Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA Farikha Wahyu Lestari
Empati-Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 2 (2015): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/empati.v2i2/ Oktober.2278

Abstract

Penelitian   ini   bertujuan   untuk   memperoleh   profil   kemampuan komunikasi   interpersonal   siswa   SMA.   Penelitian   ini   dilatarbelakangi   oleh meningkatnya fenomena permasalahan remaja   yang apabila ditelusuri salah satu faktor penyebabnya adalah adanya konflik di dalam keluarga khususnya  dengan orang    tuanya.    Konflik    yang    muncul    antara    remaja    dan    orang    tuanya dilatarbelakangi  oleh  tidak  adanya  komunikasi  yang  baik  antara  remaja  dengan orang  tuanya..  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  kemampuan  komunikasi interpersonal siswa berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 70%. Hal  ini  berarti  bahwa  siswa  memiliki  kemampuan  untuk  berkomunikasi  dengan orang tua ditunjukkan melalui penguasaan pada beberapa aspek dalam komunikasi interpersonal,     yaitu     meliputi     kemampuan     mendengarkan,     kemampuan mengungkapkan pendapat dan gagasan, kesediaan untuk terbuka, dan kemampuan mengendalikan  emosi.  Rekomendasi  yang  diberikan  bagi  penelitian  di  bidang bimbingan  dan  konseling  adalah    memberikan  intervensi    untuk  meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal. Kata kunci: komunikasi interpersonal
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA INSTITUT INDONESIA SEMARANG Safitri Febriana; Yovitha Juliejantiningsih; Farikha Wahyu Lestari
Empati-Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 1 (2018): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/empati.v5i1.2935

Abstract

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving terhadap kemandirian belajar siswa kelas X SMA Institut Indonesia Semarang? Adapun tujuan yang hendak diacapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving terhadap kemandirian belajar siswa kelas X SMA Institut Indonesia Semarang.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan True Experimental model Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Institut Indonesia Semarang, yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah populasi 179 siswa. Satu kelas digunakan untuk try out, sedangkan sampelnya terdiri dari 6 kelas dengan mengambil 26 anak secara acak untuk dijadikan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling, metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui skala psikologis kemandirian belajar.Dari hasil perhitungan analisis skala kemandirian belajar pada kelompok eksperimen dengan menggunakan uji-t hasil posttest menunjukan rata-rata kelompok eksperimen sebesar 86,84 dan kelompok kontrol sebesar 80,46. Sehingga terjadi peningkatan rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 13,84. Pada perhitungan uji-t diperoleh hasil thitung sebesar 5,966, dan ttabel diperoleh dari dbN = (26) – 2 = 24 pada taraf signifikan 5% sebesar 1,711.Dengan hasil tersebut berarti thitung (5,966) > ttabel (1,711), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Demikian hipotesis dinyatakan diterima yang berbunyi “ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving terhadap kemandirian belajar siswa kelas X SMA Institut Indonesia Semarang”. Kata kunci         : Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Problem   Solving, Kemandirian Belajar.
Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Terhadap Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas XII SMAN 1 Juwana Nikrotul Ummah; Arri Handayani; Farikha Wahyu Lestari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.537 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4461

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya siswa yang mengalami permasalahan komunikasi interpersonal yang ditandai dengan banyak siswa yang tidak memiliki empati dengan sesama teman, siswa tidak aktif ketika pembelajaran, tidak pernah merespon pesan di grup, kurangnya kejujuran, tidak berani mengutarakan pendapat dan siswa kurang memberikan respon kepada lawan bicara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap komunikasi interpersonal siswa kelas XII SMAN 1 Juwana. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental design dengan desain penelitian one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah kelas XII Mipa 7 SMAN 1 Juwana. Sampel yang diambil 10 siswa dengan teknik purposive sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui angket, wawancara dan skala psikologis. Uji Paired Sample T test menunjukkan angka signifikansi (2-Tailed) p= 0,000 sehingga 0,000<0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ”ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap komunikasi interpersonal siswa kelas XII SMAN 1 Juwana”.
Analisis Faktor Penyebab Menurunnya Kemampuan Berempati Siswa SMAN 1 Dempet Demak Mayangsari Pujiastuti; Wiwik Kusdaryani; Farikha Wahyu Lestari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.614 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4463

Abstract

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah banyaknya siswa SMAN 1 Dempet Demak yang mengalami penurunan kemampuan untuk berempati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor penyebab menurunnya sikap empati siswa SMAN 1 Dempet. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian ex-post facto, populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa SMAN 1 Dempet sebanyak 1.262. Sedangkan pengambilan sampel penelitian ini menggunakan pengambilan sampel probability sampling dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 291 orang yang dipilih sesuai tabel penentuan jumlah sampel dari populasi dengan taraf signifikan 5%. Uji bartletts test menunjukkan nila chi square sebesar 717,828, sehingga didapatkan nilai level of significance sebesar 0,000. Nilai KMO sebesar 0,885 dengan taraf signifikan sebesar 0,000. Setiap variabel memiliki nilai MSA ? 0,5 yaitu variabel sosialisasi sebesar 0,853 ? 0,500, mood and feelings sebesar 0,908 ? 0,500, proses belajar dan identifikasi sebesar 0,919 ? 0,500, situasi atau tempat sebesar 0,884 ? 0,500, komunikasi dan bahasa sebesar 0,881 ? 0,500 dan pengasuhan sebesar 0,884 ? 0,500. Sehingga hanya didapatkan satu komponen yang memiliki nilai eigenvalues diatas 1,000 yaitu sebesar 3,576. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi menurunnya kemampuan empati siswa SMAN 1 Dempet Demak adalah faktor personality dan faktor hasil belajar.
Sosialisasi Bahaya Kecanduan Gadget Dini Rakhmawati; Ismah Ismah; Farikha Wahyu Lestari
Altruis: Journal of Community Services Vol. 1 No. 3 (2020): Altruis
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/altruis.v1i3.12926

Abstract

Di era milenial ini, anak-anak lahir dan tumbuh ditengah-tengah perkembangan digital yang pesat. Penggunaan internet pada anak usia dini dipengaruhi oleh kebijakan dan peran orang tua dalam menggunakannya. Kemudian, dampak positif dan negatif akan sejalan dengan peran orang tua. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak-anak di era saat ini sudah sangat akrab dengan internet. Hal tersebut semestinya menjadi peluang bagi orang tua untuk memanfaatkan internet sepositif mungkin untuk mengoptimalkan perkembangan dan membentuk karakter anak. Namun, masih banyak orang tua yang belum menyadari tentang bahaya kecanduan gadget dengan membebaskan anak menggunakan gadget tanpa pengawasan atau untuk hiburan semata. Ini menjadi keprihatinan karena sejatinya pencegahan terhadap hal-hal yang merugikan anak-anak harus melibatkan orangtua maupun masyarakat.
The Two Stay Two Stray Method for Developing Interpersonal Communication Dea Maulita Putri Rico; Siti Fitriana; Farikha Wahyu Lestari
Bisma The Journal of Counseling Vol. 3 No. 2 (2019): Bisma The Journal of Counseling
Publisher : Department of Guidance and Counseling, FIP, Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/bisma.v3i2.22608

Abstract

This research is motivated by students who are unable to appreciate friends or other people who are talking, cannot be good listeners, do not speak when meeting other people on the street, do not shake hands with the teacher they meet, students are less able to communicate in good language to the teacher or friend, unable to respond properly when invited to speak. This type of research is a quantitative research design of quasi-experimental from nonequivalent control group design with the pre-test model post-test control group design. The population of this research is the students of class XI Accounting 1, XI Marketing 2, XI Animation SMK Muhammadiyah 1 Semarang. The sampling used in this study is Simple Random Sampling. The data analysis technique used is percentage analysis with t-test. The results of the interpersonal communication scale of the experimental group using the t-test post-test results showed an average of the experimental group of 79.5% and the control group of 71.23%. So that there was an increase in the experimental group by 8.27%. In the calculation of the t-test results obtained at the count (12.99)> t table (2.00). Then the working hypothesis (Ha) is accepted, and the null hypothesis (Ho) is rejected. It was concluded that there was an influence of classical guidance with the two stay two stray method on interpersonal communication of class XI students of SMK Muhammadiyah 1 Semarang.
The Influence of Group Guidance Services with Simulation Game Techniques to Develop Self-Concept Siti Nabilla Ramadhani; Heri Saptadi Ismanto; Farikha Wahyu Lestari; Wayan Eka Paramartha
Bisma The Journal of Counseling Vol. 4 No. 3 (2020): Bisma The Journal of Counseling
Publisher : Department of Guidance and Counseling, FIP, Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/bisma.v4i3.22747

Abstract

This research is motivated by the lack of self-concept in students including the objectives to be achieved in this study are to grow and develop self-concept in class VIII students of SMP Negeri 6 Semarang. This type of research is quantitative. The population of this study were students of class VIII SMP Negeri 6 Semarang with a total of 224 students. The sample was taken 28 students consisting of 14 students from the control class and 14 students from the experimental class. The sampling technique was using proportionate random sampling. The data in this study were obtained through a psychological scale research instrument with a self-concept Likert scale that was modified with four alternative answers. The research method used is Quasi Experimental Design with the research design of Nonequivalent Control Group Design. Based on the results of the analysis, the researcher can conclude as follows: in the results of the hypothesis test (t test) the results of t count 5.875 t table of 2.055 at 5% significant means 5.875> t table = 2.055 On the basis of these calculations, the alternative hypothesis (Ha) which reads "there is an effect of group guidance with simulation game techniques to develop self-concept of class VIII students of SMP Negeri 6 Semarang". Thus it shows that group guidance with simulation game techniques affects self-concept.
The Effectiveness of Group Guidance with Modeling Techniques to Improve Students Motivation Learning Nuri Shofiah; Suhendri Suhendri; Farikha Wahyu Lestari
Bisma The Journal of Counseling Vol. 4 No. 1 (2020): Bisma The Journal of Counseling
Publisher : Department of Guidance and Counseling, FIP, Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/bisma.v4i1.24085

Abstract

This research is motivated because of low learning motivation shown by sleepy behavior during class hours, often forgetting assignments given by the teacher, cheating on friends' work, less attractive to him in doing assignments, difficulty understanding lessons, learning if there are exams or tests, discouraging each face difficulties. This research was conducted quantitatively in a quasi-experimental design with the form of a pretest-posttest control group design. The population in this study were all students of class XI Kesatrian 2 Semarang High School. Samples taken in this study were 34 students of class XI IPS 3 which were divided into two groups, namely the experimental group of 17 students and the control group of 17 students. With the determination of research subjects using simple random sampling techniques. The data of this study were obtained through a psychological scale of learning motivation. Then the modeling guidance services provided by the modeling technique are on target and on the right material. This is because students after getting a modeling technique group guidance services can apply effective study habits, able to increase enthusiasm in achieving learning goals. Suggestions for supervising teachers are expected to help the supervising teacher to find out student competencies in enhancing learning motivation.
Pengaruh Bimbingan Klasikal Dengan Metode Jigsaw Terhadap Kontrol Diri Siswa Dalam Penggunaan Handphone Di Sekolah Pada Kelas IX SMP Negeri 7 Pemalang Alvin Himawan; Siti Fitriana; Farikha Wahyu Lestari
Pedagogik: Jurnal Pendidikan Vol 15 No 1 (2020): Pedagogik: Jurnal Pendidikan
Publisher : Institute For Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.591 KB) | DOI: 10.33084/pedagogik.v15i1.1301

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh siswa yang sering membawa handphone ke sekolah digunakan untuk media untuk mencontek, bermain game pada saat pelajaran, dan bermain media sosial pada saat jam pelajaran sehinggi mengakibatkan terhambatnya proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian adalah apakah bimbingan klasikal dengan metode jigsaw terhadap kontrol diri siswa dalam pengunaan handphone di sekolah?. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif desain quasi experimental bentuk nonequivalent control group design dengan model pre-test post-test control group design.. Populasi penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri 7 Pemalang. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis presentase dengan Uji t (t-test). Hasil analisis skala kontrol diri dalam penggunaan handphone pada kelompok eksperimen dengan menggunakan uji-t hasil post-test menunjukan rata-rata kelompok eksperimen sebesar 83,67 dan kelompok kontrol 77,2. Sehingga terjadi peningkatan rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 10,5. Pada penghitungan uji-t diperoleh hasil thitung (3,11) > ttabel (2,000), maka hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Disimpulkan bahwa bimbingan klasikal dengan metode jigsaw berpengaruh terhadap kontrol diri siswa dalam penggunaan handphone kelas IX SMP Negeri 7 Pemalang.
Hubungan Antara Kemampuan Manajemen Diri dengan Kedisiplinan Siswa Kelas XI SMA Islam Ta’allumul Huda Bumiayu Aulia Isna Farida; Wiwik Kusdaryani; Farikha Wahyu Lestari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.771 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5945

Abstract

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah masih ada siswa yang belum mengetahui manajemen diri bahkan masih ada beberapa siswa yang melanggar peraturan tata tertib yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara manajemen diri dengan kedisplinan siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan metode ex-post facto. Hasil analisis deskriptif pada skala manajemen diri menunjukan kategori tinggi tinggi (87,8%) dengan jumlah siswa frekusnsi sebanyak 108 siswa. Ssiswa yang lainnya mempunyai manajemen diri pada kategori rendah (10,6%) dengan jumlah frekuensi siswa sebanyak 13 siswa, siswa yang memiliki tingkat kategori sangat rendah (1,6%) dengan jumlah 2 siswa. Sedangkan kedisiplinan siswa yang memiliki kategori tingkat tinggi (84,4%) dengan jumlah siswa 105, siswa yang memiliki kategori tinggkat redah (14,6%) dengan jumlah siswa sebanyak 18. Hasil analisis Rank Spearman yang diperoleh nilai signifikansi 0,000<0,05 nilai r sebesar 0,556 pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis menyatakan ada hubungan yang positif antara manajemen diri dengan kedisiplinan bisa diterima dan dapat diartikan jika semakin tinggi manajemen diri maka semakin tinggi juga kedisiplinan siswa. Begitupun dengan sebaliknya semakin rendah manajemen diri maka semakin rendah juga kedisiplinan siswa.