Dedi Budiman Hakim
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persepsi Penggunaan Central Bank Digital Currency Di Indonesia: BPS, IPB University Widodo, Kharisma Dwi; Bambang Djuanda; Dedi Budiman Hakim
JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jekp.12.1.2023.23-40

Abstract

Meningkatnya penggunaan mata uang digital swasta dapat mempengaruhi efektivitas kebijakan moneter, menempatkan pemerintah di bawah tekanan untuk mengadopsi Central Bank Digital Currency (CBDC). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku ekonomi dalam penggunaan CBDC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas dan keamanan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dalam menggunakan CBDC dan publisitas mempengaruhi perubahan perilaku pelaku ekonomi dalam meningkatkan konversi uang fiat ke CBDC.
Analisis Empiris Atas Teori Dualistik Ekonomi Lewis: Studi Kasus Indonesia: IPB University, International Center for Applied Finance and Economics (Inter CAFE). Hubbansyah, Aulia Keiko; Dedi Budiman Hakim; Sri Hartoyo; Widyastutik
JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jekp.12.1.2023.1-22

Abstract

Indonesia’s economic development is marked by changes in the structure of the economy and employment from those originally based on agriculture to non-agriculture, which is called structural transformation. This study discusses the turning point phenomenon in employment which is one of the important theses in the dualistic economic development analysis framework formulated by Lewis (1954). Related to changes in the sectoral employment structure and the achievement of turning points, this study finds that Indonesia has not yet entered a turning point stage. The achievement of Lewis’s turning point in Indonesia tends to be temporary. Viewed from the decomposition of sectoral growth, the contribution of the non-agricultural sector to economic growth is two times greater than that of the agricultural sector. This shows that economic growth in Indonesia is strongly driven by the role of the non-agricultural sector. This study also found that layers of labor from the agricultural to non-agricultural sectors had a positive impact on economic growth in Indonesia.
Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Bangka Barat: IPB University Reisty Amelia; Dedi Budiman Hakim; Feryanto
Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jekp.12.2.2023.101-121

Abstract

Pelaksanaan otonomi daerah bertujuan untuk mewujudkan kemandirian daerah. Suatu daerah harus memiliki kemampuan keuangan daerah untuk menciptakan kemandirian daerah, yang terlihat dari tingginya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Upaya mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan PAD dilakukan dengan menggali sumber-sumber PAD, salah satunya dengan menggali potensi sumber pajak daerah yaitu pajak bumi dan bangunan di pedesaan dan perkotaan (PBB-P2). PBB-P2 merupakan pajak yang penerimaannya meningkat setiap tahun akibat dari pembangunan suatu daerah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi penerimaan PBB-P2 dan merekomendasikan strategi peningkatan penerimaan PBB-P2. Metode analisis yang digunakan adalah analisis penerimaan PBB-P2 dan multikriteria policy (MULTIPOL). Hasil penelitian menunjukan perkiraan potensi pendapatan yang harus dimaksimalkan sebesar Rp 8.03 milyar. Alternatif strategi untuk meningkatkan penerimaan PBB-P2 di Kabupaten Bangka Barat adalah melalui kebijakan pemutakhiran data, pengembangan sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi, peningkatan pemahaman dan pengetahuan wajib pajak, dan peningkatan pengawasan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Dan Ketimpangan Pendapatan Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rosy Novriyandi; Dedi Budiman Hakim; Ernan Rustiadi
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v16i1.55595

Abstract

ABSTRAK Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan merupakan isu dimensi sosial strategis yang sering dihadapi oleh berbagai wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah yang baru saja mengalami pemekaran, seperti Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satu isu pembangunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 adalah terkait dengan tingkat kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan menggunakan metode panel statis selama periode 2007-2016. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi telah efektif dalam menurunkan tingkat kemiskinan, tetapi belum pada ketimpangan pendapatan. Ketimpangan pendapatan akan menjadi penghambat atau mengurangi efektivitas pertumbuhan ekonomi dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Sedangkan secara statistik sektor yang memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam menurunkan tingkat kemiskinan dan ketimpangan pendapatan adalah sektor jasa dan pertanian. Tingkat Inflasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan, tetapi berbanding terbalik pada tingkat ketimpangan pendapatan. Pengeluaran pemerintah berpengaruh positif dan signifikan dalam menurunkan tingkat ketimpangan pendapatan, tetapi belum pada tingkat kemiskinan. Selain itu, jumlah penduduk juga memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Kata Kunci: Data Panel, Kemiskinan, Ketimpangan Pendapatan, Pertumbuhan Ekonomi
Import of Agricultural Products in the Intra-Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Simanullang, Endang Sari; Dedi Budiman Hakim; Yusman Syaukat; Widyastutik
HABITAT Vol. 33 No. 3 (2022): December
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2022.033.3.24

Abstract

The flow of agricultural products through imports has the potential to increase with the geographical conditions of adjacent RCEP countries. Economic and non-economic factors can affect imports of agricultural products. This study aims to analyze the spatial effect and the factors that influence the import of agricultural products in Intra RCEP. This study uses a data period from 2013-2019. The analytical method used in this research is Moran's global index, Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA), and Geographically Weighted Panel Regression (GWPR). The results show a spatial effect of imports of agricultural products in intra-RCEP. China, Japan, and South Korea are countries that are geographically concentrated in importing agricultural products within the intra-RCEP. The factors that significantly affect the total value of imports of agricultural products are GDP per capita, trade openness, Foreign Direct Investment (FDI), and government effectiveness. The policy recommendations in this study are implementing the RCEP agreement in the long term, open market access, encouraging increased investment in the agricultural sector, and an efficient bureaucracy.
Spatial Effects on Rice Exports in ASEAN Countries Sri Herliana; Dedi Budiman Hakim; Tanti Novianti; Yusman Syaukat
HABITAT Vol. 34 No. 1 (2023): April
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2023.034.1.7

Abstract

Rice trade was also influenced by the proximity factor between regions. This study analyzed the influence of spatial effects on rice exports in ASEAN countries. The analytical method used in this study is a quantitative method and Spatial panel data regression was used in analyzing spatial effects using panel data regression analysis.  The data used was panel data with a time series from 2005 to 2019 and between individuals covering 10 ASEAN member countries, namely the Philippines, Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Cambodia, Laos, and Myanmar. Data processing was assisted by using the R Studio application. Based on the regression analysis of spatial panel data to see the spatial effect on intra-ASEAN rice exports, it can be concluded that there was a spatial effect on intra-ASEAN rice exports. In addition, the results of this study also show that there was a relatively weak spatial agglomeration in rice exports in the ASEAN region.