Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JEC (Jurnal Edukasi Cendekia)

STRUKTUR KLAUSA DERIVASI BAHASA KULISUSU DIALEK WAWONII KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN Asrul Nazar
JEC (Jurnal Edukasi Cendekia) Vol 2 No 1 (2018): Februari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FKIP UMB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.367 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Struktur Klausa Derivasi Bahasa Kulisusu Dialek Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus yang akan diuraikan secara deskriptif dari hasil jaringan pengumpulan data yang diperoleh dari beberapa metode, yaitu Metode Tes, Wawancara dan Observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur klausa derivasi bahasa Kulisusu Dialek Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai berikut (1) Klausa derivasi nonkausatif yang terdiri dari (a) Klausa pasif derivasi dari klausa aktif transitif, dengan prefiks sebagai pemerkah dari klausa pasif; (b) Klausa resiprok derivasi dari klausa aktif transitif, dengan prefiks meka- sebagai pemerkah resiprok; (c) Klausa refleksi dengan struktur formal terdiri atas S : FN, P: FVref, dan O: FN; (d) Klausa refleksif dengan prefiks pa-, ku-, di- sebagai pemerkah klausa bitransitif dan (2) Klausa derivasi kausatif terdiri dari (a) Kausatif dari akar verba intransitif dengan prefiks pa- sebagai pembentuk kausatif dan (b) Kausatif dari akar verba transitif dengan konfiks pa-o dan pa-e sebagai pembentuk kausatif.
KESANTUNAN BERBAHASA MUNA DIALEK KADATUA Asrul Nazar
JEC (Jurnal Edukasi Cendekia) Vol 2 No 2 (2018): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FKIP UMB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.546 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk normatif kesantunan berbahasa Muna dialek Kadatua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahasa Muna memiliki bentuk-bentuk pragmatik antara lain adalah bentuk maksim. Bentuk maksim yang dimaksud adalah bentuk maksim berdasarkan prinsip sopan santun. Maksim bahasa Muna dalam penuturnya mempunyai prinsip umum yaitu hendaknya penutur selalu menggunakan tuturan yang sopan “dokoadhati bae suaha mela’a” bertatakrama dan suara yang lemah lembut. Maksim dalam bahasa Muna dialek Kadatua terdapat empat maksim yaitu maksim kearifan, maksim pujian, dan maksim kerendahan hati.
STRUKTUR KLAUSA DERIVASI BAHASA WOLIO Asrul Nazar
JEC (Jurnal Edukasi Cendekia) Vol 3 No 1 (2019): Februari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FKIP UMB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.928 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur derivasi pada bahasa Wolio. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang akan diuraikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Klausa derivasi nonkausatif yang terdiri atas, (1) Klausa pasif derivasi dari klausa aktif transitif, dengan prefiks sebagai pemarkah dari klausa pasif; (2) Klausa resiprok derivasi dari klausa aktif transitif, dengan prefiks apo- sebagai pemarkah resiprok; (3) Klausa refleksi dengan struktur formal terdiri atas S : FN, P: FVref, dan O : FN; dan (4) Klausa refleksif dengan konflik a-aka sebagai pemerkah klausa bitransitif. Klausa derivasi kausatif terdiri atas, (1) Kausatif dari akar verba intransitif dengan prefiks pa- sebagai pembentuk kausatif; dan (2) Kausatif dari akar verba transitif dengan konfiks ape-aka dan a-aka sebagai pembentuk kausatif.