Latar Belakang: Adanya ketidakmampuan remaja menyesuaikan diri atas keadaan kehidupannya menjadikan kerentanan pada keshatan mental remaja. Kehilangan orang tua, perpisahan dengan orang terdekat (keluarga), berada di panti asuhan merupakan stressor bagi remaja.. Konsep diri positif membantu individu dalam menghadapi stresor. Tujuan: Menjelaskan hubungan konsep diri dan tingkat stress remaja penghuni panti di Kota Surakarta. Metode: Penelitian cross sectional dengan desain korelasional analitik yang menggunakan uji chi square. Sampel penelitian berjumlah 32 orang remaja yang tinggal di PAKYM Surakarta yang sesuai kriteria inklusi: usia 10-19 tahun, tinggal lebih dari 6 bulan. Kuesioner stress menggunakan Perceive Stress Scale. Kuesioner konsep diri menggunkaan Self Concept Short Scale. Pengkategorian konsep diri dan tingkat stress dibedakan menjadi tinggi dan rendah didasarkan pada nilai mean. Hasil: mayoritas remaja penghuni PAKYM memiliki konsep diri tinggi dan tingkat stress tinggi. Nilai p value <0.05 yang berarti ada hubungan antara konsep diri dan tingkat stress remaja penghuni PAKYM Surakarta. Kesimpulan: Ada hubungan signifikan antara konsep diri dengan tingkat stress remaja penghuni PAKYM Surakarta.