Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Yoga Prenatal Terhadap Outcome Persalinan Evrianasari, Nita; Yantina, Yuli
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v11i2.1632

Abstract

Psychological problems experienced by women in childbirth difficulties are anxiety (52%) and doubt about their ability to cope with pain (43%). A study found 66,6% of prenatal yoga can improve the physical and psychological readiness of maternity mothers. Prenatal Yoga is a type of body, mind, and mental exercise that is one of the goals of training hip and surrounding muscles, to become stronger and elastic. The purpose of this study is to determine the influence of Prenatal Yoga on the outcome of childbirth which includes: Labor pain at a time of 1, long as 2, and Rupture Perinium on labor in BPM Yuli Artika SST Pesawaran. The type in this study is quantitative with the design of the experimental Quasi (pseudo experiment) research with the draft posttest only non-equivalent Control Group Design. The sample is a pregnant trimester III who meets the criteria of 60 respondents. Results showed that there is a prenatal yoga influence on pain during childbirth at the BPS Yuli Artika SST The participants were shown with the p-value 0,000 (<0,05), there is a prenatal yoga influence to a long time II childbirth at BPS Yuli Artika SST Pesawaran with p-value 0,000 (<0,05) and there is a prenatal yoga influence against the perineum tendon rupture at the BPS Yuli Artika SST Pesawaran with p-value 0,000 (<0,05). Given the many benefits of yoga for maternity mothers then prenatal yoga can be used as one of routine obstetrics that is given to pregnant during antenatal care, especially for BPS Yuli Artika Pesawaran.
PENYULUHAN BALITA BGM DI DESA WARGA INDAH JAYA KECAMATAN BANJAR AGUNG KABUPATEN TULANG BAWANG Dainty Maternity; Yuli Yantina
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2021): Vol 3 No 2 November 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.758 KB) | DOI: 10.33024/jpm.v3i2.5545

Abstract

Gerakan Masyarakat Peduli Gizi Balita (GEMPITA) yang artinya mengajak masyarakat yang memiliki anak di bawah lima tahun (Balita) untuk memberikan makanan tambahan yang cukup bagi anaknya agar kekurangan gizi tidak terjadi di dalam kelurga mereka. Berdasarkan data terdapat 2 balita yang mengalami BGM. Sehingga diadakan penyuluhan mengenai gizi balita yang dapat meningkatkan berat badan bayi agar tidak terjadi kekurangan gizi pada anak. Penyuluhan ini diadakan agar ibu dapat mengerti dan menerapkan apa yang sudah dijelaskan. Metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab agar masyarakat dapat lebih paham dari apa yang sudah di jelaskan. Rekomendasi kegiatan ini adalah perlunya pemantauan secara berkala pada berat badan dan tinggi badan balita untuk mengetahui balita tidak ada yang berada di BGM atau pun mengalami kekurangan gizi. Kata Kunci : Kacang Hijau, Telur Rebus, Balita, Status Gizi
Konseling Kesehatan Reproduksi Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kesuburan Dan Kesadaran Kesehatan Prakonsepsi Neneng Siti Lathifah; Nurul Isnaini; Yuli Yantina; Retnowati Retnowati; Lely Yustiana
Jurnal Perak Malahayati Vol 3, No 1 (2021): Vol 3, No 1 Mei 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (997.699 KB) | DOI: 10.33024/jpm.v3i1.4360

Abstract

Prevalensi perkawinan usia anak di Indonesia telah mengalami penurunan lebih dari dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir tetapi masih merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Timur dan Pasifik (BPS, 2016).Sejalan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menangani angka pernikahan dini, BKKBN telah gencar melakukan kampanye namun masih kurang optimal, melalui GenRe (Generasi Berencana) diharapkan bisa menekan angka pernikahan dini diindonesia yaitu dibawah 21 tahun untuk perempuan,dan dibawah 25 tahun untuk laki-laki (BKKBN, 2016).Persiapan pranikah yang dilakukan di Indonesia masih sebatas pemberian imunisasi TT belum terkait dengan pemberian edukasi tentang kesehatan reproduksi secara khusus. Dari segi pelayanan yang masih terbatas pada tenaga professional yang memberi edukasi kurangnya pengetahuan para calon pasangan sehingga memungkinkan tidak dilakukannya penundaan kehamilan, padahal kehamilan diusia kurang dari 20 tahun bisa memunculkan berbagai komplikasi pada saat melahirkan, bayi yang lahir dari ibu yang usianya dibawah 20 tahun bisa menghadapi risiko 50% lebih tinggi mengalami stillbirth (lahir mati) atau bayi meninggal dalam beberapa minggu pertama dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu yang berusia 20-29 tahun. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang berusia dibawah 20 tahun lebih cenderung memilki berat badan lahir rendah dengan efek risiko jangka panjang (Sri Astuti et al,2017).Kata Kunci : Konseling, Reproduksi, Pranikah ABSTRACT             The prevalence of child marriage in Indonesia has more than doubled in recent years but is still one of the highest in the East Asia and Pacific region (BPS, 2016). early, BKKBN has been aggressively campaigning but it is still not optimal, through GenRe (Planning Generation) it is hoped that it can reduce the number of early marriages in Indonesia, namely under 21 years for women, and under 25 years for men (BKKBN, 2016)            The prevalence of child marriage in Indonesia has more than doubled in recent years but is still one of the highest in the East Asia and Pacific region (BPS, 2016). early, BKKBN has been aggressively campaigning but it is still not optimal, through GenRe (Planning Generation) it is hoped that it can reduce the number of early marriages in Indonesia, namely under 21 years for women, and under 25 years for men (BKKBN , 2016)Keywords: Counseling, Reproduction, Premarital     
PENYULUHAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA (KB) DI DUSUN MARGOREJO II DESA KURUNGAN NYAWA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2018 Ledy Oktaviani Iqmi; Yuli Yantina; Nova Astari
Jurnal Perak Malahayati Vol 1, No 1 (2019): Vol 1, No 1, November 2019
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.689 KB) | DOI: 10.33024/jpm.v1i1.1518

Abstract

Program KB sudah berjalan lama, namun masih banyak calon akseptor mengalami kesulitan di dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor harus dipertimbangkan termasuk status kesehatan, efek samping, konsekuensi, kegagalan akan kehamilan yang tidak di inginkan, besarnya keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan bahkan norma budaya lingkungan dan orang tua. Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien, karena masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap klien. Namun secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah sebagai berikut: aman, berdaya guna, dapat diterima, terjangkau harganya oleh masyarakat, dan bila metode tersebut dihentikan klien akan segera kembali kesuburannya kecuali untuk kontrasepsi mantap (BKKBN, 2003).Tujuan kegiatan diharapkan warga dapat mengerti bagaimana cara memilih alat kontrasepsi KB dengan tepat. Kegiatan ini telah dilaksankan pada hari Jumat tanggal 18 Januari 2018. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan kepada Pasangan Usia Subur (PUS) tentang pemilihan alat kontrasepsi KB di Dusun Margorejo II Desa Kurungan Nyawa Kab. Pesawaran dengan metode penyuluhan menggunakan lembar balik. Terdapat pengaruh signifikan pada pengetahuan ibu sebelum dan sesudah penyuluhan pemilihan alat kontrasepsi. Dengan demikian, pemberian edukasi dapat memberikan peningkatan pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan pemilihan alat kontrasepsi.
HUBUNGAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMSI DI RSUD H ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG Astriana Astriana; Yuli Yantina
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i4.501

Abstract

Preeklamsi merupakan komplikasi kehamilan dimana 2-8% kejadian penyebab kematian ibu dan bayi dinegara berkembang. Di Indonesia angka kejadian preeklamsi berkisar antara 2,1-8,5% dan kelainan ini masih merupakan penyebab kematian ibu nomor dua tertinggi (24%) setelah pendarahan (Depkes RI,2009). Hasil presurvey di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung di dapatkan kejadian preeklampsia2015 terdapat 179 ibu dengan preeklamsi yang dirawat di Ruang Kebidanan. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya hubungan antara kadar kalsium total serum dalam darah dengan kejadian preeklamsi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain casse control.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang dirawat diruang kebidanan RSUD.DR.H.Abdul Moeloek Bandar Lampung. Responden 30 kelompok kasus dan 30 kontrol.Tekhnik sampling yang digunakan adalah total populasi.Analisis data dengan uji Chi-Square (CI 95%) dengan alpha 0.05. Hasil uji Chi-square, diperoleh nilai p=0,039 artinya ada hubungan yang signifikan antara kadar kalsium darah ibu hamil dengan kejadian pre-eklamsi di RSUD DR.H. Abdul Moeloek Bandar Lampung 2017. Nilai Odd Ratio (OR) = 3 (95%CI = 1,03-8,60), menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar kalsium yang tidak normal, beresiko 3 kali menderita preeklamsi dari pada ibu hamil dengan kadar kalsium yang normal. Saran bagi praktisi kesehatan diharapkan dapat memberikan suplemen mineral rutin yaitu kalsium pada setiap ibu hamil sebanyak 300 mg per hari, baik ibu hamil mulai trimester I sampai dengan trimester III
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJA BASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Yuli Yantina; Popi Fitriani
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v1i2.552

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih banyaknya bayi yang tidak mendapatkan ASI secara eksklusifMenurut WHO 2011 hanya 35.5% bayiberusiakurangdari 6 bulan di Duniamendapatkan ASI Eksklusif. ASI eksklusifsebesar 54,3% padatahun 2013 darijumlah total bayiusia 0 - 6 bulandansecaraabsolut  1.348.532 bayiataubayi 0-6 bulan yang tidak ASI eksklusifsebesar 1.134.952 bayi. Salah satu cara dengan di lakukan pijat oksitosin, Pemijatan ini dapat merangsang hormon oksitosin yang dapat mempertahankan produksi ASI pada ibu Post partum(7).Tujuan penelitian: di ketahui pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap produksi ASI pada ibu post partum di Wilayah kerja puskesmas raja basa indah bandar lampung pada Tahun 2015.Jenis penetitian: Jenispenelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan Quasi ekperimen, populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum normal yang ASInya sudah keluar di wilayah kerja puskesmas raja basa indah Bandar lampung pada saat penelitian sebanyak 30 responden eksperimen dan kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampel. Alat pengambilan data menggunakan lembar observasi.            Hasil penelitian, bahwa dari 15 responden Eksperimen atau yang dilakukan pijatan oksitosin, sebanyak 13 responden (86,7) yang produksi ASInya baik dan kurang baik sebanyak 2 responden (13,3%), sedangkan pada 15 responden kontrol / yang tidak dilakukan pijat oksitosin, sebanyak 3 responden (20%) yang produksi ASInya baik dan kurang baik sebanyak 12 responden (80%). Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI (p value 0,001) Bagi petugas kesehatan pijat oksitosin dapat dijadikan prosedur tetap playanan post partum di rumah sakit. Kata kunci : pijat oksitosin, produksi ASI
PENGARUH MENYUSUI TERHADAP RASA NYERI PADA PENYUNTIKAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI DI BPS WIRAHAYU, Amd.Keb BANDAR LAMPUNG TAHUN 2017 Yuli Yantina; Mevi Erinnica
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 3, No 4 (2017): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v3i4.632

Abstract

Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam menurunkanangka kematian bayi dan balita.Tindakan pemberian imunisasi hepatitis B, polio, BCG, DTP dancampak efek samping yang mungkin akan timbul sepert inyeri. Ada beberapa penanganan nyeri yangdapat dilakukan ketika imunisasi suntik, yaitu masase dan tekanan, kompres panas dan dingin, sertamengisap dan sucrose. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh menyusui terhadap penghilangrasa nyeri pada penyuntikan imunisasi bayi di BPS Wirahayu, Amd.Keb Bandar Lampung tahun2017. Metode penelitian ini merupakan quasi eksperiment dengan menggunakan pendekatannonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang dilahirkandan akan diberikan imunisasi HB 0 di BPS Wirahayu, Amd.Keb Bandar Lampung pada tahun 2017dengan 48 persalinan per bulan. Sampel 30 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan lembarobservasi, dan analisa data yang digunakan adalah uji t-Independen. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata tingkat nyeri ketika bayi tidak menyusui pada saatimunisasi suntik adalah 5.3, dengan SD 1,03. Rata-rata tingkat nyeri ketika bayi menyusui pada saat imunisasi suntik adalah 3,7, dengan SD 0,98 Hasil uji statistik didapatkan nilai  = 0,000 (p hitung <α), artinya pada  = 5% dapat diartikan ada pengaruh menyusu iterhadap penghilang rasa nyeri pada penyuntikan imunisasi bayi di BPS Wirahayu, Amd.Keb tahun 2017. Sehingga diharapkan pada BPSuntuk dapat menyiapkan ruangan khusus untuk pelaksanaan imunisasi sehingga ibu tetap dapatmenyusui dengan nyaman selama bayi diberi imunisasi
HUBUNGAN TARAK (PANTANG) TERHADAP MAKANAN DENGAN PROSES PENYEMBUHAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA AGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2015 Yuli Yantina; Nita Evrianasari; Orienta Oktaviani
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 1, No 3 (2015): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v1i3.558

Abstract

Salah satu penyebab kematian pada ibu pasca persalinan adalah ruptur perienum yang dapat menyebabkan infeksi, berdasarkan laporan SP2TPKota Agung tahun 2011 terdapat 5 kasuskematian ibu dengan 2 orang (66,7%) kematian ibu disebabkan infeksi robekan jalan lahir dan dari 2 orang kematian ibu akibat infeksi sebesar 1 orang (50%) disebabkan ruptur perineum. Hasil pre-survey pada 10 ibu nifas di Wilayah kerja Puskesmas Kota Agung Kabupaten Tanggamus terdapat 7 orang (70%) pantang terhadap makanan. Tujuan dalam penelitian adalah adakah hubungan antara tarak (pantang) terhadap makanan dengan proses penyembuhan ruptur perineum pada ibu post pa rtum di Wilayah kerja Puskesmas Kota Agung Kabupaten Tanggamus tahun 2015.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional.Populasi adalah ibu post partum bulan Juli 2015 di 5 BPS Kecamatan Kota Agung sebesar 35 orang, besar sampel total populasi, teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan chi square.Hasil penelitian distribusi frekuensi tarak (pantang) terhadap makananrata-rata pada kategori lambat sebesar 22 orang (62,9%) dan proses penyembuhan ruptur perineumrata-rata pada kategori cepat sebesar 20 orang (57,1%). Hasil uji chi square didapat ada hubungan tarak (pantang) terhadap makanan dengan proses penyembuhan ruptur perineum pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Kota Agung Kabupaten Tanggamus (p value =0,004 < 0,05).Diharapkan bagi Petugas Kesehatandi Puskesmas Kota Agung Kecamatan Tanggamus untuk meningkatkan upaya sosialisasi informasi tentang tarak (pantang) terhadap makanan sejak masa kehamilan disertai demonstrasi jenis-jenis makanan yang perlu dikonsumsi ibu nifas. Kata kunci :Tarak makanan, proses penyembuhan ruptur perineum
PENGARUH KONSUMSI JAMBU BIJI MERAH TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI BPS LOLITA PUSPITA SARI PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN 2017 Yuli Yantina
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 4, No 3 (2018): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v4i3.665

Abstract

Menurut data dari WHO pada tahun 2010, Didapatkan kejadian sebesar 55% ibu hamilmengalami anemia defesiensi zat besi. Di Indonesia angka kejadian anemia pada ibu hamil sebesar(70%) atau dari 7 dari 10 ibu hamil menderita anemia. Angka kejadian anemia pada ibu hamil diProvinsi Lampung tahun 2013 berkisar 56,39 dari 313,381 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh konsumsi jambu biji merah terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamiltrimester I di BPS Lolita Puspitasari Punggur Lampung Tengah Tahun 2017. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuntitatif. Rancangan penelitian ini menggunakanone grouppretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu hamil anemia pada trimesterI di BPS Lolita Puspitasari Punggur Lampung Tengah Tahun 2017 berjumlah 15 orang. Sampel diambil dengan menggunakan Total Sampling yang berjumlah 15 orang. Pengumpulan datamenggunakan lembar observasi. Analisa data dilakukan dengan cara uji T-dependen dan penyajianhasil menggunakan distribusi frekuensi. Hasil analisis diperoleh ibu hamil trimester I yang mengalami anemia sebelum mengkonsumsijambu biji merah memiliki rata-rata hemoglobin yaitu 8.26. Ibu hamil trimester I yang mengalamianemia sesudah mengkonsumsi jambu biji merah memiliki rata-rata hemoglobin yaitu 11.51.Sedangkan berdasarkan anlisa data  diperoleh ada  pengaruh mengkonsumsi jambu biji  merahterhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil di BPS Lolita Puspitasari Punggur Lampung TengahTahun 2017 (p-value = 0,000) . Saran peneliti adalah diharapkan pada ibu hamil mengkonsumsijambu biji merah sebagai pilihan alternative untuk mencegah anemia pada kehamilan
PENGARUH PEMBERIAN ESSENSIAL OIL PEPPERMINT TERHADAP INTENSITAS MUAL DAN MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI DESA WAY HARONG TIMUR KECAMATAN WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2016 Yuli Yantina
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 2, No 4 (2016): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v2i4.593

Abstract

Mual dan muntah terjadi sekitar 60% - 70% terutama pada trimester pertama. Dampak mual dan muntah apabila tidak ditangani dengan baik maka akan menimbulkan gejala mual dan muntah berat (hiperemesis gravidarum) yang akan berakibat buruk pada ibu hamil maupun janin. Tujuan penelitian : untuk mengetahui pengaruh pemberian Esensial Oil Peppermint terhadap intensitas mual dan muntah pada ibu hamil trimester I di desa Way Harong Timur Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Tahun 2016.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitaif, rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pra eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester I yang mengalami mual dan muntah di desa Way Harong Timur Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Tahun 2016. Besar sampel pada penilitian ini yaitu 35 responden, dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan bantuan program komputer.Hasil uji statistik menyimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara pemberian Essensial Oil Pepermint dengan kejadian mual dan muntah pada ibu hamil trimester I di desa Way Harong Timur Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Tahun 2016 dengan p-value 0,000 (p ≤ 0,05). Sehingga dapat di harapkan bagi ibu hamil dan masyarakat untuk menggunakan pengobatan nonfarmakologis yang tepat untuk mengurangi mual dan muntah karena tidak menimbulkan efek samping yang merugikan bagi kesehatan ibu dan janin