Pb di Desa Watuagung (Gresik), Desa Kalanganyar (Sidoarjo), dan Desa Jarangan (Pasuruan). Metode penelitian ini dengan mengambil data secara acak (purposive random sampling). Dengan pengambilan sampel di tiga lokasi yang berbeda, setiap lokasi terdapat tiga stasiun yang diuji. Hasil dari penelitian ini, kandungan logam Pb pada air dan daging ikan bandeng tidak terdeteksi, pada sedimen terjadi akumulasi logam Pb namun kadarnya masih dibawah baku mutu dan masih layak untuk kegiatan budidaya ikan bandeng. Tingkat pencemaran logam Pb pada ketiga lokasi tambak (Gresik), (Sidoarjo), dan (Pasuruan) masih tergolong aman. Nilai indeks pencemaran Igeo, CF, dan BCF masih dibawah ambang batas dan masih tergolong aman. Kata Kunci: Ikan Bandeng, Logam Berat, Timbal, Bioakumulasi Abstract Milkfish (Chanos chanos) is a potential brackish water fishery. milkfish cultivation in East Java still uses a traditional system, where the raw water of the pond uses local river water flow and sea tides. Traditional milkfish cultivation has the disadvantage that it is difficult to maintain water quality so that it is easily contaminated by household waste and industrial waste. Bioaccumulation of heavy metals is the process of increasing the concentration of a substance that enters the body of a living creature. One of the heavy metals that can pollute waters is lead. This study aims to determine the concentration of lead (Pb) waste contained in water, sediment, and milkfish meat in traditional ponds in Watuagung Village (Gresik), Kalanganyar Village (Sidoarjo), and Jarangan Village (Pasuruan). In addition, to determine the level of Pb pollution in Watuagung Village (Gresik), Kalanganyar Village (Sidoarjo), and Jarangan Village (Pasuruan). This research method is by purposive random sampling. By taking samples at three different locations, each location has three stations that are tested. The results of this study, the Pb metal content in water and milkfish meat was not detected, in the sediment there was an accumulation of Pb metal but the levels were still below the quality standards and were still suitable for milkfish cultivation activities. The level of Pb metal pollution in the three pond locations (Gresik), (Sidoarjo), and (Pasuruan) was still relatively safe. The pollution index Igeo, CF, and BCF were still below the quality standards and were still safe. Keywords: Milkfish, Heavy Metal, Lead, Bioaccumulation
Strategi Pengembangan Ekowisata Bahari Pantai Sadranan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta Octoriani, Widyanti; Agry, Firdausa Putra; Erzad, Avisha Fauziah
Akuatiklestari Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v8i2.6981

Abstract

Pantai Sadranan merupakan salah satu ekowisata bahari yang berlokasi di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Pantai Sadranan memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan pendapatan daerah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui potensi ekowisata, sarana dan prasarana, dan persepsi wisatawan, serta menyusun strategi pengembangan ekowisata bahari Pantai Sadranan. Informasi potensi wisata, serta sarana dan prasarana selanjutnya dapat digunakan untuk mengembangkan pengelolaan ekowisata bahari Pantai Sadranan sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat sekitar. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu tingkat kepuasan pengunjung dan analisis SWOT. Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa nilai kepuasan 100% terhadap kebersihan dan fasilitas yang terdapat di Pantai Sadranan. Keindahan Pantai Sadranan memiliki nilai kepuasan 73%, dan pelayanan pengelola memiliki nilai kepuasan 87%. Indikator yang perlu diperhatikan jika melihat nilai kepuasan yang rendah yaitu penataan ruang dan akses menuju Pantai Sadranan, dimana masing-masing memiliki nilai kepuasan 43% dan 47%. Strategi yang dapat dirancang untuk pengembangan Pantai Sadranan yaitu mengadakan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat, membuat papan informasi terkait flora dan fauna di Pantai Sadranan, mengadakan pelatihan kepada pengelola terkait langkah-langkah yang harus dilakukan jika ada peringatan dini bencana alam, menghimbau wisatawan untuk menjaga lingkungan pantai dan biota, pembenahan penataan ruang secara lebih baik, memperbaiki akses menuju Pantai Sadranan, promosi melalui media sosial, dan monitoring secara berkala. Pengelolaan Pantai Sadranan yang lebih baik dapat dilakukan dengan adanya dukungan pemerintah, masyarakat sekitar dan wisatawan.
IDENTIFIKASI KUALITAS AIR LAUT PANTAI SADRANAN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA Agry, Firdausa Putra; Erzad, Avisha Fauziah; Octoriani, Widyanti
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v12i1.11714

Abstract

Water quality is one of the indicators of tourists' interest in visiting a beach area. Sadranan Beach is one of the beaches in the south coast area that is attracted by tourists because it has the beauty of beach tourism such as white sand, diversity of marine life and relatively low sea waves. This study aims to analyze the quality of Sadranan Beach seawater using the storet method. The research method used purposive sampling with 10 sampling points with a distance of 10 meters from each sample point. Measurement of water quality parameters carried out are physical and chemical parameters which are then compared with seawater quality standards to determine the value of the storet method so that the category of water quality pollution in Sadranan Beach is known. Based on the research that has been done, the values of physical and chemical parameters of water quality studied are temperature ranging from 30 0C - 31.5 0C, turbidity ranging from 0 NTU - 3.32 NTU, pH ranging from 7.69 - 8.11, DO ranging from 4.51 mg/l - 6.27 mg/l, and salinity 30.55 ppt - 34.9 ppt. The results of the analysis with the STORET method show that the water quality at Sadranan Beach, Gunungkidul Regency, Yogyakarta for marine biota and marine tourism is in category B mild pollution with scores ranging from -8 and -2.