Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengelolaan Manajemen Usahatani dan Permodalan Usaha Gapoktan Sumber Makmur di Desa Labuhan Ratu VI Dwi Haryono; Wan Abbas Zakaria; Lidya Sari Mas Indah; Yuliana Saleh
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 1, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i2.6200

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pelatihan manajemen usahatani dan permodalan usaha kelompok tani. Pelatihan dilakukan di dalam ruangan dengan metode ceramah dan diskusi (tanya-jawab). Sasaran kegiatan ini adalah aparatur desa, kelompok tani, dan anggota Gapoktan Sumber Makmur yang bergerak pada usahatani ubi kayu. Lokasi kegiatan di Desa Labuhan Ratu VI, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.  Desa Labuhan Ratu VI merupakan desa binaan Universitas Lampung.  Ubi Kayu merupakan komoditas tulang punggung di Desa Labuhan Ratu VI. Potensi ubi kayu di Desa Labuhan Ratu VI masih dapat dimaksimalkan, sehingga dapat lebih menunjang kesejahteraan masyarakat setempat. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan keterampilan petani ubi kayu terhadap manajemen usahatani dan permodalan menjadi sangat penting ditingkatkan sebagai dasar pembangunan desa. Diharapkan Desa Labuhan Ratu VI dapat menjadi desa mandiri, yang petaninya memiliki pengetahuan dan keterampilan  manajemen usahatani dan pengelolaan modal usaha kelompok tani yang baik, sehingga berdaya saing tinggi, inovatif, dan berkelanjutan.  Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan pengetahuan anggota Gapoktan Sumber Makmur mengenai manajemen usahatani ubi kayu dan permodalan usaha sebesar 51 persen. Peserta kegiatan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat, hal ini terlihat dari persentase kehadiran dan sebesar 60 persen (lebih dari 50 persen anggota) aktif dalam berdiskusi. Pelatihan analisis usahatani ubi kayu dan pencatatan atau pembukuan usahatani secara sistematis memerlukan waktu yang lebih panjang untuk mengevaluasinya.
Strategies and Policies To Increase Competitiveness of Cassava in Lampung Province, Indonesia Teguh, Teguh Endaryanto; Wan Abbas Zakaria; Lidya Sari Mas Indah; Amanda Putra Seta
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 19 No. 3 (2022): JMA Vol. 19 No. 3, November 2022
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/jma.19.3.492

Abstract

Cassava is an important commodity and has a strategic role for the Indonesian economy, especially for Lampung Province as the main producer. However, prices and provitas that tend to be low, policies are not in favor of farmers, and weak institutions, so the commodity's is low competitiveness. Government intervention in encouraging the competitiveness of a commodity by providing protection to producing farmers is felt to be very effective, especially for cassava commodities. Therefore, this study aims to analyze appropriate strategies and policies in increasing the competitiveness of cassava commodities in Lampung Province. Therefore, strategies and policies are needed to increase the competitiveness of cassava commodities in Lampung Province. The research was conducted in 2020 in Central Lampung and East Lampung Regencies with a total of 120 farmers as respondents. This research uses policy matrix analysis or PAM analysis and qualitative descriptive. The results showed that cassava has comparative and competitive advantages even though it is low. Therefore, the best policy is needed to increase the competitiveness of cassava commodities. The policy in order to increase the competitiveness of cassava in Lampung Province can be done by increasing output by 20% even though the cost of fertilizer increases by 20%. Some of these policies and strategies can have an impact on production cost efficiency, improve the quality of cassava, increase the quantity of cassava, and increase the income of cassava farmers. Keywords: cassava, competitiveness, improvement policy, PAM, strategy
Rekayasa Model Kelembagaan Kemitraan Ubikayu di Provinsi Lampung Zakaria, Wan Abbas; Indah, Lidya Sari Mas; Endaryanto, Teguh; Marlina, Lina; Ibnu, Muhammad
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol. 7 No. 5 (2022)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.43 KB) | DOI: 10.37149/jimdp.v7i5.44

Abstract

This study aims to analyze cassava partnerships in Lampung Province, analyze how partnerships can work effectively in terms of institutions and management, and analyze the cassava farmer partnership engineering models in Lampung. The method used in this research is descriptive qualitative with an in-depth interview method. The research locations were in Gunung Agung Village, Central Lampung Regency, and Labuhan Ratu Village, East Lampung, considering that they were the largest cassava centres in Lampung. The research was conducted in July 2019. The research data consisted of primary and secondary data with a total sample of 126 cassava farmers. The data were analyzed descriptive-qualitatively, namely the performance of several alternative institutional partnerships for cassava agribusinesses that are compatible with the characteristics of the participants and the commodities produced. The results show that a good partnership includes arrangements within the jurisdictional limits of the cassava agribusiness system, which is determined by the operating capacity per unit of tapioca mill that is permitted in a clear and firm zone, assistance by the third party to build a sense of togetherness between farmers and entrepreneurs also to induce loyalty, commitment, and integrity. The partnership engineering of cassava agribusinesses that is expected to be effective is a partnership built jointly by farmers (Farmers' groups and Gapoktan) and tapioca industry entrepreneurs mediated by a third party (Local Government or Universities or other agencies).
PENDAPATAN, HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DAN HUBUNGANNYA DENGAN FAKTOR PRODUKSI UBIKAYU DI PROVINSI LAMPUNG Seta, Amanda Putra; Zakaria, Wan Abbas; Endaryanto, Teguh; Indah, Lidya Sari Mas; Hermawan, Dedy
Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science Vol 12, No 4 (2024)
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jiia.v12i4.9568

Abstract

The selling price of cassava is still a major problem that always arises from year to year.  Low selling prices below cassava production costs cause losses for farmers.  This research aims to analyze the cost of production (HPP) of cassava and its relationship with cassava production factors in Lampung province.  This research was conducted in Lampung Province using a survey method with a total of 210 cassava farmers consisting of cassava farmers in East Lampung, Central Lampung and West Tulang Bawang Regencies.  These three areas were chosen because they are cassava production centers in Lampung Province.  The analysis used for the cost of production uses the full costing and variable costing methods, apart from that the analysis of the relationship to production factors is analyzed using multiple linear regression using the ordinary least squares (OLS) method.  The amount of profit or loss borne by farmers is analyzed using R/C or the comparison of total revenue obtained with total costs incurred.  Based on the results of the study, it was found that the variable costing HPP for cassava was IDR 453/kg and the full costing HPP was IDR 698/kg.  Income from cash costs of cassava farming per hectare is IDR 7,410,379.11/ha and income from total costs is IDR 1,711,995.55/ha with an R/C value for cash costs of 2.06 and R/C for total costs of 1.03, which means that cassava farming in Lampung Province is profitable to cultivate.  Apart from that, production factors that are significantly related to the cost of production are land area and seed prices.  Both have a positive influence on the Ubikayu HPP in Lampung Province. keywords: Full Costing,Production Factors, Profit
REKAYASA KEMITRAAN UBIKAYU: DISEMINASI MODEL PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UBIKAYU DI PROVINSI LAMPUNG Zakaria, Wan Abbas; Arifin, Bustanul; Indah, Lidya Sari Mas; Seta, Amanda Putra
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 2, September 2
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i2.9698

Abstract

Provinsi Lampung merupakan produsen ubikayu terbesar di Indonesia dengan pangsa sebesar 33,93% dan rata-rata produksi sebesar 7,74 juta ton. Keterbatasan modal, ketidakstabilan produksi dan kualitas ubi kayu, dan ketidakefisienan pemasaran ubi kayu masih menjadi masalah yang perlu diatasi untuk mencapai kesejahteraan petani. Rekayasa kelembagaan agribisnis ubikayu sangat penting untuk dilakukan agar tercapainya outcome yang berkontribusi dalam pengembangan agribisnis ubikayu berkelanjutan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan kendala kelembagaan ubikayu di Provinsi Lampung, Sosialisasi rekayasa kelembagaan model pengembangan agribisnis ubikayu, dan FGD peran dan kinerja kelembagaan petani ubikayu dalam meningkatkan kesejahteraan petani ubikayu di Provinsi Lampung. Metode yang digunakan yaitu sosialisai dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa secara keseluruhan petani sudah banyak mengetahui terkait potensi ubikayu baik dibidang pangan maupun non pangan. Beberapa kendala yang dihadapi petani ubikayu yaitu aksesibilitas bibit ubikayu, kesulitan mendapatkan pupuk, kesulitan mendapatkan modal, dan serangan hama dan penyakit. Berdasarkan FGD yang perlu digarisbawahi terkait kelembagaan formal (subsidi dan penerapan harga dasar) dan kelembagaan informal (peran gapoktan dan kemampuan negosiasi petani).
Pengelolaan Manajemen Usahatani dan Permodalan Usaha Gapoktan Sumber Makmur di Desa Labuhan Ratu VI Haryono, Dwi; Zakaria, Wan Abbas; Indah, Lidya Sari Mas; Saleh, Yuliana
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i2.6200

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pelatihan manajemen usahatani dan permodalan usaha kelompok tani. Pelatihan dilakukan di dalam ruangan dengan metode ceramah dan diskusi (tanya-jawab). Sasaran kegiatan ini adalah aparatur desa, kelompok tani, dan anggota Gapoktan Sumber Makmur yang bergerak pada usahatani ubi kayu. Lokasi kegiatan di Desa Labuhan Ratu VI, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.  Desa Labuhan Ratu VI merupakan desa binaan Universitas Lampung.  Ubi Kayu merupakan komoditas tulang punggung di Desa Labuhan Ratu VI. Potensi ubi kayu di Desa Labuhan Ratu VI masih dapat dimaksimalkan, sehingga dapat lebih menunjang kesejahteraan masyarakat setempat. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan keterampilan petani ubi kayu terhadap manajemen usahatani dan permodalan menjadi sangat penting ditingkatkan sebagai dasar pembangunan desa. Diharapkan Desa Labuhan Ratu VI dapat menjadi desa mandiri, yang petaninya memiliki pengetahuan dan keterampilan  manajemen usahatani dan pengelolaan modal usaha kelompok tani yang baik, sehingga berdaya saing tinggi, inovatif, dan berkelanjutan.  Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan pengetahuan anggota Gapoktan Sumber Makmur mengenai manajemen usahatani ubi kayu dan permodalan usaha sebesar 51 persen. Peserta kegiatan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat, hal ini terlihat dari persentase kehadiran dan sebesar 60 persen (lebih dari 50 persen anggota) aktif dalam berdiskusi. Pelatihan analisis usahatani ubi kayu dan pencatatan atau pembukuan usahatani secara sistematis memerlukan waktu yang lebih panjang untuk mengevaluasinya.
Optimalisasi Modal Sosial Kelembagaan Kelompok Tani Lada Hitam (Black Papper) Di Desa Suka Dana Baru Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur) Zakaria, Wan Abbas; Indah, Lidya Sari Mas; Murniati, Ktut; Sari, I Rani Mellya; Sari, Dewi Mulia; Haryono, Dwi
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i2.7735

Abstract

Abstrak: Usahatani lada membutuhkan peran kelembagaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Produktivitas lada hitam Lampung pada saat ini masih sangat  rendah yakni sebesar 0,43 ton/ha, jauh di bawah rata-rata produktivitas nasional yang mencapai 0,78 ton/ha. Potensi produksi lada di Desa Sukadana baru dengan luas lahan 663 hektar jika dikelola dengan manajemen usahatani yang optimal dapat mencapai produksi yang ditargetkan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan penyuluhan  dan optimalisasi kelembagaan kelompok tani lada hitam di Desa Sukadana baru Kecamatan Margatiga Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan yaitu Focus Group Discussion (FGD) dan pelatihan. Sasaran kegiatan ini adalah aparatur desa, kelompok tani, dan gabungan kelompok tani yang bergerak pada komoditas lada hitam. Lokasi kegiatan yaitu di Desa Sukadana Baru, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.  Desa Sukadana Baru Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur. Hasil kegiatan menunjukkan pengetahuan peserta terhadap materi penguatan kelembagaan meningkat 31 persen di bandingkan materi lainnya, hal ini dikarenakan petani memiliki pemahaman yang baik terkait dengan pentingnya kelembagaan petani. Menurut petani kelembagaan penting agar semua kegiatan dapat terorganisir dan memiliki manajemen yang baik dalam pengelolaannya.  Pengetahuan petani terkait dengan modal social juga meningkat 28 persen, karena modal social ini sangat mendukung dalam kegiatan usahatani lada yang berupa saling percaya terhadap sesama anggota, kerjasama antar anggota dan adanya jaringan (network) yang akan menjembatani petani dalam mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan.
REKAYASA KEMITRAAN UBIKAYU: DISEMINASI MODEL PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UBIKAYU DI PROVINSI LAMPUNG Zakaria, Wan Abbas; Arifin, Bustanul; Indah, Lidya Sari Mas; Seta, Amanda Putra
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i2.9698

Abstract

Provinsi Lampung merupakan produsen ubikayu terbesar di Indonesia dengan pangsa sebesar 33,93% dan rata-rata produksi sebesar 7,74 juta ton. Keterbatasan modal, ketidakstabilan produksi dan kualitas ubi kayu, dan ketidakefisienan pemasaran ubi kayu masih menjadi masalah yang perlu diatasi untuk mencapai kesejahteraan petani. Rekayasa kelembagaan agribisnis ubikayu sangat penting untuk dilakukan agar tercapainya outcome yang berkontribusi dalam pengembangan agribisnis ubikayu berkelanjutan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan kendala kelembagaan ubikayu di Provinsi Lampung, Sosialisasi rekayasa kelembagaan model pengembangan agribisnis ubikayu, dan FGD peran dan kinerja kelembagaan petani ubikayu dalam meningkatkan kesejahteraan petani ubikayu di Provinsi Lampung. Metode yang digunakan yaitu sosialisai dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa secara keseluruhan petani sudah banyak mengetahui terkait potensi ubikayu baik dibidang pangan maupun non pangan. Beberapa kendala yang dihadapi petani ubikayu yaitu aksesibilitas bibit ubikayu, kesulitan mendapatkan pupuk, kesulitan mendapatkan modal, dan serangan hama dan penyakit. Berdasarkan FGD yang perlu digarisbawahi terkait kelembagaan formal (subsidi dan penerapan harga dasar) dan kelembagaan informal (peran gapoktan dan kemampuan negosiasi petani).
Sosialisasi Makanan Bergizi Dan Pangan Berimbang Dalam Rangka Pencegahan Stunting Balita Pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Karya Di Desa Gunung Sugih Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Mas Indah, Lidya Sari; Adawiyah, Rabiatul Adawiyah; Seta, Amanda Putra
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 4 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v4i2.11882

Abstract

Abstract: Good food is food that has balanced nutrients. All nutrients have different effects and functions in the human body. Therefore, a deficiency in one nutrient will cause obstacles and health problems, one of which is stunting in toddlers. The objectives of this community service activity were (1) to increase the knowledge of the Bina Karya Women Farmers Group (KWT) on the importance of nutrition and balanced food, and (2) to increase the KWT's knowledge of the dangers and prevention of stunting in toddlers in Gunung Sugih Village, Kedondong District, Pesawaran Regency. The results of this community service activity showed a significant increase in farmers' knowledge regarding the importance of balanced nutrition, as well as the dangers and prevention of stunting. Through this activity, participants gained knowledge about the importance of balanced nutrition from an early age and practical steps in its implementation. This activity had a positive impact in raising public awareness, especially among parents of toddlers, to pay more attention to their children's nutritional intake, optimize the use of local food, and play an active role in stunting prevention efforts. Thus, this activity became an important part of joint efforts to improve the quality of the nation's future generations.
PENDAPATAN, HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DAN HUBUNGANNYA DENGAN FAKTOR PRODUKSI UBIKAYU DI PROVINSI LAMPUNG Seta, Amanda Putra; Zakaria, Wan Abbas; Endaryanto, Teguh; Indah, Lidya Sari Mas; Hermawan, Dedy
Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science Vol. 12 No. 4 (2024)
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jiia.v12i4.9568

Abstract

The selling price of cassava is still a major problem that always arises from year to year.  Low selling prices below cassava production costs cause losses for farmers.  This research aims to analyze the cost of production (HPP) of cassava and its relationship with cassava production factors in Lampung province.  This research was conducted in Lampung Province using a survey method with a total of 210 cassava farmers consisting of cassava farmers in East Lampung, Central Lampung and West Tulang Bawang Regencies.  These three areas were chosen because they are cassava production centers in Lampung Province.  The analysis used for the cost of production uses the full costing and variable costing methods, apart from that the analysis of the relationship to production factors is analyzed using multiple linear regression using the ordinary least squares (OLS) method.  The amount of profit or loss borne by farmers is analyzed using R/C or the comparison of total revenue obtained with total costs incurred.  Based on the results of the study, it was found that the variable costing HPP for cassava was IDR 453/kg and the full costing HPP was IDR 698/kg.  Income from cash costs of cassava farming per hectare is IDR 7,410,379.11/ha and income from total costs is IDR 1,711,995.55/ha with an R/C value for cash costs of 2.06 and R/C for total costs of 1.03, which means that cassava farming in Lampung Province is profitable to cultivate.  Apart from that, production factors that are significantly related to the cost of production are land area and seed prices.  Both have a positive influence on the Ubikayu HPP in Lampung Province. keywords: Full Costing,Production Factors, Profit