Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penyuluhan Dan Skrining Ca Mammae Pada Wus Di Dusun Kaliajir Desa Kalitirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman DIY Casnuri, Casnuri
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 1, NO 1 (2018): FEBRUARI 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.079 KB) | DOI: 10.35842/jpdb.v1i1.13

Abstract

Latar belakang :Ca Mamae adalah kanker yang relatif sering dijumpai dan merupakan penyebab kematian utama pada wanita berusia 45 dan 64 tahun. Ca Mammae merupakan penyakit yang mengancam atau semua wanita dapat berisiko untuk terkena kanker payudara ini, tidak satupun penyebab spesifik dari kanker payudara sebaliknya faktor genetik, harmonal dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya kanker ini.Tujuan pengabdian : agar semua masyarakat di Dusun Kaliajir Desa Kalitirto Kecamatan BerbahKabupaten Sleman DIY khususnya WUS memahami dan mampu mendeteksi kejadia ca mammae secara diniMetode pelaksanaan kegiatan: Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2017 dan tanggal 2 Oktober 2017 di Rumah Ibu RT  Dusun Kaliajir RT 07 RW 13 Kalitirto, Berbah, Sleman dengan memberikan penyuluhan mengenai Ca Mammae dan mempraktikan kepada peserta mengenai pemeriksaan SADARI.Hasil kegiatan: Sebagian besar WUS mengetahui kanker payudara. Namun, hanya sebagian kecil dari WUS yang mengetahui penyebab dari kanker payudara dan memahami pemeriksaan SADARI di rumah.Kesimpulan: WUS di Dusun Kaliajir RT 07 RW 13 Kalitirto, Berbah, Sleman memiliki pengetahuan yang baik tentang kanker payudara dan memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan SADARI di rumah. Kata kunci: Penyuluhan, Ca Mammae, WUS
Pembinaan Kader Kesehatan Terkait MKJP di Dusun Karangwuni Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta Casnuri, Casnuri; Rahayu, Puspito Panggih
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 1, NO 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.955 KB) | DOI: 10.35842/jpdb.v1i2.50

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan dan peningkatan mutu pelayanan posyandu sangat dipengaruhi oleh peran serta masyarakat diantaranya adalah kader posyandu. Peran kader sangat penting dalam pelaksanaan program posyandu. Dusun Karangwuni merupakan salah satu dusun di Desa Caturtunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta dengan jumlah kader 7 orang dengan minimnya pengetahuan tentang alat kontrasepsi sehingga kurangnya kepercayaan diri dalam menyampaikan informasi terkait alat kontrasepsi. Kegiatan dilakukan untuk menambah pengetahuan kader, sehingga kader lebih percaya diri dalam menyampaikan informasi.Metode Kegiatan: Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab pada kader dan role play dilaksanakan oleh kader.Pelaksanaan dan Hasil Pengabdian: Kegiatan pengabdian dilakukan pada hari Rabu/16 Mei 2018 pada pukul 10.00  -  12.00 WIB, Minggu/20 Mei 2018 pukul 16.00 WIB - selesai. Dari 7 orang kader yang hadir, ditemukan 2 orang kader yang aktif dalam memberikan pertanyaan dan memiliki kepercayaan yang tinggi dalam menyampaikan informasi, sedangkan 5 orang kader lainnya cenderung pasif. Namun, pengetahuan tentang kontrasepsi jangka panjang cenderung kurang. Pada kegiatan kedua saat pengamatan, semua kader memiliki antusias dan kepercayaan yang tinggi untuk melakukan penyuluhan.Kesimpulan: Kegiatan pelatihan/pembinaan pada kader terkait metode kontrasepsi jangka panjang cukup berhasil, dimana peserta sudah memiliki kemampuan dalam melakukan kegiatan penyuluhan secara mandiri dengan kepercayaan diri yang tinggi. Kata Kunci: Pembinaan, Kader, MKJP
The Effect of Endorphine Massage Againt Decrease in Pregnant Womens Back Pain in Varastri Salon Day Spa Sleman Yogyakarta Casnuri, Casnuri; Sulastri, Ani
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 7 No 3 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v7i3.565

Abstract

Pregnancy is something that is happy for every couple. But sometimes complaints arise during pregnancy. Complaints that often arise in pregnant women are back pain. Back pain usually occurs in trimester II and trimester III. Back pain can be treated with non-pharmacological therapy. Non pharmacological therapy can be done with Endorphine massage techniques. Endorphine massage can be done by health workers and non health workers. But many health workers, especially midwives who have not done endorphin massage, including in DIY. Action midwives who often do when pregnant women complain of back pain is to provide counseling on how to relieve pain. So that pregnant women do not know the benefits of Endorphin massage. The purpose of this study was to determine the effect of endorphine massage on reducing back pain in pregnant women at Varastri Salon Day Spa Sleman Yogyakarta. The research method uses experimental design with the pretest and posttest one group pre experimental design approach. Data collection was carried out on April 4 to May 6 2019 at Varastri Salon Day Spa Sleman Yogyakarta in samples that met the inclusion criteria of 30 people. Samples were taken by acidental sampling technique. Instrument by questionnaire and data analysis using the Wilcoxon test. The results showed that the back pain of pregnant women before endorphin massage (pretest), mild pain category was 53.3% and moderate pain 46.7%. Back pain in pregnant women after endorphin massage (post test), mild pain category 96.7% and moderate pain 3.3%. Statistical test results show that there is an effect of endorphin massage on the decrease in back pain of pregnant women (p-value: 0.000).
PERBEDAAN RISIKO STUNTING BERDASARKAN JENIS KELAMIN Casnuri, Puspito Panggih Rahayu,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 2, No 1 (2020): Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi sebesar 30,8%. Stunting pada balita dapat menghambat perkembangan anak hingga berdampak negatif jangka panjang dalam kehidupan selanjutnya. Anak laki-laki lebih mudah mengalami malnutrisi dibandingkan anak perempuan. Namun, pengaruh jenis kelamin terhadap kejadian stunting masih kontroversi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan risiko stunting berdasarkan jenis kelamin. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan subjek sejumlah 25 balita usia 0-59 tahun di wilayah Puskesmas Kalasan, Yogyakarta. Variabel bebas adalah jenis kelamin sedangkan variabel terikat adalah kejadian stunting. Analisis data menggunakan Chi-Square untuk mengetahui perbedaan risiko berdasarkan jenis kelamin. Hasil: Mayoritas subjek berjenis kelamin perempuan (52%) dan berstatus gizi normal atau tidak stunting (68%) dan hanya sebagian kecil yang ditemukan stunting (32%). Hasil analisis menunjukkan jenis kelamin tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,673). Simpulan: Tidak ada perbedaan risiko yang bermakna antara laki-laki dan perempuan terhadap kejadian stunting.
PENDAMPINGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALASAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Casnuri, Casnuri; Nurinda, Dewi; Vinanjungsari, Vina
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 4, NO 1 (2021) : FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jpdb.v1i1.139

Abstract

Midwifery services are an integral part of health services, to achieve family health in order to achieve a quality family. Midwifery services include individuals, families and communities as an effort to improve, prevent, cure and recover. Midwifery services are provided by midwives in accordance with their authority with the aim of improving the health of mothers and children, in order to achieve a quality, happy and prosperous family. The mortality rate in developing countries, about 25-50%, is caused by problems related to pregnancy, childbirth and childbirth. Maternal mortality rate (MMR) is still the government's main concern, both at the central and regional governments. One of the efforts to reduce maternal, infant and under-five mortality rates is by maximizing mentoring for pregnant women. The working area of Puskesmas Kalasan has a target level of maternal health which is also lacking. For this reason, efforts are needed from the health office and health workers in the form of assistance for pregnant women so that the goal is achieved. The mentoring program for pregnant women is a work program aimed at providing assistance, motivation and motivating pregnant women to be diligent in checking their health during pregnancy to the postpartum period. In this program, monitoring is carried out regarding the condition of pregnant women and the fetus they are carrying.Keywords:  Mentoring, Pregnant Women, Public Health Center.
MENCUKUPI STATUS GIZI ANAK DENGAN GERAKAN AKSI “AKU SUKA MAKAN IKAN” Puspito Panggih Rahayu; Casnuri Casnuri
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 7, No 01 (2022): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v7i01.342

Abstract

Latar belakang: Balita termasuk kelompok rawan gizi karena masih dalam masa pertumbuhan. Konsumsi makanan terutama energi dan protein merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap status gizi. Angka konsumsi ikan masih rendah sehingga salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan adalah dengan membentuk sikap yang positif gemar makan ikan sejak dini pada balita. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui status gizi balita setelah diberikan intervensi asupan ikan.Metode: Penelitian eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest design. Subjek dalam penelitian ini adalah balita usia 12-59 bulan di wilayah Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman DIY sebanyak 25 subjek. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Variabel bebas adalah pemberian intervensi ikan sebanyak 100 gram dengan frekuensi satu kali setiap hari selama 30 hari sedangkan varibel terikat adalah berat badan, tinggi badan, dan status gizi balita berdasarkan z-score TB/U. Analisis data dengan paired sampel t-test.Hasil: Ditemukan 44% balita berstatus gizi stunting pada awal penelitian. Setelah intervensi, terjadi penurunan persentase kejadian stunting menjadi 36%. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan tinggi badan (p=0,004) dan perbaikan status gizi berdasarkan Z-score (p=0,003) yang signifikan antara sebelum dan setelah intervensi. Namun, tidak demikian dengan berat badan yang tidak menunjukkan peningkatan antara sebelum dan setelah intervensi (p=0,982).Simpulan: Pemberian intervensi ikan sebanyak 100 gram dengan frekuensi satu kali setiap hari selama 30 hari dapat meningkatkan tinggi badan dan memperbaiki status gizi balita secara signifikan pada akhir intervensi. Kata Kunci: Balita; Stunting; Konsumsi Ikan; Protein
Evaluation Of Integrated Management Implementation In Hospital In The Health Center Of Sleman D.I Yogyakarta District Casnuri Casnuri; Puspito Panggih Rahayu
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2020.8(2).152-159

Abstract

Integrated Management of Sick Toddler (MTBS) is an integrated approach whose governance is carried out on sick toddlers with outpatient facilities. MTBS is used as a service standard for sick infants and toddlers as well as a guideline for nursing staff (midwives and nurses) especially in primary health care facilities. In 2006 the MTBS program socialization and training for puskesmas staff were conducted, where each puskesmas was represented by 1 medical staff and 2 paramedics. MTBS aims to reduce morbidity and mortality due to diarrhea, pneumonia, DHF and infections. IMR in Sleman Regency is better than the national target. In 2015 there were 14,134 live births and 51 (3.61%) stillbirths. This tends to decrease from 2014 when the number of live births was 14,406 with 67 infant deaths (4.65%). The death was caused by diarrhea, pneumonia, DHF and infections. This shows that there is still a need to increase the role of cross-program and cross-sectoral efforts to reduce infant mortality, which is to evaluate the implementation of IMCI or MTBM in the Sleman D.I Yogyakarta Public Health Center.Research Purpose investigate the factors in the implementation of IMCI at the Sleman D.I Yogyakarta Public Health Center.Research Methods is descriptive qualitative. The main Informantts were 25 MTBS officers, 25 Puskesmas heads, and 1 Kasie Kesga District Health Office, Sleman D.I Yogyakarta with in-depth interviews.Research result: All puskesmas in Sleman Regency have implemented MTBS services according to service procedures with different achievements in each puskesmas. This is due to the disorderly officers in conducting data recapitulation. The achievement of the MTBS program in Sleman Regency was 65.39%.Conclusion: The MTBS program at the Sleman district health center has been implemented well due to several factors, namely Human Resources, both the number of trained health workers and the quality of the competencies of health workers, leadership support in the form of facilities and infrastructure, as well as funding support in increasing competence.  
MENCUKUPI STATUS GIZI ANAK DENGAN GERAKAN AKSI “AKU SUKA MAKAN IKAN” Puspito Panggih Rahayu; Casnuri Casnuri
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 7, No 01 (2022): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v7i01.342

Abstract

Latar belakang: Balita termasuk kelompok rawan gizi karena masih dalam masa pertumbuhan. Konsumsi makanan terutama energi dan protein merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap status gizi. Angka konsumsi ikan masih rendah sehingga salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan adalah dengan membentuk sikap yang positif gemar makan ikan sejak dini pada balita. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui status gizi balita setelah diberikan intervensi asupan ikan.Metode: Penelitian eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest design. Subjek dalam penelitian ini adalah balita usia 12-59 bulan di wilayah Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman DIY sebanyak 25 subjek. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Variabel bebas adalah pemberian intervensi ikan sebanyak 100 gram dengan frekuensi satu kali setiap hari selama 30 hari sedangkan varibel terikat adalah berat badan, tinggi badan, dan status gizi balita berdasarkan z-score TB/U. Analisis data dengan paired sampel t-test.Hasil: Ditemukan 44% balita berstatus gizi stunting pada awal penelitian. Setelah intervensi, terjadi penurunan persentase kejadian stunting menjadi 36%. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan tinggi badan (p=0,004) dan perbaikan status gizi berdasarkan Z-score (p=0,003) yang signifikan antara sebelum dan setelah intervensi. Namun, tidak demikian dengan berat badan yang tidak menunjukkan peningkatan antara sebelum dan setelah intervensi (p=0,982).Simpulan: Pemberian intervensi ikan sebanyak 100 gram dengan frekuensi satu kali setiap hari selama 30 hari dapat meningkatkan tinggi badan dan memperbaiki status gizi balita secara signifikan pada akhir intervensi. Kata Kunci: Balita; Stunting; Konsumsi Ikan; Protein
IMPLEMENTASI MODUL PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI TIM PENDAMPING KELUARGA DI TINGKAT KALURAHAN SEBAGAI UPAYA PENURUNAN STUNTING Indrayani, Novi; Casnuri, Casnuri; Maratusholikhah Nurtyas, Maratusholikhah; Oktaviani, Fransiska Sela
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 19, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/mr.v19i4.1046

Abstract

Latar belakang: Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah kesehatan yang mengancam yaitu stunting. Saat ini fokus pemerintah dalam penanganan stunting antara lain melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional dan memiliki kontribusi sekitar 30% dalam pencegahan stunting. Jumlah baduta di Kalurahan Wedomartani sebanyak 58 baduta. Dari 58 baduta terdapat 18 baduta berisiko stunting dan 2 orang ibu hamil. Kalurahan Wedomartani merupakan salah satu kalurahan yang telah menjalankan program pendampingan keluarga dengan risiko stunting. Namun, pelaksanaan pendampingan terhadap keluarga risiko stunting belum maksimal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Modul Pendampingan Keluarga Bagi Tim Pendamping Keluarga Di Tingkat Kalurahan Sebagai Upaya Penurunan Stunting. Metode : Penelitian Ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan menganalisis serta mendeskripsikan fenomena yang diteliti. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara. Hasil: Penyusunan modul petunjuk penggunaan harus lebih terperinci sehingga lebih mudah untuk digunakan. Kesimpulan: Modul pelatihan bagi Tim Pendamping Keluarga dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pendampingan pada keluarga dengan risiko stunting sebagai upaya mempercepat penurunan stunting di tingkat kalurahan.
Upaya Meningkatkan Minat Ibu dalam Menyiapkan Camilan Balita untuk Mencegah Stunting dengan Buku Saku Resep Camilan Daun Kelor Indrayani, Novi; Casnuri, Casnuri; Khasana, Tri Mei
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i1.637

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh dari PAUD Insan Mulia terdapat murid yang mengalami stunting. Salah satu upaya dalam pencegahan stunting adalah dengan pemanfaatan tanaman lokal daun kelor sebagai bahan pangan yang didukung dengan media cetak yaitu berupa buku saku resep camilan daun kelor. Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat meliputi pemberian edukasi tentang upaya pencegahan stunting dengan pemanfaatan daun kelor melalui penyuluhan menggunakan media power point, sosialisasi buku resep camilan daun kelor, pemberian sampel produk olahan yang dibuat sesuai dengan petunjuk yang ada pada buku resep camilan daun kelor, pembagian produk olahan yang telah dibuat oleh tim pengabdi kepada ibu dan balita, serta evaluasi dengan membagikan kuesioner minat ibu untuk dapat mengaplikasikan resep tersebut di rumah. Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu balita di PAUD Insan Mulia Sidokerto Purwomartani Kalasan sebanyak 30 orang. Hasil kegiatan menunjukkan ibu balita tertarik untuk mengaplikasikan resep yang ada di buku saku resep camilan daun kelor dengan persentase sebanyak 53 % berminat membuat stik daun kelor, sebanyak 42% memilih menu omelet daun kelor, dan sisanya memilik puding, keripik, nuget, dan bakso.